Anda di halaman 1dari 18

1

ONEWAY / SIMPLE
ANOVA
(Analysis of Variance)
Windhu Purnomo
FKM UNAIR
2007
- Koefisi en kontingensi
(C)
- Koefisi en Phi
- Koefisi en Kappa
- Korelasi dari
Spearman (rs)
- Korelasi Kappa ()
- Korelasi dari Pearson
(r)
- (Regresi )
Korelasi
Uji Cochran's Q
(u/ kategorik dikotomik)
Uji Friedman Anova u/ subyek yg sama Berpasangan
Uji khi-kuadrat Uji Kruskall -Wallis Anova 1 arah Bebas
> 2
Uji McNemar
(u/ kategorik dikotomik)
Uji peri ngkat bert anda dari
Wilcoxon
Uji t sampel berpasangan Berpasangan
- Uji khi-kuadrat (
2
)
- Uji eksak dari Fisher
- Uji Mann-Whit ney
- Uji jumlah peringkat
dari Wilcoxon
Uji t 2 sampel bebas
Bebas
2
Komparasi
Kualitatif
(nominal) /
kategorik
Semikuantitatif
(ordinal) /
kuantitatif distribusi
populasi tak normal
Kuantitatif
(rasio-interval)
populasi berdistribusi
normal
Jenis variabel
Sampel bebas /
berpasangan
Jumlah
sampel /
jumlah
pasangan
Tujuan
uji
Cara pemilihan uji statistik univariat dan bivariat
2
Model I (Fixed effect):
Masing-masing sampel ditarik dari populasi yang
berbeda
Model II (Random effect):
Semua sampel ditarik dari sebuah populasi
SYARAT PENGGUNAAN
analisis komparasi dari data kuantitatif
masing-masing (kelompok) sampel bebas
(independent) satu sama lain
masing-masing sampel berasal dari populasi
dengan distribusi normal
populasi asal sampel mempunyai varians yang
sama*)
jumlah (kelompok) sampel bisa lebih dari dua
Model: Y
ij
=
j
+ e
ij
3
*) Uji homogenitas varians:
Uji H
0
:
1
2
=
2
2
=
3
2
= ..... =
k
2
Bartlett test atau Levene test
Anova diperkenalkan oleh Sir Ronald A. Fisher, yang
digunakan misalnya: untuk penelitian eksperimental
dengan rancangan acak lengkap (RAL), maupun
penelitian observasional analitik dengan lebih dari 2
kelompok
Formula
x
i
x
i
2
n = N
x
k
x
k
2
n
k
..
..
..
x
2
x
2
2
n
2
x
1
x
1
2
n
1
x
i
x
i
2
n
x
1k
x
2k
..
..
x
nk
..
..
..
..
..
x
12
x
22
..
..
x
n2
x
11
x
21
..
..
x
n1
Data
Total k .. II I

=
N
) x (
n
) x (
SS
2
i
k
2
i
BG


=
N
) x (
x SS
2
i
2
i Total
SS
WG
= SS
Total
SS
BG
4
Tabel Anova
N-1 SS
TOTAL
Total
MS
BG
/MS
WG
SS
BG
/(k-1)
SS
WG
/(N-k)
k-1
N-k
SS
BG
SS
TOTAL
-SS
BG
Between Group
(BG)
Within Group
(WG)
F-ratio Mean square
(MS)
df Sum of square
(SS)
Sumber variasi
Titik kritis:
lihat tabel F: F
(df numerator=k-1, df denominator=N-k, 1- )
H
0
(
1
=
2
= ... =
k
) ditolak,
bila:harga F-ratio (F
hitung
) > F
tabel
Multiple range test
Untuk melihat pasangan mean mana yang berbeda,
dilanjutkan dengan prosedur Multiple range test:
Uji LSD (Least significant difference)
bila
(
1

