Anda di halaman 1dari 12

METODE DAN MEDIA KESEHATAN YANG TEPAT UNTUK KELOMPOK KECIL

Disusun oleh: Anna Nurwachidah R. H. 131111015 Herwin Ronalia F. 131111016 Rizqi Amaliya 131111017 Yuni Tristian C. E. P. 131111018 Anis Maslahah 131111019 Eli Sazana 131111020 Dian Agustin 131111021 Rifa Aprillia C. 131111022 Novita Nindy M. 131111023 Gilang Ramadhan 131111024 Selfi Ratna P. 131111025 Siti Roudhotul J. 131111026 Miftakhur Roifah 131111027 Eni Muslihah 131111028 Ragillia Irena F. 131111029

ISI I. PENGKAJIAN

Sebelum pendidikan kesehatan diberikan pada ruang lingkup kelompok kecil, lebih dulu dilakukan pengkajian/analisis terhadap kebutuhan pendidikan dengan mendiagnosis penyebab masalah kesehatan yang terjadi. Pengkajian dalam hal ini meliputi: A. Jumlah Klien

Jumlah klien dalam kelompok kecil mutlak dikaji untuk menentukan keefektifan metode yang akan dilakukan, dan media yang akan diberikan. Pendidikan kesehatan dalam ruang lingkup kelompok kecil terdiri dari maksimal 20 orang. B. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Menurut Lawrence Green (1980), perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor: 1. Faktor pendukung (predisposing factors) a. Latar belakang pendidikan Latar belakang pendidikan harus diperhatikan sebelum pendidikan kesehatan diberikan, setiap orang mempunyai porsi yang berbeda berdasarkan latar belakang pendidikan. Pengkajian mengenai pendidikan yang dimiliki oleh setiap orang dilakukan untuk memudahkan dalam menentukan pendidikan kesehatan yang sesuai untuk kelompok dan menghindari kesetimpangan. b. Sikap Pendidikan kesehatan pada ruang lingkup kelompok kecil pasti terdiri lebih dari satu orang, dimana hal tersebut terdapat banyak orang yang mempunyai sifat dan perilaku yang berbeda. Pengkajian dilakukam untuk memudahkan kelompok dalam menerima pendidikan kesehatan yang diberikan, menghindari rasa bosan yang mungkin terjadi pada kelompok. c. Tradisi dan agama yang dianut

Pemberian pendidikan kesehatan harus sesuai dengan tradisi dan agama yang dianut oleh kelompok. Kesesuaian tradisi dan agama sangat penting diperhatikan agar pendidikan kesehatan yang diberikan bisa diterima oleh kelompok. d. Sistem nilai, sosial ekonomi, dsb. Sistem nilai dan sosial ekonomi perlu dikaji agar tidak terjadi kesenjangan oleh anggota kelompok yang menerima pendidikan kesehatan. 2. Faktor pemungkin (enambling factors) Faktor ini meliputi fasilitas kesehatan seperti spal, air bersih, pembuangan sampah, mandi cuci kakus (mck), dan makanan bergizi. Termasuk juga tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, poliklinik, puskesmas, posyandu, polindes, bidan desa, dokter, dan perawat. Faktor pemungkin dikaji untuk menentukan besar, parah, dan bahayanya masalah yang dirasakan, sehingga langkah strategis dalam memberikan pendidikan kesehatan bisa tercapai secara optimal. 3. Faktor penguat (reinforcing factors) Pada faktor ini meliputi sikap dan kebijakan serta kebijaksanaan tokoh masyarakat, undangundang, dan tenaga kesehatan. C. Penguasaan Materi

Pemberi pendidikan kesehatan harus menguasai materi yang diberikan agar pesan yang terkandung dalam pendidikan kesehatan bisa tersampaikan secara maksimal. D. Sumber Daya dan Prasarana yang Ada

Pengkajian sumber daya dan prasarana dilakukan untuk mengoptimalkan metode pendidikan kesehatan yang diberikan pada kelompok.

II. A.

IDENTIFIKASI MASALAH Masalah

Identifikasi masalah perlu dilakukan sebelum memberikan pendidikan kesehatan pada ruang lingkup kelompok kecil. Masalah yang perlu diperhatikan meliputi: 1. Masalah kesehatan yang sering terjadi 2. Besarnya anggota kelompok yang mempunyai masalah 3. Keadaan kesehatan anggota kelompok umumnya 4. Sifat masalah pada kelompok, apakah yang mengancam kesehatan atau telah mengancam kehidupan mereka B. Penyebab Masalah

Untuk melengkapi data tersebut kita perlu mengetahui secara detail penyebab masalah dari identifikasi masalah tersebut. Untuk mengetahui harus dilakukan analisa secara menyeluruh mengenai masalah yang sedang dihadapi klien.

III. METODE A. Diskusi Kelompok/SGD (Small Group Discustion)

1. Definisi Diskusi kelompok adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5-20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk. 2. Kelebihan

a. Memberikan kemungkinan untuk saling mengemukakan pendapat diantara peserta b. Merupakan pendekatan yang demokratis dalam menyampaikan pendapat dari tiap-tiap peserta c. Dapat mendorong rasa persatuan diantara peserta d. Dapat memperluas pandangan tiap peserta e. Dapat menghayati kepemimpinan bersama dan membantu mengembangkan

kepemimpinan kelompok 3. Kekurangan a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar b. Peserta mendapat informasi yang terbatas c. Membutuhkan pimpinan diskusi yang terampil agar tidak menyimpang dari topik pembicaraan d. Diskusi dapat menyimpang dari alur topik yang dibicarakan e. Mungkin dapat dikuasai oleh orang-orang yang pintar berbicara B. Curah Pendapat

1. Definisi Curah pendapat adalah suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terfikirkan oleh masing-masing peserta, dan evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian. 2. Kelebihan a. Dapat memperoleh pendapat baru b. Merangsang setiap anggota untuk berperan serta secara aktif c. Dapat menghasilkan reaksi berantai dalam pendapat d. Tidak menyita banyak waktu e. Dapat dipakai dalam kelompok besar maupun kecil f. Tidak memerlukan pimpinan yang terlalu formal

3. Kekurangan a. Mudah terlepas dari kontrol b. Harus dilanjutkan dengan evaluasi jika diharapkan efektif c. Mungkin sulit membuat peserta tahu bahwa segala pendapat dapat diterima d. Para peserta cenderung untuk mengadakan evaluasi segera setelah suatu pendapat diajukan C. Bermain Peran

1. Definisi Bermain peran adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok. 2. Kelebihan a. Dapat menarik perhatian peserta b. Dapat dipakai pada kelompok yang kecil dan besar c. Membantu peserta untuk menganalisa situasi d. Menambah rasa percaya diri pada peserta e. Membantu peserta menyelami masalah f. Membantu peserta mendapatkan pengalaman yang ada pada pikiran orang lain g. Membangkitkan minat peserta untuk memecahkan masalah 3. Kekurangan a. Banyak peserta yang tidak dapat memerankan sesuatu b. Terbatas hanya pada beberapa situasi saja c. Mungkin masalahnya disatukan dengan pemerannya D. Studi Kasus

1. Definisi Studi kasus adalah sekumpulan situasi masalah sedetailnya, yang memungkinkan kelompok menganalisa masalah itu. Permasalahan tersebut merupakan bagian dari kehidupan yang mengandung diagnosa, pengobatan, perawatan. Dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis, drama, film, dapat juga berupa rekaman. 2. Kelebihan a. Dapat ditugaskan sebelum diskusi b. Memberikan kesempatan yang sama kepada anggota untuk mengusulkan pemecahan c. Menciptakan suasana untuk saling bertukar pendapat d. Memberikan kesempatan untuk menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki masing-masing peserta e. Memungkinkan peserta untuk melakukan simulasi f. Dapat digunakan dalam tertulis, lisan, film, dan rekaman 3. Kekurangan a. Masalah yang dikemukakan tidak selalu sama pentingnya bagi anggota b. Memerlukan banyak waktu jika dilakukan secara mendalam c. Mungkin timbul perdebatan diantara anggota sekalipun ditanya cukup E. Metode Problem Basic Learning (PBL)

1. Definisi Problem Basic Learning (PBL) adalah salah satu metode dalam proses pembelajaran yang sangat populer. Problem based jelas berbeda dengan problem solving, namun terdapat kesamaan antara keduanya, yaitu sama-sama menggunakan masalah sebagai media belajar. Problem solving menekankan kemampuan melihat suatu masalah, lalu memecahkan masalah tersebut berdasarkan pengetahuan dan teori yang telah diketahui sebelumnya. Sedangkan problem based, melihat suatu masalah dan menggunakan masalah tersebut sebagai sarana belajar terhadap pengetahuan atau teori yang baru bagi peserta didik.

2. Kelebihan a. PBL berpusat pada mahasiswa: memotivasi pembelajaran aktif, meningkatkan pemahaman dan menstimulus seseorang untuk terus belajar selama hidupnya b. Kompentensi umum: PBL memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan sikap dan keterampilan umum yang dikehendaki di masa mendatang c. Integrasi PBL memfasilitasi integrasi kurikulum inti d. Motivasi PBL menyenangkan bagi tutor dan mahasiswa, serta prosesnya melibatkan mahasiswa dalam proses pembelajaran e. Pembelajaran mendalam PBL meningkatkan pemahaman mendalam f. Pendekatan konstruktif: mahasiswa aktif berdasarkan pengetahuan dan membangun kerangka konseptual dari pengetahuan tersebut 3. Kekurangan 1. Tutor yang tidak dapat mengajar: tutor merasa nyaman dengan metode tradisional sehingga kemungkinan PBL akan terasa membosankan dan sulit. 2. Sumber daya manusia lebih banyak staf yang terlibat dalam proses tutorial. 3. Sumber lain sebagian besar mahasiswa memerlukan akses pada perpustakaan yang sama dan internet secara bersamaan pula. 4. Model peran kemungkinan mahasiswa mengalami kekurangan akses pasa dosen yang berkualitas dimana dalam kurikulum tradisional memberikan kuliah dalam kelompok besar. 5. Informasi lebih mahasiswa kemungkinan tidak yakin dengan seberapa banyak belajar mandiri yang diperlukan dan informasi apa yang relevan dan berguna. F. Metode yang Efektif

Berdasarkan beberapa metode diatas, metode yang paling efektif sendiri kembali kepada sasaran yang akan kita tuju. Hal ini dikarenakan pada tiap sasaran, masalah dan cara penyelesaiannya berbeda-beda sehingga metode yang akan digunakan nanti juga akan berbeda sehingga akan lebih efektif dan optimal fungsinya.

IV. MEDIA A. Macam Media

Macam-macam media yang digunakan yaitu: 1. Papan Pengumuman Papan pengumuman adalah salah satu media komunikasi kelompok yang biasanya ditujukan untuk target sasaran dalam lingkup tertentu. Dalam hal ini, papan pengumuman digunakan sebagai sarana menyampaikan informasi mengenai pendidikan kesehatan dalam setiap kelompok kecil. a. Kelemahan 1) Media yang sering diacuhkan 2) Kurang praktis karena membutuhkan perawatan b. Kelebihan 1) Media yang cukup efektif jika terus diperbaiki dan memuat informasi baru 2) Media yang paling murah

2. Poster Poster adalah media yang memiliki sifat persuasif tinggi yang pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.

a. Kelebihan 1) Dapat dibuat dalam waktu yang relatif singkat 2) Bisa dibuat manual (gambar sederhana) b. Kelemahan 1) Butuh ilustrasi atau keahlian menggambar kalau ingin sebagus karya professional dan juga butuh penguasaan komputer untuk tata letak 2) Kalau di cetak biayanya mahal

3. Leaflet Leaflet merupakan selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang sesuatu masalah khusus untuk suatu sasaran dan tujuan tertentu. Ukuran leaflet biasanya 20x30 cm, berisi tulisan 200 400 kata. Isi harus bisa ditangkap dengan sekali baca. a. Kelemahan 1) Mudah hilang, karena hanya selembar kertas. 2) Sulit didokumentasikan, karena hanya berupa lembaran yang dibagikan. 3) Harganya mahal bila diproduksi dalam jumlah banyak. b. Kelebihan 1) Dapat disimpan lama 2) Sebagai refrensi

3) 4) 5)

Jangkauan dapat jauh Membantu media lain Isi dapat di cetak kembali dan dapat sebagai bahan diskusi

4. Slide projector Pendidikan kesehatan menggunakan Slide Projector atau sebuah alat optik yang digunakan untuk menampilkan gambar di sebuah layar proyeksi atau permukaan serupa. Penggunaan proyektor dirasa lebih efektif untuk menampilkan materi pendidikan kesehatan. a. Kelemahan 1) Harga proyektor yang lebih mahal dari media lain 2) Memerlukan alat pendukung lain seperti komputer atau laptop 3) Pemateri harus bisa memahami cara membuat slide dan memakai proyektor b. Kelebihan 1) Mudah dipakai, karena menggunakan teknologi yang canggih 2) Bisa memudahkan penggantian materi satu ke materi lain 3) Slide bisa diganti sewaktu-waktu sesuai kebutuhan pemateri B. Media yang paling Efektif

Dalam penggunaannya jenis-jenis metode dan media sangat dibutuhkan dalam membantu kegiatan pembelajaran, namun di antara metode dan media pembelajaran yang paling efektif yaitu slide projector karena media tersebut dapat disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan sehingga dapat lebih efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam dan Efendi, Ferry. 2009. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Effendi, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai