Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KASUS OD. KATARAK SENILIS MATURE DENGAN GLAUKOMA SEKUNDER KRONIK + OS.

KATARAK SENILIS MATURE Nama : Ayunita T. W NIM : 082011101045

1. Tentang Timolol, Manitol, dan Asetazolamid? Jawab Timolol Beta bloker adalah terapi efektif untuk menangani sudut tertutup. Beta bloker dapat menurunkan tekanan intraokular dengan mengurangii produksi aquos humor. Timolol merupakan beta bloker non selektif degan aktivitas konsentrasi tretinggi di bilik mata belakang yang dicapai dalam 30-60 menit setelah pemberian topikal. Manitol Merupakan osmoyik diuretik kuat yang memberi keuntungan dan aman pada pasien diabetes karena tidak dimetabolisme. Dosis yang dianjurkan 1-2 gr/kbGG dalam 50% cairan. Manitol dengan berat molekul yang tinggi, akan lebih lambat penetrasi pada mata sehingga lenih efektif menurunkan TIO. Maksimal penurunan tekanan dijumpai dalam 1 jam setelah pemberian manitol IV. Asetazolamid Teramsuk dalam karbonik anhidrase inhibitor yang digunakan untuk menurunkan TIO yang tinggi, dengan menggunakan dosis maksimal. Asetazolamid untuk pengobatan darurat pada glaukoma akut. Efeknya dapat menurunkan tekanan dengan menghambat produksi aquos humor. Gliserin Dosis efektif 1 1,5 gr/kgBB dalam 50% cairan. Dapat menurunkan TIO dalam waktu 30 90 menit setelah pemberian, dan dipastikan agen ini bekerja selama 5-6 jam. Selama penggunaannya, gliserin dapat menyebabkan hiperglikemi dan dehidrasi. Sehingga tidak untuk pasien dengan diabetes. :

2. Tentang Catarlent ED, dan Cendo Lyteers ED? Jawab :

Catarlent ED Kandungan : CaCl2 anhidrat 0,075 gram, Kalium Iodida 0,075 gram, Natrium Tiosulfat 0,0075 gram, Fenilmerkuri nitrat 0,3 mg. Indikasi : Katarak lentikularis, perdarahan pada vitreous

humour/cairan kaca (zat setengah cair dalam dalam badan kaca di mata), kekeruhan pada cairan kaca. Kemasan Dosis Cendo Lyteers ED Kandungan Indikasi mata buatan. Kemasan Dosis : tetes mata 0,01 % x 15 ml : 3 4 x/hari 1-2 tetes : Ion Natrium dan Kalium dengan Benzalkonium Cl : sebagai emolien dan pengganti air mata, dan lubrikan air : Tetes mata 15 ml. : 3 kali sehari 1-2 tetes.

3. Tentang Diskus Optikus? Jawab :

Normal

discus Glaukoma

Diskus optikus (papilla n. opticus) adalah bagian dari nervus optikus di mana sel-selganglion mata keluar untuk membentuk saraf optik. Bagian ini tidak memiliki sel-sel batang atau kerucut yang peka cahaya sehingga membentuk bidang visual yang disebut blind spot atau blind spot

fisiologis. Diskus optikus merupakan awal darisaraf optik dan juga titik masuk pembuluh darah utama yang menyuplai retina.

4. Glaukoma karena katarak? Membedakan sudut terbuka dan tertutup dan pemeriksaan? Glaukoma karena katarak a. Glaukoma Sekunder Fakolitik Sebagian katarak stadium lanjut dapat mengalami kebocoran kapsul lensa anterior, dan memungkinkan protein-protein lensa yang mencair masuk ke dalam bilik mata depan. Terjadi reaksi peradangan di bilik mata depan, anyaman trabekular menjadi edema dan tersumbat oleh protein-protein lensa, dan menimbulkan peningkatan tekanan intraokular akut b. Glaukoma Sekunder Intumesensi Lensa Lensa dapat menyerap cukup banyak cairan sewaktu mengalami perubahanperubahan katarak sehingga ukurannya membesar secara bermakna. Lensa ini kemudian dapat melanggar batas bilik depan, menimbulkan sumbatan pupil dan pendesakan sudut, serta menyebabkan glaukoma sudut tertutup.

