Bahan pangan
Serangga
Parasit Tikus
Suhu
Kadar air Oksigen
Sinar
Jangka waktu penyimpanan
protein, lemak, dan karbohidrat sangat mudah diuraikan oleh kegiatan mikroba yg ada di dalamnya secara enzimatik. Proses berlangsung secara anaerobik dan aerobik Kehadiran mikroba: ada yg menguntungkan dan ada yg merugikan
MIKROBA YG MENGUNTUNGKAN
Berperan dalam peningkatan nilai gizi (nutrisi)
makanan Berperan dalam pengadaan bau dan cita rasa Berperan dalam pengubahan warna Peran langsung: konsumsi langsung
MIKROBA MERUGIKAN
Jika kehadiran mikroba tersebut dalam bahan makanan akan: merubah bau, rasa dan warna yg tidak dikehendaki Menurunkan berat atau volume Menurunkan nilai gizi Merubah bentuk dan susunan senyawa Menghasilkan toksin (senyawa racun) Kerusakan yg paling umum adalah pembusukan yg disebabkan oleh bakteri atau jamur.
Contoh: Pembusukan pd telur oleh
bakteri Acromobacter, Pseudomonas, Proteus, Alcaligenes, dll Pembusukan pd buah dan umbi-umbian: Xanthomonas, Mucor, Rhizopus, Asperrgillus, Penicillium, Ragi, dll Pembusukan pd daging dan ikan: Serratia, Micrococus, bacillus, Achromobacter, pseudomonas, staphylococcus, dll
Achromobacter, Flavobacterium, Penghasil indol: Sarcina, Pseudomonas Penghasil Trimetilamin: Enterobactericeae dan Erwinia Penghasil asam laktat: diplococus, Streptococcus, Pediococcus, Leuconostoc, Lactobaillus Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan tingginya kadar air pd bahan makanan tsb, misal: kadar air pd beras paling baik 14% sehingga kemungkinan mikroba tumbuh dan berkembangbiak sangat kecil.
mikroba Kerusakan pd susu ditandai dengan: rasa asam, dihasilkan gas, proteolisys, tidak homogen (terdapat butiran). Kerusakan pd susu bisa diakibatkan adanya aktivitas bakteri: Streptococus lactis, Bakteri coli, Clostridium, Micrococcus, Enterobacter, dll
perlakuan kimia, radiasi dan perlakuan lain. Enzim yang menguntungkan: Papain utk mengempukkan daging Pektinase utk menjernihkan sari buah Rennet utk menggumpalkan protein susu
dengan: kemasan mengembung dan berbau, berwarna bintik kelabu, bintik karat, bintik jamur, tercium bau asam laktat. Penyebab kerusakan bahan makanan olahan: Bacteri coli, Leuconostoc, Enterobacter, salmonella, Clostridium, Propionobacterium,Cladospirilium, Penicilium, dll
makanan setelah dipanen, misal: Aspergillus, Penicilium, Fusarium. Kehadiran jamur dan ragi pada beras berhubungan erat dengan asal bahan tersebut diperoleh: 1. Lapangan atau lahan pemeliharaan 2. Kontaminasi pada saat pengangkutan, pengolahan, penyimpanan 3. Udara 4. Benda asing spt: debu, kotoran hewan, asap, dsb
Antimicrobial in Food
Zat Antimicrobia coumarins fruits and vegetables lysozyme cows milk and eggs aldehydic and phenolic compounds herbs and spices allicin garlic polyphenols green and black teas
Food Damage
Kerusakan pada Makanan Berasal dari pertumbuhan mikroba dalam makanan suksesi mikroba makanan yang berbeda mengalami berbagai jenis proses pembusukan Beberapa mikroba dapat menghasilkan toksin
Microorganisms in Food
Toxins ergotism
aflatoxins
fumonisins
2.
3. 4.