2
)>LSD, maka:
1

2
(berbeda signifikan)
(
1

2
)LSD, maka:
1
=
2
(tak berbeda signifikan)
k
n
Within
MS
df
t LSD
Within
. 2
; 2 / 1 1
=
5
Contoh kasus
Dilakukan penelitian eksperimental, yaitu uji
klinik teracak, rancangan acak lengkap,
dengan pertanyaan penelitian (rumusan
masalah):
Apakah terdapat perbedaan kadar glukosa
darah puasa antara penderita yang
mendapatkan Placebo, OAD (oral anti
diabetic) A, dan OAD B?
Perhitungan
1545
165325
15
21,0
400
32250
5
7,9
520
54450
5
9,6
625
78625
5
11,2
x
i
x
i
2
n
S
80
85
75
90
70
100
110
105
115
90
120
130
125
140
110
Data
Total Obat B Obat A Placebo
diasumsikan:
populasi (asal sampel) berdistribusi normal (uji Lilliefors) dan varians
ketiga sampel homogen (uji Bartlett)
digunakan analisis ragam klasifikasi tunggal (one-way anova)
6
Perhitungan
1. Sum of square (SS) atau Jumlah kuadrat (JK):
Between SS=(625)
2
/5+(520)
2
/5+(400)
2
/5-(1545)
2
/15=5070,0
Total SS=165325-(1545)
2
/15=6190,0
Within SS=Total SS-Between SS=6190,0-5070,0=1120,0
2. Degree of freedom (df) atau Derajad bebas (db):
df
Between
=k-1=3-1=2
df
Within
=N-k=15-3=12
df
Total
=N-1=15-1=14
3. Mean square (MS) atau Kuadrat tengah (KT):
Between MS=Between SS/df
Between
=5070,0/2=2535,0
Within MS=Within SS/df
Within
=1120,0/12=93,3
4. F-ratio atau Nilai F:
F-ratio=Between MS/Within MS
= 2535,0/93,3=27,2
Perhitungan
7
Perhitungan
5. Tabel Anova:
14 6190,0 Total
27,2 2535,0
93,3
2
12
5070,0
1120,0
Between (OAD)
Within
F-ratio Mean
square
df Sum of
square
Sumber variasi
6. Critical F value / Nilai F tabel: (untuk =0,05)
F
(numerator=2; denominator=12; 1-=0,95
)=3,89
7. Hasil dan Kesimpulan:
F-ratio>F
2,12
atau: p<0,05
(27,2>3,89)
H
0
(
Placebo
=
OAD A
=
OAD B
) ditolak:
Terdapat perbedaan kadar glukosa darah puasa antara
penderita yang mendapatkan Placebo, OAD A, dan OAD B
atau:
Terdapat pengaruh jenis OAD terhadap kadar glukosa
darah puasa
Perhitungan
8
Tabel distribusi F
untuk tingkat kemaknaan ( )=0,05
15 12 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 df pembilang
penyebut
2.62 2.69 2.75 2.80 2.85 2.91 3.00 3.11 3.26 3.49 3.89 4.75 12
2.72 2.79 2.85 2.90 2.95 3.01 3.09 3.20 3.36 3.59 3.98 4.94 11
2.85 2.91 2.98 3.02 3.07 3.14 3.22 3.33 3.48 3.71 4.10 4.96 10
3.01 3.07 3.14 3.18 3.23 3.29 3.37 3.48 3.63 3.86 4.26 5.12 9
3.22 3.28 3.35 3.39 3.44 3.50 3.58 3.69 3.84 4.07 4.46 5.32 8
3.51 3.57 3.64 3.68 3.73 3.79 3.87 3.97 4.12 4.35 4.74 5.59 7
3.94 4.00 4.06 4.10 4.15 4.21 4.28 4.39 4.53 4.76 5.14 5.99 6
4.62 4.68 4.74 4.77 4.82 4.88 4.95 5.05 5.19 5.41 5.79 6.61 5
5.86 5.91 5.96 6.00 6.04 6.09 6.16 6.26 6.39 6.59 6.94 7.71 4
8.70 8.74 8.79 8.81 8.95 8.89 8.94 9.01 9.12 9.28 9.55 10.1 3
19.4 19.4 19.4 19.4 19.4 19.4 19.3 19.3 19.2 19.2 19.0 18.5 2
246 244 242 241 239 237 234 230 225 216 200 161 1
Perhitungan
8. Multiple range test:
Uji LSD (Least significant
difference):
LSD=13,314
Keterangan:
*) berbeda bermakna (p<0,05)
(selisih mean>LSD)
0 80 OAD B
24*) 0 104 OAD A
45*) 21*) 0 125 Placebo
80 104 125 Mean
OAD B OAD A Placebo Perlakuan
9
Kesimpulan LSD
Terdapat perbedaan kadar glukosa darah
puasa yang bermakna antara penderita yang
menggunakan Placebo dengan OAD A, juga
antara Placebo dengan OAD B, dan juga
antara OAD A dengan OAD B
Obat yang paling baik dalam menurunkan
kadar glukosa darah puasa adalah OAD B
Multiple comparisons procedure/
multiple range test
dari Newman-Keuls
Prosedur ini mirip dengan LSD (least significant difference),
digunakan untuk melihat pasangan mean mana yang berbeda
signifikan.
Statistik yang dihitung adalah studentized range statistic q dengan
rumus:
Titik kritis: lihat tabel studentized range statistic q: q
c;df within;
c = jumlah mean yang terlibat di antara mean yang tertinggi dan
terendah yang dianalisis
df=df
Within
H
0
(
1
=
2
) ditolak, bila q>q
c;d;
|
|

