Anda di halaman 1dari 163

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Data Pesanan Obat Tablet PT.Metiska Farma Data pesanan obat tablet merupakan faktor yang utama dalam menyusun suatu penjadwalan produksi yang baik. Data pesanan obat tablet yang datang dari customer pada awalnya diterima oleh Divisi Marketing dan diolah menjadi data pesanan obat tablet, kemudian Divisi Marketing melanjutkannya ke Divisi PPIC untuk diolah menjadi rencana produksi. Divisi PPIC mengolah data pesanan obat tablet dari Divisi Marketing itu ke dalam satuan batch yang harus diproduksi dengan melihat data stock atau data persediaan yang ada. Divisi Produksi dalam kegiatannya melakukan proses produksi obat tablet di PT.Metiska Farma berdasarkan pada rencana produksi yang diterimanya dari Divisi PPIC. Dari data rencana produksi PPIC maka terlihat jumlah batch yang harus

diproduksi oleh Divisi Produksi dalam waktu 1 bulan tersebut. Tugas Divisi Produksi di sini adalah membuat penjadwalan yang optimum dimana penjadwalan tersebut dapat meminimumkan makespan dan flowtime. Dengan kemampuan Divisi Produksi untuk meminimumkan makespan dan flowtime maka pada akhirnya dapat mengurangi biaya produksi serta meningkatkan keefisienan produksi.

130 Berikut ini tabel yang menggambarkan data pesanan obat tablet PT.Metiska Farma untuk bulan September 2005 dari Divisi PPIC.

Tabel 5.1 Data Pesanan Tablet PT.Metiska Farma (box) Periode September 2005

Nama Produksi Tablet Analspec 500 Xepaprim Forte Xepathritis 50 Meflosin 500 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Xepazym Tismazol 500 Xepare Tablet Tismafam 40 Xepadergin 4,5 mg Xepalat Progesic Metropil Gestamag Tismalin Tablet

Marketing (box) 1200 600 2000 1000 1500 1500 1700 900 1800 800 1200 1250 1600 1100 1000 1176

Produksi Stock 50 150 897 50 123 86 117 203 25 100 25 114 247 45 231 83 WIP 0 83 168 0 81 0 0 17 0 52 15 0 189 0 0 0

Batch Processing -3 -1 -1 -2 -2 -2 -4 -2 -2 -2 -2 -3 -3 -2 -2 -2

131 Untuk memperoleh jumlah batch yang harus diproduksi oleh Divisi Produksi, maka Divisi PPIC harus melakukan kalkulasi atau perhitungan terlebih dahulu dengan mempertimbangkan adanya faktor stock dan faktor WIP (Work In Process).

Setelah itu perlu juga mempertimbangkan banyaknya tablet yang dihasilkan dari satu batch obat dan isi strip suatu obat. Dari faktor-faktor tersebut , maka akan didapatkan jumlah batch yang harus diproduksi (batch processing) oleh Divisi Produksi PT.Metiska Farma. Setiap mesin melakukan proses produksi per 1 batch. Data

mengenai banyak tablet yang dihasilkan dalam 1 batch, jumlah box dan isi strip dapat dilihat dalam lampiran 4 .

Secara garis besar langkah perhitungan untuk memperoleh jumlah batch yang harus diproduksi adalah :

Divisi Marketing menerima pesanan atau order dari customer

Divisi PPIC memperhatikan tersedianya stock dan WIP (Work In Process)

Jumlah Box yang harus diproses = Order dari customer - (Stock+WIP)

JumlahBatchYangHarusDiproses= JumlahBoxYangHarusDiproses x Isi StripPer Box BanyakTabletPer Batch

132 Berdasarkan data pesanan tablet yang telah diterima dari Divisi PPIC tersebut , maka Divisi Produksi melakukan summary terhadap data pesanan tersebut.

Tabel 5.2 Jumlah Batch Yang Harus Diproduksi Periode September 2005
Nama Produksi Tablet Analspec 500 Xepaprim Forte Xepathritis 50 Meflosin 500 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Xepazym Tismazol 500 Xepare Tablet Tismafam 40 Xepadergin 4,5 mg Xepalat Progesic Metropil Gestamag Tismalin Tablet Vasotin 75 mg Vasotin 25 mg Xepaneuron Batch Processing 3 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 2

5.1.2 Data Waktu Proses Tablet PT.Metiska Farma Waktu Proses Tablet di PT.Metiska Farma berdasarkan pada lamanya satu batch obat diproses pada satu mesin. Lamanya waktu proses satu batch obat yang diproses pada satu mesin dikenal juga dengan sebutan waktu standar yang telah dimiliki oleh

133 perusahaan . PT.Metiska Farma memiliki standar waktu proses satu batch obat di satu proses sebagai patokan dalam serangkaian proses produksi melalui proses trial and error dikonversikan ke dalam satuan detik. Selain standar waktu proses yang telah dimiliki oleh perusahaan, maka dilakukan pula observasi atau pengamatan secara langsung pada Divisi Produksi dengan menggunakan alat pengukur waktu. Untuk memproses obat berbentuk tablet, maka akan selalu melewati alur produksi dan mesin yang sama. Berikut ini adalah Operation Process Chart dari obat tablet :

Gambar 5.1 OPC Pembuatan Tablet

134 Tabel 5.3 Waktu Proses (detik) Tablet Setiap Batch Untuk Mesin Cetak
Frekuensi cetak (kali) Analspec 500 Xepaprim Forte Xepathritis 50 Meflosin 500 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Xepazym Tismazol 500 Xepare Tablet Tismafam 40 Xepadergin 4,5 mg Xepalat Progesic Metropil Gestamag Tismalin Tablet Vasotin 75 mg Vasotin 25 mg Xepaneuron 50000 37500 100000 50000 100000 100000 50000 50000 100000 50000 50000 50000 50000 100000 40000 100000 100000 100000 50000 25 25 25 25 16 19 19 25 25 25 25 25 25 19 25 25 19 19 25 2000 1500 4000 2000 6250 5263 2632 2000 4000 2000 2000 2000 2000 5263 1600 4000 5263 5263 2000 Total waktu (detik) 12273.00 11075.00 12578.00 12027.00 11550.00 12087.00 11851.00 12453.00 12458.00 11457.00 13954.00 16549.00 14568.00 16975.00 15564.00 16548.00 16995.00 18547.00 14895.00

Job

Tablet/batch

Punch

Waktu/cetak (detik) 6.14 7.38 3.14 6.01 1.85 2.30 4.50 6.23 3.11 5.73 6.98 8.27 7.28 3.23 9.73 4.14 3.23 3.52 7.45

135 Tabel 5.4 Waktu Proses (menit) Satu Kali Running Di Setiap Mesin PT.Metiska Farma

Nama Tablet Alat Timbang Analspec 500 Xepaprim Forte Xepathritis 50 Meflosin 500 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Xepazym Tismazol 500 Xepare Tablet Tismafam 40 Xepadergin 4,5 mg Xepalat Progesic Metropil Gestamag Tismalin Tablet Vasotin 75 mg Vasotin 25 mg Xepaneuron 157.63 164.27 142.43 170.57 192.05 160.75 142.20 190.93 172.02 187.63 170.57 159.12 165.02 160.53 170.58 183.75 160.53 187.25 179.82

Waktu Proses Satu Batch Tablet Di Setiap Mesin (menit) Mesin Homogenizer 178.58 177.57 173.88 177.93 177.95 179.93 175.48 176.52 176.07 179.75 179.93 180.25 176.10 182.53 189.63 176.87 165.87 174.95 174.47 Mesin Granulator 159.45 245.68 335.60 401.27 436.25 175.83 335.33 309.40 170.93 242.82 226.48 359.47 360.95 305.35 292.82 292.72 205.90 261.12 243.15 Mesin Cetak 204.55 184.58 209.63 200.45 192.50 201.45 197.52 207.55 207.63 190.95 232.57 275.82 242.80 282.92 259.40 275.80 283.25 309.12 248.25 Mesin Coating 105.25 107.42 316.07 112.62 189.55 175.93 114.52 124.15 142.37 192.07 275.80 220.97 159.12 160.90 158.72 264.48 207.97 142.73 205.93 Mesin Stripping 152.92 157.45 170.57 176.85 178.18 194.20 148.22 156.92 154.23 170.93 170.57 159.78 170.58 170.93 170.57 164.28 159.82 140.95 150.93

136 Tabel 5.5 Waktu Proses (detik) Satu Kali Running Di Setiap Mesin PT.Metiska Farma

Nama Tablet Alat Timbang Analspec 500 Xepaprim Forte Xepathritis 50 Meflosin 500 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Xepazym Tismazol 500 Xepare Tablet Tismafam 40 Xepadergin 4,5 mg Xepalat Progesic Metropil Gestamag Tismalin Tablet Vasotin 75 mg Vasotin 25 mg Xepaneuron 9458.00 9856.00 8546.00 10234.00 11523.00 9645.00 8532.00 11456.00 10321.00 11258.00 10234.00 9547.00 9901.00 9632.00 10235.00 11025.00 9632.00 11235.00 10789.00

Waktu Proses Satu Batch Tablet Di Setiap Mesin (detik) Mesin Homogenizer 10715.00 10654.00 10433.00 10676.00 10677.00 10796.00 10529.00 10591.00 10564.00 10785.00 10796.00 10815.00 10566.00 10952.00 11378.00 10612.00 9952.00 10497.00 10468.00 Mesin Granulator 9567.00 14741.00 20136.00 24076.00 26175.00 10550.00 20120.00 18564.00 10256.00 14569.00 13589.00 21568.00 21657.00 18321.00 17569.00 17563.00 12354.00 15667.00 14589.00 Mesin Cetak 12273.00 11075.00 12578.00 12027.00 11550.00 12087.00 11851.00 12453.00 12458.00 11457.00 13954.00 16549.00 14568.00 16975.00 15564.00 16548.00 16995.00 18547.00 14895.00 Mesin Coating 6315.00 6445.00 18964.00 6757.00 11373.00 10556.00 6871.00 7449.00 8542.00 11524.00 16548.00 13258.00 9547.00 9654.00 9523.00 15869.00 12478.00 8564.00 12356.00 Mesin Stripping 9175.00 9447.00 10234.00 10611.00 10691.00 11652.00 8893.00 9415.00 9254.00 10256.00 10234.00 9587.00 10235.00 10256.00 10234.00 9857.00 9589.00 8457.00 9056.00

137 Tabel 5.6 Data Frekuensi Running Di Setiap Mesin PT.Metiska Farma

Nama Produk Tablet

Batch Processing

Kapasitas Running (batch)

Frekuensi Running (kali) 3 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 2

Analspec 500 Xepaprim Forte Xepathritis 50 Meflosin 500 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Xepazym Tismazol 500 Xepare Tablet Tismafam 40 Xepadergin 4,5 mg Xepalat Progesic Metropil Gestamag Tismalin Tablet Vasotin 75 mg Vasotin 25 mg Xepaneuron

3 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 2

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

138 Tabel 5.7 Waktu Proses Di Setiap Mesin PT. Metiska Farma

Nama Produksi

Frekuensi

Total Waktu Proses (detik)

Tablet

Running

Alat Timbang

Mesin Homogenizer 32145.00 10654.00 10433.00 21352.00 21354.00 21592.00 42116.00 21182.00 21128.00 21570.00 21592.00 32445.00 31698.00 21904.00 22756.00 21224.00 9952.00 10497.00 20936.00

Mesin Granulator 28701.00 14741.00 20136.00 48152.00 52350.00 21100.00 80480.00 37128.00 20512.00 29138.00 27178.00 64704.00 64971.00 36642.00 35138.00 35126.00 12354.00 15667.00 29178.00

Mesin Cetak 36819.00 11075.00 12578.00 24054.00 23100.00 24174.00 47404.00 24906.00 24916.00 22914.00 27908.00 49647.00 43704.00 33950.00 31128.00 33096.00 16995.00 18547.00 29790.00

Mesin Coating 18945.00 6445.00 18964.00 13514.00 22746.00 21112.00 27484.00 14898.00 17084.00 23048.00 33096.00 39774.00 28641.00 19308.00 19046.00 31738.00 12478.00 8564.00 24712.00

Mesin Stripping 27525.00 9447.00 10234.00 21222.00 21382.00 23304.00 35572.00 18830.00 18508.00 20512.00 20468.00 28761.00 30705.00 20512.00 20468.00 19714.00 9589.00 8457.00 18112.00

Analspec 500 Xepaprim Forte Xepathritis 50 Meflosin 500 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Xepazym Tismazol 500 Xepare Tablet Tismafam 40 Xepadergin 4,5 mg Xepalat Progesic Metropil Gestamag Tismalin Tablet Vasotin 75 mg Vasotin 25 mg Xepaneuron

3 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 2

28374.00 9856.00 8546.00 20468.00 23046.00 19290.00 34128.00 22912.00 20642.00 22516.00 20468.00 28641.00 29703.00 19264.00 20470.00 22050.00 9632.00 11235.00 21578.00

139 5.1.3 Data Waktu Setting Setiap Mesin PT.Metiska Farma Pengumpulan data waktu setting didapat dengan melakukan pengamatan secara langsung di PT. Metiska Farma dengan menggunakan stopwatch dimana jumlah

pengamatan yang diambil adalah sebanyak 30 kali, karena saat jumlah pengamatan mulai dari 30 maka data akan mulai terlihat berdistribusi normal (Annis, 1998, online). Data pengukuran waktu setting untuk setiap mesin dapat dilihat pada tabel di bawah ini.. Asumsi yang digunakan adalah penyesuaian dan kelonggaran bernilai sama untuk setiap mesin. Setelah melakukan brainstorming dan pengamatan langsung di lantai produksi maka diperoleh penyesuaian dengan metode obyektif dan kelonggaran yaitu : Tabel 5.8 Tabel Hasil Penyesuaian Dengan Metode Obyektif Tabel Hasil Penyesuaian dengan Metode Obyektif Kecepatan kerja (p1) = 0,85 (krn operator bekerja dengan kecepatan wajar) Bagian Keadaan 1 Anggota terpakai Pergelangan tangan dengan jari 2 Pedal kaki Tanpa pedal 3 Penggunaan Tangan Keadaan tangan saling bantu atau bergantian 4 Koordinasi mata dengan tangan Konstan dan dekat 5 Peralatan Perlu kontrol dan penekanan 6 Berat beban (kg) tangan 6,3 Lambang Penyesuaian (%) B F H 1 0 0

K O

4 1 28 34

B-14 Jumlah Kesulitan kerja (p2) = 1 + 0,34 = 1,34

Faktor Penyesuaian (p) = p1 x p2 = 0,85 x 1,34 = 1,139 1,14

140 Tabel 5.9 Tabel Hasil Kelonggaran


Tabel Hasil Kelonggaran Bagian Faktor A Tenaga yang dikeluarkan Sedang B Sikap kerja Berdiri diatas dua kaki C Gerakan kerja Normal D Kelelahan mata Pandangan yang hampir terus menerus dengan fokus berubah-ubah E Keadaan temperatur tempat kerja Normal F Keadaan atmosfer Baik G H Keadaan lingkungan yang baik Bersih,sehat,cerah,dengan kebisingan rendah Kelonggaran untuk keperluan pribadi bagi pria Total kelonggaran Contoh pekerjaan Mencangkul (9-18 kg) Badan tegak,ditumpu dua kaki Ayunan bebas dari palu pekerjaan-pekerjaan yang teliti 22-28 C Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan (tidak berbahaya) Kelonggaran (%) 15 2 0 6

2 0

0 2 27

5.1.3.1 Mesin Homogenizer 5.1.3.1.1 Data Waktu Setting Mesin Homogenizer Tabel 5.10 Data Waktu Setting Mesin Homogenizer
No Pengamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Waktu (menit) 15.23 15.26 15.25 15.14 15.17 15.23 15.26 15.24 15.86 15.48 15.46 15.62 15.08 15.11 15.13 Waktu (detik) 913.80 915.60 915.00 908.40 910.20 913.80 915.60 914.40 951.60 928.80 927.60 937.20 904.80 906.60 907.80 No. Pengamatan 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Waktu (menit) 15.23 15.45 15.36 15.27 15.28 15.62 15.24 16.11 16.32 15.24 15.25 15.13 15.18 15.65 15.68 Waktu (detik) 913.80 927.00 921.60 916.20 916.80 937.20 914.40 966.60 979.20 914.40 915.00 907.80 910.80 939.00 940.80

141 5.1.3.1.2 Pengujian Kecukupan Data Waktu Setting Mesin Homogenizer Pengujian ini dilakukan adalah untuk mengetahui apakah jumlah pengamatan yang diambil sudah cukup mewakili data populasi atau perlu melakukan pengukuran waktu sekali lagi. Untuk pengujian ini diperlukan tingkat keyakinan dan tingkat ketelitian, berdasarkan pengamatan dan melakukan brainstorming dengan pihak perusahaan maka dapat diambil besar tingkat keyakinan (K) adalah 95% sedangkan tingkat ketelitiannya (s) adalah 5%. Perhitungannya adalah sebagai berikut: Untuk nilai Z didapat dengan cara melihat tabel kurva normal, yaitu: Besar tingkat keyakinan adalah 0,95 kemudian dibagi 2 (karena dua arah), hasilnya adalah 0,475. Berdasarkan tabel kurva normal maka didapatkan nilai Z nya yaitu sebesar 1,96.

Menghitung N
Z 2 2 s N Xi ( Xi ) N' = Xi 2

1,96 2 30.(25570505,16 ) - (27691,80) 0,05 N= 27691,80

2 = 0,75

Kesimpulan:

Karena jumlah pengukuran minimum (N) = 0,75 < jumlah pengukuran pendahuluan (N) = 30 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang telah diukur sudah cukup mewakili populasi yang ada.

142

5.1.3.1.3 Pengujian Keseragaman Data Waktu Mesin Homogenizer

Pengujian keseragaman data dilakukan untuk melihat apakah data waktu Mesin Homogenizer ini seragam atau tidak. Data dikatakan seragam jika seluruh data waktu Mesin Homogenizer masuk dalam batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB). Perhitungan keseragaman data untuk Mesin Homogenizer secara detil dan menyeluruh dapat dilihat pada lampiran 5 .

Grafik Keseragaman Data


Waktu (detik) 960.00 940.00 920.00 900.00 880.00 860.00 1 2 3 4 5 6 Sub Group BKA BKB Rata 1 sub Rata sub

Grafik 5.1 Grafik Keseragaman Data Untuk Mesin Homogenizer


Kesimpulan : Data Seragam karena tidak ada yang keluar dari batas kendali.

5.1.3.1.4 Perhitungan Waktu Baku Setting Mesin Homogenizer

Waktu baku setting untuk Mesin Homogenizer adalah waktu yang diperoleh dengan memperhitungkan waktu standar, penyesuaian dan kelonggarannya.
Waktu siklus rata-rata

Ws =

Xi = 27691,80 = 923,06 detik


N 30

143

Waktu Normal

Wn = Ws x p = 923,06 * 1,14 = 1052,29 detik

Waktu baku

Wb = Wn (1 + a) = 1052,29 x (1 + 0,27) = 1336,41 detik

5.1.3.2 Mesin Granulator 5.1.3.2.1 Data Waktu Setting Mesin Granulator

Tabel 5.11 Data Waktu Setting Mesin Granulator


No. Pengamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Waktu (menit) 20.14 20.35 20.27 20.57 20.36 20.14 20.14 20.58 20.38 20.75 21.09 21.23 20.14 20.18 20.12 Waktu (detik) 1208.40 1221.00 1216.20 1234.20 1221.60 1208.40 1208.40 1234.80 1222.80 1245.00 1265.40 1273.80 1208.40 1210.80 1207.20 No. Pengamatan 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Waktu (menit) 21.25 21.36 21.45 20.14 20.16 20.13 20.48 20.47 20.49 20.14 21.16 21.25 21.29 20.36 20.47 Waktu (detik) 1275.00 1281.60 1287.00 1208.40 1209.60 1207.80 1228.80 1228.20 1229.40 1208.40 1269.60 1275.00 1277.40 1221.60 1228.20

144

5.1.3.2.2 Pengujian Kecukupan Data Waktu Setting Mesin Granulator

Untuk menguji kecukupan data waktu setting untuk Mesin Granulator menggunakan parameter yang sama dengan mesin-mesin lainnya yaitu : Nilai Z = 1,96 Nilai s = 0,05 Nilai N = 30
Z 2 2 s N Xi ( Xi ) N' = Xi 2

1,96 2 30.(45710387,28 ) - (37022,40) 0,05 N= 37022,40


Kesimpulan:

2 = 0,86

Karena jumlah pengukuran minimum (N) = 0,86 < jumlah pengukuran pendahuluan (N) = 30 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang telah diukur sudah cukup mewakili populasi yang ada.

5.1.3.2.3 Pengujian Keseragaman Data Waktu Mesin Granulator

Pengujian keseragaman data dilakukan untuk melihat apakah data waktu Mesin Granulator ini seragam atau tidak. Data dikatakan seragam jika seluruh data waktu Mesin Granulator masuk dalam batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB). Perhitungan keseragaman data untuk Mesin Granulator menyeluruh dapat dilihat pada lampiran 6 . secara detil dan

145

Grafik Keseragaman Data


Waktu (detik) 1300.00 1250.00 1200.00 1150.00 1 2 3 4 5 6 Sub Group BKA BKB Rata 1 sub Rata sub

Grafik 5.2 Grafik Keseragaman Data Untuk Mesin Granulator


Kesimpulan : Data Seragam karena tidak ada yang keluar dari batas kendali

5.1.3.2.4 Perhitungan Waktu Baku Setting Mesin Granulator

Waktu baku setting untuk Mesin Granulator

adalah waktu yang diperoleh dengan

memperhitungkan waktu standar, penyesuaian dan kelonggarannya.


