Anda di halaman 1dari 14

MENTAWAI -

the forgotten land of beauty

MENTAWAI, the forgotten land of beauty Mendengar nama Mentawai mungkin yang kita tahu hanya sedikit informasi mengenai pulau luar di sebelah barat Sumatera Barat. Nama Mentawai memang sedikit terangkat ketika bencana gempa dan tsunami yang melanda daerah ini. sulit dan sedikitnya sarana transportasi menjadi salah satu kambing hitam kenapa jarang dari kita mengetahui perkembangan mengenai Mentawai. Padahal kalau kita mau sedikit membongkar bongkar referensi dari internet kita bisa mendapatkan bahwa Mentawai mungkin lebih terkenal di kalangan turis luar negeri. Mentawai identik dengan para bule penggila olahraga surfing. Para penikmat ombak ini mengkategorikan ombak di Mentawai sebagai salah satu ombak yang harus dicumbui para surfer profesional. Maka berduyun duyun para turis bule dengan menggunakan kapal pesiar mendatangi berbagai lokasi terpencil di pulau ini. Berapa banyak turis domestik yang mengunjungi Mentawaihmm.. dari beberapa obrolan dengan rekan di salah satu forum komunitas di Indonesia saja banyak teman dari Padang yang belum pernah mengunjungi Mentawai. Mungkin yang menyukai adventure saja yang punya keinginan untuk berkunjung ke salah satu lokasi menarik untuk menikmati keindahan alam yang masih alami ini. Mentawai terdiri dari 4 pulau besar, Siberut, Sipora, Pagai Utara, Pagai Selatan. Bersama TEAM 9 Mentawai 4 februari lalu saya berkesempatan langsung menengok salah satu keindahan alam yang sebelumnya cuma bisa saya nikmati dari membaca tulisan perjalanan orang lain. Sepanjang perjalanan kita akan menemui keindahan dan kebesaran ciptaan Tuhan. Dimulai dari perjalanan panjang kapal Ambu Ambu dari Padang menuju Mentawai yang memakan waktu 13 jam. Dalam perjalanan kita akan menjumpai matahari terbenam yang mengantar kita menuju malam penuh bintang.

Pagi hari kita tiba di pelabuhan Sikakap diiringi terbitnya matahari terbit di horizon timur. Sinar kemerahannya menerangi permukaan laut menebar harapan akan berkah kehidupan yang lebih baik di hari ini.

pagi menyambut kami setibanya di pelabuhan sikakap

Kami beruntung mendapat fasilitas untuk tinggal di lingkungan Pastoran Sikakap. Lokasinya sangat ideal untuk menikmati keindahan alam karena berada di pinggir pantai yang berupa teluk sehingga air laut tenang. Keindahan alam yang bisa disaksikan mulai dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari seakan mengingatkan kita akan kebesaran ciptaan Tuhan. Goresan tinta seakan dilukis di kanvas alami, perpaduan warna biru muda, oranye dan abu abu memenuhi horizon pagi, menyajikan keindahan yang tiada terkira.

Menjelang siang, permukaan laut pun surut. Menampakan batu karang dan pasir kekuningan. Laut bergradrasi hijau kebiruan ke biru tua, di hiasi dengan birunya langit seakan pigura foto yang indah, tapi kali ini pigura alam yang nyata. Ikan berwarna warni tampak berenang menambah keindahan yang ditawarkan di siang itu.

Matahari bergerak condong ke ufuk barat.. udara hangat menemani perjalanan 2 orang relawan dari Aceh yang saya jumpai di tepi dermaga pastoran. Mentawai indah sekali bang, sayang kalau kita tidak menikmati keindahannya dengan bersnokling. Peralatan ini baru saja kami beli dari Padang ujar mereka. Tak lama kemudian mereka sudah terlihat bercengkrama dengan keindahan bawah laut Sikakap

malam pun menjelang.. langit yang berwarna biru digantikan dengan warna hitam bertaburan ratusan bintang. gemerlapan menerangi angkasa.. Pemandangan yang tidak akan bisa kita dapatkan dengan mudah di kota metropolitan. Terangnya bintang tergantikan dengan pijarnya lampu artifisial. Terduduk termenung menikmati belaian angin pantai diiringi bunyi hempasan ombak di tepi pantai... kedamaian itu ada..

Kami bersyukur masih mendapat kesempatan untuk bisa mengunjungi mentawai, keindahan yang hampir terlupakan ini.

dan semoga keindahan itu bisa berlangsung selamanya . . .

Tak ada kata kata yang bisa menggambarkan keindahan alam yang ditawarkan oleh pulau Sikakap, kepulauan Mentawai. Hanya dengan berada di sana sendiri, menikmati lembutnya angin pantai di tubuh kita, sapuan warna warni menghiasi langit dan suara ombak bagai musik di telinga kita lah yang akan bisa mengabadikan keindahan itu..

Anda mungkin juga menyukai