Anda di halaman 1dari 25

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia kerja, manusia diajari oleh teknologi untuk memecahkan masalahmasalah kerja secara efisien dan efektif. Tidak heran kalau hal ini berpengaruh secara kuat terhadap pengelolaan serta organisasi perusahaan-perusahaan dan industri , agar tak tertinggal dalam persaingan global. Kemampuan menguasai teknologi tinggi adalah merupakan syarat mutlak bagi suatu negara untuk memasuki negara industri baru. Salah satu bidang teknologi tinggi yang sangat mempengaruhi peradaban manusia di bumi ini adalah teknologi semikonduktor dan mikroelektronika.

B. Tujuan Pembuatan makalah 1. Menjelaskan tentang semikonduktor 2. Menjelaskan aplikasi bahan semikonduktor dan manfaatnya dalam dunia nyata. 3. Menambah pengetahuan tentang mata kuliah Pengetahuan Bahan Listrik

BAB II PEMBAHASAN TEORI SEMIKONDUKTOR


SEMIKONDUKTOR Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara Isolator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide. Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron). Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut Dopan Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari satu milyar Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai pengganti logam.

PEMBAGIAN DAN JENIS-JENIS SEMIKONDUKTOR. Secara umum semikonduktor dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan kemurniannya yaitu intrinsic (murni) dan eksterinsik (tidak murni).

a. Semikonduktor Murni (Interiksik).


Silikon dan germanium merupakan dua jenis semikonduktor yang sangat penting dalam elektronika.

Keduanya terletak pada kolom empat dalam tabel periodik dan mempunyai elektron valensi empat. Struktur kristal silikon dan germanium berbentuk tetrahedral dengan setiap atom memakai bersama sebuah elektron valensi dengan atomatom tetangganya.

Pada temperatur mendekati harga nol mutlak, elektron pada kulit terluar terikat dengan erat sehingga tidak terdapat elektron bebas atau silikon bersifat sebagai insulator.

Gambar 6.1 memperlihatkan bentuk ikatan kovalen dalam dua dimensi.

Energi yang diperlukan mtuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah sebesar 1,1 eV untuk silikon dan 0,7 eV untuk germanium. Pada temperatur ruang (300K), sejumlah elektron mempunyai energi yang cukup besar untuk melepaskan diri dari ikatan dan tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi menjadi elektron bebas

Berikut merupakan perbandingan bahan semikonduktor silicon dengan Germanium :

b. Semikonduktor Ekstrinsik. Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat mengahantarkan listrik. Kita dapat memasukkan pengotor berupa atom-atom dari kolom tiga atau lima dalam tabel periodik (memberi doping) ke dalam silikon atau germanium murni

(lihat gambar 6.3). Elemen semikonduktor beserta atom pengotor yang biasa digunakan

Untuk semikonduktor ekstrinsik ini di bagi lagi menjadi 2 jenis berdasarkan sifat kelistrikkannya. Apakah cenderung bermutan positif (tipe-p) atau negative (tipe-n). Berikut penjelasan lebih rincinya :

1. Semikonduktor tipe-n. Tipe-n pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, Silikon yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-n. Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan electron. Saat sebuah atom pentavalen menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, hanya empat elektron valensi yang dapat membentuk ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah elektron yang tidak berpasangan (lihat gambar 6.3). Dengan adanya energi thermal yang kecil saja, sisa elektron ini akan menjadi elektron bebas dan siap menjadi pembawa muatan dalam proses hantaran listrik. Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-n karena menghasilkan pembawa muatan negatif dari kristal yang netral. Karena atom pengotormemberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom donor. Secara skematik semikonduktor tipe-n digambarkan seperti terlihat pada gambar berikut:

Keterangan gambar : a) Struktur Kristal silicon dengan sebuah atom pengotor valensi lima menggantikan posisi salah satu atom silicon. b) Struktur pita energi semikonduktor tipe-n, (perhatikan tingkat energi atom donor).