Pengawetan secara fisik - pengeringan - temperatur rendah - temperatur tinggi - filtrasi Pengawetan secara radiasi, sinar UV, sinar gamma, sinar X Pengawetan secara biologis, dengan silase Pengawetan secara kimia - pH rendah - larutan garam - larutan gula - larutan antibiotik
PENGAWETAN MAKANAN
Pengawetan makanan secara kimiawi
bahan pangan oleh mikroorganisme Dapat dibedakan menjadi : keracunan makanan, disebabkan karena: makan makanan yang mengandung toksin infeksi makanan, disebabkan karena: memakan makanan yang mengandung mikroorganisme patogen
oportunistik Ditemukan pada kulit dan saluran pernafasan pada manusia Menghasilkan enterotoksin
anaerob, dan menghasilkan endospora Pemanasan dan sterilisais dapat membunuh sel vegetatif tetapi tidak dapat membunuh spora
INFEKSI Salmonella
Termasuk
Enterobacteriaceae Menimbulkan infeksi pada saluran pencernaan dan tifus Kontaminasi terjadi apabila tempat pemrosesan bahan pangan kotor
dalam tubuh Beberapa starin menghasilkan toksin Kasus terbaru: keracunan makanan di Jerman disebabkan kontaminasi E.coli dalam sayuran (EHEC)
menggigit pencegahan: o Fumigasi: biji-bijian dan buah-buahan kering o Sentrifugasi: pd tepung utk menghancurkan telur serangga o Pembekuan: cacing pita pd daging o Rodentisida
menjadi dua kali lipat Pemanasan tinggi menyebabkan denaturasi protein, enzim, vitamin, emulsi dan lemak Chilling injury = pembekuan yg menyimpang Thawing = kerusakan tekstur karena pembekuan
nisbi tinggi maka terjadi penyerpan air oleh bahan pangan Memungkinkan bakteri untuk hidup dalam bahan pangan Pengurangan kadar air: Pengeringan Vacum Pengemasan rapat
warna bahan pangan, cita rasa dan zat kandungan makanan. Tumbuhnya mikroorganisme aerobik Pengurangan oksigen: Vakum Gas inert (N2) ata CO2 Penambahan pereaksi kimia
KUANTITAS SINAR
Sinar yang berlebih dapat merusak vitamin terutama
riboflavin, vitamin A dan vit C Memperbanyak mikroorganisme cyanophyta Contoh kerusakan akibat sinar: Warna pada susu Menigkatkan kadar O2
Penguraian kemasan plastik pada air minum kemasan sehingga bersifat karsinogen
WAKTU PENYIMPANAN
Beberapa bahan pangan dpt menurun kualitasnya
seiring dengan lama waktu penyimpanan Penyimpanan juga dapat untuk pengawetan makanan, misalnya pada: keju, anggur, beer.
masih terjadi reaksi enzimatik Untuk menghambat kerja reaksi enzim dilakukan pendinginan dan Control Atmosphere Strorage (CAS) misalnya: menguliti hewan yang baru saja disembelih, dibersihkan, didinginkan. Perlakuan lain: Pemanasan Pendinginan Pengeringan Pengasapan Radiasi Penambahan asam, gula, garam dan bahan kimia lain
PEMANASAN
Pemanasan menyebabkan bakteri mati dalam
bentuk vegetatif pd suhu 82-94C tetapi banyak spora bakteri yang mempu bertahan hingga suhu 100C Utk mematikan spora dan vegetatif bakteri dilakukan pemanasan suhu tinggi 121C selama 15 menit atau suhu 140-160C selama 4-5 detik (UHT) Misal pemanasan pada susu dan makanan kaleng
PENDINGINAN
Dilakukan pada suhu di bawah -9,5C menghambat
pertumbuhan mikroba psikrofilik. Penambahan gula, garam dpt menurunkan titik beku Hindari terjadinya thawing GAMBAR MAKANAN BEKU
PENGERINGAN
Pengeringan bahan pangan juga mengakibatkan
pengringan cairan dr sel bakteri sehingga menghambat pertumbuhan bakteri Kebutuhan air bakteri water activity (Aw) 0,75 1,00, kapang 0,62 Pengeringan dapat mengurangi kadar air tetapi tidak membunuh mikroba
PENGASAPAN
Pada bahan daging dan ikan Tujuan: mengawetkan dan menambah cita rasa,
menghambat oksidasi lemak Pengasapan dilakukan dg pembakaran kayu keras yg mengandung bahan pengawet kimia, misal formaldehid, asetaldehid, asam karboksilat, fenol, kresol, alkohol primer dan sekunder. Pengasapan dilakukan pada suhu 57C. Memperoleh hasil akhir warna tertentu
RADIASI
Radiasi sinar UV atau radiassi pengion. Digunakan utk sterilisasi inaktif enzim,
mengakibatkan perubahan cita rasa, warna, tekstur dan dpt membahayakan kesehatan. GAMBAR BAHAN PANGAN RADIASI
BAHAN-BAHAN KIMIA
Beberapa bahan kimia tidak diijinkan digunakan
dalam makanan karena mengganggu kesehatan Bahan yg diijinkan dalam jumlah sedikit (0,02%) misal: natrium benzoat, asam sorbat, natrium atau kalium propionat, etil format, sulfur dioksida. Penggunaan bahan kimia pangan diatur oleh Badan POM
ASAM
Jumlah asam yg terlalu banyak menyebabkan
danturasi protein dan menghambat perkembangbiakan mikroba Penambahan asam: - Kultur pembentuk asam (asam laktat, asam asetat) - Menambahkan asam ke dlm makanan ( asam sitrat,asam fosfat)
mengeluarkan kandungan air dalam sel mikroorganisme, sehingga sel akan mengalami plasmolisis, dan terhambat perkembangbiakannya. Contoh makanan: Ikan asin Manisan buah dendeng