Anda di halaman 1dari 18

MASA NIFAS

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Memperhatikan angka kematian ibu dan perinatal dapat diperkirakan bahwa sekitar 60 % kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50 % kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Salah satu factor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut yaitu penyedian pelayanan kesehatan maternal dan neonatal seperti asuhan pada masa nifas , karena masa nifas merupakan masa kritis untuk ibu dan bayi. Masa nifas merupakan masa yang diawali dari beberapa jam setelah plasenta lahir dan berakhir setelah 6 minggu setelah melahirkan. Masa nifas tidak kalah penting dengan masa-masa ketika hamil, karena pada saat ini organ-organ reproduksi Anda sedang mengalami proses pemulihan setelah terjadinya proses kehamilan dan persalinan. Pada masa nifas ini, terjadi banyak perubahan pada tubuh Anda, misalnya uterus (rahim) yang tadinya membesar karena pertumbuhan janin, pada saat ini kembali ke ukurannya seperti sebelum hamil. Selain itu juga jalan lahir yang tadinya melebar karena lewatnya bayi pada proses persalinan, kini mulai mengecil dan kembali seperti sebelum hamil. Dinding perut yang tadinya longgar kini mulai mengencang kembali, dan payudara yang semakin membesar karena adanya produksi ASI. Masa nifas ini bersamaan dengan masa menyusui, karena saat ini saat-saat terpenting bagi keberhasilan Anda memberikan ASI eksklusif kepada buah hati Anda. ASI pertama (colostrum) yang kaya akan nutrisi penting bagi system immune dan kecerdasan bayi Anda, sangat disayangkan apabila terlewatkan diberikan pada bayi

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

MASA NIFAS

Anda. Selain itu isapan bayi pada saat menyusui turut berperan dalam proses penyembuhan/pemulihan organ-organ reproduksi wanita. Semakin sering ibu menyusui, semakin cepat proses pemulihannya. Istirahat yang cukup, nutrisi yang memadai dan ketenangan bathin Anda merupakan hal-hal yang sangat penting pada masa-masa ini. Pada masa nifas juga sering terdapat beberapa masalah, seperti perdarahan, infeksi, eklampsi dan gangguan-gangguan menyusui. Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis,melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi, memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari, memberikan pelayanan keluarga berencana, mendapatkan kesehatan emosi.

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

MASA NIFAS

BAB II PEMBAHASAN
2.1.Definisi
Nifas adalah darah atau cairan yuang keluar dari jalan lahir setelah persalinan sampai 40 hari. Sedangkan maa nifas adalah masa sejak keluarnya plasenta sampai 40 hari Masa nifas dapat dibagi menjadi 3 periode : 1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimasa ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari. 2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu. 3. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan, atau dan tahunan.(1)

2.2.Tahap-tahap Masa Nifas


Secara umum keluarnya darah nifas dapat dibagi dalam 4 tahap 1.Lokia Lubra Darah yang keluar adalah darah merah segar disertai dengan sisa sisa plasenta.Ini terjadi seminggu setelah melahirkan 2.Locia Sanguelenta MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

MASA NIFAS

Satu sampai dua minggu berikutnya darah yang keluar berwarna merah dan berlendir 3.Locia Serosa Dua minggu berikitnya cairan yang keluar berwarna kekuningan 4.Locia Alba Selanjutnya cairan yang keluar berwarna putih dan bening,ini normal dan tandanya sudah memasuki masa pemulihan

2.3.Perubahan Fisiologi dan Anatomi


Perubahan endokrin yang terjadi selama kehamilan akan terjadi secara cepat :
1. 2.

HPL (Human Placental Lactogen serum) tidak terdeteksi dalam waktu 2 hari. HCG (Human Chorionic Gonadotropin) tidak terdeteksi dalam waktu 10 hari pasca persalinan.

3.

Kadar estrogen dan progesteron serum menurun sejak 3 hari pasca persalinan dan mencapai nilai pra-kehamilan pada hari ke 7. Nilai tersebut akan menetap bila pasien memberikan ASI ; bila tidak memberikan ASI estradiol akan mulai meningkat dan 2 minggu pasca persalinan. menyebabkan pertumbuhan folikel.