Susunan Bahan Semikonduktor Tipe-n Bahan Semikonduktor tersusun dari unsur-unsur seperti Si dan Ge. Semikonduktor intrinsik hanya tersusun dari unsur Si atau Ge yang murni, dan semikonduktor ekstrinsik (semikonduktor tipe-n atau tipe-p) tidak hanya tersusun dari unsur Si atau Ge tetapi juga pengotor yang merupakan unsur bervalensi lima atau empat. Bila Si atau Ge diberi pengotor unsur bervalensi lima maka akan dihasilkan semikonduktor tipe-n (bahan yang kelebihan elektron, sehingga bersifat negatif). Sedangkan, bila Si atau Ge diberi pengotor unsur bervalensi tiga maka akan dihasilkan semikonduktor tipe-p (bahan yang kekurangan elektron, sehingga bersifat positif). Susunan bahan semikonduktor intrinsik dapt dilihat pada gambar1, hanya terdiri dari unsur Si atau Ge. Sedangkan untuk semikonduktor tipe-n dan tipe-p dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Pada gambar 3 menunjukkan material tipe-p silikon dan germanium terdoping. Gambar 4 menunjukkan material tipe-n silikon dan germanium terdoping. Sedangkan bila dilihat dari pita energinya dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 5 menunjukkan pita energy pada semikonduktor tipe-n. sedangkan ambar 6 menunjukkan pita energy pada semikonduktor tipe-p. paa semikonduktor tipe p atom yang dipasnag menimbulkan hole, atom tersebut disebut atom akseptor(mempunyai lobang). Sebagaom akseptor adalah atom dari boron, alumunium, gallium, indium. Letak atom aksepti lebih dekat pada pita valensi(gambar 6). Untuk semikonduktor tipe-n, atom yang menggantikan Si atau Ge bervalensi 5 sehingga bahan menjadi kelebihan elektron. Atom yang menggantikan disebut atom donor. Letak atom donor pada celah energi lebih dekat dengan pita konduksi. Pada bahan semikonduktor yang bertindak sebagai pembawa muatan adalah hole dan elektron bebas. Pada bahan jenis p pembawa muatannya adalah hole sedangkan pada bahan jenis n pembawa muatannya adalah elektron bebas.

Sifat Dasar Bahan Semikonduktor Tipe-n Sifat-sifat Listrik Bahan semikonduktor memiliki daya hantar lebih kecil dibanding bahan konduktor, tetapi lebih besar dibandingkan bahan isolator. Proses konduksi pada bahan-bahan dipengaruhi oleh jarak pita konduksi dan pita valensi. Pita energi dibagi menjadi tiga yaitu : - Pita valensi yaitu pita energi terakhir yang terisi penuh (zone penuh).

- Pita konduksi yaitu pita diatas pita pita valensi yang berisi setengah penuh atau kosong (zone bebas). - Diantara pita konduksi dan valensi terdapat celah energi yang disebut pita terlarang (zone terlarang).

Bahan-bahan konduktor, semikonduktor dan isolator memiliki pita energi yang berbeda. Dapat dilihat pada gambar berikut :

Pada konduktor jarak kedua pita sangat dekat sekali bahkan hampir menumpuk. Pada isolator jarak keduanya cukup jauh sehinggaelektron dari zone penuh tidak dapat pindah ke zone bebas. Sedangkan pada semikonduktor jarak keduanya tidak begitu jauh dan ini memungkinkan elektron dapat berpindah jika dipengaruhi oleh faktor luar misalnya : panas medan magnet tegangan yang tinggi

