Anda di halaman 1dari 6

JASMINE TERAPI COKLAT DENGAN AROMA, RASA, DAN KHASIAT TAMBAHAN TEH HIJAU

Jasmine merupakan salah satu produk Coklat Dach, berbentuk camilan coklat praline yang sangat baik untuk melindungi Anda dari kanker, mengobati osteoporosis, mempertajam pikiran, membantu menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol tinggi dan hipertensi, menjaga dan meningkatkan fitalitas, serta membantu Anda jadi lebih awet muda.

Berbeda dengan milk chocolate (coklat yang mengandung susu), Coklat Dach Jasmine yang adalah jenis dark chocolate atau coklat hitam yang baik untuk kesehatan. Jasmine memiliki keunggulan lebih dibandingkan coklat hitam lainnya karena mengandung bubuk teh hijau.

Teh hijau dipercaya memiliki banyak khasiat. Teh hijau begitu populer menjadi minuman kesehatan di dunia. Apa saja fakta tentang hijau?

Teh hijau berasal dari tanaman Camellia Sinesis. Daun teh yang dipetik langsung dikeringkan tanpa proses fermentasi sehingga tidak terjadi perubahan warna dan rasa. Proses pengolahan teh hijau sangat minimal dibanding teh hitam sehingga lebih banyak mengandung epigallocatechin-3-gallate (EGCG).

Dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry disebutkan teh hijau banyak mengandung catechin, antioksidan yang sangat berguna untuk melawan penyakit. Teh hijau juga kaya vitamin seperti A, B1, B12, C, E dan K. Teh hijau juga mempunyai mineral seperti kalsium, besi, seng dan lain-lain.

Beberapa bahan lain dalam teh hijau adalah asam gallic, minyak atsiri, karoten, serat makanan larut dan jumlah kecil karbohidrat.

Jasmine cocok untuk kaum vegetarian dan vegan, serta 100% hallal bagi kaum Muslim karena tidak mengandung alkohol dan unsur hewan yang diharamkan.

Beberapa manfaat kesehatan dari teh hijau: Teh hijau kaya akan antioksidan yang membantu menurunkan kolesterol dan menjaga tekanan darah. Membantu penyembuhan pilek dan batuk. Membantu menurunkan berat badan. Membantu dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit. Berfungsi sebagai bakterisida dan menghancurkan bakteri penyebab plak dan kerusakan gigi. Teh hijau kaya epigallocatechin gallate (EGCG), yang merupakan antioksidan kuat dan membantu dalam mencegah dan menghancurkan sel-sel kanker. Mencegah penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan penyumbatan arteri. Sebagai penghalau stres dan membantu mengendurkan saraf. Ia juga dikenal untuk mencegah penyakit kognitif seperti demensia dan amnesia. Membantu meredakan gejala-gejala menopause tertentu seperti perubahan suasana hati dan gangguan tidur. Membuat kulit bersinar, rambut sehat dan mengurangi tanda-tanda penuaan seperti keriput, bintikbintik dan sebagainya.

Baik untuk Mengobati Osteoporosis

Disamping manfaat di atas, peneliti di Hongkong menemukan bahwa teh hijau bermanfaat bagi tulang, sebagai pencegah dan mengobati osteoporosis, serta penyakit tulang lainnya. Osteoporosis adalah kondisi dimana kepadatan dan kualitas tulang berkurang, sehingga meningkatkan risiko tulang patah dan keropos.

Selain mengandung antioksidan yang dapat mencegah kanker, teh hijau juga mengandung senyawa katekin yang dapat menguatkan tulang dan bisa dijadikan sebagai pengganti susu kalsium pada orang yang alergi terhadap susu.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Ping Chung Leung dan koleganya dari Institute of Chinese Medicine di Chinese University of Hong Kong, serta telah dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada bulan Agustus lalu.

Tulang bukanlah sebuah jaringan yang mati, tapi hidup dinamis dalam sistem metabolik yang harus dijaga keseimbangannya antara proses pembentukan tulang dan penyerapan tulang. Sel yang berfungsi membuat tulang disebut dengan osteoblast sedangkan sel yang berfungsi menyerap tulang disebut dengan osteoclast.

Pada penelitian ini peneliti mengembangkan sel osteoblast dari tikus dan mengamati 3 zat kimia katekin selama beberapa hari. Ketiga zat tersebut adalah epigallocatechin (EGC), gallocatechin (GC) dan gallocatechin gallate (GCG) yang semuanya merupakan komponen utama teh hijau.