\
|
+

=
2 1
2 1
1 1
2 n n
MS
x x
q
Within
10
Contoh Newman-Keuls
Mean harus di-rank terlebih dulu menurut besarnya
(dari terbesar ke terkecil, atau sebaliknya).
Di bawah ini, Placebo mempunyai mean terbesar, diikuti
dengan OAD A, dan yang terkecil adalah OAD B:
n
placebo
= n
OAD A
= n
OAD B
MS
Within
= 93,3
80
104
125
.
.
=
=
=
B OAD
A OAD
Placebo
x
x
x
Titik kritis:
Antara Placebo dan OAD B terdapat 3 buah mean
yang terlibat, sehingga titik kritisnya adalah:
q
3;12;0,05
= 3,77
Antara Placebo dan OAD A terdapat 2 buah mean
yang terlibat, sehingga titik kritisnya adalah:
q
2;12;0,05
= 3,08
Antara OAD A dan OAD B terdapat 2 buah mean
yang terlibat, sehingga titik kritisnya adalah:
q
2;12;0,05
= 3,08
11
Hasil & kesimpulan
Antara Placebo dan OAD B:
Karena q>titik kritis (3,77), maka H
0
ditolak,
sehingga
Placebo

OAD B
42 , 10
5
1
5
1
2
333 , 93
80 125
=
|

\
|
+

= q
Hasil & kesimpulan
Antara Placebo dan OAD A:
Karena q>titik kritis (3,08), maka H
0
ditolak,
sehingga
Placebo

OAD B
86 , 4
5
1
5
1
2
333 , 93
104 125
=
|

\
|
+

= q
12
Hasil & kesimpulan
Antara OAD A dan OAD B:
Karena q>titik kritis (3,08), maka H
0
ditolak,
sehingga
OAD A

OAD B
56 , 5
5
1
5
1
2
333 , 93
80 104
=
|

\
|
+

= q
UJI
HOMOGENITAS VARIANS
BARTLETTs Test
13
Bartletts test
Uji homogenitas varians
H
0
:
1
2
=
2
2
==
k
2
Formula
c

=
2
( ) ( )
|
|

\
|
=
|
|

\
|
=

= =
2
2
1
2
2
10
1
ln 1 log 1 326 , 2
i
k
i
i
i
k
i
i
s
s
n
s
s
n
(

|
|

\
|

+ =

=
k N n k
c
k
i i
1
1
1
) 1 ( 3
1
1
1
s
i
2
=varians sampel dari kelompok ke-i
s
2
=Within MS dari tabel one-way Anova
14
Penolakan H
0
H
0
ditolak (varians tidak homogen), bila:

2
>
2
k-1,
H
0
diterima (varians homogen), bila:

2

2
k-1,
Perhitungan
1545
165325
15
21,0
400
32250
5
7,9
520
54450
5
9,6
625
78625
5
11,2
x
i
x
i
2
n
S
80
85
75
90
70
100
110
105
115
90
120
130
125
140
110
Data
Total Obat B Obat A Placebo
Within MS = 93,3
15
Perhitungan
( ) ( ) ( ) 85 , 8
9 , 7
3 , 93
ln 1 5
6 , 9
3 , 93
ln 1 5
2 , 11
3 , 93
ln 1 5
2 2 2
= |

