Anda di halaman 1dari 7

Proses pencernaan makanan dimulai di dalam rongga mulut ssecara mekanik oleh gigi geigi dibantu lidah dan

secara kimiawi dikatalis enzim-enzim. Dari dalam rongga mulut pencernaan dilanjutkan di dalam lambung dan sus. Proses pencernaan makanan dipengaruhi berbagai faktor, antara lain: perebuan makanan, pemotongan sayur dan buah, serta pengunyahan. Proses lengkap dari pencernaan makanan hingga penyerapan ke dalam darah memiliki proses yang rumit, meliputi tahap-tahap : 1. Homogenisasi makanan secara mekanik dari makanan padat dengan cairan yang disekresi oleh kelenjar-kelenjar pncernaan. 2. Sekresi enzim pencernaan yang menghidrolisis makromolekul menjadi oligper, dimer, dan monomer. 3. Sekresi elektrolit, asam, atau basa untuk menyediakan lingkungan yang sesuai bagi pencernaan dengan enzm. 4. Sekresi asam-asam emedu sebagai detergen untuk melarutkan lipid dan memudahkan absrbsinya. 5. Menghdrolisis oligmer dan dimer oleh enzim permukaan usus. 6. Transport molekul ntrien dan elektrolit-elektrolit dari lumen usus melewatii sel-sel epithel menuju darah atau limfe. Pencernaan dalam rongga mulut Di dalam rongga mulut terdapat saliva yang disekresi oleh tiga pasang kelenjar saliva mayor yaitu : kelenjar submandbularis (69%), kelenjar parotis ( 26 %), dan kelenjar sublingualis ( 5 %). Sisanya disekresi oleh kelenjar mukosa pipi. Sekresi saliva dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : a. Rangsangan refleks pikiran, bau, dan melihat makanan b. Rangsangan mekanis misalnya rangsangan maanan di dalam rongga mulut c. Rangsangan kimiawi misalnya rangsangan zat kimia dalam makanan. Komposisi saliva berubah-ubah tergantung macam rangsangan yang merangsang sekresinya dan jenis kelenjar yang mensekresinya. Kelenjar sublingualis mengandung musin, sedangkan kelenjar parotis mengandung enim amilase saliva (ptalin). Namun demikian komposisi saliva tediri atas 99,5 % air dan 0,5 % atas bahan organik, yaitu ptialin dan musin dan ionion lain. Dari penelitian Krasnow, didalam saliva mengandung protein, kolesterol, dan fosfolipid. Saliva memiliki berbagai dungsi, antara lain : 1. Membasahi dan membersihkan mulut, menjaga pH, dan melicinkan makanan (musin) 2. Melarutkan bahan-bahan.

3. Amilase saliva mencerna karbohidrat menjadi maltosa, ini tidak begitu pentng bagi tubuh sebab makanan berada dalam rongga mulut dalam waktu yang pendek sehingga mempunyai waktu yang pendek pula untuk bekerja terhadap makanan 4. Ekskresi obat-obat (misalnya, alkohol dan morfin) dan ion anorganik misalnya yodium Pencernaan dalam lambung Setelah mengalami pencernaan di dalam rongga mulut, makanan ditelan masuk ke dalam lambung. Pada dinding mukosa lambung terdapat dua jenis kelenjar sekresi yatu kelenjar dengan satu lapis sel yang disebut chief cells dan kelenjar dengan sel yang berlapis atau parietal cells. Chief cells menghasilkan epsin sedangkan parietal cells menghasilkan asam lambung. Sekresi campuran dari keduanya dikenal sebagai getah lambung. Getah lambung berwarna kuning pucat, encer, dan bersifat asam dengan pH1. Getah lambung terdiri atas 98% air dan sisanya bahan organic dan anrganik. Sekresi getah lambung melalui tiga fase : 1. Fase sefalik Terjadi secara refleks akibat rangsangan rasa, bau, dan melihat makanan. Disebut juga fase psikis. 2. Fase gastrik Terjadi karenan makanan berada di dalam lambung. Merupakan efek sekunder efek kimiawi bahan-bahan kimia yang larut dalam air, misalnya daging, peptone, dan peptide yang disebut sekretogogues. Sekretogogues merangsang sekresi hrmon gastrin yang kemudian masuk ke dalam aliran darah yang mengakibatkan sekresi getah lambung. 3. Fase intestinal Fase ini belum jelas. Diduga distimulasi secara hormonal. Sekresi getah ambung dihambat oleh rangsangan lemak dalam usus yang menebabkan sekresi hormon enterogastron sehingga menghambat motilitas lambung dan sekresi getah lambung. Sekresi getah lambung dirangsang oleh adanya histamin, alkohol encer, dan HCl encer. Asam lambung merupakan bahan anorganik terpenting yang dihasilkan oleh selsel parietal. Asam lambung memiliki berbagai fungsi penting, antara lain : 1. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin 2. Memberi pH yang sesuai untuk kerja pepsin 3. Sebagai antiseptic 4. Denaturasi protein