4.

HPR (Human Prolactine) pada pasien yang memberikan ASI, kadar HPR akan meningkat.

Sistem kardiovaskular akan kembali pada nilai sebelum kehamilan dalam waktu 2 minggu pasca persalinan.Pada 24 jam pertama terjadi hypervolemic state akibat

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

MASA NIFAS

adanya pergeseran cairan ekstravaskular kedalam ruang intravaskular. Volume darah dan plasma normal kembali pada minggu kedua.Sampai pada 10 hari pertama pasca persalinan, peningkatan faktor pembekuan dalam kehamilan akan menetap dan diimbangi dengan kenaikan aktivitas fibrinolisis.(2)

2.4.Involusi Alat-alat Kandungan


1. Setelah persalinan uterus akan berkontraksi untuk merapatkan dinding rahim sehingga tidak terjadi perdarahan, kontraksi inilah yang menimbulkan rasa mulas pada perut ibu. Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil. Tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusi, yaitu : Bayi baru lahir fundus uteri setinggi pusat dengan berat uterus 1000 gram. Uri lahir tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat dengan berat uterus 750 gram. 1 minggu post partum dengan tinggi fundus uteri teraba pada pertengahan pusat dan simpisis dengan berat uterus 500 gram. 2 minggu post partum fundus uteri tidak teraba diatas simpisis berat uterus 350 garm. 6 minggu post partum tinggi fundus uteri bertambah kecil berat uterus 50 gram. 8 minggu post partum tinggi fundus uteri sebesar normal berat uterus 30 gram. 2. Bekas implantasi uri yaitu placental bed mengecil karena kontraksi dan menonjol kekavum uteri dengan diameter 7,5 cm. Sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm, pada minggu keenam 2,4 cm , dan akhirnya pulih.

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

MASA NIFAS

3. Luka-luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari. 4. Rasa sakit atau biasa disebut after pains, (merian, mules-mules) disebabkan oleh kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini dan apabila terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obat anti sakit dan anti mules. 5. Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Lochia rubra (cruenta): berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekoneum, selama 2 hari pasca persalinan. Darah pada tahapan pertama ini berpotensi mengandung banyak kuman penyakit. Lochia sanguinolenta : berwarna merah kuning yang berisi darah dan lendir, hari ke-3 sampai hari ke-7 pasca persalinan. Lochia serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke-7 sampai hari ke-14 pasca persalinan. Lochia alba : cairan putih, setelah 2 minggu. Bila cairan lokia sudah berwarna bening, tandanya masa nifas akan berlangsung normal. Lochia purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk. Lochiostasis : lochia yang tidak lancar keluarnya.

6. Serviks : setelah persalinan , bentuk serviks agak menganga seperti corong berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak kadang-kadang terdapat perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari dapat dilalui 1 jari. 7. Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetep berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai 6

MASA NIFAS

minggu vulva dan vagina kembali pada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsurakan muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol. 8. perineum segera setelah melahirkan menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari ke-5 perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekali pun tetap lebih kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan. (1,2)

2.5.Pemeriksaan Pasca Persalinan


1. Perawatan pasca persalinan dirumah sakit Ambulasi dini membuat perawatan nifas menjadi lebih sederhana. Pemeriksaan meliputi : Pemeriksaan tekanan darah, nadi dan pernafasan secara teratur. Inspeksi perineum setiap hari untuk melihat proses penyembuhan. Pada pasien dengan cedera perineum luas perlu diberikan analgesik. Penilaian jumlah dan sifat lochia. Penilaian proses involusi dengan menentukan tinggi fundus uteri. Analgesik mungkin juga diperlukan bila ada keluhan nyeri akibat kontraksi uterus terutama saat laktasi. 2. kunjungan pasca persalinan pertama (4 6 minggu) Anamnesa mengenai perdarahan pervaginam. Tekanan darah dan berat badan. Darah lengkap. Pemeriksaan payudara: Pemakaian BH yang sesuai atau memadai.