Kristal silikon disusun oleh atom-atom karbon sehingga pita energinya menyerupai pita energi pada intan. Tetapi celah energi dalam silikon hanya 1,1 eV tidak sebesar intan 6 eV. Pada suhu sangat rendah, semua elektron terluar silikon berada pada pita valensi, sedangkan pada pita konduksinya kosong. Tetapi pada suhu kamar, sebagian kecil elektron dalam pita valensi akibat gerak termalnya memiliki energi kinetik yang cukup untuk melewati pita terlarang, elektron-elektron ini cukup untuk menimbulkan arus listrik kecil ketika medan listrik luar diberikan pada kristal. Daya hantar pada semikonduktor selain bergantung pada jarak pita energinya juga bergantung dari sifat unsur itu sendiri yaitu sifat periodiknya. Sifatsifat itu diantaranya :

Jari-jari atom yaitu jarak antara kulit inti dengan kulit terluar. Semakin jari-jari atomnya kecil maka ikatan antara inti atom dengan elektron pada setiap kulit semakin kuat.

Energi ionisasi yaitu energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluar dari suatu atom. Energi ionisasi mempengaruhi sifat listrik dari suatu unsur semakin kecil energy ionisasi suatu unsur maka semakin mudah melepaskan elektron. Jadi dapat dikatakan Germanium lebih mudah melepaskan elektron dari pada Silikon karena Ge memiliki energi inonisasi yang lebih kecil dari Si. Berikut tabel yang berisi beberapa energi ionisasi pada semikonduktor jenis-n dan jenis-p.

Afinitas elektron yaitu besarnya energi yang dilepaskan jika suatu atom menangkap elektron. Semakin besar energi yang dilepaskan suatu atom semakin mudah atomatom tersebut menangkap electron

Keelektronegatifan yaitu kecenderungan suatu atom untuk menangkap atau menarik elektron dari atom lain.

Konstanta dielektrik juga mempengaruhi energi ionisasi dari bahan semikonduktor. Kosntanta dielektrik relatif untuk germanium r = 16 sedangkan silikon r = 12. Karena itulah energi ionisasi dari silikon lebih besar dari germanium. Energi inonisasi dari beberapa perhitungan dapat dilihat pada tabel 1. Daya hantar mempengaruhi sifat hantaran yang dikenal juga dengan konduktivitas. Konduktivitas dari bahan dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya yaitu suhu. Berikut contoh bahan semikonduktor dan resistivitasnya pada suhu 20C :

Besar konduktivitas berbanding terbalik dengan resistivitas ( = 1/) Sifat Non Listrik Ada beberapa faktor dari luar yang mempengaruhi sifat hantaran pada semikonduktor diantaranya : Suhu Suhu merupakan faktor utama, karena suhu mempengaruhi konduktivitas dan resistivitas bahan. Penurunan resistivitas pada semikonduktor sangat cepat dengan kenaikan suhu. Walaupun pada suhu sangat rendah (suhu dimana hidrogen berbentuk cair), semikonduktor jadi tidak dapat dibedakan dengan bahan isolasi. Tetapi bila pada suhu diatas suhu tersebut semikonduktor memiliki ciri khas tersendiri. Pengaruh suhu terhadap resistivitas dapat dilihat dari grafik berikut :

Sifat penghantaran arus listrik pada semikonduktor semakin bertambah dengan kenaikan suhu. Dari gambar diatas dapat dilihat dua bentuk yang khas dari semikonduktor berdasarkan fungsi dari suhu. Karena itu unsur-unsur yang memiliki penurunan resistivitas terhadap kenaikan suhu merupakan sifat umum yang dapat mengklasifikasikan bahan tersebut sebagai semikonduktor. Hukum atau persamaan dari konduktivitas dapat dilihat pada rumus terkait. Untuk semikonduktor ekstrinsik grafik terhadap kenaikan suhunya ditunjukkan pada