5. Berssama khim (isi lambung) merangsang sekresi prosekretin dan mengaktfkannya menjadi sekretin. Fungsi pencernaan utama lambung adalah mengawali pencernaan protein dengn adadnya enzim pepsin. Pesin dihasilkan oleh chief cells dalam bentuk zimogen tidak aktif yaitu pepsinogen. Pepsinogen berubah menjadi pepsin setelah berkontak dengan ion H+ dan pepsin yang sudah terbentuk secara cepat dapat mengaktifkan pepsinogen selanjutnya (otokatalisis) Pepsin merupakan endopeptidase yaitu cenderung menghidrolisis ikatan peptida dalam struktur utama polipeptida daripada yang berdekatan dengan resid N- atau C- terminal, yang biasa disebut eksopeptidase. Pepsin menguraikan hampir semua protein menjadi proteosa dan pepton. Enzim renin hanya terdapat pada lambung bayi. Enzim ini berfungsi untuk koagulasi susu yang penting untuk proses pencernaan bayi sebab dapat mencegah aliran susu yang cepat dari lambung. Rnnin mengkonfersi kasein susu menjadi parakasein dengan adanya kalsium. Selanjutnya parakasein dipechkan oleh pepsin. Proses ini terjadi secara irreversibel. Lipase lambung berfungsi untuk hidrolisis triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol. Pencernaan dalam usus halus Dari lambung kimus dengan konsistensi kental seperti rum susu masuk ke dalam duodenum secara intermitten melalui valvula pilori. Kimus yang asam dinetralkan oleh sekresi pankreas dan empedu yang alkalis atau basa. Saluran pankreas dan empedu bermuara ke dalam duodenum di dekat pylorus. Pergeseran pH yang terjadi sangat penting untuk memberikan pH yang sesuai untuk aktivitas enzim-enzim yang terdapat dalam getah pankreas dan usus tetapi menghabat kerja pepsin lebih lanut. Di dalam usus, pencernaan dikatalisis oleh enzim-enim pada getah pankreas dan getah usus halus, ditambah aktivitas empedu. Perangsangan getah pankreas dan usus halus terjadi secara hormonal akibat rangsangan HCl, lemak, protein, karbohidrat, dll. Bahan-bahan tersebut merangsang sekresi hormon secretin ke dalam darah yang kemudian menuju pankreas, hat, dan empedu. Lima komponen dalam hormon sekrtin yaitu : 1. Sekretin, brfungsi untuk merangsang pankreas utnuk sekresi getah pankreas yang cair, banyak mengandung bikarbonat dan sedikit enzim 2. Pankreozymin yang berfungsi merangsang pankreas untuk sekresi getah pankreas yang kental, sediit mengandung bikarbonat, dan lebih banyak enzim 3. Hepatocrinin yang berfungsi merangsang hati untuk sekresi empedu encer dan sedikit mengandung garam

