Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN Penyakit infeksi paru merupakan penyebab kematian yang amat penting di Indonesia.

Baik yang mengenai cabang cabang pembuluh paru (bronkus, bronkiolus) atau yang mengenai jaringan paru paru ( pneumonia, TBC) Penyakit paru merupakan penyakit infeksi yang paling sering ditemukan si masyarakat maupun yang dirawat di rumah sakit, dan masih merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Efusi pleura adalah penimbunan cairan di dalam rongga pleura akibat transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura. Efusi pleura bukan merupakan suatu penyakit, akan tetapi merupakan tanda suatu penyakit. Pada keadaan normal, rongga pleura hanya mengandung sedikit cairan sebanyak 10 20 ml yang membentuk lapisan tipis pada pleura parietalis dan viseralis, dengan fungsi utama sebagai pelican gesekan antara permukaan kedua pleura pada waktu pernapasan. Penyakit penyakit yang dapat menimbulkan efusi pleura adalah tuberculosis, infeksi paru non-tuberkulosis, keganasan, sirosis hati, trauma tembus atau tumpul pada daerah paru, infark paru, serta gagal jantung kongestif. Di Negara Negara maju, efusi pleura terutama disebabkan oleh gagal jantung kongestif, sirosis hati, keganasan, dan pneumonia bakteri, sementara di Negara Negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia, lazim diakibatkan oleh infeksi tuberculosis. Pemeriksaan histology pada cairan pleura yang mengalami efusi menunjukkan 50-75% kasus merupakan pleuritis tuberkulosa. Efusi pleura dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu : a. Efusi transudatif : cairan pleura bersifat transudat ( kandungan konsentrasi protein atau molekul besar rendah). Efusi transudatif terjadi karena perubahan faktor sistemik yang mempengaruhi pembentukan dan absorpsi cairan pleura. b. Efusi eksudatif : cairan pleura bersifat eksudat ( kandungan konsentrasi protein lebih tinggi dari transudat). Efusi eksudatif terjadi karena perubahan faktor lokal yang mempengaruhi pembentukan dan absorpsi cairan pleura. Patofisiologi terjadinya efusi pleura tergantung pada keseimbangan antara cairan dan protein dalam rongga pleura. Dalam keadaan normal cairan pleura dibentuk secara lambat sebagai filtrasi melalui pembuluh darah kapiler. Filtrasi yang terjadi karena perbedaan tekanan

osmotic plasma dan jaringan interstitial submesotelial kemudian melalui sel mesotelial masuk ke dalam rongga pleura. Selain itu cairan pleura dapat melalui pembukluh limfe sekitar pleura.

Anda mungkin juga menyukai