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

MASA NIFAS

Kelainan puting dan masalah laktasi. Pemeriksaan vagina, kondisi hipoestrogen yang menyebabkan kekeringan epitel vagina diatasi dengan pemberian krim estrogen menjelang tidur malam. Inspeksi servik [ bila perlu dilakukan hapusan papaniculoau]. Pemeriksaan luka perineum. Pemeriksaan bimanual pada uterus dan adneksa. Konsultasi mengenai: pekerjaan profesional rutin, metode kontrasepsi, dan perencanaan kesejahteraan dalam keluarga. Fungsi perawatan medis 1. Memberikan fasilitas agar proses penyembuhan fisik dan psikis berlangsung dengan normal. 2. Mengamati jalannya proses involus uterus. 3. Membantu ibu untuk dapat memberikan ASI. 4. Membantu dan memberi petunjuk kepada ibu dalam merawat neonatus. Tak ada waktu yang baku mengenai lama perawatan pasca persalinan, diperkirakan bahwa semakin lama tinggal di rumah sakit, proses laktasi menjadi semakin baik.(2)

2.6.Dampak dari Masa Nifas


1) Anemia Hal ini biasanya terjadi dikarenakan pendarahan yang hebat sehingga sang ibu mengalami kekurangan darah. Sebaiknya segera datang ke Rumah Sakit dan meminta untuk transfusi darah. 2) Depresi Masa Nifas

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

MASA NIFAS

Gejala ini timbul seperti halnya wanita mengalami proses menstruasi, dimana perubahan hormon mempengaruhi prilaku sang ibu. Biasanya hal ini terjadi pada kurun waktu 1 minggu setelah melahirkan yang biasanya sang ibu akan merasakan resah, gelisah, pusing, bahkan ada pula yang sampai mengamuk seperti orang yang mengalami gangguan kejiwaan.

3) Infeksi Masa Nifas Infeksi ini biasanya terjadi dimana sang ibu melakukan koitus yang sesungguhnya tidak boleh dilakukan dalam masa nifas ini. Jika infeksi ini terjadi akan timbul beberapa hal seperti mengalami demam tinggi dan cairan nifas yang keluar dari mulut rahim berbau busuk. Dalam hal ini ada baiknya jika anda memeriksakan langsung ke dokter kandungan.(1,5)

2.7.Perawatan Pasca Persalinan


1) Kebersihan diri Kebersihan seluruh tubuh. Mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang setelah dicuci dengan baik, dikeringkan atau desetrika. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka. 2) Istirahat

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

MASA NIFAS

Istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal, yaitu: Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan diri sendri.

3) Mobilisasi Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring-miring ke kanan dan ke kiri untuk mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari ke-2 diperbolehkan duduk, hari ketiga telah dapat jalan-jalan dan hari keempat atau kelima boleh pulang. Mobilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas, dan sembuhnya luka. 4) Diet

Makanan yang diberikan harus bermutu tinggi dan cukup kalori, yang mengandung cukup protein, banyak cairan, serta banyak buah-buahan dan sayuran karena si ibu ini mengalami hemokosentrasi. 5) Miksi 24 jam pasca persalinan, pasien umumnya menderita keluhan miksi akibat : Depresi pada reflek aktivitas detrussor yang disebabkan oleh tekanan dasar vesika urinaria saat persalinan.

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

10

MASA NIFAS

Fase diuresis pasca persalinan, bila perlu retensio urine dapat diatasi dengan melakukan kateterisasi.