grafik yang lebih tinggi. Sedangkan garafik yang lebih rendah menunjukkan pengaruh suhu terhadap semikonduktor secara umum pada semikonduktor intrinsik. Cahaya Faktor cahaya juga mempengaruhi sifat hantaran pada semikonduktopr, karena ada semikonduktor yang peka terhadap cahaya. Semikonduktor yang peka terhadap cahaya disebut atau dinamakan photoelectric. Pada photoelectric resistansinya rendah bila terkena cahaya sedangkan bila gelap resistansinya naik. Sifat ini juga digunakan pada solar cell. Hanya memiliki tambahan khusus. Jadi resistansi dalam keadaan terang lebih kecil dari resistansi dalam keadaan gelap. Tegangan yang diberikan Semikonduktor yang bergantung dari besar kecilnya tegangan disebut juga varistor. Pada varistor resistansi berubah menurut tegangan. Medan listrik Medan listrik juga mempengaruhi besar kecilnya resistansi pada semikonduktor. Semikonduktor yang berpengaruh terhadap perubahan medan listrik disebut juga transistor. Impurities Impurities / pengotoran juga berpengaruh pada sifat hantaran dari bahan semikonduktor. Impurities pada bahan semikonduktor sangat berpengaruh pada bahan semikonduktor. Sifat hantaran (konduktivitas) pada semikonduktor menjadi semakin bertambah. Sedangkan resistansinya semakin berkurang. Pengotoran ini membagi semikonduktor menjadi dua tipe yaitu tipe-n dan tipe-p. Bahan smikonduktor yang dipengaruhi oleh impurities disebut juga rectifier.

Pengukuran Sifat Bahan Semikonduktor Tipe-n Sifat bahan semikonduktor dapat diukur dari konduktivitasnya. Konduktivitas pada semikonduktor secara umum yaitu : = nn.qn.n + np.qp.p Dimana n yaitu molalitas, q adalah pembawa muatan, sedangkan menunjukkan pembawa gerakan (carrier mobility). Dimana, n menunjukkan pembawa muatan negatif (elektron) sedangkan p yaitu pembawa muatan positif (hole). Untuk benda padat seperti unsur silikon, konduksi berlangsung dari pita valensi ke pita konduksi. Dimana elektron adalah pembawa muatan negatif. Pergerakan elektron dari pita valensi menghasilkan lubang (hole), yaitu pembawa muatan positif. Karena itu kepadatan / jumlah elektron (nn) sama dengan kepadatan lubang (np), persamaan diatas dapat ditulis : = n.q.(e+h)

Dimana sekarang n yaitu kepadatan dari elektron yang dilambangkan e sedangkan h melambangkan lubang. Selain konduktivitas juga dapat dihitung energi inonisasi dari semikoduktor. Kita asumsikan elektron bergerak melingkar dengan radius r sesuai model atom Bohr, dan dengan kecepatan v. Kita memperoleh keadaan pada jarak equilibrium yaitu :

Bila kedua ruas dikuadratkan lalu dibagi dengan dengan v2 dari persamaan jarak equlibrium, maka persamaan diatas menjadi :

Dari persamaan r didapat radius dari elektron proposional dengan r. Radius dari orbit elektron di dalam germanium yang dikotori dengan Sb yaitu 16 x 0,53 8,5 angstrom. Selain itu dari persamaan terakhir, energi total proposional terhadap 1/r.

Analisa Sifat Bahan Semikonduktor Tipe-n Tinjauan Teoritis Bahan semikonduktor memiliki sifat antara konduktor dan isolator. Pada silikon dan germanium murni tidak terdapat elektron betas sehingga memiliki konduktivitas yang sangat kecil, karena proses pengotoran konduktivitasnya menjadi bertambah besar. Pengotor pada semikonduktor tipe-n yaitu unsur-unsur yang bervalensi lima. Sehingga unsur tadi berikatan dengan Si atau Ge menyebabkan adanya kelebihan elektron pada semikonduktor. Karena kelebihan elektron maka pembawa muatan pada bahan ini yaitu elektron karena itu semikonduktor ini disebut semikonduktor tipe-n. Atom donor pada pita energi pada suhu mutlak 0, atom donor tidak terionisasi. Atom donor terionisasi bila mendapat panas yang dikenal dengan konduksi karena elektron. Proses

ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar pita energi di sebelah kiri atas sama dengan pita energi semikonduktor intrinsik. Dimana pita valensi terisi sedangkan pita konduksinya kosong. Bagaimanapun, atom donor menempati sebagian celah energi yang hanya mengambil tempat sedikit di bawah pita konduksi. Titik hitam pada gambar di atas menunjukkan elektron. Saat temperatur meningkat getaran pada kisi-kisi molekunya semakin kuat dan denga enyerap sejumlah energy beberapa atom donor teriosasi. Atom tersebut melepaskan electron kepita konduksi seperti pada ambar d atas. Karena ionisasi dari atom donor lebih kecil dari energy yang diperlukan unutk meloncat kepita konduksi(Wg), atom donor akan melelewatkan electron-elekton kepita konduksi pada suhu yang lebih rendah dari sushu yang diperlukan ke pita konduksi.

2. Semikonduktor Tipe-p. Tipe-P Kalau silikon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat semikonduktor tipe-p. Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah bahan trivalen yaitu Atom-atom pengotor (dopan) mempunyai tiga elektron valensi sehingga secara efektif hanya dapat membentuk tiga ikatan kovalen. Saat sebuah atom trivalen menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, terbentuk tiga ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah muatan positif dari atom silikon yang tidak berpasangan (lihat gambar 6.4) yang disebut lubang (hole). Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-p karena menghasilkan pembawa muatan negatif pada kristal yang netral. Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor). Secara skematik semikonduktor tipe-P digambarkan seperti terlihat pada gambar berikut :

Keterangan : a) Struktur Kristal silicon dengan sebuah atom pengotor valensi tiga menggantikan posisi salah satu atom silicon b) Struktur pita energy semikonduktor tipe-p, perhatikan tingkat energi atom donor.

BAB III APLIKASI BAHAN SEMIKONDUKTOR

APLIKASI BAHAN SEMIKONDUKTOR PADA LED A. Pengertian LED


LED (Light Emitting Diode) adalah salah satu komponen elektronik yang tidak asing lagi di kehidupan manusia saat ini. LED saat ini sudah banyak dipakai, seperti untuk penggunaan lampu permainan anak-anak, untuk rambu-rambu lalu lintas, lampu indikator peralatan elektronik hingga ke industri, untuk lampu emergency, untuk televisi, komputer, pengeras suara (speaker), hard disk eksternal, proyektor, LCD, dan berbagai perangkat elektronik lainnya sebagai indikator bahwa sistem sedang berada dalam proses kerja, dan biasanya berwarna merah atau kuning. LED ini banyak digunakan karena komsumsi daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan beragam warna yang ada dapat memperjelas bentuk atau huruf yang akan ditampilkan. dan banyak lagi Pada dasarnya LED itu merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memencarkan cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

Gambar LED

Keunggulannya antara lain konsumsi listrik rendah, tersedia dalam berbagai warna, murah dan umur panjang. Keunggulannya ini membuat LED digunakan secara luas sebagai lampu indikator pada peralatan elektronik. Namun LED punya kelemahan, yaitu intensitas cahaya (Lumen) yang dihasilkannya termasuk kecil. Kelemahan ini membatasi LED untuk digunakan sebagai lampu

penerangan. Namun beberapa tahun belakangan LED mulai dilirik untuk keperluan penerangan, terutama untuk rumah-rumah di kawasan terpencil yang menggunakan listrik dari energi terbarukan (surya, angin, hidropower, dll). Alasannya sederhana, konsumsi listrik LED yang kecil sesuai dengan kemampuan sistem pembangkit energi terbarukan yang juga kecil. Penggunaan LED untuk pencahayaan :

