Anda di halaman 1dari 18

6. Beberapa obat ada yang dikatakan bersifat ototoksik.

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ototoksik dan berikan contohnya. b. Uraikan bagaimana mekanisme obat-obat tersebut sehingga bersifat ototoksik ! c. Dalam aplikasinya di klinik, apa saja yang harus diperhatikan ketika memberikan obat yang bersifat ototoksik ?

a. Ototoksik : menyebabkan kerusakan pada saraf vestibulokoklea atau organ pendengaran dan keseimbangan (N. VIII). Ototoksitas adalah suatu keadaan dimana terjadi kerusakan pada koklea ataupun apparatus vestibularis yang diakibatkan oleh paparan dari bahan kimia termasuk obatobatan.

Contoh obat yang ototoksik:


- golongan analgetik-antipiretik: salisilat, quinine - golongan Antimikroba: AM pada umumnya bersifat toksik-selektif. Yang mungkin dianggap tidak toksik golongan penisilin. - golongan Aminoglikosida: Streptomisin, Gentamisin, Neomisin, Kanamisin, Amikasin, Tobramisin, Kapreomisin.

- golongan Glycopeptida : vancomisin - golongan Makrolid: eritomisin - golongan Antineoplastik: cisplatin - golongan Loop diuretik : furosemid, ethacrynic acid

Ciri khas dari ototoksik ini adalah terjadinya penurunan ketajaman pendengaran yang bersifat sensorineural pada frekwensi tinggi, bilateral, cepat dan progresif dapat sementara namun umumnya menetap, pada paparan yang lebih lanjut bisa melibatkan frekwensi menengah atapun pada semua frekwensi.

b. Obat-obat tersebut mencapai efek toksik karena terhambatnya ekskresi obat tersebut. Ekskresi terutama melalui ginjal dengan filtrasi glomerulus. pada umumnya ekskresi melalui ginjal melewati tiga tahapan, yaitu: filtrasi glomurulus, skresi aktif melalui tubulus, dan reabsorpsi pasif di tubulus ginjal. Misal: Aminoglikosida yang diberikan dalam dosis tunggal, menunjukkan jumlah ekskresi renal yang kurang dari dosis yang diberikan. Karena ekskresi hampir seluruhnya berlangsung melalui ginjal, keadaan ini menunjukkan adanya sekuestrasi ke dalam jaringan.

Adanya hambatan fungsi ginjal akan menghambat ekskresi aminoglikosida yang berakibat terjadinya akumulasi dan cepat meningkatnya kadar dalam darah sampai lebih cepat mencapai kadar toksik.

c. Yang harus diperhatikan ketika memberikan obat yang bersifat ototoksik: a. Besarnya dosis b. Ada tidaknya gangguan faal ginjal c. Usia, pada usia tua efek ototoksik meningkat d. Sedang menggunakan obat ototoksik lain atau tidak e. Tidak diberikan bersama asam etakrinat (diuretik kuat) f. terapi yang berkepanjangan. g. Demam, pada demam efek ototoksik meningkat.

No.6
Beberapa obat di katakan bersifat ototoksik. a. Jelaskan apa yang di maksud dengan ototoksik dan berikan contohnya! b. Uraikan bagaimana mekanisme obat-obat tersebut sehingga bersifat ototoksik! c. Dalam aplikasinya diklinik, apa saja yang harus diperhatikan ketika memberikan obat yang bersifat ototoksik!

a. Obat yang memiliki efek buruk terhadap N.VIII atau organ pendengaran dan keseimbangan.
Golongan obat
Analgetik-Antipiretik Antimikroba Aminoglikosida Streptomosin, Gentamsin, Kanamisin, Tobramisin, Amikasin

Contoh
Salisilat, Quinine

Glycopeptida
Makrolid Antineoplastik Loop diuretik

Vancomicin
Eritromosin Cisplatin Furosemid, Ethacrynic acid

b. 1) degenerasi stria vaskularis 2) degenerasi sel epitel sensori. Terjadi pada organ corti dan labirin vestibular. Akibat penggunaan aminoglikosida sel rambut luar lebih terpengaruh dari sel rambut dalam, terjadi mulai dari basal koklea dan berlanjut terus hingga akhirnya sampai ke bagian apeks. 3) degenerasi sel ganglion. Kelainan ini terjadi sekunder akibat adanya degenerasi sel epitel sensori.

1. Aminoglikosida (tetes telinga) Mekanisme : obat dapat menembus membran tingkap bundar (round window membran) 2. Loop diuretics Mekanisme : Menghambat reabsorbsi elektolit-elektrolit dan air pada cabang naik dari lengkungan henle

c. - Memperhatikan jenis obat, jumlah, dan lamanya pengobatan - Mempertimbangkan penggunaan obat-obat ototoksik. - Menilai kerentanan pasien - Memonitor efek samping secara dini, ex : tinitus, kurang pendengaran, dan vertigo.

6. Beberapa obat ada yang dikatakan bersifat ototoksik.


a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ototoksik dan berikan contohnya. b. Uraikan bagaimana mekanisme obat-obat tersebut sehingga bersifat ototoksik ! c. Dalam aplikasinya di klinik, apa saja yang harus diperhatikan ketika memberikan obat yang bersifat ototoksik ?

6. a. Ototoksik : menyebabkan kerusakan pada saraf vestibulokoklea atau organ pendengaran dan keseimbangan (N. VIII).

Golongan obat Analgetik-Antipiretik Antimikroba Aminoglikosida

Contoh Salisilat, Quinine Golongan penisilin Streptomosin, Gentamsin, Kanamisin, Tobramisin, Amikasin

Glycopeptida Antineoplastik Loop diuretik Makrolid

Vancomicin Cisplatin Furosemid, Ethacrynic acid Eritromosin

B. mekanisme :

c. Yang harus diperhatikan : a. Besarnya dosis b. Ada tidaknya gangguan faal ginjal c. Usia, pada usia tua efek ototoksik meningkat d. Sedang menggunakan obat ototoksik lain atau tidak e. Tidak diberikan bersama asam etakrinat (diuretik kuat) f. terapi yang berkepanjangan. g. Demam, pada demam efek ototoksik meningkat.

Anda mungkin juga menyukai