Anda di halaman 1dari 1

Kesimpulan

Berbagai macam obat dipergunakan bagi mereka yang sakit atau pun membutuhkan penanganan medis. Obat yang paling sering digunakan dalam dunia farmakologi antara lain anti biotik, analgesik, anti-inflamasi serta anastesi lokal. Obat-obat tersebut memiliki fungsi, mekanisme dan efek samping yang berbeda satu sama lain. Antibiotika dikenal sebagai agen antimikroba, adalah obat yang melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan aktivitas, cara kerja maupun struktur kimianya. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dapat menyebabkan efek samping seperti hipersensitivitas, infeksi, syok anafilaksis, gangguan usus dan lambung dan reaksi toksik. Analgetik atau obat-obat penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Mekanisamenya menghambat sintase PGS di tempat yang sakit atau trauma jaringan.Analgesik di bagi menjadi 2 yaitu analgesik opioid/analgesik narkotika dan obat analgetik non-narkotik. Efek yang dapat timbul dari penggunaan analgesik yaitu gangguan lambung, nefrotoksik, reaksi alergi, dan lain-lain. Anti-Inflamasi adalah obat yang mencegah reaksi inflamasi dengan cara menghambat enzim siklo-oksigenase(COX) yang dapat mempengaruhi terbentuknya PGS dan BK agar tidak menyebabkan keradangan. Anti-inflamasi juga memiliki efek samping seperti gangguan pada saluran cerna, gangguan pada fungsi ginjal, dan gangguan pada pembekuan darah. Anestesi lokal adalah hilangnya sensasi pada bagian tubuh tertentu tanpa disertai kehilangan kesadaran atau kerusakan fungsi kontrol saraf pusat dan bersifat reversibel. Obat anestesi lokal berfungsi untuk mencegah atau menghilangkan sensasi nyeri dengan memutuskan konduksi impuls saraf yang bersifat sementara.Obat anestesi lokal diklasifikasikan menjadi dua golongan berdasarkan struktur molekul, yaitu golongan amida dan ester. Obat anestesi lokal mempengaruhi fungsi semua organ dengan menghambat transmisi dan konduksi impuls, oleh karena itu obat anestesi lokal mempunyai efek penting pada susunan saraf pusat, ganglion otonom, neuromuscular junction dan semua jenis otot. Efek toksik yang terjadi berbanding lurus dengan dosis/konsentrasi obat anestesi lokal yang masuk ke dalam sirkulasi. Secara umum, makin kuat suatu anestetik makin mudah menimbulkan kejang. Selain itu akan diikuti depresi, dan kematian biasanya terjadi karena kelumpuhan nafas. Efek samping lain yaitu menimbulkan spasmolitik atau pelemasan pada otot, reaksi alergi, dan gangguan pada sistem kardiovaskuler.

Anda mungkin juga menyukai