Anda di halaman 1dari 43

Kasus 1

No.1
Apa tujuan penggunaan tetes mata Atropin pada kasus tersebut? Bagaimana mekanisme kerja obat tersebut dan apa saja efek samping yang bisa dialami penderita tersebut?

Tujuannya untuk memidriasiskan pupil agar mempermudah pemeriksaan oftalmoskop. Mekanisme kerja:
Menghambat musculus konstriktor pupillae agar terjadi midriasis

Efek samping :
Myopia Fotofobia Penyaluran cairan intraokular maenjadi terhambat

No.2
Dari hasil pemeriksanaan penderita didiagnosa mengalami glaukoma. Adakah hubungan penyakit yamh dialami penderita dengan riwayat sering menggunakan tetes mata Cendo Xytrol?

Ya ada hubungannya. Cendo Xytrol termasuk obat kortikosteroid. Obat golongan ini dapat meningkatkan tekanan intraokuler sehingga menimbulkan sejenis glaukoma yang mirip dengan glaukoma sudut terbuka primer.

No.3

No.4

No. 5
Dokter memberikan obat, salah satunya timolol tetes mata. Efek apa yang diharapkan dokter dengan memberikan timolol tetes mata pada kasus tersebut?

Timolol merupakan obat golongan Beta blokeryang berfungsi menurunkan TIO dengan menurunkan produksi humor aqueous pada badan siliar. Obat ini juga dapat meningkatkan sedikit penyerapan aqueous outflow

No.6
Jelaskan dan peragakan cara dokter mengkomunikasikan penggunaan tetes mata pada pesien

Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian 1 tetes larutan 0,25 % 1-2 kali sehari pada mata yang sakit, dapat diganti 1 tetes larutan 0,5 % 2 kali sehari jika belum mencapai respon yang diinginkan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 1 tetes larutan 0,5% dua kali sehari. Kontraindikasi sinus bradikardia, blok jantung, kegagalan jantung tak terkontrol, penyakit bronkospastik

Efek Samping Pada mata : rasa terbakar, rasa panas, mata kering, reaksi alergi, pernah dilaporkan gangguan kornea

No.7
7. Perlukah obat antiinflamasi untuk kasus tersebut?jelaskan Jawab: Tidak diperlukan karena obat antiinflamasi dapat meningkatkan tekanan intraokuli yang dapat mengakibatkan terjadi glaukoma.

No.8
8. Sebutkan jenis-jenis antiinflamasi untuk mata berdasarkan potensinya dan jelaskan mekanisme kerjanya,indikasi,kontraindikasi serta efek sampingnya.

antiinflamasi betametason

Mekanisme kerja menstabilkan leukosit lisosomal, mencegah pelepasan hidrolase perusak asam dari leukosit, menghambat akumulasi makrofag pada daerah radang menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat akumulasi sel yang mengalami inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada tempat inflamasi.

indikasi Tx inflamasi jangka pendek

kontraindikasi 1. Penderita yang mendapat terapi penghambat monoamin oksidase (MAO). Tukak lambung Penderita yang hipersensitif terhadap Deksametason penderita infeksi jamur sistemik.

Efek samping 1. Pelebaran pembuluh darah dibawah kulit Jerawat Dermatitis kontak

2. 3.

2.

dexametason

Tx inflamasi jangka pendek

1.

1. 2. 3.

2.

4. 5.

6.

7.

kelemahan otot, mudah terkena infeksi, gangguan keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit, kelainan mata, gangguan sistem endokrin, gangguan saluran pencernaan sakit kepala atau atropi kulit.

antiinflamasi Prednisolon

Mekanisme kerja

indikasi

kontraindikasi

Efek samping

menekan atau Inflamasi mencegah segmen respon jaringan anterior terhadap proses inflamasi menghambat akumulasi makrofag pada daerah radang Inflamasi postop,uveitis

1. Mata 1. Mual merah yang 2. dispepsia disebabkan keratitis herpetic 2. Glaukoma Penyakit 1. Penglihatan inflamasi akut kabur pada bilik mata 2. Iritasi

Rimexolon

Kasus 2

No.1

Jelaskan patofisiologi kasus di atas


Faktor pencetus Pada umunya diawali ISPA Gangguan pada tuba eustachius

Inflamasi mukos saluran nafas atas dan ostium tuba eustachiusedema, hiperemia(akibat pelebaran pembulu darah pada membran timpani)gangguan drainase telinga tengah

Telinga tengah vakuminfliltrasi kumansupurasi(terbentuknya sekret eksudat purulen)perforasi (ruptur membran timpani sehingga sekret berupa nanah akan mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar)

No. 2
Uraikan tujuan terapi kasus tersebut!
Pemberian antibiotika memberantas infeksi dan perbaikan daya tahan tubuh Memperbaiki vaskularisasi

No. 3
Adanya cairan warna kuning, lengket, molor dan berbau amis dari telinga kanan menunjukkan adanya infeksi, jelaskan antiinfeksi apa saja yang bisa diberikan pada pasien tersebut ! Kenapa ?

Otitis Eksterna (Pseudomonas, Proteus, Staphylococcus) RINGAN Polimiksin, Neomisin SEDANG Dikloksasilin (p.o), cefalexin, ciprofloxacin BERAT Cefazolin (i.v), Dikloksasilin , ciprofloxacin

Otitis Media (S. pneumoniae, H. influenza, M. catarrhalis) RINGAN SEDANG BERAT Cefalosphorin gen 3, Quinolon

Amox, Eritro + Amox + Asam sulfonamid, cotrim klavulanat, Cefaclor, Cefuroxime, Cefixime, Clarithromicin

No. 4
Jelaskan rute administrasi obat antiinfeksi manakah yang paling tepat?

