Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PROGRAM IMUNISASI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II

Poin-Poin Program Imunisasi Mahasiswa: Ananditha Sudibya I Gusti Istri A Widnyani Nithiya Nadarajan Pembimbing: dr. IB Wirakusuma, MOH dr. Ayu Shintia Shanti

Hari/Tanggal Waktu Lokasi Narasumber Sumber

: : : : :

Sabtu, 16 Oktober 2010 09.30-selesai Puskesmas Banjarangkan II A.A.Gde Ngurah Dalem Wawancara dengan pemegang program (narasumber)

Tujuan Umum Memberikan kekebalan kepada bayi, anak dan ibu hamil dengan maksud menurunkan angka kematian dan kesakitan serta mencegah akibat buruk lebih lanjut dari PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi)

Tujuan Khusus Meningkatkan Universal Child Imunization (UCI) sampai ke tingkat desa. Secara operasional UCI dijabarkan sebagai tercapainya cakupan DPT 1 minimal 90% dan imunisasi lengkap (DPT 3, Polio 3 dan Campak) minimal 80% secara merata pada bayi di Puskesmas Banjarangkan II pada tahun 2010.

Sasaran Jenis penyakit menular yang saat ini masuk dalam program imunisasi adalah TBC, Difteri, Pertusis, Polio, Campak, Tetanus, dan Hepatitis B. Sasaran program imunisasi meliputi bayi, balita, anak usia sekolah dasar, ibu hamil dan WUS

1. Jenis vaksin, waktu pemberian, target dan pencapaian


Jenis vaksin BCG Umur bayi 0 hari 0 hari Target (th 2009) 208 469 469 469 469 469 469 469 469 469 Pencapaian (th 2009) 214 411 412 406 421 411 407 419 429 459 Jenis vaksin untuk booster Diberikan pada umur berapa

2 bulan Polio 3 bulan

5 bulan HB 0 hari 2 bulan DPT/HB 3 bulan 4 bulan Campak TT5 9 bulan Kelas 3 SD

Booster

ibu hamil yang jarak kehamilan dgn kehamilan sebelumnya kurang dari 3 tahun

Vaksin TT

2. Cara menentukan jumlah target population Bayi : rata-rata jumlah pencapaian selama 3 tahun terakhir Bumil: 1,1 x jumlah bayi target Anak sekolah: 100% semua anak sekolah 3. Tempat pemberian vaksin Tempat pemberian vaksin untuk program imunisasi di Puskesmas Banjarangkan II dilakukan di Puskesmas, Posyandu, BPS, Pustu, DPS 4. Manajemen Logistik Vaksin Cara Amprah : Puskesmas Banjarangkan II mengamprah vaksin untuk persediaan selama 1 bulan ke gudang Farmasi di Kabupaten Klungkung, masing-masing desa mengambil persediaan vaksin ke Puskesmas, dihitung dengan cara pemakaian vaksin pada bulan lalu + 30% untuk menghindari kehabisan vaksin Cara Penyimpanan Vaksin : semua vaksin disimpan berdasarkan jenis-jenisnya di dalam lemari pendingin dan freezer dengan suhu sekitar 2-8C

Vaksin polio, campak, dan BCG termasuk dalam vaksin yang sensitive terhadap panas di dekat pendingin. Sedangkan Hepatitis B, DPT, TT, dan DT termasuk vaksin yang sensitive terhadap pembekuan agak dipinggir Setiap pagi suhu di dalam lemari pendingin di evaluasi apakah suhu sudah mencapai 2-8oC atau belum Jika melakukan kegiatan di lapangan vaksin dibawa dengan menggunakan vaksin carrier dengan pendingin cold pack cair Cara pemakaian : Dalam mengambil vaksin untuk pelayanan, prinsip yang dipakai adalah early expired first out Pemakaian vaksin yang sudah dibuka harus memenuhi kriteria : Vaksin tidak melewati masa kadaluarsa Vaksin tetap disimpan pada 2-8o C Sterilitas vaksin dapat terjamin Vial vaksin tidak pernah terendam air Setiap mengambil vaksin diusahakan pintu lemari pendingin tidak dibuka terlalu lama 5. Pola pelayanan imunisasi swasta Pola pelayanan imunisasi di bidan swasta tergantung dari jadwal pelayanan bidan swasta itu sendiri. Vaksin didapatkan dari puskesmas, kemudian di bidan swasta tersebut vaksin disimpan di dalam lemari pendingin dengan suhu 2-8oC. Pasien membayar sesuai dengan tarif yang ditentukan oleh masing-masing bidan. Setiap bulan jumlah pasien yang diberikan vaksin oleh bidan swasta kemudian dilaporkan ke puskesmas 6. Indikator keberhasilan Cakupan imunisasi masing-masing vaksin Input Man Dokter, perawat, juru imunisasi. Money Anggaran dana dari dinas kesehatan. Material Process Vaksin diamprah ke gudang farmasi setiap bulan. Pelayanan imunisasi dilakukan di Output Jumlah bayi yang datang ke Puskesmas, Posyandu, BPS, Pustu, DPS untuk divaksin Outcome Angka kesakitan dan kematian bayi menurun Dampak Bayi sehat

Spuit, alat pendingin, vaksin Minute Pelayanan imunisasi dilakukan sesuai jam kerja puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan swasta Method Pelayanan imunisasi dilakukan di Puskesmas, Posyandu, BPS, Pustu, DPS.

Puskesmas, BPS, DPS, Pustu, dan Posyandu.

Market Bayi usia <1 tahun, anak sekolah dasar, bumil, wanita usia subur

Target dan pencapaian No. Indikator Sasaaran bayi dan anak 1 2 3 4 HB 0 (<7 hari) Cakupan imunisasi BCG Cakupan imunisasi Polio 1 Cakupan imunisasi DPT + HB 1 100 100 100 100 102,9 102,9 102,9 91,3 Target (%) Pencapaian (%)

5 6 7 8 9 10

Cakupan imunisasi Polio 2 Cakupan imunisasi DPT + HB 2 Cakupan imunisasi Polio 3 Cakupan imunisasi DPT + HB 3 Cakupan imunisasi Polio 4 Campak

100 100 100 100 100 100

91,3 110,6 110,6 107,2 106,7 107,7

Sasaran bumil 1 2 3 4 5 TT 1 TT 2 TT 3 TT 4 TT 5 Sasaran: WUS tidak hamil 1 2 3 4 5 TT 1 TT 2 TT 3 TT 4 TT 5 100 100 100 100 100 0 0 0 6 8,4 100 100 100 100 100 90,8 82,1 5,2 4,8 13,5

7. Faktor pendukung: pengetahuan masyarakat, banyak yang sadar akan pentingnya imunisasi, faktor penghambat: adanya anggapan dari masyarakat bahwa imunisasi membuat anakmeraka sakit, karena biasanya setelah imunisasi anak mereka akan mengalami demam

Anda mungkin juga menyukai