4. Cholesystokini yang berfungsi merangsang kontraksi kantong empedu sehingga empedu yang tertimbun dikeluarkan 5. Enterocrinin yang berfungsi merangsang kelenjar usus halus untuk sekresi getahnya. Empedu Empedu disintesis dan disekresi oleh sel hati dan disiman dalam kandung empedu yaitu suatu organ yang berbentuk kantung yang melekat pada saluran hati, menyimpan sejumlah empedu tertentu yang dihasilkan oleh hati antara waktu makan. Dar ihati empedu berwarna kuning dan lebih encer, kemudian di dalam kandung empedu, empedu menjadi berwarna coklat kehijauan dan lebih kental setelah bercampur dengan musin dan bahan-bahan lain. Pengosongan empedu terjadi secara hormonal yaitu makanan, antara lain daging dan lemak yang merangasng hormon cholesistokinin dan hormon hepatocrinin yang merangsang pengeluaran empedu dari hepar. Terdapat tiga macam bahan utama penyusun empedu yaitu: kolesterol, asam empedu dan zat warna atau pigmen empedu. Kolesterol disintesi sdan disekresi oleh hat i dipengaruhi oleh masukan kolesterol dari diet sirkulasi enterohepatik dari asam empedu. Kadar kolesterol dalam empedu tidak berhubungan dengan kadar kolesterol dalam diet. Untuk sistesis asam empedu dari kolesterol, diperlukan vitamin C sehingga pada penderita yanng mengalami defisiensi vitamin C terjadi hambbatan pengubahan kolesterol menjadi asam empedu akibatnya kolesterol menumpuk di dalam darah (hiperkolesterolemia). Jika kondisi ini dibiarkan berlangsung lama akan menjadi aterosklerosis. Jarngan ini tidak dapat memecah inti steroid, sehingga kolesterol yang terdapat dalam empedu merupakan satu-satunya jalan yang penting untuk pembuangan kolesterol dari tubuh Fungsi empedu Empedu mempunyai bebrapa fungsi, antara lain : 1. Emulsifikasi Garam empedu dapat menurunkan tegangan ermukaan air, sehingga lemak dalam usus dapat diemulsifikasi dan melarutkan asam lemak dalam air. Hal ini penting untuk pencernaan dan absorbsi lemak dan vitmin yang larut dalam lemak. 2. Netralisasi asam Sifat alkali empedu dapat menetralisir sifat asam khim dari lambung sehingga didapatkan H yang sesuai untuk kerja enzim-enzim di dalam usus halus. 3. Alat untuk ekskresi

Emped merupakan pembawa penting untuk ekskresi klesterol, beberapa obat, racun, pigmn ampedu, dan asam anorganik. 4. Pelarut kolesterol Koleterol bebas bersifattidak larut dalam air. Setelah diemulsifikasi oleh gaam empedu membentuk misel (kolesterol lesitin garam empedu)bersifat larut dalam air. Metabolisme zat warna empedu Pada manusia zat warna empedu terdiri atas bilirubin dan biliverdin (sebagian kecil). Zat warna empedu diperoleh dari hidrolisis eritrosit tua atau rusak menjadi heme dan globin. Bagian protein globin dapat dipakai kembali, baik sebagai protein maupun dalam bentuk asam-asam aminonya. Heme diubah menjadi biliverdin dan selanjutnya diubah mnjadi bilirubin. Dalam hati bilirubin berikatan dengan asam glukoronat membentuk bilirubin monoglukuronat dan bilirubin diglukuronat yanng bersifat mdah larut dala air, keudian disekresi dalam empedu. Dari empedu ke dalam usus halus. Getah pankreas Sekresinya berupa cairan encer seperti saliva yang dirangsang oleh hormon sekresin dan pankreozymn. Komposisi getah pankreas terdiri dari 98,5% air dan sisanya bahan padat terdiri atas seyawa rganik dan senyawa norganik. Dalam sekresi getah pankreas, ditemukan banyak enzim, antara lain : 1. Tripsin, kemotripsin, dan elastase yang disekresi dalan bentuk zmogen. Aktivasi tripsinogen leh enzim enterkinase yang disekresi mukosa usus membentuk tripsin. Tripsin merangsang tripsinogen tambahan dan zimogen dalam sekresi pankreas, kimotripsin, proelastase, dan prokarboksipeptidase yang membebaskan kimotrpsin, dan elastase merupakan endopeptidase yang menyerang protein, proteosa, dan pepton dari lambung ntuk menghasilkan polipeptida 2. Karboksipeptidase 3. Amilase yang berfungsi untuk memecah pati, kerjanya erupa dengan amilase saliva, yang menghidrolisis pati dan glikogen menjadi maltosa, maltotriosa dan campuran oligossakarida yang bercabang, yang tak bercabang, dan glukosa 4. Lipase pankreas yang merupaka enzim lipolitik, pemecah lipid utama, bekerja spesifiik untuk hidrolisis pertalian ester primer. Hidrolisis sempurna trasilgliserol menghasilkan asam lemak dan gliserol. 5. Kolesterol esterase yan berfungsi untuk mengkatalis pembentukan kolesterol ester dari kolesterol bebas dan asam lemak melalui proses esterifikasi

