Anda di halaman 1dari 8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hasil Percobaan Tabel 4.1.

Penguat Common Emitor C1 2,2 F C2 1 F C3 4,7F R1 3,3 k R2 10 k R3 2,2 k R4 1,5 k Tabel 4.2. Penguat Common Collector C2 2,2 F 4.2 C2 1 F R1 10 K R2 1K R3 1 k R4 1,5 R5 1 k R6 100 k

Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian Input Emitor 2 kotak atas dan bawah volt/div 1 volt time/div 1

Output Emitor 2 kotak atas dan bawah volt/div 5 volt time/div 1

Gabungan antara Output dan Input Emitor

Input Colector time/div 1 volt/div 5mV

Output Colector 5 volt/div 1 time/div

Gabungan antara Output dan Input Collector

4.3 Pembahasan

TUGAS AKHIR 1. Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE ?

Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada RC dan RE, maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini. 2. Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan, bandingkan hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ! ( kedua penguat)

3. Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector! Bandingkan dari data yang diperoleh pada percobaan! Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input, sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif, sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya, sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio), mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias transistor. Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai karakteristik, sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor), mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1, mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor, cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah. Jika dibandingkan dengan percobaan, untuk penguat common emitor digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz, sehingga untuk bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada perbedaan, karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi rendah. Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah. 4. Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB, bandingkan hasilnya!

Penguat Common Emittor

Penguat Common Colletor

Anda mungkin juga menyukai