Anda di halaman 1dari 6

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU K.E.T.

KET : Ruptur tuba sebagian besar terjadi spontan dan sebagian lagi terjadi sewaktu koitus, defekasi, periksa dalam dan sewaktu dinding perut dikusuk (diurut). Umur kehamilan pada saat ruptur tergantung pada lokasi implantasi, tetapi sebagian besar kejadian pada umur kehamilan 6 12 minggu. Gejala Klinis KET. Rasa nyeri, merupakan gejala yang paling sering. Rasa nyeri yang hebat timbul akibat perangsangan peritoneum oleh darah yang terkumpul dalam kavum abdomen. Penumpukan darah yang makin banyak akan mencapai diafragma, sehingga timbul perasaan sakit di bahu. Penumpukan darah di kavum Douglasi menimbulkan rasa sakit di rektum (sakit waktu defekasi dan di perineum). Terlambat haid sampai amenorrhoea. Perdarahan pervaginam. Perdarahan ini sedikit-sedikit, akibat terhentinya kehamilan. Gejala rasa nyeri, terlambat haid (amenorrhoea) dan perdarahan pervaginam merupakan trias kehamilan ektopik. %). Gangguan gastro intestinal, berupa perasaan mual, muntah dan diare. Gangguan urogenital, berupa perasaan ingin kencing, dan jika syok makin berat timbul anuria. Diagnosa. 1. Dengan pemeriksaan phisis diagnostik. Dinding perut tegang dan nyeri tekan dan nyeri lepas akibat perangsangan peritoneum oleh darah dalam kavum abdomen. Pada perkusi dijumpai tanda-tanda penumpukan 1 Keluarnya darah pervaginam bisa disertai dengan decidual cest. Syok, yang tidandai dengan turunnya tekanan darah, nadi cepat dan halus, pernafasan cepat, keringat dingin, gelisah disertai perasaan haus, anemia (Hb < 10 gr

darah dalam kavum abdomen. Pada wanita kulit putih didaerah Umbilicus ada bayangan biru kehijau-hijauan (cullen sign). Pada auskultasi dijumpai peristaltik usus yang bertambah (hiperperistaltik), dan dapat juga tidak ada peristaltik usus (sudah ada tanda-tanda peralitik ileus). Pada periksa dalam dijumpai uterus membesar lembek, nyeri tekan di uterus, portio dan di parametrium. Kavum douglasi berisi darah dan nyeri bila disentuh (Douglas crise). Bila proses ruptur atau abortus tuba sudah berlangsung lama dalam kavum douglasi teraba massa dengan batas yang tidak tegas (hematoma pelvis). 2. Pemeriksaan laboratorium. Kadar Hb yang diperiksa secara serial (tiap jam) menurun. Leukosit 20.000 /ml LED meningkat HCG dalam urine positif, terapi ada 25% menunjukkan tes negatif (laporan dari Douglas & Stromme). 3. Pemeriksaan khusus. Kuldosintesis. Pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya penumpukan darah dalam kavum abdomen (kavum Douglasi) dengan cara menusuk jarum didaerah forniks posterior dan diaspirasi (diisap). Darah yang diisap disemprotkan ke kain gaas. Bila tidak membeku berarti darah ini berasal dari tumpukan darah. Menurut beacham, kuldosintesis sangat berguna untuk diagnosa KET. Lagipula cara ini murah, praktis dan hasilnya dapat dipercaya. Kolpotomi posterior (kuldotomi). Sebagai pengganti kuldosintesis dapat dilakukan sayatan di forniks posterior. Ultrasonografi (USG). Gambaran uterus tidak menunjukkan kantong amnion (gestational sac) Laparoskopi. Alat laparoskopi sangat bermanfaat untuk menegakkan diagnosa kehamilan ektopik yang belum terganggu. Dapat juga dipakai untuk diagnosa KET, asal saja

penumpukkan darah dalam kavum abdomen masih sedikit. Dengan alat ini laparotomi percobaan dapat dikesampingkan. Diagnosa banding (differencial diagnosis) Jika dijumpai tanda-tanda KET, maka harus dipertimbangkan akan kemungkinan : 1. Peradangan organ pelvis 2. Kista ovarium terpelincir atau kista pecah 3. Appendisitis 4. Retrofleksi uteri gravidi inkarserata 5. Abortus 6. Ruptur corpus luteum - Dilatasi & kuretase. Kerokan decidua dari endometrium untuk melihat fenomena Arias Stella tidak dianjurkan karena tanda ini bukan tanda yang khas. Penanganan. 1. Perbaiki keadaan umum dengan transfusi darah atau infus (memberantas syok). 2. Laparotomi, tuba yang ruptur yang merupakan sumber perdarahan di ekstirpasi dan diligasi (salpingektomi total), atau kalau fungsi reproduksi masih diperlukan dapat dilakukan salpingektomi partialis (yang dibuang tuba yang rusak), kemudian kedua ujungnya disambung kembali (anastomosis). Jika para interstitialia tuba (kornu uterus) yang rusak dapat dilakukan histerektomi total, tetapi kalau fungsi reproduksi masih diperlukan dapat dilakukan insisi baji (Wedge incision) dan ditutup kembali (hechting). 3. Pada kehamilan abdominal dilakukan laparotomi, fetus dikeluarkan (dilahirkan) tetapi plasenta ditinggalkan di daerah kavum abdomen, dan dinding perut ditutup kembali. Prognosa Tergantung dari cepatnya ditegakkan diagnosa, tersedianya saarana (kamar operasi dantransfusi darah) adanya tenaga terlatih.

Kematian ibu umumnya disebabkan pendarahan dan infeksi (septic syok)

Tempat implantasi hasil konsepsi pada kehamilan ektopik : 1. Fimbria 2. Ampula 3. Isthmus 4. Interstitial 5. Ovarium 6. Servik 7. Kornu 8. Abdominal sekunder 9. Ligamentum latum 10. Abdominal primer Kehamilan servikal (cervical pregnancy) Kejadian ini sangat jarang ; padakehamilan bulan pertama biasanya sudah terjadi perdarahan Hemoperitoneum khronis. Penumpukan darah didalam kavum abdomen (hemoperitoneum) adalah merupakan akibat perdarahan organ intra abdominal, salah satu diantaranya adalah KET (khusus kehamilan tuba). Perdarahan sedikit-sedikit yang berlangsung lama, penderita hidup (survives). Darah yang menumpuk mengalami organisasi (hematocele), terjadi perlengketan terhadap organ sekitarnya seperti ovarium, tuba dan usus. hematocele ini terletak di kavum Douglasi (hematoma pelvis). hemoperitoneum yang berlangsung 2 3 minggu akan dapat menimbulkan cullensign. Adanya hematoma pelvis akan menimbulkan rasa sakit (nyeri), gangguan defekasi, gangguan kencing. Hemoperitoneum yang jumlahnya sedikit dapat diresobsi spontan. Gejala Klinis Rasa nyeridi perut, pada periksa dalam (bimanual) teraba massa (tumor), batas tidak jelas, nyeri tekan, konsistensi kistik. Uterus lebih besar dari biasa (atau normal) sulit dipisahkan dari massa ini.

Laboratorium : Hb rendah (anemis) Leukositosis HCG dalam urin negatif. Penanganan Konservatif : diobservasi saja dengan harapan terjadi resobsi spontan, Cuma penangananseperti ini memakan waktu lama. Operatif : untuk mengeluarkan hematoma pelvis.

Anda mungkin juga menyukai