Waktu siklus rata-rata

Ws =

Xi = 37022,40 = 1234,08 detik


N 30

Waktu Normal

Wn = Ws x p = 1234,08 * 1,14 = 1406,85 detik

Waktu baku

Wb = Wn (1 + a)
= 1406,85 x (1 + 0,27) = 1786,70 detik

146
5.1.3.3 Mesin Cetak 5.1.3.3.1 Data Waktu Setting Mesin Cetak

Tabel 5.12 Data Waktu Setting Mesin Cetak


No Pengamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Waktu (menit) 17.18 16.19 18.56 17.57 18.14 18.59 17.54 17.85 18.12 17.11 18.14 18.19 17.26 17.35 17.46 Waktu (detik) 1030.80 971.40 1113.60 1054.20 1088.40 1115.40 1052.40 1071.00 1087.20 1026.60 1088.40 1091.40 1035.60 1041.00 1047.60 No. Pengamatan 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Waktu (menit) 17.85 18.54 18.56 17.23 17.51 17.11 18.42 17.52 17.13 17.42 17.56 17.85 18.17 17.13 17.15 Waktu (detik) 1071.00 1112.40 1113.60 1033.80 1050.60 1026.60 1105.20 1051.20 1027.80 1045.20 1053.60 1071.00 1090.20 1027.80 1029.00

5.1.3.3.2 Pengujian Kecukupan Data Waktu Setting Mesin Cetak

Untuk menguji kecukupan data waktu setting untuk Mesin Cetak menggunakan parameter yang sama dengan mesin-mesin lainnya yaitu : Nilai Z = 1,96 Nilai s = 0,05 Nilai N = 30
Z 2 2 s N Xi ( Xi ) N' = Xi 2

1,96 2 30.(33793380 ) - (31824) 0,05 N= 31824

2 = 1,25

147

Kesimpulan:

Karena jumlah pengukuran minimum (N) = 1,25 < jumlah pengukuran pendahuluan (N) = 30 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang telah diukur sudah cukup mewakili populasi yang ada.

5.1.3.3.3 Pengujian Keseragaman Data Waktu Mesin Cetak

Pengujian keseragaman data dilakukan untuk melihat apakah data waktu Mesin Cetak ini seragam atau tidak. Data dikatakan seragam jika seluruh data waktu Mesin Cetak masuk dalam batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB). Perhitungan keseragaman data untuk Mesin Cetak secara detil dan menyeluruh dapat dilihat pada lampiran 7.

Grafik Keseragaman Data


1150.00 Waktu (detik) 1100.00 1050.00 1000.00 950.00 1 2 3 4 5 Sub Group 6 Rata 1 sub BKA BKB Rata sub

Grafik 5.3 Grafik Keseragaman Data Untuk Mesin Cetak


Kesimpulan : Data Seragam karena tidak ada yang keluar dari batas kendali.

148
5.1.3.3.4 Perhitungan Waktu Baku Setting Mesin Cetak

Waktu baku setting untuk Mesin Cetak

adalah waktu yang diperoleh dengan

memperhitungkan waktu standar, penyesuaian dan kelonggarannya.


Waktu siklus rata-rata

Ws =

Xi = 31824 = 1060,80 detik


N 30

Waktu Normal

Wn = Ws x p = 1060,80 * 1,14 = 1209,31 detik


Waktu baku

Wb = Wn (1 + a) = 1209,31 x (1 + 0,27) = 1535,82 detik


5.1.3.4 Mesin Coating 5.1.3.4.1 Data Waktu Setting Mesin Coating

Tabel 5.13 Data Waktu Setting Mesin Coating


No Pengamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Waktu (menit) 11.15 11.36 12.31 12.14 11.16 11.18 11.75 11.63 11.25 11.35 11.14 12.56 12.17 12.12 12.36 Waktu (detik) 669.00 681.60 738.60 728.40 669.60 670.80 705.00 697.80 675.00 681.00 668.40 753.60 730.20 727.20 741.60 No. Pengamatan 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Waktu (menit) 12.14 12.65 12.31 12.35 12.42 12.65 11.31 11.65 11.85 11.72 11.44 12.82 12.76 11.04 11.91 Waktu (detik) 728.40 759.00 738.60 741.00 745.20 759.00 678.60 699.00 711.00 703.20 686.40 769.20 765.60 662.40 714.60

149
5.1.3.4.2 Pengujian Kecukupan Data Waktu Setting Mesin Coating

Untuk menguji kecukupan data waktu setting untuk Mesin Coating menggunakan parameter yang sama dengan mesin-mesin lainnya yaitu : Nilai Z = 1,96 Nilai s = 0,05 Nilai N = 30
Z 2 2 s N Xi ( Xi ) N' = Xi 2

1,96 2 30.(15296719,32 ) - (21399) 0,05 N= 21399


Kesimpulan:

2 = 1,82

Karena jumlah pengukuran minimum (N) = 1,82 < jumlah pengukuran pendahuluan (N) = 30 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang telah diukur sudah cukup mewakili populasi yang ada.

5.1.3.4.3 Pengujian Keseragaman Data Waktu Mesin Coating

Pengujian keseragaman data dilakukan untuk melihat apakah data waktu Mesin Coating ini seragam atau tidak. Data dikatakan seragam jika seluruh data waktu Mesin Coating masuk dalam batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB). Perhitungan keseragaman data untuk Mesin Coating secara detil dan menyeluruh dapat dilihat pada lampiran 8 .

150

Grafik Keseragaman Data Waktu (detik) 750.00 700.00 650.00 600.00 1 2 3 4 5 Sub Group 6
Rata 1 sub BKA BKB Rata sub

Grafik 5.4 Grafik Keseragaman Data Untuk Mesin Coating


Kesimpulan : Data Seragam karena tidak ada yang keluar dari batas kendali

5.1.3.4.4 Perhitungan Waktu Baku Setting Mesin Coating

Waktu baku setting untuk Mesin Coating

adalah waktu yang diperoleh dengan

memperhitungkan waktu standar, penyesuaian dan kelonggarannya.


Waktu siklus rata-rata

Ws =

Xi = 21075,60 = 702,52 detik


N 30

Waktu Normal

Wn = Ws x p = 702,52 * 1,14 = 800,87 detik

Waktu baku

Wb = Wn (1 + a) = 800,87 x (1 + 0,27) = 1017,10 detik

151
5.1.3.5 Mesin Stripping 5.1.3.5.1 Data Waktu Setting Mesin Stripping

Tabel 5.14 Data Waktu Setting Mesin Stripping


No Pengamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Waktu (menit) 17.56 17.52 17.63 18.51 18.24 17.56 17.23 18.42 17.54 17.23 18.11 18.42 17.09 18.11 18.17 Waktu (detik) 1053.60 1051.20 1057.80 1110.60 1094.40 1053.60 1033.80 1105.20 1052.40 1033.80 1086.60 1105.20 1025.40 1086.60 1090.20 No. Pengamatan 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Waktu (menit) 17.11 17.62 18.14 17.23 17.45 17.65 17.23 18.14 18.19 17.66 17.24 17.11 17.16 17.08 18.23 Waktu (detik) 1026.60 1057.20 1088.40 1033.80 1047.00 1059.00 1033.80 1088.40 1091.40 1059.60 1034.40 1026.60 1029.60 1024.80 1093.80

5.1.3.5.2 Pengujian Kecukupan Data Waktu Setting Mesin Stripping

Untuk menguji kecukupan data waktu setting untuk Mesin Stripping menggunakan parameter yang sama dengan mesin-mesin lainnya yaitu : Nilai Z = 1,96 Nilai s = 0,05 Nilai N = 30
Z 2 2 s N Xi ( Xi ) N' = Xi 2

1,96 2 30.(33805067,04 ) - (31834,80) 0,05 N= 31834,80

2 = 1,03

152
Kesimpulan:

Karena jumlah pengukuran minimum (N) = 1,03 < jumlah pengukuran pendahuluan (N) = 30 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang telah diukur sudah cukup mewakili populasi yang ada.

5.1.3.5.3 Pengujian Keseragaman Data Waktu Mesin Stripping

Pengujian keseragaman data dilakukan untuk melihat apakah data waktu Mesin Stripping ini seragam atau tidak. Data dikatakan seragam jika seluruh data waktu Mesin Stripping masuk dalam batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB). Perhitungan keseragaman data untuk Mesin Stripping secara detil dan menyeluruh dapat dilihat pada lampiran 9.

Grafik Keseragaman Data

Waktu (detik)

1150.00 1100.00 1050.00 1000.00 950.00 1 2 3 4 5 Sub Group 6

Rata 1 sub BKA BKB Rata sub

Grafik 5.5 Grafik Keseragaman Data Untuk Mesin Stripping


Kesimpulan : Data Seragam karena tidak ada yang keluar dari batas kendali

153
5.1.3.5.4 Perhitungan Waktu Baku Setting Mesin Stripping

Waktu baku setting untuk Mesin Stripping

adalah waktu yang diperoleh dengan

memperhitungkan waktu standar, penyesuaian dan kelonggarannya.


Waktu siklus rata-rata

Ws =

Xi = 31834,80 = 1061,16 detik


N 30

Waktu Normal

Wn = Ws x p = 1061,16 * 1,14 = 1209,72 detik

Waktu baku

Wb = Wn (1 + a) = 1209,72 x (1 + 0,27) = 1536,34 detik Berdasarkan perhitungan waktu setting setiap mesin yang terlibat dalam proses produksi maka dapat dibuat ringkasan sebagai berikut : Tabel 5.15 Ringkasan Waktu Setting Setiap Mesin
Mesin Waktu Setting (detik) Alat Timbang Mesin Homogenizer Mesin Granulator Mesin Cetak Mesin Coating Mesin Stripping 0.00 1336.41 1786.70 1535.82 1017.10 1536.34

154
5.1.4 Total Waktu Setiap Tahapan Proses Produksi Tablet PT.Metiska Farma

Tabel 5.16 Total Waktu Proses (detik) +Waktu Setting Mesin

Nama Produksi Tablet

Frekuensi Running Alat Timbang

Total Waktu Proses (detik)+Waktu Setting Mesin Mesin Homogenizer 33481.41 11990.41 11769.41 22688.41 22690.41 22928.41 43452.41 22518.41 22464.41 22906.41 22928.41 33781.41 33034.41 23240.41 24092.41 22560.41 11288.41 11833.41 22272.41 Mesin Granulator 30487.70 16527.70 21922.70 49938.70 54136.70 22886.70 82266.70 38914.70 22298.70 30924.70 28964.70 66490.70 66757.70 38428.70 36924.70 36912.70 14140.70 17453.70 30964.70 Mesin Cetak 38354.82 12610.82 14113.82 25589.82 24635.82 25709.82 48939.82 26441.82 26451.82 24449.82 29443.82 51182.82 45239.82 35485.82 32663.82 34631.82 18530.82 20082.82 31325.82 Mesin Coating 19962.10 7462.10 19981.10 14531.10 23763.10 22129.10 28501.10 15915.10 18101.10 24065.10 34113.10 40791.10 29658.10 20325.10 20063.10 32755.10 13495.10 9581.10 25729.10 Mesin Stripping 29061.34 10983.34 11770.34 22758.34 22918.34 24840.34 37108.34 20366.34 20044.34 22048.34 22004.34 30297.34 32241.34 22048.34 22004.34 21250.34 11125.34 9993.34 19648.34

Analspec 500 Xepaprim Forte Xepathritis 50 Meflosin 500 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Xepazym Tismazol 500

3 1 1 2 2 2 4 2

28374.00 9856.00 8546.00 20468.00 23046.00 19290.00 34128.00 22912.00

Xepare Tablet Tismafam 40 Xepadergin 4,5 mg Xepalat Progesic Metropil Gestamag Tismalin Tablet Vasotin 75 mg Vasotin 25 mg Xepaneuron

2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 2

20642.00 22516.00 20468.00 28641.00 29703.00 19264.00 20470.00 22050.00 9632.00 11235.00 21578.00

155 Untuk setiap produksi obat tablet digambarkan sebuah grafik yang menggambarkan hubungan antara estimasi waktu produksi dan mesin.
Trend Analspec500 15000.00 10000.00 5000.00 0.00 M1 M2 M3 M4 M5 M6
Mesin 20000.00 10000.00 0.00 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Xepaprim F t Trend Xepaprim Forte

Waktu

Analspec 500

Mesin

Trend Xepathritis 50 30000.00 20000.00 10000.00 0.00 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin

Waktu

Trend Meflosin500 30000.00 20000.00 10000.00 0.00 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin

Waktu

Waktu

Xepathritis 50

Meflosin 500

Trend Kadiflam 25 30000.00 20000.00 10000.00 0.00 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin

Trend Kadiflam 50 20000.00 10000.00 0.00 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin Kadiflam 50

Kadiflam 25

Waktu

Waktu

Trend Xepazym 40000.00 20000.00 0.00 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin Xepazym


20000.00 10000.00 0.00

Trend Tismazol 500

Waktu

Waktu

Tismazol 500 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin

Trend Xepare Tablet 15000.00 10000.00 5000.00 0.00 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin 20000.00 10000.00 0.00

Trend Tismafam 40

Wak tu

Xepare Tablet

W ak tu

Tismafam 40 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin

156

Trend Xepadergin 4,5 mg 20000.00 10000.00 0.00 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin Xepadergin 4,5 mg 30000.00 20000.00 10000.00 0.00

Trend Xepalat

Waktu

W a k tu

Xepalat M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin

Trend Progesic 25000.00 20000.00 Waktu 15000.00 10000.00 5000.00 0.00 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin Progesic

Trend Metropil 20000.00 Waktu 15000.00 10000.00 5000.00 0.00 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin Metropil

Trend Gestamag 20000.00 Waktu Waktu 15000.00 10000.00 5000.00 0.00 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin Gestamag 20000.00 15000.00 10000.00 5000.00 0.00 M1

Trend Tismalin Tablet

Tismalin Tablet

M2

M3

M4

M5

M6

Mesin

Trend Vasotin 75 mg 20000.00 Waktu


Waktu 20000.00 15000.00 10000.00 5000.00 0.00 M1

Trend Vasotin 25 mg

15000.00 10000.00 5000.00 0.00 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin Vasotin 75 mg

Vasotin 25 mg

M2

M3

M4

M5

M6

Mesin

Trend Xepaneuron 20000.00 Waktu 15000.00 10000.00 5000.00 0.00 M1 M2 M3 M4 M5 M6 Mesin Xepaneuron

Grafik 5.6 Grafik hubungan waktu proses tablet di setiap mesin

157
5.1.5 Penjadwalan Pesanan PT.Metiska Farma Periode September 2005

Penjadwalan yang berjalan di PT.Metiska hanyalah diurutkan berdasarkan feeling dari pegawai lantai produksi saja, sehingga seringkali urutan produksi pesanan tablet menghasilkan makespan dan total flow time yang besar. Tabel 5.17 Jadwal Kerja Produksi PT.Metiska Farma Perode September 2005
Nama Tablet Minggu I Tismalin Tablet Xepazym Progesic Metropil Xepadergin 4,5 mg Analspec 500 Minggu II Xepaprim Forte Xepathritis 50 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Gestamag Minggu III Meflosin 500 Tismazol 500 Tismafam 40 Vasotin 75 mg Minggu IV Xepare Tablet Xepalat Vasotin 25 mg Xepaneuron

Penjadwalan yang dibuat oleh Divisi Produksi di PT.Metiska Farma berdasarkan pada data pesanan dari Divisi Marketing, lalu diolah oleh Divisi PPIC untuk

mengetahui jumlah pesanan yang harus diproduksi selama 1 bulan. Dari rencana produksi yang dibuat oleh Divisi PPIC tersebut, Divisi Produksi mengolahnya menjadi jadwal produksi mingguan dalam 1 bulan. Divisi produksi membagi-bagi pesanan yang harus diproduksi tersebut ke dalam periode mingguan berdasarkan feeling semata. Hal ini dilatarbelakangi oleh skill dan pengalaman dari karyawan Divisi Produksi yang telah bekerja sekian lama. Menurut Divisi Produksi, penjadwalan produksi

tersebut itu seringkali mereka buat secara cepat karena telah terbiasa. Namun diakui pula bahwa penjadwalan produksi itu tidak memperhatikan kriteria makespan dan
flowtime dan seringkali tidak jatuh pada waktu yang tepat .

158 Tabel di bawah ini menggambarkan tentang makespan dan Total Flow Time berdasarkan tentang urutan yang dibuat oleh Divisi Produksi PT.Metiska Farma.

Tabel 5.18 Tabel Hasil Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan PT.Metiska Farma

Job

Batch Processing M1 11025 22050 30582.00 39114.00 47646.00 56178.00 66079.00 75980.00 85881.00 95513.00 105145.00 115379.00 125613.00 135071.00 144529.00 153987.00 163843.00 172389.00 M2 22973.41 33585.41 45450.82 55979.82 66508.82 77037.82 88940.23 99506.23 110072.23 122360.64 133312.64 145445.05 156241.05 168292.46 179007.46 189722.46 201712.87 213482.28 M3

Mesin M4 60406.93 76954.93 95179.63 113763.81 133883.81 154003.81 181700.33 201821.51 223478.51 247529.03 264504.03 279993.85 293947.85 307756.67 320029.67 332302.67 344913.49 359355.83 M5 77293.03 93162.03 103067.73 120634.81 140754.81 160874.81 192264.43 211368.51 233025.51 258200.13 274158.03 297558.95 314106.95 321439.05 327754.05 338617.67 352375.59 379336.93 M6 88686.37 104555.37 114984.71 129527.81 149647.81 169767.81 204035.77 221603.51 243260.51 269992.47 284414.03 309329.29 324340.95 335052.29 344227.29 353402.29 364385.63 391107.27

Tismalin Tablet

1 2

42323.11 59886.11 81792.81 101912.81 122032.81 142152.81 165596.51 187253.51 208910.51 229018.21 247339.21 262714.91 276303.91 287657.61 297224.61 306791.61 323319.31 345242.01

Xepazym

1 2 3 4

Progesic

1 2 3

Metropil

1 2

Xepadergin 4,5 mg

1 2

Analspec 500

1 2 3

Xepaprim Forte Xepathritis 50

1 1

159

Kadiflam 25

1 2

183912.00 195435.00 205080.00 214725.00 224960.00 235195.00 245429.00 255663.00 267119.00 278575.00 289833.00 301091.00 310723.00 321044.00 331365.00 340912.00 350459.00 360006.00 371241.00 382030.00 392819.00

225495.69 236172.69 248305.10 259101.10 271815.51 283193.51 295205.92 305881.92 317809.33 328400.33 340521.74 351306.74 362595.15 374495.56 385059.56 397210.97 408025.97 418840.97 430674.38 442478.79 452946.79

373203.71 399378.71 411715.41 422265.41 441621.11 459190.11 485052.81 509128.81 529479.51 548043.51 564399.21 578968.21 593108.91 605151.61 615407.61 638762.31 660330.31 681898.31 699352.01 715727.71 730316.71

386289.53 410928.71 425338.23 437425.23 458720.93 474754.11 498615.63 521155.81 543468.33 560496.51 577392.03 590425.21 611639.73 625633.55 638091.55 656847.13 676879.31 698447.31 719434.83 735865.65 750760.65

398679.63 422301.71 436911.33 447981.23 469261.03 484277.11 506389.73 527912.81 551934.43 567945.51 589933.13 601949.21 625134.83 635192.65 646633.55 671122.23 690137.31 711705.31 729015.93 749238.75 763116.65 Total FT=

410906.97 432992.71 450099.67 461751.67 481031.37 494511.11 518537.07 538523.81 562885.77 577360.51 601725.47 612205.21 636260.17 647050.51 656304.51 682245.57 699724.31 721292.31 739009.27 759831.09 772172.65 8877617.79

Kadiflam 50

1 2

Gestamag

1 2

Meflosin 500

1 2

Tismazol 500

1 2

Tismafam 40

1 2

Vasotin 75 mg Xepare Tablet

1 1 2

Xepalat

1 2 3

Vasotin 25 mg Xepaneuron

1 1 2

Hasil Penjadwalan Divisi Produksi PT.Metiska Farma : Make-span Total Flow Time = 772172,65 detik = 8877617,79 detik

160
5.1.6 Penjadwalan Flow Shop Dengan Algoritma CDS dan Algoritma Palmer 5.1.6.1 Pengurutan Jadwal Produksi Pesanan Dengan Algoritma Campbell Dudek and Smith (CDS)

Dasar dari pengurutan jadwal produksi pesanan dengan algoritma Campbell Dudek and Smith adalah algoritma Johnson. Langkah awal yang harus dilakukan adalah menentukan banyaknya jumlah stage yang harus dilalui untuk menentukan alternative yang terbaik, yaitu nilai make-span yang terkecil.

Sistematika pengurutan jadwal produksi pesanan adalah sebagai berikut :


Penentuan jumlah urutan proses penjadwalan (P)

= m-1 = 6-1 =5

Artinya proses penjadwalan CDS dilakukan sebanyak 5 kali.