Riset-riset mutakhir menunjukkan hasil menggembirakan. Kini LED mampu menghasilkan cahaya besar dengan konsumsi energi listrik (tetap) kecil. Berita terakhir adalah ditemukannya OLED (Organic LED) oleh para ilmuwan di University of Michigan dan Princeton University. Temuan ini sukses menghasilkan cahaya dengan intensitas 70 Lumen setiap 1 watt listrik yang digunakan. Sebagai perbandingan, lampu pijar memancarkan 15 lumen per watt, dan lampu fluoroscent (misalnya lampu jantung) memancarkan 90 lumen per watt. Keunggulan LED dibanding lampu fluoroscent adalah ramah lingkungan, cahaya tajam, umur panjang, dan murah. Sebelum OLED ditemukan, persoalan yang dihadapi para ahli LED adalah rendahnya efisiensi LED. Bukan karena cahaya yang dihasilkan sedikit, tapi karena sekitar 80% cahaya terperangkan di dalam LED. Sebagai solusi, disain OLED menggunakan kombinasi kisi dan cermin berukuran mikro, bekerja bersama-sama memandu cahaya yang terperangkap di dalam LED keluar. Stephen Forrest, profesor teknik elektro dan fisika di University of Michigan, penemu OLED mengatakan bahwa kini

kita bisa bersiap untuk mengganti pencahayaan di dalam bangunan dan rumah yang saat ini menggunakan lampu pijar ataupun fluoroscent dengan OLED. Macam-macam LED : 1. Dioda Emiter Cahaya . Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik langsung menjadi cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna yang biasa dijumpai adalah merah, hijau dan kuning. 2. LED Warna Tunggal . LED warna tunggal adalah komponen yang paling banya dijumpai. Sebuah LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada satu keping silicon. Sebuah lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk memfokuskan cahaya yang dipancarkan. 3. LED Tiga Warna Tiga Kaki . satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua LED. Satu kaki dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya dihubungkan ke katoda LED hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke bumi, maka suatu tegangan pada kaki merah atau hijau akan membuat LED menyala. Apabila satu tegangan diberikan pada kedua katoda dalam waktu yang bersama, maka kedua LED akan menyala bersama-sama. Pencampuran warna merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning. 4. LED Tiga Warna Dua Kaki Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam arah yang berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh polaritas tegangan pada kedua LED. Suatu sunyal yang dapat mengubah polaritas akan menyebabkan kedua LED menyala dan menghasilkan warna kuning. 5. . Led Seven Segmen biasanya digunakan untuk menampilkan angka berupa angka 0 sampai 9, angka angka tersebut dapat ditampilkan dengan mengubah nyala dari 7 segmen yang ada pada led yang disusun seperti gambar dibawah ini :

Gambar LED Seven Segmen :

Led Seven Segmen, terdapat dua macam, yaitu common anoda dan common Catoda : 1. Common Catoda berarti seven segmen tersebut terdiri dari led led dimana Catoda nya (Kutub -) di hubungkan menjadi satu, skematiknya adalah seperti gambar dibawah ini : Gambar Common Cathode :

2. Common anoda, skema nya adalah seperti dibawah ini : Gambar Common Anode :

Led seven segmen tersebut dapat diaktifkan dengan menghubungkan dengan perangkat kontrol seperti mikrokontroler, seperti di bawah ini :

Cara Kerja LED :

Karena LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda. Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda menuju katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada led maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V 3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka led akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus. Gambar LED :

Simbol LED:

Sebuah LED :

Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna merah, kuning dan hijau.LED berwarna biru sangat langka. Untuk menghasilkan warna putih yang sempurna, spectrum cahaya dari warna-warna tersebut digabungkan, dengan cara yang paling umum yaitu penggabungan warna

merah, hijau, dan biru, yang disebut RGB. Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong. Bahan semikonduktor yang sering digunakan dalam pembuatan LED adalah: 1. Ga As (Galium Arsenide,) meradiasikan sinar infra merah, 2. Ga As P (Galium Arsenide Phospide) meradiasikan warna merah dankuning, 3. Ga P (Galium Phospide) meradiasikan warna merah dan kuning. Gambar Fisik LED :

