2. Tujuan Pembelajaran Pada akhir pertemuan mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menyebutkan teknik-teknik modulasi digital, khususnya QPSK 2. Menjelaskan dan menganalisa teknik-teknik modulasi Digital 3. Menjelaskan serta menggambarkan modulator dan demodulator dari modulasi Digital. 3. Manfaat Pembelajaran Dengan demikian maka di akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan telah mampu menganalisa teknik-teknik modulasi digital dan penerapannya dalam sistem komunikasi. .
Rummi Sirait
B. ISI
B.1. Pendahuluan Pada sinyal digital, penyaluran atau pengiriman sinyal melalui radio link dikenal dengan sistem komunikasi digital. Dimana dalam pengiriman sinyal informasi (digital) melalui radio link diperlukan suatu modulasi yang dikenal sebagai modulasi digital. Modulasi digital diperlukan untuk mengubah pulsa-pulsa biner menjadi gelombang elektromagnet dengan frekuensi tertentu, umumnya gelombang adalah harmonis sinusoidal. 3 Teknik dasar dalam modulasi digital, yaitu : Frekuensi Shift Keying (FSK) Phase Shift Keying (PSK) Quadrature Amplitude Modulation (QAM)
M = 2n
Rummi Sirait
dimana :
Ct. Sebelum memasuki BM2 gelombang osilator carrier fasanya digeser 900 (oleh
Rummi Sirait
900 phase shifter) dan mendapat input logic dari kanal-Q, sehingga output BM 2 = cos Ct. Output-output dari BM1 dan BM2 dijumlahkan oleh summing amplifier, kemudian digunakan BPF untuk menyalurkan frekuensi-frekuensi spektrum yang diinginkan dan meredam frekuensi-frekuensi yang tidak diperlukan. Hasil summing amplifier :
sin Ct cos Ct
Dari kombinasi output BM1 & BM2, diperoleh 4 sudut fasa seperti pada gambar 2.
Contoh soal : Tentukan output summing amplifier untuk kondisi input Q I = 0 1 (Q = 0 & I = 1). Solusi : a. Berdasarkan hasil gelombang pada : Output BM1 = (+1) (sin Ct) = + sin Ct Output BM2 = (-1) (cos Ct) = - cos Ct Maka output summing amplifier : + sin Ct - cos Ct = 1.414 sin Ct - 450
Rummi Sirait
Contoh bentuk gelombang yang terjadi pada output QPSK untuk beberapa kondisi logic data input ditunjukkan pada gambar 3.
Rummi Sirait
Analisis matematis untuk memperoleh kembali data input dari demodulator QPSK : Misal. Input demodulator QPSK menerima sinyal : -sin C.t + cos C.t ( yang berasal dari logic Q I = 1 0).
Rummi Sirait
Dengan adanya power splitter (rangkaian pembagi daya), kanal-I dan kanal-Q akan memperoleh daya input dan dengan bentuk gelombang yang sama, yaitu : -sin C.t + cos C.t. Analisis untuk kanal-I : Dengan gelombang hasil dari recovery oscillator carrier, yang mempunyai bentuk gelombang sin C.t, maka output BM1 adalah :
I = ( sin C .t +cos C .t)(sin C .t)
= sin C .t + (cos C .t)(sin C .t) = - 1/2 (1 - cos 2C .t) + 1/2.sin (C .t + C .t) + 1/2 sin(C .t C .t) = - 1/2 + 1/2 cos 2 C .t + 1/2sin 2C .t + 0
dengan adanya LPF, maka bentuk frekuensi tinggi (2 fC dan fC) akan diredam, sehingga output kanal-I akan menghasilkan tegangan DC = -1/2 V. Ini sama dengan logic 0. Analisis u/ kanal-Q : Dengan adanya 900 phase shifter, maka gelombang carrier yang masuk pada BM2 adalah cos Ct. Dengan input dari kanal-Q, maka output BM2 adalah :
Q = ( sin C .t + cos C .t )(cos C .t )
Dengan adanya LFP, maka output Q hanya menghasilkan tegangan : + VDC ini sama dengan logic 1.
Rummi Sirait
Rummi Sirait