Anda di halaman 1dari 19

Psikologi Belajar

Klompok : I Semester : III Hotib : 11040015 Karlina :11040016

Definisi Belajar
. Secara umum didefinisikan sbg suatu proses yg menyatukan kognitif, emosional, pengaruh lingkungan, dan pengalaman, untuk memperoleh, meningkatkan perubahan, pemgetahuan ,keterampilan, dan pandangan hidup. . Belajar sbg suatu berfokus ppd keadaan yan terjadi ketika belajar berlangsung

Prinsip Belajar
1. 2. 3. 4. 5. 6. Belajar = pengalaman aktif Belajar = penemuan diri sendiri Belajar = konsekuensi dari pengalaman Belajar = kerjasama dan kolaborasi Belajar = proses evolusi Belajar = (kadang) proses yang menyakitkan 7. Belajar = proses emosional dan intelektual 8. Belajar = individual dan unik

Teori Belajar
Teori belajar behaviorisme/Tingkah laku Teori belajar kognitivisme Teori belajar konstruktivisme Ketiga pendekatan ini mempunyai implikasi yang luas terhadap proses pendidikan serta memiliki tujuan dan peranan untuk kepemtingan pembelajaran.

Teori stimulus-respon (behavioural)


Berpangkal dari psikologi asosiasi
belajar adalah membentuk tanggapan dan menggabungkan tanggapan2 dengan jalan pengulangan anak mendapatkan tanggapan sebanyak mungkin; materi sebanyak-banyaknya, anak diminta menghafal, guru aktif-siswa pasif makin banyak diberi stimulus, makin memperkaya respon dalam proses belajar

Tidak memperhitungkan faktor internal yang terjadi pada diri subjek

Teori transformasi
Memperhitungkan faktor internal dan faktor eksternal dari diri subjek Berlandaskan teori kognitif teori neisser : proses belajar adalah transformasi dari input direduksi, diuraikan, disimpan, dipanggil lagi, dan dimanfaatkan tidak terbatas pada domain kognitif saja, tetapi juga afektif, dan psikomotor dalam bentuk permainan

Contoh
Kegiatan belajar adalah bersifat internal yang dipengaruhi faktor eksternal metode pengajaran, keluarga, sekolah, materi dll

Teori Belajar Behaviourisme


Dipelopori oleh B.F Skinner Menekankan pada tingkah laku yang teramati Manusia dibentuk oleh lingkungan. Ia lahir dengan potensi yang bisa dikembanglan kearah mana saja. Melalui proses pembentukan (shaping), maka manusia menjadi sosok tertentu dan dengan kepribadian tertentu. Pada prinsipnya, manusia bukanlah organisme yang pasif tetapi ia aktif mencari akibat-akibat (konsekuensi) yang menyenangkan, karena memandang bahwa manusia itu pada dasarnya bebas menetukan perilakunya, maka teori Skinner disebut teori operant conditioning Skinner memakai refleks sebagai unit dasar untuk menganalisa tingkah laku organisme atau individu.

Behaviourisme
Teori belajar Behavioristik ( Watson dan E.R. Guthrie ) Mementingkan pengaruh lingkungan Mementingkan bagian bagian Mementingkan peranan reaksi (respon) Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar Mementingkan hubungan sebab akibat pada waktu yang lalu Mementingkan pembentukan kebiasaan Pemecahan masalah dengan mencoba dan gagal

Seseorang belajar adalah dengan merespon situasi yang baru dengan respon yang lama atau memakai respon yang baru dipelajari Cara efektif u/ mengubah dan mengontrol PL adalah dengan reinforcment, penguatan reward& punishment Pemberian reinforcment countinous reinforcment,dan intermitted reinforcmnet

Jenis Respon
Respondent Behavior respon yang diperoleh atau dibangkitkan oleh karena adanya stimulus. Hal ini merupakan pandangan dari conditioning classic, S R yang dikemukakan oleh Pavlov. Atau lebih tegas lagi dikemukakan oleh Watson no stimulus, no respon. Contoh responden behavior adalah menyempitnya mata kalau ada sinar yang tajam, saliva (keluarnya air ludah kalau ada makanan) dan lain sebagainya. Operant Behavior yaitu perilaku yang dikeluarkan tanpa adanya stimulus yang jelas.

Behaviourisme
Setiap respon yang diikuti oleh stimulus penguat cenderung diulang. Stimulus penguat adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan dimunculkannya respon operan.

Prinsip dalam Pendekatan Behaviourisme


Generalisasi kecenderungan individu untuk memberikan respons yang sama terhadap stimulus original. Diskriminasi (pembedaan) individu merespons pada stimulus tertentu dan tidak pada stimulus lainnya. Untuk memproduksi diskriminasi misalnya Pavlov memberikan anjing sekerat daging persis setelah bunyi lonceng, dan bukan setelah stimulus yang lain, akibatnya anjing tadi hanya memberi respons pada stimulus khusus tersebut yakni pada bunyi lonceng. Extinction pelemahan atau penghapusan reaksi terkondisi (conditioned response). Dalam salah satu penelitian Pavlov membunyikan bel berulang-ulang tanpa disertai pemberian makanan, akhirnya anjing itu mendengar suara bel tanpa mengeluarkan air liur.

Klasikal kondisioning Tingkah laku dipelajari dengan memanfaatkan hubungan stimulus dan respon yang bersifat refleks bawaan Operan kondisioning reinforcment tidak diasosiakan dengan stimulus yang dikondisikan, tetapi diasosiasikan dengan respon (respon dianggap sebagai pemberi reinforcment)

Teori Konitivisme
Teori belajar kognitif ini memiliki perspektif peserta didik memproses informasi dan pelajaran melaluli upaya mengorganisir menyimpan dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang telah ada.
Teori ini memiliki kemukakan oleh:
Ausube Burner

Ausubel : menekankan pada aspek pengelolaan yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar Burer : bekerja pd pengelompokan atau menyediakan bentuk konsep sbg sustu jawaban atas bagaimana peserta didik pempeoleh informasi terhadap lingkungan

Teori Belajar Konstruktivisme


Kontruksi berarti sifat membangun dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan , konstruktivisme adalah upaya tata sususnan hidup yang berbudaya moderen Konstruktivisme merupakan landasan berfikir konstektual yaitu bahwa penetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit.

Dengan teori Konstruktivisme Siswa dpt berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari ide dan membuat keputusan, pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta manusia harus menkontruksinya mengingat dan mempeljari ulang.

WASALAM....

Anda mungkin juga menyukai