Rortveit dkk (2003) menyatakan bahwa resiko inkontinensia urine pada pasien dengan persalinan pervaginam sekitar 70% lebih tinggi dibandingkan resiko serupa pada persalinan dengan Sectio Caesar. 10% pasien pasca persalinan menderita inkontinensia (biasanya stress inkontinensia) yang kadang-kadang menetap sampai beberapa minggu pasca persalinan. Untuk mempercepat penyembuhan keadaan ini dapat dilakukan latihan pada otot dasar panggul. Retensio Urine Sensasi dan kemampuan pengosongan kandung kemih terganggu akibat pemberian anaestesi atau analgesi. Ching-chung dkk (2002) : angka kejadian retensio urine pasca persalinan 4%. Bila wanita pasca persalinan tidak dapat berkemih dalam waktu 4 jam pasca persalinan mungkin ada masalah dan sebaiknya segera dipasang dauer catheter selama 24 jam Bila kemudian keluhan tak dapat berkemih dalam waktu 4 jam, lakukan kateterisasi dan bila jumlah residu > 200 ml maka nampaknya ada gangguan proses urinasinya. Maka biarkan kateter tetap terpasang dan dibuka tutup setiap 4jam, bila volume urine < 200 ml kateter dilepas dan pasien diharapkan dapat berkemih seperti biasa Retensio urine kemungkinan oleh karena hematoma atau edema sekitar urtehra sehingga terapi meliputi : antibiotika dan obat anti inflamasi.

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

11

MASA NIFAS

6) Defekasi Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi apabila sulit BAB dapat diberikan obat laksans per-oral atau per-rektal, jjika belum bias dilakukan klisma. 7) Perawatan payudara (mammae) Perawatan payudara (mammae) telah dimulai sejak wanita hamil supaya puting susu lemas, tidak keras, dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayi. Cara perawatan payudara Menjaga payudara tetap bersih dan kering. Menggunakan bra yang menyokong payudara Apabila puting susu lecet oleskan colostrum yang keluar di sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dari puting susu yang tidak lecet. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam.ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan sendok. Bila bayi meninggal, laktasi harus dihentikan dengan cara: Pembalutan payudara (mammae) sampai tertekan. Pemberian obat estrogen untuk supresi LH seperti tablet lynoral dan parlodel. Dianjurkan sekali supaya ibu menyusukan bayinya karena sangat baik untuk kesehatan bayinya.

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

12

MASA NIFAS

8) Laktasi Untuk menghadapi masa laktasi sejak dari kehamilan telah terjadi perubahanperubahan pada kelenjar payudara (mammae) yaitu : Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar, alveoli, dan jaringan lemak bertambah. Keluaran cairan susu jolong dari duktus laktiferus disebut colostrum, berwarna kuning-putih susu. Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana venavena berdilatasi sehingga tampak jelas. Setelah persalinan, pengaruh supresi estrogen dan progesteron hilang.

Sebab-sebab laktasi : Estrogen dan progesteron dari plasenta merangsang pertumbuhan kelenjar-kelenjar susu, sedangkan progesteron merangsang

pertumbuhan saluran kelenjar. Kedua hormon ini menghambat LH (Prolactin). Setelah plasenta lahir, maka LH dengan bebas merangsang laktasi. Lobus posterior hypohyse mengeluarkan oxytocin yang merangsang pengeluaran air susu. Pengeluaran air susu adalah refleks yang ditimbulkan oleh rangsangan penghisapan putting susu oleh bayi. Rangsangan ini menuju ke hypohyse dan menghasilkan oxytocin yang menyebabkkan buah dada mengeluarkan air susunya.

Menurut WHO pemberian ASI eksklusif diberikan 6 bulan pertama, setelah 6 bulan disertai dengan pemberian makanan tambahan hingga umur 2 tahun, ASI harus diberikan 1 jam setelah melahirkan, ASI harus selalu

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

13

MASA NIFAS

diberikan ketika bayi menginginkannya baik siang dan malam hari, hindari penggunaan botol susu / dot.

Ibu tidak boleh menyusukan bayi jika menderita : Thypoid TB aktif Kelainan jantung berat Keracunan Gangguan jiwa Morbus hansen (lepra)

9) Nasehat untuk ibu postnatal Fisioterapi postnatal sangat baik bila diberikan. Sebaiknya bayi disusui. Kerjakan gimnastik sehabis bersalin. Untuk kesehatan ibu, bayi, dan keluarga sebaiknya melakukan KB untuk menjarangkan anak. Bawalah bayi anda untuk memperoleh imunisasi.(2,3,4)

2.8.Masalah Psikologi pada Masa Nifas


Keberadaan bayi tidak jarang justru menimbulkan stress bagi beberapa ibu yang baru melahirkan.