\
|
+ |

\
|
+ |

\
|
=
11 , 1
3 15
1
1 5
1
1 5
1
1 5
1
) 1 3 .( 3
1
1 =
(

\
|

+
|

\
|

+
|

\
|

+ = c

2
=/c=8,85/1,11=7,97

2
tabel (df=3-1=2; =0,05)
=5,99

2
<
2
tabel (df=3-1=2; =0,05)
, maka: H
0
ditolak,
berarti: varians tidak homogen
One-way Anova tidak boleh digunakan, harus
menggunakan uji t 2 sampel bebas!
TABEL DISTRIBUSI KHI-KUADRAT (Chi-square)
32.9 28.3 26.2 23.34 21.03 18.55 14.85 12
31.3 26.8 24.7 21.92 19.68 17.28 13.70 11
29.6 25.2 23.2 20.48 18.31 15.99 12.55 10
27.9 23.6 21.7 19.02 16.92 14.68 11.39 9
26.1 22.0 20.1 17.53 15.51 13.36 10.22 8
24.3 20.3 18.5 16.01 14.07 12.02 9.04 7
22.5 18.5 16.8 14.45 12.59 10.64 7.84 6
20.5 16.7 15.1 12.83 11.07 9.24 6.63 5
18.5 14.9 13.3 11.14 9.49 7.78 5.39 4
16.3 12.8 11.3 9.35 7.81 6.25 4.11 3
13.8 10.6 9.2 7.38 5.99 4.61 2.77 2
10.8 7.9 6.6 5.02 3.84 2.71 1.32 1
0.001 0.005 0.01 0.025 0.05 0.10 0.25
Tingkat kemaknaan ()
df
16
UJI KONTRAS
Pembandingan
k
i
=koefisien pembanding
r =replikasi (=n)
5.2=10 2 120 0 -1 +1 0 OAD A
vs OAD B
5.6=30 6 345 0 -2 +1 +1 Placebo+OAD A
vs OAD B
5.6=30 6 330 0 -1 -1 2 Placebo
vs lainnya
400 520 625 x
i
r.k
i
2
(pembagi)
k
i
2
Q
j
=
(k
i
.x
i
) k
i
OAD B OAD A Placebo
17
Persyaratan pembandingan (pembandingan ortogonal):
Jumlah koefisien pembanding sama dengan nol (k
i
= 0)
3630
30
330
lainnya) vs (Placebo SS
2
2
2
= =

=
i
j
k r
Q
5 , 3967
30
345
B) OAD A vs OAD (Placebo SS
2
2
2
= =

= +
i
j
k r
Q
1440
10
120
B) OAD A vs (OAD SS
2
2
2
= =

=
i
j
k r
Q
Tabel Anova
F
tabel
(df numerator=1;
df denominator=12;
=0,05)=4,75
*)
Semuanya F
hitung
>F
tabel
(signifikan)
27,2
*)
38,9
*)
42,5
*)
15,4
*)
2535,0
3630,0
3967,5
1440,0
93,3
2
1
1
1
12
5070,0
3630,0
3967,5
1440,0
1120,0
Perlakuan
1. Placebo vs lainnya
2. Placebo+OAD A vs OAD B
3. OAD A vs OAD B
Within (residual)
F-ratio Mean
square
df Sum of
square
Sumber variasi
18
Tabel distribusi F
untuk tingkat kemaknaan ( )=0,05
15 12 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 df pembilang
penyebut
2.62 2.69 2.75 2.80 2.85 2.91 3.00 3.11 3.26 3.49 3.89 4.75 12
2.72 2.79 2.85 2.90 2.95 3.01 3.09 3.20 3.36 3.59 3.98 4.94 11
2.85 2.91 2.98 3.02 3.07 3.14 3.22 3.33 3.48 3.71 4.10 4.96 10
3.01 3.07 3.14 3.18 3.23 3.29 3.37 3.48 3.63 3.86 4.26 5.12 9
3.22 3.28 3.35 3.39 3.44 3.50 3.58 3.69 3.84 4.07 4.46 5.32 8
3.51 3.57 3.64 3.68 3.73 3.79 3.87 3.97 4.12 4.35 4.74 5.59 7
3.94 4.00 4.06 4.10 4.15 4.21 4.28 4.39 4.53 4.76 5.14 5.99 6
4.62 4.68 4.74 4.77 4.82 4.88 4.95 5.05 5.19 5.41 5.79 6.61 5
5.86 5.91 5.96 6.00 6.04 6.09 6.16 6.26 6.39 6.59 6.94 7.71 4
8.70 8.74 8.79 8.81 8.95 8.89 8.94 9.01 9.12 9.28 9.55 10.1 3
19.4 19.4 19.4 19.4 19.4 19.4 19.3 19.3 19.2 19.2 19.0 18.5 2
246 244 242 241 239 237 234 230 225 216 200 161 1
Referensi
Dixon JD dan Massey FJ. 1991. Pengantar
Analisis Statistik. Gadjah Mada University
Press. Jogyakarta.
Munro BH, Visintainer MA, and Page EB.
1986. Statistical Methods for Health Care
Research. JB Lippincott Co. London.
Rosner B. 1990. Fundamentals of
Biostatistics. PWS-Kent Publishing Co.
Boston.

Anda mungkin juga menyukai