Pasien ini telah sampai STADIUM 2 (bombans) sekresi sel goblet+ transudat+eksudatsekret seromusin Gx : otalgi hebat, panas tinggi, bayi rewel/gelisah, pendengaran menurun, rasa penuh MT bombans Tx : miringotomi, antibiotika

Antibiotika yang bisa diberikan


Amoksisilin 40 mg /kg bb/hari dibagi menjadi 3 dosis ampisilin bisa diberikan dgn dosis 50-100 mg/kg BB/hari dibagi kedalam 4 dosis Bila alergi bisa digantikan Eritromisin 40 mg/kg BB/hari

No. 5
Jika anda sebagai dokter memberikan obat tetes telinga, coba jelaskan pada ibu penderita bagaimana cara menggunakannya!

Ibu, pertamatama cuci tangannya dulu ya..

Kocok obat tetes telinganya

Hangatkan dengan tangan ibu selama 5 menit, ini berguna untuk mencegah pusing pada saat meneteskan nanti

Letakkan kepala anaknya diatas panggkuannya dan tarik daun tengah ke pinggir sesuai ilustrasi, Teteskan mulai dari bagian tengah menuju pinggir.

Biarkan dipangkuan ibu selama 5-10 menit supaya obatnya terabsorbsi dengan sempurna

Cucilah tangan ibu

No.6
Beberapa obat di katakan bersifat ototoksik. a. Jelaskan apa yang di maksud dengan ototoksik dan berikan contohnya! b. Uraikan bagaimana mekanisme obat-obat tersebut sehingga bersifat ototoksik! c. Dalam aplikasinya diklinik, apa saja yang harus diperhatikan ketika memberikan obat yang bersifat ototoksik!

a. Obat yang memiliki efek buruk terhadap N.VIII atau organ pendengaran dan keseimbangan.
Golongan obat
Analgetik-Antipiretik Antimikroba Aminoglikosida Streptomosin, Gentamsin, Kanamisin, Tobramisin, Amikasin

Contoh
Salisilat, Quinine

Glycopeptida
Makrolid Antineoplastik Loop diuretik

Vancomicin
Eritromosin Cisplatin Furosemid, Ethacrynic acid

b. 1) degenerasi stria vaskularis 2) degenerasi sel epitel sensori. Terjadi pada organ corti dan labirin vestibular. Akibat penggunaan aminoglikosida sel rambut luar lebih terpengaruh dari sel rambut dalam, terjadi mulai dari basal koklea dan berlanjut terus hingga akhirnya sampai ke bagian apeks. 3) degenerasi sel ganglion. Kelainan ini terjadi sekunder akibat adanya degenerasi sel epitel sensori.

1. Aminoglikosida (tetes telinga) Mekanisme : obat dapat menembus membran tingkap bundar (round window membran) 2. Loop diuretics Mekanisme : Menghambat reabsorbsi elektolit-elektrolit dan air pada cabang naik dari lengkungan henle

c. - Memperhatikan jenis obat, jumlah, dan lamanya pengobatan - Mempertimbangkan penggunaan obat-obat ototoksik. - Menilai kerentanan pasien - Memonitor efek samping secara dini, ex : tinitus, kurang pendengaran, dan vertigo.

Kasus 3

No. 1

No. 2

No. 3
Pemakaian obat tetes hidung tersebut dapat menimbulkan efek sistemik, mengapa demikian dan efek apa saja yang dapat muncul?
pada obat ini menimbulkan efek sistemik karena Oksimetazolin dapat menyebabkan transient burning, stinging, peningkatan keluarnya cairan hidung atau nasal mukosa yang kering, dan bersin.

Sumbatan berulang dikarakterisasi dengan kemerahan kronis, pembengkakan dan rinitis seringkali muncul pada penggunaan yang lama dan muncul pada penggunaan obat yang berlebihan.

No. 4
Pemberian tablet chlorpeniramine maleat dapat mengurangi pilek dan bersin bersin, jelaskan mekanismenya? CTM merupakan salah satu antihistaminika H1 (AH1) yang mampu menggeser histamin secara kompetitif dari reseptornya (reseptor H1) dan dengan demikian mampu meniadakan kerja histamin. chlorpeniramine (CTM) sebagai AH1 menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan bermacam-macam otot polos

No. 5
efek samping sulit menelan setelah pemakaian tablet Chlorpeniramine Maleat, disebabkan oleh apa? Chlorpeniramine Maleat memiliki efek antikolinergik sedang dan merupakan antihistamin yang dapat nmenurunkan sekresi salivamenyebabkan sulit menelan

No. 6

jika penderita berencana pergi ke suatu daerah yang bersuhu dingin, sebagai preventif, obat golongan apa saja yang bisa diberikan pada pasien tersebut?

No.7
Jika anda sebagai dokter memberiakn obat tetes hidung, coba jelaskan pada penderita bagaimana cara penggunaannya?

Prosedur Kerja: Cuci tangan. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan Atur posisi pasien dengan cara: Duduk di kursi dengan kepala menengadah ke belakang. Berbaring dengan kepala ekstensi pada tepi tempat tidur. Berbaring dengan bantal di bawah. bahu dan kcpala belakang. Berikan tetesan obat pada tiap lubang hidung (sesuai dengan Pertahankan posisi kepala tetap tengadah ke belakang selama Cuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai