dengan gaun biru muda selutut kau berdiri dengan memeluk kitab kehidupan rambutmu terurai panjang dengan

senyum yang berbicara kau akan bertemu Tuhanmu di dalam rumah yang kau datangi setiap hari minggu aku harap begitu, aku pandangi dengan penuh hasrat seolah lubang dalam hidupku telah terisi olehmu aku menuliskan ini untukmu hanya akan berisi namamu saja namaku tidak akan kucantumkan ingin kubagikan perasaanku tentangmu pemikiranku tentang adamu walau kau tidak akan tahu aku buat ini untukmu cerita tentang potretmu yang indah