Tahap 1 (k=1)
M 1 = t ij
j=1 k

M2=

ij j= m +1 k

M 1 = M1

M 2 = M6

161 Tabel 5.19 Tabel Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 1

Job M1 Analspec 500 Xepaprim Forte Xepathritis 50 Meflosin 500 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Xepazym Tismazol 500 Xepare Tablet Tismafam 40 Xepadergin 4,5 mg Xepalat Progesic Metropil Gestamag Tismalin Tablet Vasotin 75 mg Vasotin 25 mg Xepaneuron 28374.00 9856.00 8546.00 20468.00 23046.00 19290.00 34128.00 22912.00 20642.00 22516.00 20468.00 28641.00 29703.00 19264.00 20470.00 22050.00 9632.00 11235.00 21578.00

Mesin M2 29061.34 10983.34 11770.34 22758.34 22918.34 24840.34 37108.34 20366.34 20044.34 22048.34 22004.34 30297.34 32241.34 22048.34 22004.34 21250.34 11125.34 9993.34 19648.34

162 Tabel 5.20 Tabel Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan CDS Stage 1
Batch M1 8546.00 18178.00 28034.00 37666.00 47298.00 56943.00 66588.00 76822.00 87056.00 97290.00 107524.00 117759.00 127994.00 137452.00 146910.00 156368.00 165915.00 175462.00 185009.00 194910.00 204811.00 214712.00 M2 20315.41 31603.82 43594.23 55882.64 66834.64 78967.05 89763.05 101895.46 112691.46 124703.87 135379.87 148094.28 159472.28 171523.69 182238.69 192953.69 205105.10 215920.10 226735.10 238637.51 249203.51 259769.51

Job

Mesin M3 42238.11 56378.81 72906.51 93014.21 111335.21 123671.91 134221.91 149597.61 163186.61 189049.31 213125.31 232481.01 250050.01 261403.71 270970.71 280537.71 303892.41 325460.41 347028.41 370472.11 392129.11 413786.11 M4 56351.93 74909.63 87520.45 111525.03 128500.03 142122.85 154209.85 169699.67 183653.67 202612.13 225152.31 249580.83 265614.01 279422.83 291695.83 303968.83 322053.65 342009.41 363577.41 386575.93 406697.11 428354.11 M5 76333.03 89828.13 97290.23 122196.13 138154.03 153695.95 164765.85 187264.77 203812.77 211586.87 231909.31 260120.93 275137.01 286754.93 298010.83 310283.83 336328.75 355267.41 376835.41 397140.03 416244.11 437901.11 M6 88103.37 100953.47 111936.81 133988.47 148410.03 166884.29 178536.29 199035.11 214046.77 226194.11 242520.31 271891.27 285371.01 297466.27 307185.83 319458.83 347452.09 364854.41 386422.41 408911.37 426479.11 448136.11

Processing Xepathritis 50 Vasotin 75 mg Xepaprim Forte Metropil 1 1 1 1 2 Kadiflam 50 1 2 Xepadergin 4,5 mg 1 2 Meflosin 500 1 2 Gestamag 1 2 Analspec 500 1 2 3 Xepalat 1 2 3 Progesic 1 2 3

163
Xepazym 1 2 3 4 Kadiflam 25 1 2 Tismafam 40 1 2 Tismalin Tablet 1 2 Tismazol 500 1 2 Xepare Tablet 1 2 Xepaneuron 1 2 Vasotin 25 mg 1 223244.00 231776.00 240308.00 248840.00 260363.00 271886.00 283144.00 294402.00 305427.00 316452.00 327908.00 339364.00 349685.00 360006.00 370795.00 381584.00 392819.00 271634.92 282163.92 292692.92 303221.92 315235.33 325912.33 338033.74 348818.74 360767.15 371379.15 383306.56 393897.56 405797.97 416361.97 428166.38 438634.38 450467.79 435692.81 455812.81 475932.81 496052.81 524014.51 550189.51 566545.21 581114.21 600463.91 618026.91 638377.61 656941.61 668984.31 679240.31 695616.01 710205.01 727658.71 449079.63 467663.81 487783.81 507903.81 537100.33 561739.51 579538.03 592571.21 618547.73 635095.73 652366.43 669394.61 683388.43 695846.43 712277.25 727172.25 747741.53 456967.73 474534.81 494654.81 514774.81 549490.43 573112.51 592079.13 604095.21 635433.83 651302.83 660832.53 676843.61 692947.53 704388.43 725650.35 739528.25 757322.63 Total FT = 467397.07 483427.81 503547.81 523667.81 561717.77 583803.51 603871.47 614351.21 646827.17 661159.83 672111.17 686258.61 703737.87 713642.43 736242.69 748584.25 767315.97 7822679.03

Hasil Tahap 1 : Make-span Total Flow Time = 767315,97 detik = 7822679,03 detik

164
Tahap 2 (k=2)

M-1 = M1 + M2

M-2 = M3 + M4

Tabel 5.21 Tabel Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 2


Job M1 Analspec 500 Xepaprim Forte Xepathritis 50 Meflosin 500 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Xepazym Tismazol 500 Xepare Tablet Tismafam 40 Xepadergin 4,5 mg Xepalat Progesic Metropil Gestamag Tismalin Tablet Vasotin 75 mg Vasotin 25 mg Xepaneuron Mesin M2

61855.41 21846.41 20315.41 43156.41 45736.41 42218.41 77580.41 45430.41 43106.41 45422.41 43396.41 62422.41 62737.41 42504.41 44562.41 44610.41 20920.41 23068.41 43850.41

68842.52 29138.52 36036.52 75528.52 78772.52 48596.52 131206.52 65356.52 48750.52 55374.52 58408.52 117673.52 111997.52 73914.52 69588.52 71544.52 32671.52 37536.52 62290.52

165

Tabel 5.22 Tabel Perhitungan Make-span dan Total Flow TimePenjadwalan CDS Stage2

Job

Batch Processing M1 8546.00 18178.00 28034.00 39269.00 48914.00 58559.00 68191.00 77823.00 88144.00 98465.00 108699.00 118933.00 129167.00 139401.00 150190.00 160979.00 171214.00 181449.00 192474.00 203499.00 M2 20315.41 31603.82 43594.23 55427.64 67560.05 78356.05 90644.46 101596.46 113496.87 124060.87 136073.28 146749.28 158881.69 169677.69 181482.10 191950.10 204664.51 216042.51 227990.92 238602.92 M3

Mesin M4 56351.93 74909.63 85984.63 110443.03 124065.85 136152.85 154663.67 171638.67 185632.49 198090.49 213399.83 235940.01 254778.53 268732.53 285684.23 300579.23 320297.93 336331.11 358200.63 374748.63 M5 76333.03 89828.13 97290.23 120024.13 135638.95 146708.85 165334.77 181292.67 195191.59 206632.49 221173.93 242697.01 272343.63 288891.63 302264.73 314620.73 330838.03 345854.11 375086.73 390955.73 M6 88103.37 100953.47 111936.81 130017.47 148827.29 160479.29 177127.11 191548.67 205981.93 215886.49 233321.27 253308.01 284113.97 299125.63 312857.07 323676.73 342608.37 356088.11 386480.07 400812.73

Xepathritis 50 Vasotin 75 mg Xepaprim Forte Vasotin 25 mg Kadiflam 50

1 1 1 1 1 2

42238.11 56378.81 72906.51 90360.21 102696.91 113246.91 133354.61 151675.61 163718.31 173974.31 199837.01 223913.01 239288.71 252877.71 269253.41 283842.41 303198.11 320767.11 340116.81 357679.81

Metropil

1 2

Xepare Tablet

1 2

Meflosin 500

1 2

Xepadergin 4,5 mg

1 2

Xepaneuron

1 2

Gestamag

1 2

Tismalin Tablet

1 2

166

Tismafam 40

1 2

214757.00 226015.00 237471.00 248927.00 260450.00 271973.00 281431.00 290889.00 300347.00 309894.00 319441.00 328988.00 338889.00 348790.00 358691.00 367223.00 375755.00 384287.00 392819.00

250724.33 261509.33 273436.74 284027.74 296041.15 306718.15 318769.56 329484.56 340199.56 352350.97 363165.97 373980.97 385883.38 396449.38 407015.38 418880.79 429409.79 439938.79 450467.79

374035.51 388604.51 408955.21 427519.21 455480.91 481655.91 493009.61 502576.61 512143.61 535498.31 557066.31 578634.31 602078.01 623735.01 645392.01 667298.71 687418.71 707538.71 727658.71

387741.45 400061.51 422944.03 439972.21 468566.73 493205.91 507014.73 519287.73 531560.73 553583.13 573615.31 595183.31 618181.83 638303.01 659960.01 680685.53 699269.71 719389.71 739509.71

403496.83 415020.83 431410.13 447421.21 480956.83 504578.91 514346.83 525602.73 537875.73 567858.23 586873.31 608441.31 628745.93 647850.01 669507.01 688573.63 706140.71 726260.71 746380.71 Total FT=

415289.17 425545.17 442361.47 456836.21 493184.17 515269.91 525981.25 535156.25 547050.73 578981.57 596460.31 618028.31 640517.27 658085.01 679742.01 699002.97 715033.71 735153.71 755273.71 6629682.83

Tismazol 500

1 2

Kadiflam 25

1 2

Analspec 500

1 2 3

Xepalat

1 2 3

Progesic

1 2 3

Xepazym

1 2 3 4

Hasil Tahap 2 : Make-span Total Flow Time = 755273,71 detik = 6629682,83 detik

167
Tahap 3 (k=3)

M-1 = M1+M2+M3

M-2 = M2+M3+M4

Tabel 5.23 Tabel Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 3


Job M1 Analspec 500 Xepaprim Forte Xepathritis 50 Meflosin 500 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Xepazym Tismazol 500 Xepare Tablet Tismafam 40 Xepadergin 4,5 mg Xepalat Progesic Metropil Gestamag Tismalin Tablet Vasotin 75 mg Vasotin 25 mg Xepaneuron Mesin M2

92343.11 38374.11 42238.11 93095.11 99873.11 65105.11 159847.11 84345.11 65405.11 76347.11 72361.11 128913.11 129495.11 80933.11 81487.11 81523.11 35061.11 40522.11 74815.11

102323.93 41128.93 47805.93 98216.93 101462.93 71524.93 174658.93 87874.93 71214.93 78280.93 81336.93 151454.93 145031.93 97154.93 93680.93 94104.93 43959.93 49369.93 84562.93

168 Tabel 5.24 Tabel Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan CDS Stage3

Job

Batch Processing M1 9632.00 19488.00 30723.00 39269.00 48914.00 58559.00 68880.00 79201.00 89435.00 99669.00 110458.00 121247.00 132505.00 143763.00 153395.00 163027.00 173262.00 183497.00 194522.00 205547.00 M2 20920.41 32910.82 44744.23 56513.64 68646.05 79442.05 91342.46 101906.46 114038.87 124834.87 136639.28 147107.28 159228.69 170013.69 182302.10 193254.10 205968.51 217346.51 229294.92 239906.92 M3

Mesin M4 53591.93 66202.75 89125.33 105079.03 118701.85 130788.85 144782.67 157240.67 172730.49 186684.49 203115.31 218010.31 231003.13 242460.13 265623.23 282598.23 301888.93 317922.11 339791.63 356339.63 M5 67087.03 74549.13 98706.43 125060.13 136633.23 147189.23 156748.33 165782.67 190295.59 206843.59 220216.69 232572.69 245113.79 256637.79 276294.33 292252.23 312429.03 327445.11 356677.73 372546.73 M6 78212.37 89195.71 108699.77 136830.47 150018.81 161670.81 172461.15 181715.15 202065.93 217077.59 230809.03 241628.69 256906.13 267162.13 288086.67 302508.23 324199.37 337679.11 368071.07 382403.73

Vasotin 75 mg Xepaprim Forte Vasotin 25 mg Xepathritis 50 Kadiflam 50

1 1 1 1 1 2

35061.11 51588.81 69042.51 90965.21 103301.91 113851.91 125894.61 136150.61 151526.31 165115.31 181491.01 196080.01 212435.71 227004.71 247112.41 265433.41 284789.11 302358.11 321707.81 339270.81

Xepare Tablet

1 2

Xepadergin 4,5 mg

1 2

Xepaneuron

1 2

Tismafam 40

1 2

Metropil

1 2

Gestamag

1 2

Tismalin Tablet

1 2

169

Tismazol 500

1 2

217003.00 228459.00 237917.00 247375.00 256833.00 267067.00 277301.00 288824.00 300347.00 309894.00 319441.00 328988.00 338889.00 348790.00 358691.00 367223.00 375755.00 384287.00 392819.00

251834.33 262425.33 274476.74 285191.74 295906.74 307919.15 318595.15 330608.56 341285.56 353436.97 364251.97 375066.97 386969.38 397535.38 408101.38 419966.79 430495.79 441024.79 451553.79

359621.51 378185.51 389539.21 399106.21 408673.21 434535.91 458611.91 486573.61 512748.61 536103.31 557671.31 579239.31 602683.01 624340.01 645997.01 667903.71 688023.71 708143.71 728263.71

373610.33 390638.51 404447.33 416720.33 428993.33 448098.73 470638.91 499659.43 524298.61 554188.13 574220.31 595788.31 618786.83 638908.01 660565.01 681290.53 699874.71 719994.71 740114.71

382076.43 398087.51 411779.43 423035.33 435308.33 455872.83 477395.91 512049.53 535671.61 568463.23 587478.31 609046.31 629350.93 648455.01 670112.01 689178.63 706745.71 726865.71 746985.71 Total FT=

393355.07 407502.51 422490.77 432210.33 444483.33 468020.17 488006.91 524276.87 546362.61 579586.57 597065.31 618633.31 641122.27 658690.01 680347.01 699607.97 715638.71 735758.71 755878.71 6445998.15

Analspec 500

1 2 3

Meflosin 500

1 2

Kadiflam 25

1 2

Xepalat

1 2 3

Progesic

1 2 3

Xepazym

1 2 3 4

Hasil Tahap 3 : Make-span Total Flow Time = 755878,71 detik = 6445998,15 detik

170
Tahap 4

M-1 = M1+M2+M3+M4

M-2 = M2+M3+M4+M5

Tabel 5.25 Tabel Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 4


Job M1 Analspec 500 Xepaprim Forte Xepathritis 50 Meflosin 500 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Xepazym Tismazol 500 Xepare Tablet Tismafam 40 Xepadergin 4,5 mg Xepalat Progesic Metropil Gestamag Tismalin Tablet Vasotin 75 mg Vasotin 25 mg Xepaneuron Mesin M2

130697.93 50984.93 56351.93 118684.93 124508.93 90814.93 208786.93 110786.93 91856.93 100796.93 101804.93 180095.93 174734.93 116418.93 114150.93 116154.93 53591.93 60604.93 106140.93

122286.03 48591.03 67787.03 112748.03 125226.03 93654.03 203160.03 103790.03 89316.03 102346.03 115450.03 192246.03 174690.03 117480.03 113744.03 126860.03 57455.03 58951.03 110292.03

171

Tabel5.26 Tabel Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan CDS Stage4

Job

Batch Processing M1 9632.00 18178.00 27823.00 37468.00 48726.00 59984.00 70218.00 80452.00 91241.00 102030.00 113055.00 124080.00 133712.00 143344.00 154867.00 166390.00 175937.00 185484.00 195031.00 M2 20920.41 32689.82 44822.23 55618.23 67739.64 78524.64 90657.05 101453.05 113257.46 123725.46 135673.87 146285.87 158574.28 169526.28 181539.69 192216.69 204368.10 215183.10 225998.10 M3

Mesin M4 53591.93 71097.63 84720.45 96807.45 109800.27 122252.21 141660.73 155614.73 172566.43 187461.43 208158.13 224706.13 246255.83 263230.83 287113.53 311752.71 341642.23 361674.41 383242.41 M5 67087.03 91078.73 102651.83 113207.83 125748.93 137272.93 159225.83 175773.83 189146.93 201502.93 225044.23 240913.23 256926.93 272884.83 299503.63 323125.71 355917.33 374932.41 396500.41 M6 78212.37 102849.07 116037.41 127689.41 139481.75 149737.75 170996.17 186007.83 199739.27 210558.93 236437.57 250770.23 268719.27 283140.83 311730.97 333816.71 367040.67 384519.41 406087.41

Vasotin 75 mg Xepathritis 50 Kadiflam 50

1 1 1 2

35061.11 56983.81 69320.51 79870.51 96226.21 110795.21 126170.91 139759.91 156135.61 170724.61 190074.31 207637.31 227745.01 246066.01 274027.71 300202.71 323557.41 345125.41 366693.41

Tismafam 40

1 2

Xepadergin 4,5 mg

1 2

Xepaneuron

1 2

Tismalin Tablet

1 2

Metropil

1 2

Kadiflam 25

1 2

Xepalat

1 2 3

172

Xepazym

1 2 3 4

203563.00 212095.00 220627.00 229159.00 239060.00 248961.00 258862.00 268320.00 277778.00 287236.00 297471.00 307706.00 317940.00 328174.00 339630.00 351086.00 361407.00 371728.00 382963.00 392819.00

237863.51 248392.51 258921.51 269450.51 281352.92 291918.92 302484.92 314536.33 325251.33 335966.33 348680.74 360058.74 372071.15 382747.15 394674.56 405265.56 417165.97 427729.97 439563.38 451553.79

388600.11 408720.11 428840.11 448960.11 472403.81 494060.81 515717.81 527071.51 536638.51 546205.51 565561.21 583130.21 608992.91 633068.91 653419.61 671983.61 684026.31 694282.31 711736.01 728263.71

401986.93 420571.11 440691.11 460811.11 488507.63 508628.81 530285.81 544094.63 556367.63 568640.63 585740.45 601304.45 622555.73 645095.91 667408.43 684436.61 698430.43 710888.43 731818.83 744429.65

409875.03 427442.11 447562.11 467682.11 499071.73 518175.81 539832.81 551426.73 562682.63 574955.63 596280.55 610827.45 630329.83 651852.91 675874.53 691885.61 707989.53 719430.43 741399.93 751891.75 Total FT=

420304.37 436335.11 456455.11 476575.11 510843.07 528410.81 550067.81 560601.73 571857.63 584130.63 608050.89 621061.45 642477.17 662463.91 686825.87 701300.61 718779.87 728684.43 751393.27 762875.09 7967422.85

Progesic

1 2 3

Analspec 500

1 2 3

Gestamag

1 2

Meflosin 500

1 2

Tismazol 500

1 2

Xepare Tablet

1 2

Vasotin 25 mg Xepaprim Forte

1 1

Hasil Tahap 4 : Make-span Total Flow Time = 762875,09 detik = 7967422,85 detik

173
Tahap 5

M-1 = M1+M2+M3+M4+M5

M-2 = M2+M3+M4+M5+M6

Tabel 5.27 Tabel Waktu Proses Penjadwalan CDS Stage 5


Job M1 Analspec 500 Xepaprim Forte Xepathritis 50 Meflosin 500 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Xepazym Tismazol 500 Xepare Tablet Tismafam 40 Xepadergin 4,5 mg Xepalat Progesic Metropil Gestamag Tismalin Tablet Vasotin 75 mg Vasotin 25 mg Xepaneuron Mesin M2

150660.03 58447.03 76333.03 133216.03 148272.03 112944.03 237288.03 126702.03 109958.03 124862.03 135918.03 220887.03 204393.03 136744.03 134214.03 148910.03 67087.03 70186.03 131870.03

151347.37 59574.37 79557.37 135506.37 148144.37 118494.37 240268.37 124156.37 109360.37 124394.37 137454.37 222543.37 206931.37 139528.37 135748.37 148110.37 68580.37 68944.37 129940.37

174 Tabel 5.28 Tabel Perhitungan Make-span dan Total Flow TimePenjadwalan CDS Stage 5

Job

Batch Processing M1 9856.00 19488.00 28034.00 37679.00 47324.00 57558.00 67792.00 78027.00 88262.00 98496.00 108730.00 118362.00 127994.00 137452.00 146910.00 156368.00 166269.00 176170.00 186071.00 M2 21846.41 33134.82 44904.23 57036.64 67832.64 79845.05 90521.05 103235.46 114613.46 126745.87 137541.87 149830.28 160782.28 172833.69 183548.69 194263.69 206166.10 216732.10 227298.10 M3

Mesin M4 50984.93 71045.63 88551.33 100397.03 112484.03 136749.73 159289.91 183718.43 199751.61 215241.43 229195.43 251770.83 268745.83 282554.65 294827.65 307100.65 323204.47 341737.41 363394.41 M5 58447.03 84540.73 108532.43 120105.53 130661.53 144523.83 166046.91 194258.53 209274.61 232806.53 249354.53 262441.93 278399.83 289886.75 301142.65 313415.65 333768.57 351284.41 372941.41 M6 69430.37 95666.07 120302.77 133491.11 145143.11 157290.45 176657.91 206028.87 219508.61 244576.87 259588.53 274234.27 288655.83 300598.09 310317.65 322590.65 345539.91 361519.41 383176.41

Xepaprim Forte Vasotin 75 mg Xepathritis 50 Kadiflam 50

1 1 1 1 2

38374.11 52514.81 74437.51 86774.21 97324.21 123186.91 147262.91 166618.61 184187.61 199563.31 213152.31 233260.01 251581.01 262934.71 272501.71 282068.71 305512.41 327169.41 348826.41

Meflosin 500

1 2

Gestamag

1 2

Xepadergin 4,5 mg

1 2

Metropil

1 2

Analspec 500

1 2 3

Progesic

1 2 3

175

Xepalat

1 2 3

195618.00 205165.00 214712.00 223244.00 231776.00 240308.00 248840.00 260363.00 271886.00 282911.00 293936.00 304725.00 315514.00 326772.00 338030.00 349486.00 360942.00 371263.00 381584.00 392819.00

239449.51 250264.51 261079.51 272944.92 283473.92 294002.92 304531.92 316545.33 327222.33 339170.74 349782.74 361587.15 372055.15 384176.56 394961.56 406888.97 417479.97 429380.38 439944.38 451777.79

372181.11 393749.11 415317.11 437223.81 457343.81 477463.81 497583.81 525545.51 551720.51 571070.21 588633.21 605008.91 619597.91 635953.61 650522.61 670873.31 689437.31 701480.01 711736.01 729189.71

390265.93 410298.11 431866.11 450610.63 469194.81 489314.81 509434.81 538631.33 563270.51 589154.03 605702.03 622132.85 637027.85 650020.67 661979.61 684862.13 701890.31 715884.13 728342.13 749272.53

404541.03 423556.11 445124.11 458498.73 476065.81 496185.81 516305.81 551021.43 574643.51 606040.13 621909.13 635505.95 649383.85 662561.77 674085.77 693328.23 709339.31 725443.23 736884.13 758853.63 Total FT=

415664.37 433143.11 454711.11 468928.07 484958.81 505078.81 525198.81 563248.77 585334.51 617433.47 631766.13 646098.29 658439.85 674354.11 684610.11 704279.57 718754.31 736233.57 746138.13 768846.97 7854520.19

Xepazym

1 2 3 4

Kadiflam 25

1 2

Tismalin Tablet

1 2

Xepaneuron

1 2

Tismafam 40

1 2

Tismazol 500

1 2

Xepare Tablet

1 2

Vasotin 25 mg

Hasil Tahap 5 : Make-span Total Flow Time = 768846,97 detik = 7854520,19 detik

176
5.1.6.2 Pengurutan Jadwal Produksi Pesanan Dengan Algoritma Palmer

Algoritma palmer merupakan salah satu algoritma penjadwalan flow-shop untuk


m-machine dan n-jobs. Kriteria yang digunakan pada Algoritma Palmer sama seperti

pada Algoritma Campbell Dudek and Smith yaitu makespan . Penjadwalan dengan algoritma terbaik adalah penjadwalan dengan nilai
makespan yang terkecil. Tujuan utama dari penjadwalan flowshop adalah minimasi makespan. Setiap Job yang ada harus melewati setiap mesin dengan urutan yang sama.