Cara Menghitung Nilai Resistor pada LED : Tegangan kerja / jatuh tegangan pada sebuah menurut warna yang dihasilkan : 1. Infra merah : 1,6 V 2. Merah : 1,8 V 2,1 V 3. Oranye : 2,2 V 4. Kuning : 2,4 V 5. Hijau : 2,6 V

6. Biru : 3,0 V 3,5 V 7. Putih : 3,0 3,6 V 8. Ultraviolet : 3,5 V Berdasarkan Hukum Ohm, V=I.R Keterangan : V = tegangan, I = arus listrik, R = Resistor. Apabila kita mencari nilai resistor maka : R = V/I R =(Vs-Vd) / I Vs = tegangan sumber(batry,accu,power suply). Vd = jatuh tegangan.

Contoh : Misal kita mempunyai sebuah LED warna merah (memiliki jatuh tegangan 1,8 Volt) yang akan dinyalakan menggunakan sumber tegangan(misalnya accu) : 12Volt maka kita harus mencari nilai resistor yang akan dihubungkan secara seri dengan LED.Sebelumnya kita mengetahui bahwa arus maksimal yang diperbolehkan adalah 20mA Jadi dari masalah diatas dapat diketahui : tegangan yang digunakan : 12V, jatuh tegangan : 1,8V, dan Arus listrik : 20mA=0,02Ampere. R=(12-1,8) / 0,02 = 510 ohm

Menghitung nilai resistor secara parallel :

R LED Merah = (12 V- 1.8V) /0.02 A = 510 ohm R LED Biru = (12V 3V) / 0.02 A = 450 ohm

Menghitung resistor secara seri : R = (12V 9.6 V) / 0.02 A = 120 ohm

Mennghitung resistor pada LED nyala putih(super bright). Kita memiliki 3 buah led nyala putih(super bright) dan akan kita nyalakan dengan mengguynakan accu 12 Volt maka, R = (-12V (3.6 V * 3)) / .0,3 A = 40 Gambar LED super bright :

Kelebihan dari LED :

LED memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain, dimana LED lebih hemat energi 80 % sampai 90% dibandingkan lampu lain.

LED memilki waktu penggunaan yang lebih lama hingga mencapai 100 ribu jam. LED memiliki tegangan operasi DC yang rendah. Cahaya keluaran dari LED bersifat dingin atau cool (tidak ada sinar UV atau energi panas). Ukurannya yang mini dan praktis

Kelemahan LED

Suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan elektrik pada LED. Harga LED per lumen lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain.

Kelemahan dari LED di atas yang menyebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan Cara penerangan biasa dengan lampu pijar maupun neon dibandingkan menggunakan LED.

Kelebihan Lampu Pijar atau Neon yang Menggunakan LED : Jika lampu pijar tidak dapat digunakan lagi setelah bohlamnya pecah, namun tidak demikian pada lampu LED. LED merupakan jenis solid-state lighting (SSL), artinya lampu yang menggunakan kumpulan LED, benda padat, sebagai sumber pencahayaannya sehingga tidak mudah rusak bila terjatuh atau bohlamnya pecah. Kumpulan LED diletakkan dengan jarak yang rapat untuk memperterang cahaya. Satu buah lampu ini dapat bertahan lebih dari 30 ribu jam, bahkan mencapai 100 ribu jam. LED untuk Interior Mobil :

Buat yang mau mempercantik mobil dengan kerlap-kerlip cahaya lampu LED (light-emitting diode) yang hemat energi serta mampu memberikan efek cahaya dengan maksimal. Lampu LED memiliki watt sangat kecil dari pada lampu yang biasa digunakan untuk penerangan di kendaraan. LED merupakan semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet atau inframerah. LED sendiri identik dengan kendaraan modifikasi, namun perannya kini sudah banyak diaplikasi dengan kendaraan harian. Instalasi LED yang apik membuat kendaan makin tampil ciamik.

Keuntungan interior mobil jika menggunakan LED adalah : 1. Jauh lebih hemat energy dibandingkan lampu bohlam, sehingga lebih menghemat pasokan lirtrik di dalam mobil 2. Tidak menimbulkan panas, sehingga aman dan tidak menimbulkan efek maupun bahaya di dalam mobil 3. Pemakaian bisa lebih tahan lama dan lebih awet dari pada lampu bohlam biasa. Karena LED dapat bertahan lama sampai 15.000 20.000 Jam, sedangkan lampu Bohlam 5.000 Jam Untuk pemasangan LED tidaklah sulit, bahkan membutuhkan waktu singkat, karena LED sudah dirancang Plug and Play, sehingga pemilik mobil bisa memasangnya sendiri. Contohnya seperti memasang LED pada lampu plafon Innova, Tinggal copot mika lampu plafon kemudian copot bohlam dari soketnya. Kemudian pasangkan LED pada soket lampu plafon dan tutup kembali mikanya. Untuk harga memang menjadi kelemahan dari lampu LED, karena harganya masih lebih mahal dari pada lampu bohlam biasa. Berikut daftar harga lengkap LED : 1. Lampu Mundur : Rp. 75.000 2. Lampu Rem : Rp.75.000 3. Lampu Rem Ekonomis : Rp.65.000 4. Lampu Plafon isi 24 Rp. 55.000, isi 18 Rp.4.5000 5. Lampu Senja : Rp.10.000 Rp. 140.000 6. Lampu Kolong Dashboard : Rp. 90.000/set (Biasa), Rp.140.000 (Fleksibel) 7. Emblem : Rp.60.000 (kecil), Rp.70.000 (besar) 8. Strobo : Rp.30.000 (6 LED), Rp.75.000 (44 LED), Rp.180.000 (120 LED) 9. Lampu Knight Rider : Rp.425.000 ( Diatur dengan Remote ) 10. Lampu Kolong 1 set : Rp.600.000 ( Kombinasi lampu diatur dengan remote )

11. Lampu Khusus Avanza dan Xenia VVT-i : Rp.120.000 Untuk pilihan LED, rasanya padu-padan harus tetap mengedepankan kesan pantas, agar tidak terlalu berlebihan. Silahkan pilih LED yang cocok sesuai pilihan.

Lampu LED yang biasa digunakan untuk Interior Mobil :

LED untuk Lampu Senter 1. LED Headlamp Adalah sebuah senter LED yang diikatkan di depan kepala kita, untuk menerangi langkah kita di malam hari atau tempat tempat gelap lainnya, sehingga kita tidak perlu memegang senter tersebut. Senter LED ini menggunakan 12 lampu LED yang sangat terang. Cahayanya putih dan lebih terang dibandingkan lampu senter biasa. Pemakaiannya sangat irit dan hemat baterai. Features featuresnya antara lain adalah menggunakan lampu LED putih yang sangat terang, LED life time 100000 jam, desain waterproof, ringan dan nyaman dipakaikan di kepala, konsumsi daya yang sangat kecil, menggunakan tiga buah baterai AAA. Alat ini sangat cocok digunakan oleh dokter, pendaki gunung, mancing di malam hari, dan lain sebagainya. Harga Headlamp ini biasanya Rp. 125.000-,/unit. Contoh LED Headlamp :

2. Flashlight 21 LED

Adalah senter dengan menggunakan 21 lampu LED putih, sehingga menghasilkan sinar putih yang sangat terang. Pemakaiannya sangat irit dan hemat baterai. Cocok untuk digunakan di rumah, mobil, kamping, dan lain sebagainya. Spesifikasi dari Flashlight 21 LED ini adalah alumunium body, LED life time 100000 jam, menggunakan 3x baterai AAA. Harganya sekitar Rp. 200.000,-/unit. Contoh Flashlight 21 LED :

Anda mungkin juga menyukai