Peneliti menemukan bahwa salah satu zat katekin yaitu EGC, dapat menstimulasi aksi dari enzim kunci yang membantu proses pertumbuhan tulang hingga mencapai 79 persen. Efek dari tingginya jumlah EGC akan meningkatkan kadar dari mineralisasi tulang dalam sel, yang membuat tulang menjadi kuat. Selain itu EGC juga bisa melemahkan aktivitas dari osteoclast yang bisa menghambat penyerapan tulang serta katekin tidak menyebabkan efek beracun dalam sel tulang.

Zat kimia katekin terutama EGC dalam teh, memiliki efek positif pada proses metabolisme tulang dengan meningkatkan kerja osteoblast dan menghambat osteoclast. Sehingga membantu mencegah terjadinya osteoporosis, ujar Dr. Ping Chung Leung, seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Jumat (25/9/2009).

Membakar Lemak untuk Menurunkan Berat Badan

Penelitian yang dipublikasikan Juli 2005 olehAmerican Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa teh hijau juga dapat dipakai untuk mengurangi lemak tubuh. Mereka yang mengonsumsi teh hijau sebotol setiap hari selama tiga bulan akan menurunkan lemak tubuh yang berakibat penurunan pada berat badannya, dibanding dengan mereka yang mengonsumsi sebotol teh oolong.

Penelitian yang dilakukan di Jepang ini, dengan tujuan untuk melihat efek katekin teh hijau dalam menurunkan lemak tubuh dan penurunan berat badan terhadap 35 orang pria. Pria-pria ini mempunyai berat badan dan lingkar pinggang yang kurang lebih sama.

Sebagian pria selama tiga bulan mengonsumsi sebotol teh oolong, yang diberi tambahan ekstrak teh hijau yang mengandung 690 mg katekin. Sedang kelompok lainnya diberi sebotol teh oolong dengan 22 mg katekin. Selama tiga bulan ini, kedua kelompok tersebut diberikan makanan yang sama dengan jumlah kalori dan lemak yang sama, sehingga secara keseluruhan mendapat total diet yang sama.

Setelah tiga bulan menunjukkan pria yang mengkonsumsi ekstrak teh hijau mengalami penurunan berat badan yang lebih banyak (2,4 kg dibanding 1,3 kg) dan penurunan indeks massa tubuh (IMT) secara bermakna, lingkar pinggang dan juga total lemak tubuh. LDL, kolesterol buruk, juga mengalami penurunan.

Untuk Mencegah dan Mengatasi Pembengkakan Kelenjar Getah Bening dan Berbagai Kanker

Dengan kandungan herbal Mesona palustris dan kaya akan ektrak rumput laut, Jasmine juga bisa digunakan untuk mencegah maupun mengatasi berbagai gangguan lymphadenitis (pembengkakan kelenjar getah bening), serta berbagai kanker (misal: limfoma, leukemia, kanker usus, kanker payudara, dll).

Testimoni

Sebelum konsumsi Jasmine, benjolannya (limfadenitis) sering kerasa pegel, kram. Sesekali juga nyeri dan gatal. Sekarang sudah ngga kerasa kerasa lagi. Sesudah beberapa bulan konsumsi akhirnya benjolannya tidak terlihat lagi.

Ria, Mahasiswi. Sumatera Selatan

Istri saya baru sekali makan Coklat Jasmine, besoknya BAB langsung lancar.

Rudi, Karyawan Swasta. Denpasar

Jasmine bantu saya untuk menahan rasa lapar dan tetap segar dikala puasa.

Sendi. Wiraswasta. Jatim

Komposisi:

Teh hijau Matcha, Mesona palustris, ekstrak rumput laut, karagenan, frukto oligosakarida, bubuk coklat, lesitin kedelai, gula, dll.

Anjuran Konsumsi Jasmine Usia 1 7 tahun : 1 butir, 2-3 kali sehari.

Usia 8 12 tahun : 1-2 butir, 2-3kali sehari.

Usia di atas 13 tahun : 2-3 butir, 2-3 kali sehari. Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, sebaiknya dikonsumsi jam sebelum makan.

Minumlah air putih minimal 8 gelas sehari untuk membantu proses detoksifikasi, regenerasi dan penyeimbangan metabolisme. Hindari susu sapi, keju, dan produk susu lainnya supaya terapi bisa lebih efektif.

Isi Perkemasan

1 box Jasmine berisi 36 butir praline seukuran buah kelengkeng.

Anda mungkin juga menyukai