6. Phospolipase yang berfungsi untuk menghidrolisis gliserofosfoliid dari emedu dan makanan membentuk lisofosfolipid. 7. RNAse dan DNAse yang berfungsi untuk menguraikan RNA dan DNA Getah usus halus Getah ini disekresi oleh kelenjar brunner dan kelenjar lieberkuhn, dipengarhi secara homonal oleh enterokinin. Getah usus halus memiliki banyak enzim, antara lain: 1. Aminopeptidase yang merupakan eksopptidase yang bekerja ntuk menghidrolisis ikatan peptida dari polipeptda atau oligopeptida membentuk asam amino bebas. 2. Dipeptidase yang berfungsi untuk menghidrolisis dipeptida untuk menghasilkan asam amino bebas 3. Prolinase yang berfungsi untuk menghiidrolisis ikatan peptida yang mempunyai asam amino prolin di ujungnya 4. Disakaridase dan oligosakaridase yang berfungsi untuk menghdrolisis disakarida dan oligosakarida yang sesuai untuk menghasilkan monosakarida. 5. Polinukleotidase yang berfungsi untuk menghidrolisis asm nukleat membebaskan nukleotida 6. Nukleotidase, disebut juga fosfatase usus halus berfungsi untuk menghidrolisis nukleotida menghasilkan nukleosida dan asam fosfat. Nukleosidase melepas fosfat dari fosfat rganik seperti, heksosa fosfat, gliserofosfat, dan yang berasal dari makanan dan pencernaan asam nukleat oleh nuclease 7. Nukleosidase, disebut juga nukleosida fosforilase, menghidrolisis nukleosida yang mengandung guanine dan hioxantin. Sedangkan nukleosida pirimidin dipecah oleh enzim yang berbeda dari fosforilase nukleosida purin. 8. Enterokinase berfungsi untuk menghidrolisis fosfolipida menjadi gliserol, asam fosfat, dan lemak. Terdapat erepsin yang terdiri atas aminopeptiidase, dpeptidase, prolinase, dan karboksipeptidase yang berfungsi untuk melanjutkan hidrolisis protein secara sempurna untuk menghasilkan asam amino. Tujuan dari semua kerja enzim pencernaan adalah untuk mereduksi bahan makanan untuk menghasilkan bentuk yang dapat diserap dan diasimilasi. Karbohidrat dipecah menjadi monosakarida. Protein dipecah menjadi asam amin, sedangkan triasil gliserol dipecah menjadi asam lemak, gliserol, dan monoasilgliserol.

Lignin dan polisakarida dinding sel tumbuhan tidak dapat dicerna oleh enim pencernaan mamalia sehingga merupakan serat makanan. Serat makanan ini penting sebab berfungsi untuk menambah volume makanan.

Anda mungkin juga menyukai