Sistematika pengurutan jadwal dengan menggunakan Algoritma Palmer berdasarkan data Total Waktu Proses (detik)+Waktu Setting Mesin yang dapat dilihat pada tabel 5.16. Sistematika pengurutan jadwal produksi pesanan dengan Algoritma Palmer

adalah sebagai berikut : 1) Untuk setiap job Jj, cari nilai dari j
j =

[m 2 ]
i =1

((m 2i + 1) t + (m 2i + 1))t (
ij

m +1i ) j

2) Pengurutan job berdasarkan j secara descending . Jika dua atau lebih job memiliki nilai j yang sama, maka urutkan sesuai keperluannya.

3) Jadwalkan job pada setiap mesin sesuai dengan urutan tersebut

177

Step 1
j =

[m 2 ]
i =1

((m 2i + 1) t + (m 2i + 1))t (
ij

m +1i ) j

j = 5t 1 j + 5t 6 j Tabel 5.29 Nilai j untuk setiap job j


3436.70 5636.70 16121.70 11451.70 -638.30 27751.70 14901.70 -12728.30 -2988.30 -2338.30 7681.70 8281.70 12691.70 13921.70 7671.70 -3998.30 7466.70 -6208.30 -9648.30

Nama Tablet Analspec 500 Xepaprim Forte Xepathritis 50 Meflosin 500 Kadiflam 25 Kadiflam 50 Xepazym Tismazol 500 Xepare Tablet Tismafam 40 Xepadergin 4,5 mg Xepalat Progesic Metropil Gestamag Tismalin Tablet Vasotin 75 mg Vasotin 25 mg Xepaneuron

178
Step 2

Tabel 5.30 Pengurutan Job berdasarkan j secara descending j 27751.70 16121.70 14901.70 13921.70 12691.70 11451.70 8281.70 7681.70 7671.70 7466.70 5636.70 3436.70 -638.30 -2338.30 -2988.30 -3998.30 -6208.30 -9648.30 -12728.30

Nama tablet Kadiflam 50 Xepathritis 50 Xepazym Metropil Progesic Meflosin 500 Xepalat Xepadergin 4,5 mg Gestamag Vasotin 75 mg Xepaprim Forte Analspec 500 Kadiflam 25 Tismafam 40 Xepare Tablet Tismalin Tablet Vasotin 25 mg Xepaneuron Tismazol 500

179

Step 3

Tabel 5.31 Tabel Perhitungan Make-span dan Total Flow Time Penjadwalan Palmer

Job

Batch Processing M1 9645.00 19290.00 27836.00 36368.00 44900.00 53432.00 61964.00 71596.00 81228.00 91129.00 101030.00 110931.00 121165.00 131399.00 140946.00 150493.00 160040.00 170274.00 180508.00 M2 21777.41 32573.41 44342.82 56208.23 66737.23 77266.23 87795.23 100083.64 111035.64 122938.05 133504.05 144070.05 156082.46 166758.46 178909.87 189724.87 200539.87 212672.28 223468.28 M3

Mesin M4 47736.93 59823.93 80700.63 101880.33 120464.51 140584.51 160704.51 187472.03 204447.03 226829.73 246950.91 268607.91 293465.43 316005.61 345418.13 365450.31 387018.31 402508.13 416462.13 M5 59310.03 70379.93 100681.73 109768.43 127335.51 147455.51 167575.51 198143.13 214101.03 237393.83 256497.91 278154.91 301239.53 322762.61 359693.23 378708.31 400276.31 420073.23 436621.23 M6 72498.37 84150.37 112452.07 122881.41 136228.51 156348.51 176468.51 209935.47 224357.03 249165.17 266732.91 288389.91 313386.87 333373.61 370816.57 388295.31 409863.31 431843.57 446855.23

Kadiflam 50

1 2

34114.11 44664.11 66586.81 88493.51 108613.51 128733.51 148853.51 168961.21 187282.21 210725.91 232382.91 254039.91 279902.61 303978.61 327333.31 348901.31 370469.31 385845.01 399434.01

Xepathritis 50 Xepazym

1 1 2 3 4

Metropil

1 2

Progesic

1 2 3

Meflosin 500

1 2

Xepalat

1 2 3

Xepadergin 4,5 mg

1 2

180

Gestamag

1 2

190743.00 200978.00 210610.00 220466.00 229924.00 239382.00 248840.00 260363.00 271886.00 283144.00 294402.00 304723.00 315044.00 326069.00 337094.00 348329.00 359118.00 369907.00 381363.00 392819.00

236182.69 247560.69 258849.10 270839.51 282890.92 293605.92 304320.92 316334.33 327011.33 339132.74 349917.74 361818.15 372382.15 384330.56 394942.56 406775.97 418580.38 429048.38 440975.79 451566.79

418789.71 436358.71 450499.41 467027.11 478380.81 487947.81 497514.81 525476.51 551651.51 568007.21 582576.21 594618.91 604874.91 624224.61 641787.61 659241.31 675617.01 690206.01 710556.71 729120.71

435889.53 451922.71 470453.53 483064.35 496873.17 509146.17 521419.17 538562.33 563201.51 581000.03 594033.21 608612.73 621070.73 642308.43 658856.43 679324.13 695754.95 710649.95 724638.77 741573.71

447161.33 461445.71 483948.63 491410.73 504205.27 515461.17 527734.17 550952.43 574574.51 593541.13 605557.21 618171.83 629612.73 659194.53 675063.53 688905.23 709128.05 723005.95 733104.87 749022.71 Total FT=

458931.67 471679.71 495073.97 506057.31 516768.65 525943.65 536909.17 563179.77 585265.51 605333.47 615813.21 628962.17 638866.73 670587.87 684920.53 698898.57 719720.39 732061.95 744056.21 758437.71 8799894.41

Vasotin 75 mg Xepaprim Forte Analspec 500

1 1 1 2 3

Kadiflam 25

1 2

Tismafam 40

1 2

Xepare Tablet

1 2

Tismalin Tablet

1 2

Vasotin 25 mg Xepaneuron

1 1 2

Tismazol 500

1 2

Hasil Step 3 : Make-span Total Flow Time = 758437,71 detik = 87999894,41 detik

181
5.2 Analisis Data dan Pembahasan 5.2.1 Analisa Penjadwalan PT.Metiska Farma Secara Aktual

Penjadwalan yang berjalan di PT.Metiska Farma diatur oleh tiga divisi terkait yaitu : Divisi Marketing yang menerima secara langsung pesanan atau order dari
customer . Data pesanan obat tablet dari Divisi Marketing masih dalam satuan box.

Divisi PPIC yang menerima data pesanan dari Divisi Marketing mengolahnya menjadi laporan tentang jumlah pesanan yang harus diproduksi selama periode waktu 1 bulanan dengan mempertimbangkan faktor stock dan Work In Process (WIP). Divisi PPIC juga harus mengkonversikan satuan box menjadi satuan
batch.

Divisi Produksi membuat penjadwalan produksi berdasarkan Data Divisi PPIC dengan membagi pesanan yang harus diproduksi itu dalam periode mingguan.

Penjadwalan yang dilakukan oleh Divisi Produksi sifatnya otodidak dan berdasarkan
feeling atau pengalaman dari karyawan Divisi Produksi itu sendiri dan tidak

menggunakan algoritma penjadwalan flowshop apapun. Kemampuan Divisi Produksi PT.Metiska Farma dalam menyusun jadwal berdasarkan feeling saja dilatarbelakangi oleh seringnya atau keterbiasaan mereka dalam melakukan proses produksi pesanan. Namun kelemahan dari sistem penjadwalan tersebut adalah : Divisi Produksi PT.Metiska Farma tidak mempertimbangkan adanya kriteria
makespan dan flowtime yang sangat penting dalam sistem produksi bertipe flowshop.

182 Dengan tidak menerapkan algoritma penjadwalan apapun pada sistem produksi PT.Metiska Farma maka riskan terjadi ketidakefisienan pengurutan job (pesanan yang harus diproduksi) yang akan mengakibatkan menurunnya performansi kerja dan meningkatkan biaya operasional perusahaan.

Pengurutan yang dibuat

tanpa menggunakan algoritma penjadwalan

mengakibatkan lamanya waktu proses produksi pesanan sehingga dapat timbul terjadinya keterlambatan produksi pesanan.

Setelah

melakukan

brainstorming

dengan

manajer

R&D

(Research

and

Development) dan karyawan Divisi Produksi maka diketahui faktor-faktor yang

melatarbelakangi penjadwalan produksi dengan tidak menggunakan algoritma penjadwalan yaitu : Ketidaktahuan mereka akan adanya tipe sistem produksi di PT.Metiska Farma sehingga sulit untuk menentukan tools yang dapat membantu. Ketidaktahuan mereka akan adanya algoritma penjadwalan flowshop untuk jumlah mesin lebih besar dari 3. Budaya organisasi yang telah terbentuk sekian lama di mana penjadwalan produksi selalu berdasarkan feeling atau pengalaman dan berbasiskan pada kertas. Penjadwalan jangka pendek di PT.Metiska Farma biasanya dikoordinir oleh satu orang dan kemudian karyawan lainnya di Divisi Produksi tersebut melakukan proses produksi pesanan sesuai dengan urutan yang telah dibuat tersebut.

183 Berdasarkan hasil perhitungan makespan dan total flow time yang terdapat pada tabel 5.18 terlihat bahwa nilai makespan dan total flow time yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan algoritma Campbell Dudek and Smith dan algoritma Palmer. Secara singkat nilai makespan dan total flowtime untuk penjadwalan aktual di PT.Metiska Farma adalah : Nilai Makespan Nilai Total Flow Time : 772172,65 detik : 8877617,79 detik

Dari data di atas tersebut dapat diartikan bahwa total waktu pengerjaan produk terpanjang yang berada dalam sistem (makespan) yang diukur dari waktu yang dihasilkan produk terakhir di mesin terakhir adalah sebesar 772172,65 detik. Pada penjadwalan aktual di PT.Metiska Farma obat tablet xepaneuron merupakan obat yang diproses pada urutan terakhir sehingga nilai makespan yang dilihat adalah waktu obat tablet Xepaneuron diproses pada mesin terakhir yaitu mesin stripping.

Selain makespan sebagai kriteria utama, terdapat juga kriteria lainnya yaitu total
flow time. Dari data di atas dapat diartikan bahwa total dari total waktu pengerjaan setiap

obat tablet yang dipesan selama periode waktu 1 bulan adalah sebesar 8877617,79 detik. Prinsip perhitungan total flow time adalah menjumlahkan waktu setiap obat tablet yang dipesan selama periode waktu tertentu di mesin terakhir yaitu mesin stripping. Hal ini untuk alternatif kriteria jikalau makespan antar urutan penjadwalan yang dihasilkan memiliki nilai yang sama.

184
5.2.2 Analisa Usulan Penjadwalan PT.Metiska Farma 5.2.2.1 Analisa Usulan Penjadwalan PT.Metiska Farma Dengan Algoritma Campbell Dudek And Smith (CDS)

Algoritma Campbell Dudek and Smith merupakan salah satu algoritma untuk penjadwalan flowshop dengan jumlah mesin 4 mesin. Penjadwalan produksi dengan menggunakan algoritma Campbell Dudek and Smith merupakan usulan untuk Divisi Produksi di PT.Metiska Farma karena beberapa faktor yaitu : Algoritma CDS ini memiliki kriteria makespan dan total flow time yang sangat penting untuk penjadwalan bertipe flowshop. Algoritma Campbell Dudek and Smith ini cocok untuk persoalan yang memiliki banyak tahapan (multistage). Algoritma Campbell Dudek and Smith efektif untuk lingkup kecil dan lingkup besar. Kemudahan dalam menerapkan Algoritma CDS ini untuk membantu pengurutan jadwal yang optimal. Algoritma Campbell Dudek and Smith memberikan alternatif urutan jadwal sehingga dapat dipilih urutan jadwal yang terbaik.

Dalam penerapan Algoritma Campbell Dudek and Smith dilakukan dalam beberapa tahap sesuai dengan jumlah mesinnya. Di PT.Metiska Farma terdapat 6 buah mesin yang memiliki fungsi berbeda-beda . Jadi Penjadwalan produksi dengan Algoritma CDS tersebut dilakukan sebanyak (m-1) kali , yaitu 5 kali . Setiap tahapan dalam Algoritma CDS ini akan menghasilkan urutan jadwal, makespan, dan total flowtime yang berbeda-

185 beda. Dari kelima alternatif urutan jadwal tersebut, akan dipilih satu urutan jadwal dengan nilai makespan dan total flowtime yang paling kecil. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa urutan jadwal yang optimal dengan nilai makespan dan flowtime terkecil terdapat pada tahap yang ke 2 . Tabel di bawah ini menjelaskan tentang urutan jadwal yang paling baik menurut Algoritma Campbell Dudek and Smith .

Tabel 5. 32 Urutan Penjadwalan Produksi Optimal Menurut CDS

Xepathritis 50 Vasotin 75 mg Xepaprim Forte Vasotin 25 mg Kadiflam 50 Metropil Xepare Tablet Meflosin 500 Xepadergin 4,5 mg Xepaneuron Gestamag Tismalin Tablet Tismafam 40 Tismazol 500 Kadiflam 25 Analspec 500 Xepalat Progesic Xepazym

Mengacu pada tabel hasil perhitungan dengan Algoritma CDS maka diperoleh urutan jadwal yang optimal dengan nilai makespan dan total flow time yang terkecil. Hasil akhir diperoleh bahwa :
Make-span Total Flow Time

= 755273,71 detik = 6629682,83detik

186
5.2.2.2 Analisa Usulan Penjadwalan PT.Metiska Farma Dengan Algoritma Palmer

Algoritma Palmer merupakan salah satu tipe algoritma penjadwalan flowshop untuk jumlah mesin 4 mesin selain Algoritma Campbell Dudek and Smith. Kriteria yang dipakai untuk Algoritma Palmer sama seperti algoritma CDS yaitu makespan dan total
Flowtime.

Penjadwalan produksi dengan menggunakan algoritma Palmer merupakan usulan untuk Divisi Produksi di PT.Metiska Farma karena beberapa faktor yaitu : Algoritma Palmer ini memiliki kriteria makespan dan total flow time yang sangat penting untuk penjadwalan bertipe flowshop. Secara formula, Algoritma Palmer lebih mudah dibandingkan dengan Algoritma Campbell Dudek and Smith. Penerapan Algoritma Palmer mudah untuk dimengerti dalam waktu yang singkat oleh Divisi Produksi PT.Metiska Farma Algoritma Palmer hanya berfokus pada satu parameter yaitu j mengurutkan j tersebut secara descending. dan

Algoritma Palmer membantu dalam menentukan urutan jadwal yang paling optimal dengan makespan dan total flowtime yang terkecil selama periode waktu tertentu. Sebagai langkah awal akan dihitung terlebih dahulu nilai j nya dan kemudian akan diurutkan secara descending untuk memperoleh urutan jadwal yang optimal.

187 Tabel di bawah ini menjelaskan tentang urutan jadwal yang paling baik menurut Algoritma Palmer .

Tabel 5.33 Urutan Penjadwalan Produksi Optimal Menurut Palmer


Job Kadiflam 50 Xepathritis 50 Xepazym Metropil Progesic Meflosin 500 Xepalat Xepadergin 4,5 mg Gestamag Vasotin 75 mg Xepaprim Forte Analspec 500 Kadiflam 25 Tismafam 40 Xepare Tablet Tismalin Tablet Vasotin 25 mg Xepaneuron Tismazol 500

Mengacu pada tabel hasil perhitungan dengan Algoritma Palmer maka diperoleh urutan jadwal yang optimal dengan nilai makespan dan total flow time yang terkecil. Hasil akhir diperoleh bahwa :
Make-span Total Flow Time

= 758437,71 detik = 8799894,41 detik

188
5.2.3 Perbandingan antara Algoritma Berjalan dengan Algoritma Usulan

Dengan menggunakan makespan dan total flowtime sebagai kriterianya, maka dapat dilihat keunggulan antara satu algoritma dengan algoritma lainnya, dalam hal ini algoritma yang sedang berjalan (aktual) dengan algoritma Campbell Dudek and Smith dan Algoritma Palmer. Parameter utama yang digunakan adalah waktu. Dari analisa di atas dapat dirangkum sebagai berikut:

Tabel 5.34 Ringkasan Makespan dan Total Flow Time Dalam Detik

Algoritma

Kriteria

Aktual (Detik)

CDS (Detik)

Palmer(Detik)

Makespan

772172.65 8877617.79

755273.71 6629682.83

758437.71 8799894.41

Total Flow Time

Tabel 5.35 Ringkasan Makespan dan Total Flow Time Dalam Menit

Algoritma Kriteria Makespan Total Flow Time Aktual (menit) CDS (menit) Palmer(menit)

12869.54 147960.30

12587.90 110494.71

12640.63 146664.91

189 Tabel 5.36 Ringkasan Makespan dan Total Flow Time Dalam Jam

Algoritma Kriteria Makespan Total Flow Time Aktual (jam) CDS (jam) Palmer(jam)

214.49 2466.00

209.80 1841.58

210.68 2444.42

Tabel 5.37 Ringkasan Makespan dan Total Flow Time Dalam Hari

Algoritma Kriteria Makespan Total Flow Time Aktual (hari) CDS (hari) Palmer(hari)

3.57 41.10

3.50 30.69

3.51 40.74

Dilihat dari tabel - tabel di atas terlihat bahwa Algoritma Campbell Dudek and Smith paling tepat untuk mengatasi masalah penjadwalan flowshop di Divisi Produksi PT. Metiska Farma . Hal ini dapat dibuktikan dari nilai makespan dan flowtime yang dihasilkan. Algoritma Campbell Dudek and Smith (CDS) tejadi pengurangan waktu sebesar :

Makespan

= 16898,94 detik

Total FlowTime = 2247934,96 detik

190
5.3 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

Dalam melakukan proses analisa dan perancangan sistem informasi untuk sistem penjadwalan dengan teknik pengurutan yang tepat maka digunakan Unified Model
Language (UML). Unified Model Language merupakan sebagai sebuah bahasa yang

berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasi (visualisizing), menspesifikasi (specifying), mengkonstruksi (constructing), dan mendokumentasi (documenting) sebuah sistem perangkat lunak. Pemikiran bahwa penggambaran dalam bentuk visual yang baik dapat dilakukan dengan UML, sama seperti pemikiran bahwa penggambaran dalam bentuk teks yang baik dapat dilakukan oleh bahasa pemrograman. Unified Model Language (UML) yang diterapkan untuk sistem penjadwalan dengan teknik pengurutan yang tepat terbagi atas 4 aktivitas utama yaitu :
1. Problem Domain Analysis

Pada aktivitas problem domain ini terdapat 4 tahap yaitu :


a. System Definition

Proses

mendefinisikan

sistem

penjadwalan

tersebut

dengan

mengetahui dari proses penelaahan secara detil dan jelas. Pada tahap ini dilakukan pendefinisian dan pendeskripsisan tentang sistem yang sedang berjalan dan juga usulan untuk sistem yang akan dikembangkan selanjutnya. Hasil dari tahap system definition adalah gambaran yang jelas tentang sistem penjadwalan di PT.Metiska Farma tersebut.

191
b. Event Table Event Table merupakan tahap kedua dari problem domain. Sebelum

membuat event table, terlebih dahulu kita menentukan class-class dan


event-event yang terkait dengan sistem penjadwalan di PT.Metiska

Farma.

Setelah itu memilih

class-class dan event-event yang

dominan dan vital dalam sistem penjadwalan tersebut sehingga dikenal dengan istilah class terpilih dan event terpilih. . Event table menggambarkan aktivitas antara class terpilih dan event terpilih.

c. Class Diagram

Pada tahap ini dilakukan pembuatan class diagram. Class diagram hanya dibuat untuk class-class yang terpilih saja. Class Diagram menggambarkan keterkaitan antara class-class terpilih tersebut. Di dalam class diagram terdapat 3 bagian yaitu nama class, attribute (atribut) dan method. Setiap class- class terpilih tersebut saling

dihubungkan dengan garis relasi yang dikenal dengan nama


relationship.

d. Statechart Diagram

Tahap akhir dari problem domain adalah pembuatan statechart


diagram. Statechart diagram menggambarkan secara detil siklus

hidup dari setiap class yang ada dalam class diagram. Statechart
diagram ini dibuat untuk membantu sistem penjadwalan dari awal

samapi akhirnya.

192
2. Applicaton Domain Analysis

Pada tahap Application Domain Analysis ini terdapat 3 tahap yaitu :


a. Use Case diagram

Use Case Diagram menggambarkan inrteraksi atau hubungan antara aktor dengan sistem. Dalam hal ini aktornya adalah karyawan pada Divisi Produksi di PT.Metiska Farma dan sistem yang dimaksud adalah sistem penjadwalan PT.Metiska Farma. Use Case Diagram ini menggambarkan interaksi antara karyawan Divisi Produksi

PT.Metiska Farma dengan sistem penjadwalan PT.Metiska Farma secara langsung. Use case diagram semacam ini dikenal dengan
system use case.

b. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan urutan yang terjadi di dalam

setiap use case. Setiap use case memiliki satu sequence diagram. Selain itu sequence diagram menggambarkan interaksi antar objekobjek di dalam sistem penjadwalan PT.Metiska Farma tersebut.

c. Navigation Diagram Navigation Diagram erat sekali kaitannya dengan user interface. Navigation Diagram ini menggambarkan statechart diagram secara

khusus yang berfokus pada user interface yang dinamis.

193
3. Architecture Design

Pada tahap architecture design ini dilakukan pembuatan Deployment


Diagram. Deployment diagram menggambarkan struktur fisikal dari suatu

sistem penjadwalan di PT.Metiska Farma. Sesungguhnya ada 3 macam tipe pada Deployment Diagram yaitu :
a. The Centralized Pattern b. The Distributed Pattern c. The Decentralized Pattern.

Dalam hal ini PT.Metiska Farma menerapkan prinsip The Centralized


Pattern yang artinya semua aktivitas dan proses update untuk seluruh data

terpusat pada satu server. Hal ini dilakukan karena beberapa faktor yaitu :

Ruang lingkup penerapan sistem penjadwalan tersebut kecil yakni hanya untuk Divisi Produksi PT.Metiska Farma.

Terciptanya keamanan data yang tinggi Masalah kerja sistem yang lambat tidak terlalu berpengaruh karena mengingat ruang lingkup perusahaan tidak besar.

4. Component Design

Pada tahap component design ini terdapat 2 tahap yaitu :


a. Revised Class Diagram Revised Class Diagram ini dilakukan sebagai perbaikan jikalau

terjadi perubahan dalam sistem penjadwalan.

Namun jika sistem

194 penjadwalan tersebut sesuai dengan class diagram yang telah ada sebelumnya maka tidak perlu dibuat revised class diagram.

b. Component Design

Pada

tahap

component

design

ini

memperhatikan

dan

mempertimbangkan faktor hardware yang terlibat dalam proses implementasi sistem penjadwalan di PT.Metiska Farma. Hasil daripada tahap component design adalah deskripsi dari component
sistem.

5.3.1 Analisa Sistem Informasi

Analisis digunakan untuk pemahaman terhadap sistem yang sedang berjalan dan apa yang dibutuhkan. Hasil dari analisis adalah deskripsi sistem atau sistem definisi dan kebutuhan untuk sistem yang baru. Tahapan ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dari pihak yang terkait mengenai permasalahan yang ada dan spesifikasi sistem atau program yang diinginkan.

5.3.1.1 Analisa Sistem Berjalan

Sistem penjadwalan yang dilakukan di PT.Metiska Farma saat ini masih bersifat manual dan berbasiskan kertas. PT.Metiska Farma belum menerapkan sistem informasi dengan sarana penunjang komputer dalam mengatur penjadwalan produksi dan kegiatan operasionalnya. Semua aktivitas dan kegiatan produksi yang berkaitan dengan

pengaturan sistem penjadwalan dilakukan secara manual berdasarkan pengalaman dan


feeling semata.

195 Belum ada satupun sistem informasi yang diterapkan pada divisi produksi PT.Metiska Farma. Komunikasi antara divisi-divisi yang saling terkait dalam pengaturan sistem penjadwalan produksi dilakukan secara langsung. Aliran kegiatan yang terjadi di PT.Metiska Farma dalam kegitannya menentukan urutan penjadwalan produksi adalah :

1. Sebagai langkah awal, Divisi Marketing menerima pesanan obat tablet dari para customernya. Customer dari PT.Metiska Farma adalah perusahaanperusahaan yang telah menjadi pelanggan tetap dan melakukan kontrak selama periode waktu tertentu. Contoh customer dari PT.Metiska Farma adalah Pertamina. Pesanan yang dikumpulkan oleh Divisi Marketing disimpan dalam bentuk kertas arsip. Biasanya customer memesan obat tablet dalam satuan box. Satuan obat dalam box yang dipesan pun ada batas minimalnya.

2. Divisi Marketing menyerahkan data pesanan obat tablet dalam box tersebut pada Divisi PPIC. Data Divisi Marketing diolah sedemikian rupa oleh Divisi PPIC. Setelah selesai melakukan pengolahan data tersebut, Divisi PPIC mengolah data tersebut menjadi satuan batch dengan memperhatikan dan mempertimbangkan adanya faktor persediaan (stock) dan Work In
Process (WIP).

3. Divisi PPIC menyerahkan data yang telah diolah menjadi data bulanan dan dalam satuan batch pada Divisi Produksi. Tugas dari Divisi Produksi

196 adalah merangkum kembali jumlah batch yang harus diproduksi (batch
processing) selama 1 bulan dengan berdasarkan data dari Divisi PPIC tadi.

Setelah itu Divisi Produksi menentukan urutan penjadwalan produksi pesanan. Proses pengurutan (sequencing) produksi pesanan (job) dilakukan tanpa menggunakan algoritma pengurutan apapun. Divisi Produksi PT.Metiska Farma mengurutkan job tersebut berdasarkan pengalaman, feeling dan intuisi semata. Divisi Produksi PT.Metiska Farma terlebih dahulu mengurutkannya dengan membagi-bagi job tersebut ke dalam satuan minggu. Akibat yang terjadi dengan pengurutan semacam itu yang tidak berdasarkan pada algoritma penjadwalan flowshop apapun adalah :

Keterlambatan produksi yang berdampak pada peningkatan cost dan kepuasan customer menurun.

Peningkatan cost pasti terjadi karena setelah dilakukan pembuktian bahwa penjadwalan yang saat ini sedang berjalan di PT.Metiska Farma memiliki nilai makespan dan total flowtime yang besar. Pengaruhnya yang sangat terasa adalah jam kerja mesin yang besar dan jam kerja sumber daya manusia yang membesar pula.

197

Gambar 5.2 Gambaran Sistem Berjalan PT.Metiska Farma


5.3.1.2 Analisa Sistem Usulan

198 Dengan melihat, mengamati dan meneliti sistem yang saat ini sedang berjalan di PT.Metiska Farma maka dapat didentifikasikan secara baik mengenai kelemahan dari sistem yang ada sekarang serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna akan sistem. Secara langsung dan tidak langsung dilihat bahwa ada beberapa kelemahan dari sistem yang ada sekarang yaitu :

Sistem penjadwalan produksi yang ada saat ini dilakukan secara manual dan tidak terkomputerisasi. Sistem Informasi belum diterapkan pada PT.Metiska Farma terutama Divisi Produksi padahal dewasa ini dimana persaingan bisnis menjadi semakin ketat, peran sistem informasi di dalam perusahaan menjadi keunggulan kompetitif sendiri. Divisi Produksi di PT.Metiska Farma masih mencatat, menyimpan dan mengupdate data dengan berbasis kertas, pulpen dan
tip-ex.

Pengurutan pesanan produksi yang merupakan faktor penting dalam sistem penjadwalan produksi dilakukan tanpa menggunakan algoritma apapun. Proses pengurutan pesanan produksi ini dilakukan dengan berdasarkan pada pengalaman, feeling dan intuisi saja.

Selain itu

terdapat juga beberapa kebutuhan-kebutuhan pengguna akan sistem

penjadwalan produksi di PT.Metiska Farma yaitu :

Penerapan sistem informasi pada Divisi Produksi untuk menunjang

sistem

penjadwalan produksi. Penerapan sistem informasi di PT.Metiska Farma akan membantu terciptanya penjadwalan produksi yang optimal. Selain itu juga akan

199 memberikan keunggulan kompetitif untuk PT.Metiska Farma sendiri.

Penghematan waktu juga akan dirasakan karena ada beberapa tugas manual yang telah tercover oleh Sistem Informasi tersebut.

Terintegrasinya Divisi Marketing, Divisi PPIC dan Divisi Produksi dalam membuat rencana produksi untuk menghasilkan urutan produksi pesanan yang optimal selama periode waktu tertentu.

Pengurutan

pesanan produksi dilakukan dengan bantuan algoritma tertentu

seperti Algoritma Campbell Dudek and Smith dan Algoritma Palmer. Algoritma Campbell Dudek and Smith dan Algoritma Palmer tepat untuk diterapkan di PT.Metiska Farma karena bersifat flowshop dan tolak ukurnya sama yaitu makespan dan total flowtime.

Dengan penerapan algoritma tertentu untuk mengurutkan pesanan produksi tentu akan memberikan dampak baik yaitu: 1. Mengurangi atau menghindari terjadinya keterlambatan produksi. Hal ini akan mengurangi cost kepuasan customer. atau biaya produksi dan meningkatan

2. Diperolehnya urutan produksi yang paling tepat dengan nilai


makespan dan total flowtime yang terkecil.

200 Dengan mengetahui kelemahan sistem yang sedang berjalan sekarang dan kebutuhan-kebutuhan pengguna dari sistem maka sistem usulan untuk Divisi Produksi PT.Metiska Farma dapat mengatasi hal-hal tersebut. Sistem usulan ini sama seperti sistem yang sedang berjalan pada tahap awalnya, yakni menunggu data pesanan obat dari marketing yang masih dalam satuan box. Lalu data dari Divisi Marketing ini diserahkan pada Divisi PPIC untuk dibuat menjadi rencana produksi dengan diolah menjadi data bulanan dan dalam satuan batch (batch processing).

Berdasarkan data dari Divisi PPIC tersebut maka dibuatlah suatu rangkuman kembali data dari Divisi PPIC dalam hal batch processing. Data ini diolah oleh Divisi Produksi dengan mengurutkan pesanan berdasarkan Algoritma Campbell Dudek and Smith sebanyak 5 tahap dan Algoritma Palmer. Setelah itu, Divisi Produksi melakukan perbandingan antara hasil pengurutan dari kedua algoritma tersebut. Pengurutan yang memiliki nilai makespan dan total flowtime terkecil disebut urutan optimal dan digunakan untuk periode waktu itu. Sistem Informasi usulan ini menciptakan adanya integrasi antara divisi-divisi yang terkait yaitu Divisi Marketing, Divisi PPIC, dan Divisi Produksi. Terintegrasinya divisi-divisi yang terkait memberikan dampak yang baik untuk perusahaan yaitu :

Menghemat waktu Menghemat biaya Terciptanya koordinasi yang baik dan terkomputerisasi

201

Gambar 5.3 Gambaran Sistem Usulan PT.Metiska Farma

5.3.2 Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Objek

Sistem informasi untuk penjadwalan dengan pengurutan proses produksi optimal yang akan dibuat berorientasikan pada objek. Menurut Lars Mathiassen, perancangan sistem informasi dengan berorientasi objek meliputi empat aktivitas utama yaitu problem
domain, application domain, component design dan architecture design. Masing-masing

aktivitas utama tersebut mempunyai bagian masing-masing pula.

Untuk itu sistem

202 informasi penjadwalan dengan melakukan pengurutan terhadap produksi pesanan dibuat dengan melewati empat aktivitas utama dalam perancangan berorientasi objek tersebut.

5.3.2.1 Problem Domain Analysis Problem domain analysis merupakan tahap utama yang harus dilakukan dalam

melakukan perancangan sistem informasi berorientasi objek. Pada tahap problem


domain analysis ini dilakukan identifikasi dan pendefinisian sistem tersebut. Identifikasi

meliputi masalah sistem, kelemahan sistem, kebutuhan sistem, dan definisi dari sistem penjadwalan produksi di PT.Metiska Farma itu sendiri. Problem Domain Analysis merupakan tahap yang paling penting karena pada tahap inilah dilakukan pendefinisian dan identifikasi masalah. Jikalau ada kesalahan dalam melakukan definisi dan identifikasi masalah akan berdampak buruk dalam perancangan sistem penjadwalan berorientasi objek. Ada empat tahap dalam problem domain analysis yaitu system
definition, event table, class diagram dan statechart diagram.

5.3.2.1.1 System Definition Customer memesan obat tablet dalam satuan box kepada PT.Metiska Farma.

Pesanan obat tablet dari customer tersebut diterima oleh Divisi Marketing. Customer yang memesan adalah customer yang telah melakukan kontrak kerja sama dengan PT.Metiska Farma. Jikalau ada customer lain yang ingin memesan obat tablet pada PT. Metiska Farma harus melewati beberapa pertimbangan yang tentu saja tidak boleh merugikan customer tetap. Beberapa pertimbangan tersebut antara lain :

203

Apakah pesanan dari new customer tersebut mengganggu pesanan dari customer tetap ? Jikalau ya, maka pesanan dari new customer harus ditolak. Namun jikalau tidak, maka pesanan dari new customer dapat diterima.

Berapakah jumlah

pesanan dari new customer ? Jikalau memenuhi standar

minimal pemesanan, maka pesanan dari new customer tersebut dapat diterima. Namun jikalau tidak memenuhi standar minimal pemesanan, maka pesanan dari
new customer harus ditolak.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut menjadi patokan juga bagi PT.Metiska Farma dalam menerima pesanan obat tablet yang datang dari customer. Data pesanan obat tablet yang diterima oleh Divisi Marketing PT.Metiska Farma tersebut dicetak sehingga menjadi data pesanan Divisi Marketing. Data pesanan Divisi Marketing tersebut diserahkan pada Divisi PPIC PT.Metiska Farma untuk diolah. Pengolahan data yang dilakukan oleh Divisi PPIC adalah dengan melakukan rencana produksi terlebih dahulu terhadap data pesanan.

Setelah melakukan rencana produksi terhadap data pesanan tersebut , maka data Divisi Marketing diolah menjadi data pesanan Divisi PPIC dalam periode waktu 1 bulan. Selain itu Divisi PPIC di PT.Metiska Farma juga bertugas mengolah data pesanan obat tablet yang semula dalam satuan box menjadi satuan batch yang harus diproses (batch processing) oleh Divisi Produksi. Pengolahan data pesanan obat tablet oleh Divisi PPIC tersebut dicetak sehingga menjadi data pesanan Divisi PPIC.

204 Divisi Produksi menerima data pesanan Divisi PPIC berupa nama pesanan obat tablet, banyak pesanan obat tablet , stock, Work In Process (WIP) dan jumlah batch yang harus diproses untuk setiap pesanan obat tablet tersebut. Jadi Divisi Produksi hanya menerima data hasil pengolahan Divisi PPIC dan melakukan proses produksi berdasarkan data tersebut, tanpa ikut serta dalam pengolahan data menentukan jumlah
batch yang harus diproduksi (batch processing) maupun pengolahan data lainnya.

Setelah data-data tersebut lengkap, maka Divisi Produksi segera melakukan penjadwalan dengan menentukan urutan mana dari pesanan-pesanan obat tablet yang harus diproduksi terlebih dahulu sehingga dapat dihasilkan urutan yang optimal. Divisi Produksi PT.Metiska Farma dalam kegiatannya mengurutkan pesananpesanan obat tablet tersebut dibantu dengan menggunakan algoritma Campbell Dudek and Smith sebanyak 5 tahap dan Algoritma Palmer. Hasil pengurutan dengan

menggunakan kedua algoritma ini akan memberikan nilai makespan dan total flowtime masing-masing. Divisi Produksi menentukan urutan produksi yang paling optimal dengan memilih pengurutan pesanan dengan nilai makespan dan total flowtime yang terkecil. Data yang berisi pengurutan yang optimal ini dicetak sehingga menjadi penjadwalan bulan tersebut
penjadwalan jangka pendek.

dan dikenal sebagai penjadwalan bulanan

atau

5.3.2.1.2 Event Table Event table menggambarkan keterkaitan atau interaksi antara class-class

terpilih dan event-event terpilih. Untuk dapat membuat event table harus dibuat terlebih

205 dahulu class candidates dan event candidates. Namun pada Sistem Informasi untuk teknik pengurutan produksi pesanan ini dapat langsung ditentukan class-class dan eventevent yang terpilih. Hal ini dikarenakan cakupan dari sistem informasi untuk teknik

pengurutan produksi pesanan tersebut kecil. Oleh sebab itu pemilihan class-class dan
event-event dapat dilakukan secara langsung. Tabel di bawah ini merupakan event table

dari sistem informasi yang ada.

Tabel 5.38 Event Table

Class Event Memasukkan username Memasukkan password Melakukan perubahan password Menerima pesanan Mengolah data pesanan Memeriksa waktu setting mesin Memeriksa waktu proses produk Melakukan pengurutan proses produksi Menyusun jadwal Mesin Produk Pesanan ScheduleProduksi

5.3.2.1.3 Class Diagram

Pembuatan class diagram di sini bertujuan untuk mendeskripsikan relasi

ea

rah al antara class-class dan objek-objek dalam suatu problem domain. Class-class

206 yang digunakan dalam class diagram ini adalah class terpilih yang sama dengan classclass yang terdapat pada event table. Gambar di bawah ini merupakan class diagram

untuk sistem informasi pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma.

Gambar 5.4 Class Diagram


5.3.2.1.4 Statechart Diagram Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem akibat adanya kejadian yang diterima.

207 Pada umumnya satu statechart diagram menggambarkan tingkah laku dari sebuah objek dalam class, berikut adalah statechart diagram dari masing-masing class.
a. Statechart Diagram untuk class Pengguna Sistem

Gambar 5.5

Statechart Diagram untuk class Pengguna Sistem

Statechart Diagram untuk class Pegawai menggambarkan alur hidup dari class

Pengguna sistem itu sendiri. Diawali dari initial state, lalu terdapat aktivitas menginput data yang mengakibatkan sistem informasi tersebut dalam keadaan terinput dan kemudian aktivitas save yang mengakibatkan sistem informasi tersebut dalam keadaan Aktif. Terdapat pula aktivitas repetitial yakni melihat data, menghapus data, dan melakukan update terhadap data. Sebagai alur hidup yang terakhir, maka statechart diagram untuk class Pengguna Sistem diakhiri dengan final state.
b. Statechart Diagram untuk class Mesin

208

Gambar 5.6 Statechart Diagram untuk class Mesin

Statechart Diagram untuk class Mesin menggambarkan alur hidup dari class

Mesin itu sendiri. Diawali dari initial state, lalu terdapat aktivitas menginput data yang mengakibatkan sistem informasi tersebut dalam keadaan terinput dan kemudian aktivitas save yang mengakibatkan sistem informasi tersebut dalam keadaan Aktif. Ketika sistem informasi tersebut dalam keadaan aktif maka, dapat terjadi aktivitas repetitial yakni melihat data, mencari data, menghapus data, melakukan update terhadap data, dan melakukan pembatalan. Aktifitasaktifitas ini dilakukan berulang kali dalam class Mesin tersebut. Sebagai alur hidup yang terakhir, maka statechart diagram untuk class Mesin diakhiri dengan
final state.

c. Statechart Diagram untuk class Pesanan

209

Gambar 5.7 Statechart Diagram untuk class Pesanan

Statechart Diagram untuk class Pesanan menggambarkan alur hidup dari class

Pesanan itu sendiri. Diawali dari initial state, lalu terdapat aktivitas menginput data yang mengakibatkan sistem informasi tersebut dalam keadaan terinput dan kemudian aktivitas save yang mengakibatkan sistem informasi tersebut dalam keadaan Aktif. Ketika sistem informasi tersebut dalam keadaan aktif maka, dapat terjadi aktivitas repetitial yakni melihat data, mencari data, menghapus data, melakukan update terhadap data, dan melakukan pembatalan. Aktifitasaktifitas ini dilakukan berulang kali dalam class Pesanan tersebut. Sebagai alur hidup yang terakhir, maka statechart diagram untuk class Pesanan diakhiri dengan final state.

210
(3) Statechart Diagram untuk class WaktuProsesPerBatch

Gambar 5.8 Statechart Diagram untuk class WaktuProsesPerBatch

Statechart Diagram untuk class WaktuProsesPerBatch menggambarkan alur

hidup dari class WaktuProsesPerBatch itu sendiri. Diawali dari initial state, lalu terdapat aktivitas menginput data yang mengakibatkan sistem informasi tersebut dalam keadaan terinput dan kemudian aktivitas save yang mengakibatkan sistem informasi tersebut dalam keadaan Aktif. Ketika sistem informasi tersebut dalam keadaan aktif maka, dapat terjadi aktivitas repetitial yakni memeriksa data, menghapus data, dan melakukan update terhadap data. Aktifitas-aktifitas ini dilakukan berulang kali dalam class WaktuProsesPerBatch tersebut. Sebagai alur hidup yang terakhir, maka statechart diagram untuk class WaktuProsesPerBatch diakhiri dengan final state.

211
e. Statechart Diagram untuk class Produk

Gambar 5.9 Statechart Diagram untuk class Produk

Statechart Diagram untuk class Produk

menggambarkan alur hidup dari class

Produk itu sendiri. Diawali dari initial state, lalu terdapat aktivitas menginput data yang mengakibatkan sistem informasi tersebut dalam keadaan terinput dan kemudian aktivitas save yang mengakibatkan sistem informasi tersebut dalam keadaan Aktif. Ketika sistem informasi tersebut dalam keadaan aktif maka, dapat terjadi aktivitas repetitial yakni melihat data, mencari data, menghapus data, melakukan update terhadap data, dan melakukan pembatalan. Aktifitasaktifitas ini dilakukan berulang kali dalam class Produk tersebut. Sebagai alur hidup yang terakhir, maka statechart diagram untuk class Produk dengan final state.
f. Statechart Diagram untuk class ScheduleProduksi

diakhiri

212

Gambar 5.10 Statechart Diagram untuk class ScheduleProduksi


Statechart Diagram untuk class ScheduleProduksi

menggambarkan

alur hidup dari class ScheduleProduksi itu sendiri. Diawali dari initial state, lalu terdapat aktivitas menginput data yang mengakibatkan sistem informasi tersebut dalam keadaan terinput dan kemudian aktivitas save yang mengakibatkan sistem informasi tersebut dalam keadaan Aktif. Ketika sistem informasi tersebut dalam keadaan aktif maka, dapat terjadi aktivitas repetitial yakni menghapus data dan

213 melakukan update terhadap data. Aktifitas-aktifitas ini dilakukan berulang kali dalam class ScheduleProduksi tersebut. Setelah melewati state aktif, maka proses atau alur hidup dari class ScheduleProduksi sesungguhnya baru dimulai. Pada awal proses, terjadi

aktifitas-aktifitas repetitial yakni melakukan proses perhitungan, menghapus data, dan melakukan pengurutan produksi terhadap pesanan di PT.Metiska Farma untuk periode waktu tertentu. Aktifitas selanjutnya yaitu menentukan urutan produksi yang optimal sehingga sistem informasi tersebut dalam keadaan aktif kembali. Saat state berada pada keadaan aktif kembali, maka terdapat lagi aktifitas-aktifitas

repetitial yakni melihat urutan produksi dan memeriksa urutan produksi yang

optimal tersebut. Aktifitas selanjutnya adalah menyimpan hasil pengurutan produksi terhadap pesanan di PT.Metiska Farma untuk periode waktu tertentu dengan menggunakan algoritma terpilih dan mencetaknya untuk dijadikan laporan untuk kepala bagian Divisi produksi. Sebagai alur hidup yang terakhir, maka

statechart diagram untuk class ScheduleProduksi diakhiri dengan final state.