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

14

MASA NIFAS

Ibu merasa bertanggung jawab untuk merawat bayi, melanjutkan mengurus suami, setiap malam merasa terganggu dan sering merasakan adanya ketidak mampuan dalam mengatasi semua beban tersebut. Banyak wanita pasca persalinan menjadi sedih dan emosional secara temporer antara hari 3 5 (third day blues) dan kira-kira 10% diantaranya akan mengalami depresi hebat. Etiologi tak jelas, diperkirakan karena gangguan keseimbangan hormonal, reaksi eksitasi akibat persalinan dan perasaan tak mampu untuk menjadi seorang ibu. Third days blues dapat berupa :

Lanjutan rasa cemas saat kehamilan dan proses persalinan Rasa tak nyaman pada masa nifas dan tak mampu menjadi orangtua. Ketidakmampuan untuk melakukan sesuatu yang baik dan berguna Rasa lelah pasca persalinan dan kurang tidur /istirahat Penurunan gairah seksual atau tidak lagi menarik seperti waktu masih gadis Labilitas emosional. Depresi berat sampai beberapa minggu-bulan. Penatalaksanaan : terapi medis, diskusi dengan paramedis, penjelaskan

mengenai apa yang terjadi dan bila pasien menghendaki maka kunjungan keluarga dibatasi. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa rooming-in dapat mengurangi kejadian third days blues.(2)

2.9.Kontrasepsi dan sterilisasi


Masa puerperium dini adalah saat terbaik untuk membahas mengenai kontrasepsi.Masa infertilitas anovulatoar hanya berlangsung selama 5 minggu pada

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

15

MASA NIFAS

pasien yang tidak memberikan ASI dan 8 minggu pada yang memberikan ASI secara penuh. Tubektomi dikerjakan saat SC atau maksimum 24 48 jam pasca persalinan normal. Jenis kontrasepsi bagi ibu pada masa laktasi 1. Kontrasepsi oral jenis Progestineonly 2 - 3 minggu pasca persalinan 2. Depo Provera 6 minggu pasca persalinan 3. Implan hormon 6 minggu pasca persalinan 4. Kontrasepsi oral kombinasi diberikan 6 minggu pasca persalinan dan hanya bila ASI sudah berlangsung dengan baik dan status gizi anak harus diawasi dengan baik .(2)

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

16

MASA NIFAS

BAB III PENUTUP


3.1.Kesimpulan 1. Nifas adalah darah atau cairan yuang keluar dari jalan lahir setelah persalinan sampai 40 hari. Sedangkan maa nifas adalah masa sejak keluarnya plasenta sampai 40 hari 2. Tahap masa nifas adalah Locia lubra Locia Sanguenulenta Locia Serosa Locia alba 3.Tanda dan bahaya masa nifas Demam Perdarahan Pengecilan rahim yang tidak normal Nyeri abdomen yang berlebihan

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

17

MASA NIFAS

DAFTAR PUSTAKA

1. 2.

Mochtar, Rustam. 2000. Sinopsis Obstetri Edisi 2.hal115-118. Jakarta: EGC. http: //www. Reproduksiumj. Blogspot. Com /2009/ 02/ 13/ kenali perubahan pada masa nifas . di download tanggal 19 April 2010, jam 16.30 WIB.

3.

http: //www. Situs-wanita. Com/ masa-nifas/ di download tanggal 19 April 2010, jam 16.30 WIB

4.

http: //www. Lusa. Web. Id/ 2009/ 01/ 03/ masa-nifas-ppuerperium. di download tanggal 20April 2010, jam 15.00WIB.

MULIANI ( 06171087) KKS Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD. DR. RM. Djoelham Binjai

18

Anda mungkin juga menyukai