Membedakan Glaukoma sudut terbuka dan tertutup a. Glaukoma sudut terbuka Penyakit ini merupakan penyakit maling penglihatan yang berjalan perlahan tanpa rasa sakit. Perjalanan penyakit berlangsung tanpa dirasakan dan tanpa teramati akan memberikan kerusakan yang berat pada saraf optik. Penderita pada awalnya tidak menyadari menderita glaukoma karena tidak adanya keluhan, pada akhirnya diketahui penglihatan mulai kabur. Penglihatan kabur ini baru terjadi setelah 3050% saraf pada nervus optikus rusak. Glaukoma ini timbul setelah usia 40 tahun walaupun bisa terjadi pada usia berapa saja. Kerusakan sel saraf juga memberikan gambaran skotoma, disertai penurunan fungsi penglihatan dan lapang pandangan. Hilangnya penglihatan awalnya baru terlihat di perifer kemudian penglihatan terus berkurang hingga buta

sama sekali. Tekanan bola mata biasanya > 25 mmHg. Gambaran gonioskopi pada glaukoma sudut terbuka primer memberikan susunan anatomi normal. Pemeriksaan Untuk glaukoma sudut terbuka : 1. Tes minum air : penderita disuruh berpuasa, tanpa pengobatan selama 24 jam. Kemudian disuruh minum 1 L air dalam 5 menit. Lalu tekanan intraokuler diukur setiap 15 menit selama 1,5 jam. Kenaikan tensi 8 mmHg atau lebih, dianggap mengidap glaukoma. 2. Pressure congestion test : Pasang tensimeter pada ketinggian 50 - 60 mmHg, selama l menit. Kemudian ukur tensi intraokulernya. Kenaikan 9 mmHg atau lebih mencurigakan, sedang bila lebih dari 11 mm Hg pasti patologis. 3. Kombinasi tes air minum dengan pressure congestion test : Setengah jam setelah tes minum air dilakukan pressure congestion test. Kenaikan 11 mmHg mencurigakan, sedangkan kenaikan 39 mmHg atau lebih pasti patologis. 4. Tes Steroid : diteteskan larutan dexamethasone 3 - 4 dd gt 1, selama 2 minggu. Kenaikan tensi intraokuler 8 mmHg menunjukkan glaukoma.

b. Glaukoma Sudut Tertutup a) Glaukoma sudut tertutup akut Glaukoma ini merupakan kegawatdaruratan pada mata. Glaukoma akut akan datang mendadak dengan penglihatan sangat kabur, mata merah, disertai rasa sakit hebat sekeliling mata, pelangi di sekitar lampu, mual, dan kadang-kadang muntah. Temuan-temuan lain adalah peningkatan mencolok TIO, kamera okuli dangkal, kornea berkabut, pupil terfiksasi berdilatasi sedang, dan injeksi silier. b) Glaukoma Sudut Tertutup Subakut Kunci untuk diagnosa terdapat pada riwayat. Akan dijumpai riwayat serangan nyeri unilateral berulang kemerahan, dan kekaburan penglihatan yang disertai oleh halo disekitar cahaya. Serangan ini sering terjadi pada malam hari dan sembuh dalam semalam. Pemeriksaan diantara serangan

hanya memperlihatkan penyempitan sudut kamera anterior. Uji provokatif kamar gelap dapat membantu mengidentifikasi pasien penyempitan sudut mana yang beresiko mengalami sudut tertutup. Pada kasus yang lanjut, akan terdapat sinekia anterior perifer bebercak dan peningkatan tekanan intraokular kronik. c) Glaukoma Sudut Tertutup Kronik Pada glaukoma ini iris berangsur-angsur menutupi jalan keluar humor akueus tanpa gejala yang nyata. TIO akan meningkat bila terjadi gangguan jumlah cairan mata. Pada pemeriksaan dijumpai peningkatan TIO, sudut kamera anterior yang sempit disertai sinekia anterior dengan tingkatan yang bervariasi, serta kelainan diskus optikus dan lapangan pandang. Pemeriksaan Untuk glaukoma sudut tertutup : 1. Tes kamar gelap : orang sakit duduk ditempat gelap selama 1 jam, tak boleh tertidur. Ditempat gelap ini terjadi midriasis, yang mengganggu aliran cairan bilik mata ketrabekulum. Kenaikan tekanan lebih dari 10 mmHg pasti patologis, sedang kenaikan 8 mmHg mencurigakan. 2. Tes membaca : Penderita disuruh membaca huruf kecil pada jarak dekat selama 45 menit. Kenaikan tensi 10 - 15 mmHg patologis. 3. Tes midriasis : Dengan meneteskan midriatika seperti kokain 2%, homatropin 1% atau neosynephrine 10%. Tensi diukur setiap 1/4 jam selama 1 jam. Kenaikan 5 mmHg mencurigakan sedangkan 7 mmHg atau lebih pasti patologis. Karena tes ini mengandung bahaya timbulnya glaukoma akut, sekarang sudah banyak ditinggalkan. 4. Tes bersujud (prone position test) : Penderita disuruh bersujud selama 1 jam. Kenaikan tensi 8 - 10 mm Hg menandakan mungkin ada sudut yang tertutup, yang perlu disusul dengan gonioskopi. Dengan bersujud, lensa letaknya lebih kedepan mendorong iris kedepan, menyebabkan sudut bilik depan menjadi sempit

Anda mungkin juga menyukai