5.3.2.2. Application Domain Analysis

Menurut Lars Mathiassen, Aktifitas utama yang kedua dalam analisa dan perancangan sistem informasi berorientasi objek adalah Application Domain Analysis. Tujuan dasar dari Application Domain Analysis adalah untuk menentukan kebutuhan pengguna sistem. Pada tahap Application Domain terjadi kegiatan mengatur, memonitor,

214 dan mengendalikan suatu problem domain. Prinsip-prinsip dasar yang ada pada tahap
Application Domain Analysis adalah :

Menentukan Application Domain dengan usecase-usecase. Adanya kolaborasi atau interaksi antara sistem informasi untuk pengurutan produksi terhadap pesanan di PT.Metiska Farma dengan pengguna-pengguna sistem seperti :

Administrator Divisi Marketing Divisi PPIC Divisi Produksi utama di dalam tahapan Application Domain

Pada dasarnya terdapat 3 aktifitas

Analysis yaitu Usage, Function, dan Interfaces. Secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.11 Aktifitas aktifitas pada Application Domain Analysis


5.3.2.2.1 Usage Usage merupakan salah satu aktifitas dari Application Domain Analysis yang

memiliki tujuan dasar yaitu menentukan bagaimana aktor berinteraksi dengan sebuah sistem. Aktor adalah suatu abstraksi dari pengguna atau sistem-sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem target. Sedangkan use case adalah suatu pola interaksi antara

215 sistem dengan pengguna dalam application domain. Prinsip-prinsip usage pada
Application Domain Analysis adalah :

Menentukan Application Domain dengan use case-usecase. Melakukan evaluasi terhadap usecase-usecase yang berkolaborasi dengan pengguna sistem

Hasil dari Usage pada Application Domain adalah deskripsi secara keseluruhan pada
usecase dan pengguna sistem. Gambar di bawah ini menunjukkan subaktifitas pada usage.

Gambar 5.12 Subaktifitas pada usage

(3) Actor Table

Langkah awal untuk membuat usecase diagram adalah membuat actor table terlebih dahulu. Di bawah ini adalah actor table untuk sistem informasi pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma.

216

Tabel 5.39 Actor Table

Usecase

Actor Divisi Marketing Divisi PPIC Divisi Produksi

Administrator

Login

Mengatur hak akses SI

Input untuk pesanan tablet

Mengubah password

Mengolah data pesanan tablet

Mengatur manajemen produk obat tablet

Mengatur waktu proses mesin

Mengatur waktu setting mesin

Mengurutkan produksi pesanan

(3) Usecase Diagram

Berdasarkan pada actor table, maka dapat diterjemahkan ke dalam bentuk notasi UML berupa usecase diagram. Gambar di bawah ini merupakan usecase diagram yang mengilustrasikan relasi antara usecase dengan pengguna sistem.

217

Gambar 5.13 Usecase Diagram Untuk masing-masing use case yang terdapat pada usecase diagram dapat dianalisis lebih detil dalam use case description, yaitu sebagai berikut. a. Usecase Description untuk login Tabel 5.40 Usecase Description untuk login
Usecase Name Briefcase Login

Usecase ini menjelaskan tentang proses awal pengguna

218
Description

sistem seperti Administrator, Divisi Marketing, Divisi PPIC dan Divisi Produksi akan berinteraksi dengan sistem secara langsung.

Basic Flow

1. Use case ini dimulai ketika pengguna sistem memasukan user name ke dalam sistem informasi tersebut . 2. Pengguna sistem memasukkan password yang dikenal sebagai identitas pribadi untuk

memasuki sistem informasi tersebut. 3. User name dan password erat sekali kaitannya dengan hak akses. Jika username dan password dikenal oleh sistem informasi tersebut, maka ke
sub flow s.1. Jika username dan password tidak

dikenal oleh sistem informasi tersebut, maka ke


alternative flow a.1

4. Usecase selesai

Sub Flow

s.1 Pengguna sistem meminta sistem untuk mengenali


username dan password yang dimasukkan oleh

pengguna sistem tersebut. Hal ini bertujuan agar pengguna sistem dapat berinteraksi dengan sistem informasi tersebut sesuai dengan hak aksesnya.
Alternative Flow

a.1 Jika username dan password tidak dikenali maka

219 sistem akan menampilkan pesan invalid username or


password Special Requirement Pre Condition Post Condition Password tidak boleh diketahui orang lain untuk

menjaga keamanan dari sistem Pengguna sistem memasukkan username dan password Pengguna sistem dapat memasuki dan berinteraksi dengan sistem informasi tersebut

b. Usecase Description untuk mengatur hak akses SI

Tabel 5.41 Usecase Description untuk mengatur hak akses SI


Usecase Name Briefcase Description

Mengatur hak akses SI


Usecase ini menjelaskan tentang pengaturan dan

pembagian hak akses dari pengguna sistem. Hal ini bertujuan agar pengguna sistem tetap dalam koridor job
desk-nya masing-masing. Setiap pengguna sistem

punya kewenangan yang berbeda dalam berinteraksi dengan sistem. Pembagian hak akses SI ini diatur oleh Administrator yang berasal dari Divisi IT (IT Support).
Basic Flow

1. Usecase

ini

dimulai

ketika

seorang

administrator yang berasal dari Divisi IT (IT


Support) menentukan dan mengatur pembagian

hak akses dari pengguna sistem lainnya seperti

220 Divisi Marketing, Divisi PPIC, dan Divisi Produksi. 2. Pengguna sistem hanya dapat berinteraksi secara langsung dengan sistem sesuai dengan hak aksesnya saja (ke sub flow s.1) Jika

pengguna sistem ingin menambah hak akses atau melakukan generate hak akses maka ke
alternative flow a.1

3. Usecase selesai
Sub Flow

s.1 Sistem akan langsung membatasi hak akses dari pengguna sistem dengan berdasarkan pada username dan password yang dimasukkan oleh pengguna sistem tersebut. Divisi Marketing hanya memiliki otoritas

pada input data pesanan obat tablet yang berasal langsung dari customer. Divisi PPIC memiliki otoritas untuk melihat data dari Divisi Marketing dan melakukan konversi dari box menjadi batch obat. Sedangkan untuk Divisi Produksi memiliki otoritas untuk melihat data olahan Divisi PPIC, mengatur manajemen produk , mengatur waktu proses dan waktu
setting mesin, serta mengurutkan pesanan sehingga

menghasilkan urutan yang optimal dari algoritma tertentu.

221
Alternative Flow

a.1 Jika pengguna sistem ingin menambah hak akses atau ingin melakukan generate hak akses kepada orang lain, maka harus menghubungi administrator untuk set pada sistem informasi tersebut.

Special Requirement Pre Condition Post Condition

Pengguna sistem belum mendapat hak akses Pengguna sistem sudah memiliki hak akses sesuai dengan job desk-nya, sehingga dapat berinteraksi dengan sistem.

c. Usecase Description untuk input untuk pesanan tablet

Tabel 5.42 Usecase Description untuk input untuk pesanan tablet


Usecase Name Briefcase Description

Input Untuk Pesanan Tablet


Usecase ini menjelaskan tentang Divisi Marketing di

PT.Metiska Farma

yang melakukan input untuk Divisi

pesanan tablet periode September 2005.

Marketing memasukkan data pesanan obat tablet yang berasal dari customer pada periode waktu tertentu ke dalam sistem informasi tersebut. Divisi Marketing biasanya menerima pesanan obat tablet dari customer tetap yang telah melakukan kontrak kerja sama

222 sebelumnya.
Basic Flow

1. Use case ini dimulai pada saat Divisi Marketing menerima pesanan dari customer. Pesanan dari
customer tersebut masih dalam bentuk Surat

Order (SO). 2. Divisi Marketing merangkum data pesanan tablet dari customer yang masih terdapat dalam Surat Order sehingga dapat di-entry ke dalam Sistem Informasi (ke sub flow s.1) 3. Usecase selesai
Sub Flow

s.1 Sistem Informasi tersebut akan menerima dan menyimpan data pesanan obat tablet yang telah dirangkum oleh Divisi Marketing berupa : periode, kode produk, nama produk, dan jumlah pesanan dalam
box. Data pesanan Divisi Marketing ini akan menjadi

input bagi Divisi PPIC untuk membuat rencana produksi bulan September 2005.
Alternative Flow Special Requirement Pre Condition

Kode produk tidak boleh salah input.

Divisi Marketing menerima pesanan obat tablet dari


customer dalam bentuk Surat Order.

Post Condition

Divisi Marketing mengolah data pesanan dalam Surat

223 Order tersebut sehingga sistematis di dalam sistem.

d. Usecase Description untuk mengubah password

Tabel 5.43 Usecase Description untuk mengubah password


Usecase Name Briefcase Description

Mengubah Password
Usecase ini menjelaskan tentang pengguna

sistem

seperti administrator, Divisi Marketing, Divisi PPIC, dan Divisi Produksi yang ingin melakukan perubahan password. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga keamanan sistem dan menghindari penggunaan akses yang tidak bertanggung jawab.

Basic Flow

1. Pengguna sistem memasukkan nama, old


password dan new password ke dalam menu Change Password di dalam sistem informasi

tersebut. 2. Jika username dan old password dari pengguna sistem dikenali oleh sistem informasi tersebut, maka ke sub flow s.1. 3. Jika username dan old password dari pengguna sistem tidak dikenali oleh sistem informasi tersebut, maka ke alternative flow a.1.

224 4. Melakukan pembatalan terhadap perubahan password (ke sub flow s.2) 5. Usecase selesai
Sub Flow

s.1

Sistem melakukan pengecekan

terlebih dahulu

terhadap username dan password. Sistem mengenali


username dan password maka perubahan password

dengan new password dapat dilakukan. s.2 Sistem dapat membatalkan perubahan password sesuai dengan keinginan dari pengguna sistem.

Alternative Flow

a.1 Jika sistem tidak mengenali username dan password yang dimasukkan oleh pengguna sistem, maka

perubahan password tidak dapat dilakukan.

Special Requirement Pre Condition Post Condition

Username dan password harus dikenali oleh sistem.

Password dari pengguna sistem masih belum terganti Password dari pengguna sistem sudah terganti dengan password baru

e. Usecase Description untuk mengolah data pesanan tablet Tabel 5.44 Usecase Description untuk mengolah data pesanan tablet

225
Usecase Name Briefcase Description

Mengolah Data Pesanan Tablet


Usecase ini menjelaskan tentang

Divisi PPIC yang

mengolah data pesanan obat tablet di PT.Metiska Farma dengan berdasarkan pada data pesanan Divisi Marketing. Usecase ini juga menggambarkan tentang kegiatan Divisi PPIC dalam melakukan konversi satuan dari box ke batch obat.

Basic Flow

1. Usecase ini dimulai ketika Divisi PPIC melihat data pesanan Divisi Marketing dari sistem tersebut. Hal ini dapat terjadi karena Divisi PPIC memiliki hak akses untuk dapat melihat data pesanan Divisi Marketing. 2. Divisi Marketing memasukkan data mengenai
stock atau persediaan obat tersebut dan obat

dalam kondisi Work In Process (ke sub flow


s.1).

3. Berdasarkan

data

permintaan

customer,

persediaan obat, dan obat dalam kondisi Work


In Process maka dihasilkan jumlah batch yang

harus diproduksi (batch processing) (ke sub


flow s.2).

226 4. Usecase selesai


Sub Flow

s.1 Sistem akan menampilkan data pesanan Divisi Marketing, lalu sistem akan menyimpan pula data persediaan obat dan jumlah obat yang berada dalam kondisi Work In Process. s.2 Sistem akan melakukan proses konversi satuan dari box menjadi satuan batch yang harus diproduksi (batch
processing).

Alternative Flow Special Requirement

Konversi dari box menjadi batch menggunakan prinsip pembulatan karena proses produksi berjalan per satu
batch.

Pre Condition

Data Pesanan belum memperhatikan faktor stock dan


WIP serta masih dalam satuan box.

Post Condition

Data Pesanan sudah memperhatikan faktor stock dan


WIP serta sudah dalam satuan batch.

f. Usecase Description untuk mengatur manajemen produk obat tablet

Tabel 5.45 Usecase Description untuk mengatur manajemen produk obat tablet
Usecase Name Briefcase

Mengatur Manajemen Produk Obat Tablet


Usecase ini menjelaskan tentang Divisi Produksi yang

227
Description

mengurusi dan mengatur manajemen produk obat tablet. Manajemen produk obat tablet ini melingkupi aktifitas input obat tablet yang terbaru, melakukan update terhadap obat tablet yang ada sekarang, dan menambah atau mengurangi jenis obat tablet yang diproduksi PT.Metiska Farma. Segala hal yang

berkaitan dengan operasional produksi obat tablet disebut manajemen produk obat tablet dan diatur sepenuhnya oleh Divisi Produksi.

Basic Flow

1. Usecase dimulai ketika

Divisi Produksi

mengurusi dan mengatur manajemen produk obat tablet seperti melakukan input data obat tablet yang terbaru, melakukan update terhadap obat tablet yang ada sekarang, dan menambah atau mengurangi jenis obat tablet yang

diproduksi PT.Metiska Farma. (ke sub flow s.1)

2. Divisi

Produksi

menyimpan

data-data

operasional tentang produk secara keseluruhan untuk dijadikan sumber dokumentasi proses produksi. Jika data yang akan disimpan telah ada dalam database Master Product maka ke

228
alternative flow a.1.

3. Usecase Selesai
Sub Flow

s.1 Sistem akan mendata dan menyimpan data-data yang menyangkut manajemen produk . Data-data yang menyangkut manajemen produk tersebut akan

direkapitulasi ke dalam Master Product.


Alternative Flow

a.1 Data yang telah disimpan di dalam Database tidak dapat disimpan lagi dalam sistem informasi tersebut. Hal ini dikarenakan terjadinya duplikasi Primary Key sehingga sistem akan invalid.

Special Requirement

Kode produk sebagai Primary Key tidak boleh sama karena akan terjadi duplikasi Primary Key sehingga sistem informasi tersebut akan mengalami kegagalan atau invalid.

Pre Condition Post Condition

Data-data manajemen produk yang belum diperbarui Data-data manajemen produk yang telah diperbarui dalam arti diupdate , ditambah atau dihapus.

g. Usecase Description untuk mengatur waktu proses mesin

Tabel 5.46 Usecase Description untuk mengatur waktu proses produksi


Usecase Name

Mengatur Waktu Proses Produksi

229
Briefcase Description Usecase ini menjelaskan tentang Divisi Produksi dalam

aktifitasnya mengatur waktu proses produksi untuk setiap mesin. Dalam hal ini adalah waktu proses produksi untuk setiap tahapan produksi. Proses produksi di PT.Metiska Farma terdiri atas enam tahapan utama yaitu penimbangan, pengadukan, proses granulasi, pencetakan, pelapisan dan pengemasan. Untuk setiap tahapan produksi tersebut masing-masing terdapat satu mesin. Waktu proses di sini dapat

diartikan sebagai waktu yang diperlukan untuk mengolah obat tablet produksinya.
Basic Flow

per batch di setiap tahapan

1. Usecase ini dimulai ketika Divisi Produksi memantau lamanya proses produksi satu batch untuk obat tablet di setiap tahapan produksinya.

2. Lamanya proses produksi satu batch obat tablet di setiap tahapan produksinya dicatat sebagai waktu proses produksi.

3. Divisi Produksi akan memasukkan data waktu proses produksi ke dalam sistem informasi tersebut. (ke sub flow s.1). Jika data waktu

230 proses produksi yang akan dimasukkan telah ada di dalam sistem, maka ke alternative flow
a.1.

4. Divisi Produksi dapat melakukan perubahan atau updating terhadap data waktu proses produksi tersebut. (ke sub flow s.2) 5. Usecase Selesai
Sub Flow

s.1 Sistem Informasi akan menyimpan data waktu proses produksi obat tablet satu batch di setiap tahapan produksinya tersebut. s.2. Sistem informasi akan melakukan updating terhadap data waktu proses produksi obat tablet satu batch di setiap tahapan produksinya tersebut. s.2.1 Sistem akan menghapus data yang akan di hapus oleh pengguna sistem dengan sebelumnya terlebih dahulu menampilkan pesan Are you sure to delete this data?

Alternative Flow

a.1 Data yang telah disimpan di dalam Database tidak dapat disimpan lagi dalam sistem informasi tersebut. Hal ini dikarenakan terjadinya duplikasi Primary Key sehingga sistem akan invalid.

Special

Kode produk sebagai Primary Key tidak boleh sama

231
Requirement

karena akan terjadi duplikasi Primary Key sehingga sistem informasi tersebut akan mengalami kegagalan atau invalid.

Pre Condition

Data-data waktu proses produksi satu batch obat tablet di setiap tahapan produksinya yang belum diperbarui

Post Condition

Data-data waktu proses produksi satu batch obat tablet di setiap tahapan produksinya yang telah diperbarui dalam arti diupdate , ditambah atau dihapus.

h. Usecase Description untuk mengatur waktu setting mesin Tabel 5.47 Usecase Description untuk mengatur waktu setting mesin
Usecase Name Briefcase Description

Mengatur Waktu Setting Mesin


Usecase ini menjelaskan tentang Divisi Produksi dalam

aktifitasnya mengatur waktu setting

untuk setiap

mesin. Dalam hal ini adalah waktu yang diperlukan untuk menyiapkan satu mesin sehingga dalam keadaan
ready dalam melakukan kegiatan produksi. Basic Flow

1. Usecase ini dimulai ketika Divisi Produksi memantau lamanya waktu setting mesin mulai dari menyiapkan mesin tersebut sehingga benarbenar dalam kondisi ready untuk melakukan kegiatan produksi. 2. Lamanya waktu setting setiap mesin di setiap

232 tahapan produksi dicatat sebagai waktu setting mesin. 3. Divisi Produksi akan memasukkan data waktu
setting mesin

ke dalam sistem informasi

tersebut. (ke sub flow s.1). Jika data waktu


setting mesin yang akan dimasukkan telah ada

di dalam sistem, maka ke alternative flow a.1. 4. Divisi Produksi dapat melakukan perubahan atau updating terhadap data waktu setting produksi tersebut. (ke sub flow s.2) 5. Usecase Selesai
Sub Flow

s.1 Sistem Informasi akan menyimpan data waktu


setting mesin di setiap tahapn produksinya.

s.2. Sistem informasi akan melakukan updating terhadap data waktu setting mesin di setiap tahapan produksinya tersebut. s.2.1 Sistem akan menghapus data yang akan di hapus oleh pengguna sistem dengan sebelumnya terlebih dahulu menampilkan pesan Are you sure to delete this data?
Alternative Flow

a.1 Data yang telah disimpan di dalam Database tidak dapat disimpan lagi dalam sistem informasi tersebut. Hal ini dikarenakan terjadinya duplikasi Primary Key

233 sehingga sistem akan invalid.


Special Requirement

Kode produk sebagai Primary Key tidak boleh sama karena akan terjadi duplikasi Primary Key sehingga sistem informasi tersebut akan mengalami kegagalan atau invalid.

Pre Condition

Data-data waktu setting mesin produksinya yang belum diperbarui

di setiap tahapan

Post Condition

Data-data waktu setting mesin

di setiap tahapan

produksinya yang telah diperbarui dalam arti diupdate , ditambah atau dihapus.

i. Usecase Description untuk mengurutkan produksi pesanan Tabel 5.48 Usecase Description untuk mengurutkan produksi pesanan
Usecase Name Briefcase Description

Mengurutkan Produksi Pesanan


Usecase ini menjelaskan tentang Divisi Produksi dalam

aktivitasnya melakukan pengurutan produksi terhadap data pesanan Divisi PPIC. Pengurutan produksi terhadap pesanan obat tablet di PT.Metiska Farma selama periode waktu tertentu dilakukan dengan membandingkan kinerja dua algoritma yaitu Algoritma Campbell Dudek and Smith dan Algoritma Palmer.

Basic Flow

1. Divisi Produksi melihat data pesanan Divisi PPIC. Hal ini dapat dilakukan karena Divisi

234 Produksi mempunyai hak akses untuk dapat melihat data pesanan yang telah diolah oleh Divisi PPIC. 2. Memilih periode waktu untuk menentukan pesanan mana yang akan dilakukan pengurutan produksi dengan kedua algoritma yaitu

Algoritma Campbell Dudek and Smith dan Algoritma Palmer. 3. Melihat hasil pengurutan yang optimal

berdasarkan dari hasil perhitungan kedua algoritma tersebut. (ke sub flow s.1). Jika terdapat dua usulan pengurutan produksi

pesanan maka ke alternative flow a.2. 4. Mencetak hasil pengurutan produksi pesanan tersebut sebagai laporan bulanan untuk kepala bagian Divisi Produksi. 5. Usecase selesai.
Sub Flow

s.1

Sistem akan menunjukkan dan memperlihatkan

nilai makespan dan total flow time untuk setiap tahapan di antara kedua algoritma yaitu Algoritma Campbell Dudek and Smith dan Algoritma Palmer.
Alternative Flow

a.1 Jika terdapat dua usulan pengurutan produksi pesanan, maka pengguna sistem dapat menentukannya

235 berdasarkan pertimbangan tertentu.


Special Requirement Pre Condition Post Condition

Divisi Produksi mengetahui urutan produksi pesanan Sistem informasi akan menampilkan pesanan dengan urutan produksi yang terbaik.

(3) Sequence Diagram

Di dalam tahapan usage pada Application Domain Analysis diperlukan juga pembuatan Sequence diagram merupakan bagian dari behaviour diagram yang dapat menjelaskan aliran pesan antar objek saat menjalankan suatu use case, dimana pesan ini dapat merupakan event atau metode dari objek di dalam class.
Sequence diagram dibuat untuk setiap usecase yang terdapat pada Usecase Diagram.

Setiap sequence menggambarkan alur dalam usecase secara detil dan rinci. Di dalam sistem informasi untuk mengurutkan produksi pesanan di PT. Metiska Farma terdapat sembilan usecase, oleh sebab itu juga terdapat sembilan sequence diagram.

a. Sequence Diagram untuk Login

236

Gambar 5.14 Sequence Diagram untuk Login

Berdasarkan pada sequence diagram di atas, terdapat tahapan-tahapan yang terjadi pada event login. Tahapan-tahapan yang terjadi adalah :

Pengguna sistem seperti Administrator, Divisi Marketing, Divisi PPIC, dan Divisi akan berinteraksi secara langsung dengan Form Login.

Pengguna sistem akan membuka Form Login . Pengguna sistem akan memasukkan username dan password masingmasing.

Sistem akan melakukan pengecekan validasi

dan verifikasi terhadap

username dan password yang dimasukkan oleh pengguna sistem

237

Jika username dan password dinyatakan

invalid oleh sistem, maka

sistem akan tampil pesan kesalahan dan pengguna sistem dapat mengulang untuk memasukkan username dan password kembali.

Jika username dan password dinyatakan valid

oleh sistem, maka

pengguna sistem dapat masuk ke dalam sistem tersebut.

b. Sequence Diagram untuk Mengatur Hak Akses SI

Gambar 5.15 Sequence Diagram untuk Mengatur Hak Akses SI

Berdasarkan pada sequence diagram di atas, terdapat tahapan-tahapan yang terjadi pada event mengatur hak akses SI. Tahapan-tahapan yang terjadi adalah :

238

Administrator akan berinteraksi secara langsung dengan Form Menu dan


Form UserAdministration.

Sistem akan menampilkan Form Menu. Administrator akan memilih menu UserAdminstration.
Form Menu akan menampilkan Form UserAdminstration .

Adminstrator sebagai pengguna sistem dapat menentukan hak akses dari pengguna sistem lainnya seperti Divisi Marketing, Divisi PPIC, dan Divisi Produksi.

Adminstrator melakukan aktifitas menyimpan data, melakukan updating data, dan menghapus data.

Tutup Form UserAdministration.

c. Sequence Diagram untuk Input Untuk Pesanan Tablet

239

Gambar 5.16 Sequence Diagram untuk Input Untuk Pesanan Tablet Berdasarkan pada sequence diagram , terdapat tahapan-tahapan yang terjadi pada
event input untuk pesanan tablet . Tahapan-tahapan yang terjadi adalah :

Divisi Marketing akan berinteraksi secara langsung dengan Form Menu,


Form OrderList_Marketing dan class Pesanan.

Sistem akan menampilkan Form Menu. Divisi Marketing akan memilih menu OrderList_Marketing.
Form Menu akan menampilkan Form OrderList_Marketing.

Divisi Marketing memilih periode waktu untuk melakukan input terhadap pesanan yang datang dari customer.

240

Sistem akan melihat data yang disimpan dalam class Pesanan dan melakukan pencarian terhadap data pesanan yang akan diinput.

Data yang ada dalam class pesanan akan tampil. Pesanan yang datang dari customer itu di input ke dalam periode waktu yang berbeda-beda karena Divisi Marketing PT.Metiska Farma senantiasa selalu menerima pesanan dari customer untuk periode

kapanpun dalam 1 tahun itu. Namun biasanya pesanan yang datang dari
customer berjangka 3 bulan ke depan.

Divisi Marketing menyimpan data pesanan dari customer tersebut. Divisi Marketing dapat melakukan updating terhadap data pesanan yang telah disimpan dalam sistem tersebut.

Tutup Form OrderList_Marketing.

d. Sequence Diagram untuk Mengubah Password

241

Gambar 5.17 Sequence Diagram untuk Mengubah Password Berdasarkan pada sequence diagram di atas, terdapat tahapan-tahapan yang terjadi pada event mengubah password . Tahapan-tahapan yang terjadi adalah :

Pengguna sistem seperti Administrator, Divisi Marketing, Divisi PPIC, dan Divisi Produksi akan berinteraksi dengan Form Menu dan Form
ChangePassword.

242

Sistem akan menampilkan Form Menu. Pengguna sistem akan memilih Form ChangePassword.
Form Menu akan menampilkan Form ChangePassword.

Pengguna sistem akan memasukkan username dan sistem akan melakukan pemeriksaan terhadap username tersebut.

Pengguna sistem akan memasukkan password lama dan sistem akan melakukan pemeriksaan terhadap password lama tersebut.

Pengguna sistem akan memasukkan password baru dan sistem akan melakukan pemeriksaan terhadap password baru tersebut.

Sistem akan melakukan penyimpanan terhadap perubahan password yang diinginkan oleh pengguna sistem jika username, password lama, dan
password baru dinyatakan valid . Jika username, password lama, dan password baru dinyatakan invalid

maka penyimpanan terhadap

perubahan password tidak dapat dilakukan.

Tutup Form ChangePassword.

e. Sequence Diagram untuk Mengolah Data Pesanan Tablet

243

Gambar 5.18 Sequence Diagram untuk Mengolah Data Pesanan Tablet

Berdasarkan pada sequence diagram di atas, terdapat tahapan-tahapan yang terjadi pada event mengolah data pesanan tablet . Tahapan-tahapan yang terjadi adalah :

Divisi

PPIC

akan

berinteraksi

dengan

Form

Menu,

Form

OrderList_PPIC, dan class Pesanan.

244

Sistem akan menampilkan Form Menu. Divisi PPIC akan memilih menu OrderList_PPIC.
Form Menu akan menampilkan Form OrderList_PPIC.

Divisi PPIC memilih periode waktu untuk mengolah data pesanan Divisi Marketing

Sistem akan melihat dan melakukan pemeriksaan terhadap data stock dan WIP yang terdapat dalam class Pesanan.

Divisi Marketing melakukan input terhadap data stock dan WIP terhadap
OrderList_Marketing tersebut.

Sistem akan melakukan perhitungan konversi dari pesanan customer yang masih dalam satuan box menjadi batch sehingga didapatkan hasil perhitungan berupa batch processing.

Sistem akan menampilkan perhitungan batch processing. Divisi PPIC melakukan pemeriksaan terhadap perhitungan batch
processing tersebut.

Tutup Form OrderList_PPIC.

f. Sequence Diagram untuk Mengatur Manajemen Produk Obat Tablet

245

Gambar 5.19 Sequence Diagram untuk Mengatur Manajemen Produk Obat Tablet

Berdasarkan pada sequence diagram di atas, terdapat tahapan-tahapan yang terjadi pada event mengatur manajemen produk obat tablet . Tahapan-tahapan yang terjadi adalah :

Divisi Produksi akan berinteraksi dengan Form Menu, Form MasterProduct, dan class Produk.

246

Sistem akan menampilkan Form Menu. Divisi Produksi akan memilih menu MasterProduct.
Form Menu akan menampilkan Form MasterProduct.

Divisi Produksi akan melakukan aktifasi terhadap Form MasterProduct tersebut.

Sistem akan melihat data dan mencari data bahkan menghapus data yang terdapat pada class Produk. Akan tampil list data data produk obat tablet di PT.Metiska Farma.

Divisi Produksi akan melakukan input kode produk, nama produk, dan satuan dari produk tersebut dan menyimpannya dalam database MasterProduct jika kode produk yang dimasukkan oleh Divisi Produksi tersebut dinyatakan valid oleh sistem.

Jika kode produk yang dimasukkan oleh Divisi Produksi dinyatakan invalid oleh sistem, maka data produk tersebut tidak dapat disimpan dalam database
MasterProduct.

Tutup Form MasterProduct.

g. Sequence Diagram untuk Mengatur Waktu Proses Produksi

247

Gambar 5.20 Sequence Diagram untuk Mengatur Waktu Proses Produksi Berdasarkan pada sequence diagram di atas, terdapat tahapan-tahapan yang terjadi pada event mengatur waktu proses produksi . Tahapan-tahapan yang terjadi adalah :

Divisi

Produksi

akan

berinteraksi

dengan

Form

Menu,

Form

ProcessTimeAndMachineSettingTime, dan class WaktuProsesPerBatch.

Sistem akan menampilkan Form Menu. Divisi Produksi akan memilih menu ProcessTimeAndMachineSettingTime.

248

Form Menu akan menampilkan Form ProcessTimeAndMachineSettingTime. Sistem akan melakukan pemeriksaan terhadap data waktu proses produksi

obat tablet setiap satu batch di dalam class WaktuProsesPerBatch

dan

kemudian sistem akan menampilkan data waktu proses produksi obat tablet untuk setiap batch tersebut.

Divisi Produksi akan melakukan input data, menghapus data, dan melakukan
updating terhadap waktu proses produksi tersebut.

Divisi Produksi dapat membatalkan updating terhadap waktu proses produksi.

Divisi Produksi menyimpan data waktu proses produksi obat tablet setiap satu batch di dalam database WaktuProsesPerBatch.

Dalam melakukan penghapusan terhadap data waktu proses produksi obat tablet yang sudah disimpan dalam database WaktuProsesPerBatch, maka sistem akan terlebih dahulu memunculkan pesan.

Tutup Form ProcessTimeAndMachineSettingTime.

h. Sequence Diagram untuk Mengatur Waktu Setting Mesin

249

Gambar 5.21 Sequence Diagram untuk Mengatur Waktu Setting Mesin Berdasarkan pada sequence diagram di atas, terdapat tahapan-tahapan yang terjadi pada event mengatur waktu setting mesin . Tahapan-tahapan yang terjadi adalah :

Divisi

Produksi

akan

berinteraksi

dengan

Form

Menu,

Form

ProcessTimeAndMachineSettingTime, dan class Mesin.

Sistem akan menampilkan Form Menu. Divisi Produksi akan memilih menu ProcessTimeAndMachineSettingTime.

250

Form Menu akan menampilkan Form ProcessTimeAndMachineSettingTime. Sistem akan melakukan pemeriksaan terhadap data waktu setting untuk setiap

mesin yang beroperasi dalam pembuatan obat tablet di class Mesin dan kemudian sistem akan menampilkan data waktu setting untuk setiap mesin yang beroperasi dalam pembuatan obat tablet tersebut.

Divisi Produksi akan melakukan input data, menghapus data, dan melakukan
updating terhadap waktu setting untuk setiap mesin yang beroperasi dalam

pembuatan obat tablet .


Divisi Produksi dapat membatalkan updating terhadap waktu setting mesin. Divisi Produksi menyimpan data waktu setting untuk setiap mesin yang beroperasi dalam pembuatan obat tablet pada database MasterMesin.

Dalam melakukan penghapusan terhadap data waktu setting untuk setiap mesin yang beroperasi dalam pembuatan obat tablet pada
database

MasterMesin, maka sistem akan terlebih dahulu memunculkan pesan.

Tutup Form ProcessTimeAndMachineSettingTime.

i. Sequence Diagram untuk Mengurutkan Produksi Pesanan

251

Gambar 5.22 Sequence Diagram untuk Mengurutkan Produksi Pesanan Berdasarkan pada sequence diagram di atas, terdapat tahapan-tahapan yang terjadi pada event mengurutkan produksi pesanan . Tahapan-tahapan yang terjadi adalah :

Divisi

Produksi

akan

berinteraksi

dengan

Form

Menu,

Form

ScheduleProduksi, class Pesanan, class Mesin, class Produk dan Class

WaktuProsesPerBatch.

252

Sistem akan menampilkan Form Menu. Divisi Produksi akan memilih menu ScheduleProduksi. Divisi Produksi akan menentukan periode waktu terhadap pesanan yang akan dilakukan pengurutan produksi

Sistem akan melakukan pemeriksaan terhadap data-data pesanan tersebut pada class Pesanan .

Data-data pesanan tersebut digunakan oleh sistem juga untuk melakukan pemeriksaan terhadap data produk yang dipesan pada class Produk, pemeriksaan terhadap Mesin dan kaitannya dengan waktu setting mesin pada
class Mesin, dan pemeriksaan terhadap waktu proses per batch obat tablet

yang dipesan pada class WaktuProsesPerBatch.

Divisi Produksi melakukan perhitungan Makespan dan Total FlowTime dengan menggunakan dua algoritma yaitu Algoritma Campbell Dudek and Smith dan Algoritma Palmer dengan data yang telah dikirim oleh class Pesanan, class Produk, class Mesin, dan class WaktuProsePerBatch.

Divisi Produksi menentukan urutan produksi pesanan yang optimal dengan berdasarkan perhitungan Makespan dan TotalFlowTime tersebut.

Sistem akan melakukan pencetakan terhadap urutan produksi pesanan optimal itu.

Divisi Produksi dapat membatalkan proses pengurutan produksi pesanan tersebut.

Tutup Form ScheduleProduksi.

253
5.3.2.2.2 Function

Di dalam tahapan usage pada Application Domain Analysis, diperlukan pula pembuatan function list. Function list adalah daftar keterkaitan antara fungsi-fungsi sistem dengan tipe-tipe nya serta tingkat kompleksitasnya. Tujuan dasar dari Function List adalah untuk menentukan kapabilitas proses dari sistem informasi. Beberapa prinsip yang terdapat dalam Function List adalah :

Identifikasi semua fungsi Hanya melakukan spesifikasi pada fungsi-fungsi yang kompleks Memeriksa konsistensi dengan usecase dan model

Hasil utama dari Function List adalah suatu daftar fungsi-fungsi yang lengkap dengan spesifikasi fungsi-fungsi yang kompleks. Sesungguhnya fungsi adalah sebuah fasilitas untuk membuat dan menghasilkan model yang berguna untuk para pengguna sistemnya. Ada empat tipe fungsi yaitu :
(1) Update Update merupakan fungsi yang diaktivasi oleh event event problem

domain dan menghasilkan suatu perubahan dalam state model.

(2) Signal Signal merupakan fungsi yang diaktivasi oleh perubahan state model

dan menghasilkan reaksi dalam konteks. Reaksi ini mungkin menjadi


display untuk pengguna sistem dalam Application Domain, atau

intervensi secara langsung terhadap Problem Domain.

254
(3) Read Read merupakan fungsi yang diaktivasi oleh kebutuhan akan

informasi dalam suatu tugas kerja pengguna sistem dan menghasilkan sistem yang menampilkan bagian yang relevan dari model.
(4) Compute

Compute merupakan fungsi yang diaktivasi oleh kebutuhan akan informasi dalam suatu tugas kerja pengguna sistem dan berkaitan dengan fungsi matematis. Function List juga memuat tentang tingkat kompleksitas dari setiap event-event yang ada di dalam sistem informasi. Tingkat kompleksitas yang ada dan kriteria penentuannya adalah:

Very Complex

Kompleksitas

ini

ditujukan

untuk

event-event

yang

memiliki

tingkat

kompleksitas sangat tinggi dan umumnya untuk function update dan compute.

Complex

Kompleksitas

ini

ditujukan

untuk

event-event

yang

memiliki

tingkat

kompleksitas tinggi dan umumnya untuk function update dan signal.

Medium

Kompleksitas

ini

ditujukan

untuk

event-event

yang

memiliki

tingkat

kompleksitas tinggi dan umumnya untuk function Read dan signal.

Simple

Kompleksitas

ini

ditujukan

untuk

event-event

yang

memiliki

tingkat

kompleksitas tinggi dan umumnya untuk function Read .

255 Tingkat kompleksitas dari suatu sistem informasi sangat bergantung pada pengguna sistem itu sendiri. Pengguna sistem yang sesungguhnya menentukan tingkat kompleksitas dari suatu sistem karena setiap pengguna sistem mempunyai subjektifitas masing-masing. Tabel 5.49 Function List
Event Complexity Update Melakukan input pesanan Menyimpan data pesanan Menghapus data pesanan Melakukan update data pesanan Membuat list pesanan Mengolah data pesanan Membuat rencana produksi Melakukan konversi satuan Mencari data produk Memeriksa data produk Menghapus data produk Melakukan update data produk Menyimpan data produk Menentukan waktu proses produksi Menentukan waktu setting mesin Melakukan update data waktu Menyimpan data waktu Menentukan hak akses pengguna sistem Menentukan batch processing Melakukan pengurutan produksi CDS Melakukan pengurutan produksi Palmer Menghitung Makespan dan TotalFlowTime Memilih urutan optimal Mencetak jadwal Simple Simple Simple Simple Simple Medium Complex Medium Simple Simple Simple Simple Simple Medium Medium Simple Simple Simple Medium Complex Complex Medium Simple Simple Function Signal Read Compute

256

5.3.2.2.3

Interfaces

Tahapan akhir dari Application Domain Analysis adalah interfaces. Tujuan dasar dari interfaces adalah menentukan suatu antar muka dari sistem. Hasil utama adalah
Navigation Diagram. Ada 3 konsep yang mendasar pada tahapan interfaces di Application Domain Analysis yaitu :

Interface adalah fasilitas yang membuat model sistem dan fungsi-fungsinya

tersedia bagi pengguna sistem.



User interface adalah antar muka pemakai.

Sedangkan system interface alah antar muka dengan sistem lainnya.


Navigation Diagram digunakan untuk menggambarkan interface apa saja yang

diperkirakan akan ada dalam sistem atau program aplikasi yang akan dibuat, serta hubungan antara interface tersebut, dimana interface yang dimaksud adalah
form yang digunakan dalam sistem (program). Form-Form yang ada adalah :

Form login Form ChangePassword Form MasterProduct Form Menu Form OrderList_Marketing Form OrderList_PPIC Form ProcessAndMachineSettingTime Form ScheduleProduksi Form TableProduct

257

Form UserAdministration

Gambar di bawah ini merupakan Navigation Diagram yang merupakan hubungan


interface antara form-form yang terdapat pada sistem.

258 Gambar 5.23 Navigation Diagram (1)

Gambar 5.24 Navigation Diagram (2)

259

Navigation Diagram menggambarkan keterkaitan antara form-form yang yang ada dalam sistem informasi untuk pengurutan produksi pesanan tablet di PT.Metiska Farma. Sebagai tahap awal ditandai dengan initial state yakni tahapan login lalu menuju pada
form menu sebagai interface utama. Form menu menampilkan berbagai pilihan menu

seperti Exit, ChangePassword, OrderList_Marketing, OrderList_PPIC, MasterProduct,


ProcessAndMachineSettingTime, UserAdministration, dan ScheduleProduksi.

Setiap form-form menu tersebut terdapat keterkaitan yang menjadikan sistem informasi tersebut seimbang. Tahapan untuk
Exit, ChangePassword,

dan

UserAdministration tampak seolah-olah berdiri sendiri karena tahapan untuk melakukan

menu tersebut mudah dan tidak berhubungan dengan menu lain. Namun untuk menumenu lainnya seperti OrderList_Marketing tampak terkait erat dengan MasterProduct karena obat tablet yang dipesan oleh customer haruslah obat tablet yang memang diproduksi oleh PT.Metiska Farma dan data tablet produksi PT.Metiska Farma tersebut tersimpan dalam MasterProduct. Data dalam master product yang telah melakukan transaksi tidak boleh dihapus. Data master yang telah melakukan transaksi akan tetap disimpan dalam sistem perusahaan dan menjadi data histori. Sedangkan untuk Menu OrderList_PPIC berhubungan dengan OrderList_Marketing karena data yang akan diolah berasal dari OrderList_Marketing. ScheduleProduksi berhubungan erat dengan menu-menu secara keseluruhan seperti OrderList_PPIC, MasterProduct, dan ProcessAndMachineSettingTime. ProcessAndMachineSettingTime juga berbentuk master. Jadi data pada master ProcessAndMachineSettingTime juga tidak boleh dihapus seperti pada data yang ada pada MasterProduct.

260

5.3.2.3

Architectural Design

Architectural Design merupakan salah satu aktifitas dari empat aktifitas utama

dalam analisa dan perancangan sistem informasi berbasiskan objek. Tujuan dasar dari
Architectural Design adalah untuk melakukan strukturisasi sebuah sistem

komputerisasi. Perancangan Architectural yang baik setidaknya terdapat tiga kriteria utama yaitu :

Usable

Sistem tersebut mudah digunakan . Dalam hal ini sistem dilihat secara keseluruhan dengan berdasarkan pada kebutuhan pengguna sistem dan technical platform.

Flexible

Fleksibel dalam menghadapi perubahan yang seringkali dihadapi oleh sistem.

Comprehensible

Sistem tersebut sebagian besar dapat memenuhi kriteria dalam perancangan.

Architectural Design berkaitan dengan system component yang membawa perancang

sistem masuk ke dalam level fisikal dari suatu sistem. Hasil akhir dari Architectural
Design adalah Deployment Diagram. Deployment Diagram

menunjukkan prosesor

261 dengan program component yang ditugaskan dan objek yang berada dalam kondisi aktif (active objek). Deployment diagram berhubungan dengan peran prosesor yaitu bagian dari peralatan yang digunakan untuk menjalankan sistem. Contoh prosesor membantu sistem melakukan prosesnya di PT.Metiska Farma adalah printer. Perancangan Architectural Design untuk perancangan sistem informasi pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma menggunakan pola distribusi The Centralized
Pattern pada aplikasi Client Server. Pemilihan pola distribusi The Centralized Pattern

yang

pada untuk perancangan sistem informasi pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma disebabkan karena beberapa faktor yaitu :

Ruang lingkup dari sistem itu sendiri tidak besar Ruang lingkup sistem yang tidak besar memungkinkan perusahaan untuk menggunakan pola distribusi The Centralized Pattern. Untuk ruang lingkup sistem yang tidak besar sangat dianjurkan

menggunakan pola distribusi ini karena penggunaan pola distribusi yang lain akan tidak efektif.

Tingkat keamanan tinggi Sistem informasi ini bersifat terpusat sehingga tingkat keamanan sistem relative terjamin.

Data yang disimpan bersifat konsisten karena data tersebut ada dalam satu tempat.

262 Hasil dari architecture design adalah spesifikasi dari arsitektur (specification of
architecture) . Spesifikasi dari arsitektur ini menjadi input bagi Component design.

Terdapat tiga aktivitas utama dalam architectural design adalah :

Criteria

a. Usability Melihat sistem dan kebutuhan dari pengguna sistem secara keseluruhan b. Comprehensibility c. Flexibility Sistem tersebut harus bersifat fleksibel terhadap perubahan-perubahan tertentu.

Component architecture adalah suatu sistem struktur yang berhubungan

dengan komponen. Suatu Component Architecture yang baik harus dapat membuat sebuah sistem lebih mudah untuk dimengerti, mengatur rancangan kerja dan merefleksikan kestabilan sistem.

Process Architecture Process architecture menerangkan stuktur fisik dari suatu sistem. Selain

itu process architecture juga fokus pada distribusi dan eksekusi dan bekerja dengan proses dan objek yang berbeda dengan komponen dan
class.

263 Diagram di bawah ini menggambarkan Deployment Diagram dari perancangan Sistem Informasi untuk PT.Metiska Farma.

Gambar 5.25 Deployment Diagram


5.3.2.4 Component Design

Component Design merupakan aktifitas yang terakhir dari empat aktifitas utama

dalam analisa dan perancangan sistem informasi berorientasi objek. Pada Component
Design sesungguhnya terdapat dua perancangan yaitu Revised Class Diagram dan Component Diagram. Revised Class Diagram terjadi karena ada penambahan class

264 baru yang dianggap perlu untuk melengkapi sistem yakni class pengguna sistem.
Class pengguna sistem ini terkait erat dengan username, password serta hak akses

yang ditandai dengan 1 yang berarti ada hak akses atau 0 yang berarti tak ada hak akses.

Gambar 5.26 Revised Class Diagram Diagram di bawah ini menggambarkan Component Diagram dari perancangan Sistem Informasi untuk PT.Metiska Farma.

265

Gambar 5.27 Component Diagram


5.4 Perancangan Basis Data

Penggunaan data secara bersamaan berkaitan erat dengan pembagian hak akses pada pengguna sistem. Pembagian hak akses pada pengguna sistem tersebut antara lain adalah:

266

Administrator Administrator

dapat

berinteraksi

dengan

sistem

pada

menu

Exit,

ChangePassword dan User Administration. Administrator bertanggung jawab

pada pembagian hak akses untuk divisi yang terkait di PT.Metiska Farma seperti Divisi Marketing, Divisi PPIC, dan Divisi Produksi. Administrator yang berasal dari kalangan IT Support diberi tanggung jawab untuk mengatur pembagian hak akses karena untuk menjaga keamanan sistem dari ancaman pihak lain.
Administrator sebaiknya berasal dari kalangan IT Support karena mereka

memiliki skill yang lebih baik dalam menangani sistem.

Divisi Marketing

Divisi Marketing dapat berinteraksi dengan sistem pada menu-menu tertentu yaitu :
Exit ChangePassword MarketingOrderList

Divisi Marketing menerima pesanan dari customer dan memasukkan data pesanan dari customer tersebut ke dalam sistem yaitu pada menu Marketing Order List. Marketing diberi tanggung jawab untuk memasukkan data pesanan dari customer tersebut ke dalam sistem karena Divisi Marketing yang berinteraksi langsung dengan customer. Jadi sistem informasi yang ada untuk PT.Metiska Farma itu dapat mengeliminasi kegiatan input pesanan yang berulang-ulang. Data pesanan Divisi Marketing yang telah disimpan ke dalam sistem dapat dilihat oleh Divisi PPIC untuk diolah.

267

Divisi PPIC

Divisi PPIC dapat berinteraksi dengan sistem pada menu-menu tertentu yaitu :
Exit ChangePassword PPICOrderList

Divisi PPIC dapat melihat data pesanan Divisi Marketing tersebut yang terangkum pada PPIC OrderList. Pada menu PPICOrderList itu terdapat data pesanan Divisi Marketing beserta data stock, WIP, dan batch processing. Divisi PPIC bertanggung jawab untuk mengolah data pesanan Divisi Marketing tersebut menjadi batch processing dengan mempertimbangkan faktor stock dan WIP karena Divisi PPIC yang mempunyai data stock dan WIP.

Divisi Produksi

Divisi Produksi dapat berinteraksi dengan sistem pada menu-menu tertentu yaitu
Exit ChangePassword ScheduleProduksi ProcessTimeAndMachineSettingTime MasterProduct

Divisi Produksi menentukan pengurutan produksi pesanan berdasarkan dari data pesanan Divisi PPIC. Penentuan urutan produksi pesanan yang dilakukan oleh Divisi Produksi dengan menggunakan 2 algoritma yaitu Algoritma Campbell Dudek and Smith dan Algoritma Palmer. Divisi Produksi juga bertanggung

268 jawab terhadap ProcessTimeAndMachineSettingTime dan MasterProduct karena memang menjadi job desk dari Divisi Produksi.

Pada sistem pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma terdapat 3 tabel master dan 2 tabel transaksi . Tiga tabel master tersebut adalah :
1. Master Mesin

Master mesin berisi tentang segala sesuatu tentang detil dari mesin produksi seperti NoUrutMesin, NamaMesin, dan LamaWaktuSetting. Spesifikasi dari master mesin dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.28 Spesifikasi dari table Master Mesin


2. Master Product

Master product berisi tentang segala sesuatu tentang detil dari produk seperti KodeProduct, NamaProduk, Satuan, JmlTabletPerBatch,

269 JmlStripPerBox, dan JmlTabletPerStrip. Spesifikasi dari master produk dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.29 Spesifikasi dari tabel Master Product

3.

Master User

Master user sistem

berisi tentang segala sesuatu tentang detil dari pengguna seperti


Username, Password, MasterProduct,

ProcessAndSettingMachineTime, Orderlist_Marketing, Orderlist_PPIC, ScheduleProduksi, dan UserAdministration.

Spesifikasi dari master user dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

270

Gambar 5.30 Spesifikasi dari tabel Master User

Sedangkan dua tabel transaksi pada sistem pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma tersebut adalah:
1. Schedule Produksi Schedule Produksi merupakan tabel transaksi dari sistem pengurutan

produksi pesanan di PT.Metiska Farma karena schedule produksi sifatnya selalu berubah-ubah dan tidak stabil pada waktu yang lama. Oleh karena itu schedule produksi merupakan tabel transaksi. Terlihat dari gambar spesifikasi dari tabel schedule produksi tersebut maka field-field yang terdapat pada tabel itu adalah KodeProduct, Bulan, Tahun, JumlahBox,
Stock, dan WIP.

271

Gambar 5.31 Spesifikasi dari tabel Transaksi Schedule Produksi

2.

Waktu Proses Per Batch

Waktu Proses Per Batch

merupakan tabel transaksi dari sistem

pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma karena waktu proses per batch sifatnya selalu berubah-ubah dan tidak stabil pada waktu yang lama

Gambar 5.32 Spesifikasi dari tabel Transaksi Waktu Proses Per Batch

272

Hasil akhir dari perancangan basis data adalah Entity Relationship Diagram (ERD) yang merupakan keterkaitan antara tabel master dengan tabel transaksi.

Gambar 5.33 Entity Relationship Diagram

5.5 Perancangan Layar

Perancangan layar yang diimplementasikan pada sistem informasi pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma dibuat sedemikian rupa sehingga sistem

273 terkesan friendly dan pengguna sistem dapat dengan mudah memahami tujuan penggunaan dari sistem. Hal ini dilatarbelakangi karena pengguna sistem tersebut yakni Divisi Marketing, Divisi PPIC, dan Divisi Produksi berasal dari kalangan yang tidak berorientasi IT. Layar yang ditampilkan dalam sistem berupa form-form yang berisi menu untuk membantu pengguna sistem untuk mencapai tujuannya. Sebagai langkah awal, pengguna sistem terlebih dahulu harus melakukan login. Setelah pengguna sistem melakukan login untuk masuk ke dalam sistem, maka sistem akan menampilkan menu-menu yang dapat dipilih secara langsung oleh pengguna sistem itu sendiri sesuai dengan hak akses yang telah ditentukan. Menu-menu yang terdapat dalam sistem harus relevan dan mendukung sistem tersebut untuk mencapai mendapatkan urutan produksi yang terbaik dengan algoritma tertentu. Secara garis besar terdapat 7 menu utama dan 1 menu Exit untuk keluar. Tujuh menu utama tersebut adalah :

Change Password Marketing Orderlist PPIC Orderlist ProcessTimeAndMachineSettingTime Master Product User Administration Schedule Produksi

Perancangan layar yang baik adalah perancangan layar yang memiliki interface atau antar muka pemakai yang mudah dipahami oleh pengguna sistem. Berikut ini adalah tampilan dari layar-layar pada sistem informasi pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma.

274
a. Tampilan layar untuk login

Gambar 5.34 Layar login Layar login di atas merupakan layar yang pertama kali muncul saat pengguna sistem hendak masuk dan berinteraksi langsung dengan sistem informasi untuk pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma . Setiap pengguna sistem tanpa terkecuali yakni Administrator, Divisi Marketing, Divisi PPIC, dan Divisi Produksi harus login terlebih dahulu untuk masuk ke dalam sistem. Pengguna sistem harus memasukkan username dan password. Sistem akan melakukan pengecekan terhadap username dan password yang dimasukkan oleh pengguna sistem tersebut sekaligus membatasi hak akses dari pengguna sistem tersebut. Jika username dan password tersebut dinyatakan valid oleh sistem, maka pengguna sistem dapat masuk dan berinteraksi langsung dengan sistem tersebut.
b. Tampilan layar untuk form Menu

275

Gambar 5.35 Layar Menu Keseluruhan Layar di atas merupakan layar untuk form menu. Layar ini berisi menumenu yang terdapat dalam sistem informasi untuk pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma tersebut. Menu-menu yang terdapat dalam sistem adalah :

Change Password Marketing OrderList PPIC OrderList Process Time And Machine Setting Time Master Product User Adminstration Schedule Produksi Exit

Setiap pengguna sistem memiliki layar menu yang berbeda-beda dan sesuai dengan batasan hak akses-nya masing-masing.
b.1 Layar Menu untuk Adminstrator

276

Gambar 5.36 Layar Menu Untuk Administrator

Administrator sendiri memiliki akses untuk dapat keluar, mengubah password dan menentukan hak akses dari pengguna sistem lainnya yaitu Divisi

Marketing, Divisi PPIC, dan Divisi Produksi.

b.2 Layar Menu untuk Divisi Marketing

Gambar 5.37 Layar Menu untuk Divisi Marketing Divisi Marketing memiliki akses untuk dapat keluar, mengubah

password dan memasukkan data pesanan yang berasal dari customer selama

277 periode waktu tertentu. Data pesanan dalam Marketing Orderlist masih dalam satuan box.

b.3 Layar Menu untuk Divisi PPIC

Gambar 5. 38 Layar Menu untuk Divisi PPIC

Divisi PPIC memiliki akses untuk dapat keluar, mengubah password dan mengolah data pesanan yang terdapat pada Marketing OrderList. Divisi PPIC mengolah data pesanan tersebut dengan cara yakni :

Mempertimbangkan faktor stock dan WIP Menghasilkan nilai batch processing yaitu banyaknya batch yang harus diproduksi oleh Divisi Produksi PT.Metiska Farma.

Divisi PPIC tidak dapat mengubah data pesanan yang terdapat pada Marketing OrderList. Divisi PPIC hanya dapat mengolah data pesanan tersebut saja.
b.4 Layar Menu untuk Divisi Produksi

278

Gambar 5.39 Layar Menu untuk Divisi Produksi

Divisi Produksi memiliki akses untuk dapat keluar, mengubah password, memasukkan data waktu proses dan melakukan updating terhadap waktu proses, memasukkan data waktu setting dan melakukan updating terhadap waktu setting, mengolah data produk obat tablet, seta menghasilkan urutan produksi pesanan yang optimal.

c. Tampilan layar untuk menu ChangePassword

Gambar 5.40 Layar ChangePassword

279 Layar Change Password berisi field-field yang mendukung pengguna sistem untuk melakukan perubahan password. Menu ini dianggap penting karena untuk menjamin keamanan dari pengguna sistem itu sendiri. Field-field tersebut adalah nama pengguna sistem password lama, password baru, dan konfirmasi. Pengguna sistem dapat menyimpan password baru tersebut atau bahkan dapat membatalkannya.

d. Tampilan layar untuk menu Marketing Orderlist

Dari tampilan layar di bawah terlihat ada dua aktivitas utama yakni
Manage dan Table. Tampilan layar di bawah ini adalah tampilan layar pada

aktivitas Table. Tampilan layar ini aktif jika icon sort di klik oleh Divisi Marketing. Terlihat pada gambar tersebut muncul list pesanan bahwa ada pesanan untuk bulan September tahun 2005. Untuk membuka dan melihat data pesanan, maka pengguna sistem harus double click pada bulan tersebut.

Gambar 5.41 Layar Marketing OrderList (Table)

280 Layar tersebut adalah layar order list bulan September tahun 2005 di klik oleh Divisi Marketing, maka akan langsung muncul daftar-daftar pesanan produk obat tablet untuk periode bulan September tahun 2005.

Gambar 5.42 Layar Marketing OrderList Saat Di double klik

Sedangkan layar untuk input pesanan produk obat tablet dijelaskan pada gambar 5.42 di bawah ini. Layar tersebut akan aktif jika icon new diklik.

Gambar 5.43 Layar Input Marketing OrderList

281
e. Tampilan layar untuk menu PPIC Orderlist

Dari tampilan layar di bawah terlihat ada dua aktivitas utama yakni
Manage dan Table. Tampilan layar ini aktif jika icon sort di klik oleh Divisi

PPIC. Terlihat pada gambar tersebut muncul list pesanan bahwa ada pesanan untuk bulan September tahun 2005. Untuk mengolah data pesanan dari Divisi Marketing , maka pengguna sistem harus double click pada bulan tersebut.

Gambar 5.44 Layar PPIC OrderList (Table) Layar di bawah ini adalah layar saat OrderList bulan September tahun 2005

itu di klik oleh Divisi PPIC.

Gambar 5. 45 Layar PPIC OrderList Saat Di doubleklik

282
f. Tampilan layar untuk menu ProcessTimeAndMachineSettingTime

Layar untuk menu ProcessTimeAndMachineSettingTime juga terdapat dua kativitas yaitu Process Time dan Machine Setting Time. Layar di bawah ini merupakan layar awal untuk process time yang akan berisi data-data waktu

proses setiap obat tablet satu batch di setiap mesin produksi.

Gambar 5.46 Layar awal Process Time

Layar process time dapat aktif jika icon sort di klik oleh Divisi Produksi. Jika layar process time sudah dalam keadaan aktif, maka layar tersebut akan menampilkan data keseluruhan dari waktu proses obat tablet satu batch di setiap mesin produksi. Menu Process Time ini menjadi penting karena Divisi Produksi dapat segera melakukan updating terhadap waktu proses obat tablet tersebut tanpa masuk dalam database. Langkah ini sebagai suatu usaha keamanan sistem.

283 Gambar 5.47 di bawah ini merupakan layar process time setelah icon sort di klik.

Gambar 5.47 Layar Process Time setelah icon sort di klik

Gambar 5.48 Layar awal Machine Setting Time

284

Gambar 5.48 merupakan layar awal untuk machine setting time yang akan berisi data-data waktu setting setiap mesin produksi. Layar machine setting
time dapat aktif jika icon sort di klik oleh Divisi Produksi. Jika layar process time sudah dalam keadaan aktif, maka layar tersebut akan menampilkan data

keseluruhan dari waktu setting setiap mesin produksi. Menu Machine Setting Time ini menjadi penting karena Divisi Produksi dapat segera melakukan updating terhadap waktu setting mesin tersebut tanpa masuk dalam database. Langkah ini sebagai suatu usaha keamanan sistem.

Gambar 5.49 Layar Machine Setting Time setelah icon sort di klik

285
g. Tampilan layar untuk menu Master Product

Tampilan layar di bawah ini merupakan layar master produk yang berfungsi untuk memasukkan dan melakukan updating terhadap obat-obat tablet yang diproduksi di PT.Metiska Farma. Layar Master Product ini berisi field-field seperti kode produk, nama produk, satuan, jumlah tablet per batch, jumlah strip per box, dan jumlah tablet per strip.

Gambar 5.50 Layar Master Product (Manage)

Gambar 5.51 Layar Master Product (Table)

286
h. Tampilan layar untuk menu UserAdministration

Gambar 5.52 Layar User Administration

Terlihat dari gambar di atas bahwa layar User Administration merupakan layar yang berguna untuk mengatur dan membatasi hak akses dari pengguna sistem yakni Administrator, Marketing, PPIC, dan Produksi. Administrator mengatur pembagian hak akses tersebut dengan cara double clik pada hak akses tersebut. Untuk memberikan hak akses pada pengguna sistem maka, Administrator harus double click pada hak akses tersebut. Sedangkan untuk mencabut hak akses dari pengguna sistem, Administrator juga harus double click pada hak akses tersebut.

287
i. Tampilan layar untuk menu Schedule Produksi

Gambar 5.53 Schedule Produksi Sebelum Diproses

Gambar 5.54 Schedule Produksi Setelah Diproses

288
5.6 Technical Platform Technical Platform yang dimaksudkan adalah Platform teknis untuk mendukung

sistem informasi pengurutan produksi pesanan di PT. Metiska Farma. Platform teknis yang mendukung sistem informasi pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma yakni :
a. Spesifikasi Minimum Hardware

Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk mendukung sistem informasi pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma adalah :

Komputer PC dengan processor Intel (R) Celeron (TM) CPU 1000MHz

Memory 128 MB of RAM Printer Canon S200SPx Hard Disk yang terdiri atas 2 buah yakni :
o Hard Disk 1 yang memiliki kapasitas 74,4 GB o Hard Disk 2 yang memiliki kapasitas 19,05 GB

b. Spesifikasi Minimum Software

Spesifikasi software yang digunakan untuk mendukung sistem informasi pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma adalah :

Sistem Operasi menggunakan Windows XP Bahasa Pemograman yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 Database yang menunjang sistem adalah SQL Server

Ketiga software tersebut saling bekerjasama untuk pencapaian sistem.

289
c. System Interface

Dalam sistem informasi pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma ini, system interface yang menggambarkan interaksi dengan user

menggunakan interface Windows GUI (Graphical User Interface).

d. Design Language Design language yang digunakan dalam mendukung sistem informasi

pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma

adalah dengan

metodologi Object Oriented Analysis and Design (OOA&D) dan menggunakan bahasa permodelan yaitu Unified Modelling Language (UML).

5.7 Usulan Jadwal Implementasi Sistem

Proses implementasi sistem informasi untuk pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma merupakan tujuan akhir pembuatan sistem informasi ini. Hal ini dilatarbelakangi oleh keinginan dari pihak perusahaan dan pengembang sistem untuk membawa perusahaan ke arah perbaikan dan komputerisasi. Usaha untuk

melakukan implementasi sistem tersebut di PT.Metiska Farma perlu beberapa persiapan teknis dan pelatihan terhadap pengguna sistem itu sendiri. Usaha-usaha untuk mendukung implementasi sistem informasi pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma adalah :

Perencanaan dan pembentukan proyek Proyek tersebut bersifat tim yang terdiri atas pemimpin proyek dan anggotanya. Tim ini bertanggung jawab terhadap proses implementasi sistem di dalam PT.Metiska Farma.

290

Persiapan akan kebutuhan spesifikasi hardware

Persiapan akan kebutuhan spesifikasi software

Mengadakan pelatihan-pelatihan yang relevan dan berkaitan dengan cara pengoperasian sistem tersebut. Pelatihan-pelatihan itu ditujukan untuk pengguna sistem pada khususnya yakni :
o Administrator o Divisi Marketing o Divisi PPIC o Divisi Produksi

Pembentukan database yang memuat dan menampung data-data yang diperlukan untuk pencapaian tujuan dari sistem informasi tersebut yakni penentuan urutan produksi yang optimal. Database yang menampung data-data yang diperlukan seperti :
o Data pesanan produk pada periode waktu tertentu o Data produk o Data waktu proses o Data waktu setting

Mengadakan pengujian dan evaluasi terhadap sistem informasi yang akan diimplementasikan

291 Secara lebih jelas maka diagram 5.1 di bawah ini menggambarkan Proses implementasi sistem informasi untuk pengurutan produksi pesanan di PT.Metiska Farma merupakan tujuan akhir pembuatan sistem informasi ini.

Langkah-Langkah Penyelesaian

Periode Waktu (Minggu)

Perenscanaan dan Pembentukan Proyek

Persiapan Kebutuhan Hardware

Persiapan Kebutuhan Software

Pelatihan Terhadap Pengguna Sistem

Pembentukan Database

Pengujian Sistem

Evaluasi Sistem

Diagram 5.1 Usulan Jadwal Implementasi Sistem

Anda mungkin juga menyukai