Anda di halaman 1dari 3

Laporan Hasil Praktikum Kimia 1. Judul : Percobaan uji kepolaran senyawa 2.

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat kepolaran suatu senyawa 3. Dasar Teori Senyawa kovalen adalah senyawa yang terjadi antara unsur-unsur nonlogam dengan unsur-unsur nonlogam melalui penggunaan elektron bersama. Senyawa-senyawa kovalen umumnya memiliki ikatan yang kurang kuat dibandingkan senyawa-senyawa ion. Senyawa-senyawa kovalen juga memiliki titik didih dan titik cair rendah. Perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekul yang tidak simetri pada senyawa kovalen mengakibatkan senyawa tersebut memiliki sifat polar. Pada senyawa kovaken polar tejadi pengkutuban, artinya ada bagian yang bersifat lebih negatif dan ada bagian yang bersifat lebih positif. Senyawa kovalen polar memiliki kekuatan ikatan antarmolekul yang kebih besar dibandingkan senyawa kovalen nonpolar. Hal ini juga mengakibatkan senyawa kovalen memiliki titik didih dan tinggi cair yang lebih tinggi. Suatu ikatan kovalen polar apabila PEI (Pasangan Elektron Ikatan) tertarik lebih kuat ke salah satu atom. Untuk molekul-molekul yang hanya mengandung dua atom, kepolarannya dapat ditentukan dengan mudah.

Jika kedua atom itu sejenis, ikatannya pasti nonpolar. Contohnya :H2, Cl2, Br2. Jika kedua atom itu tidak sejenis, ikatannya pasti polar. Contohnya : GCl, HBr, BrCl.

Untuk molekul-molekul yang hanya mengandung tiga buah atau lebih atom, kepolarannya ditentukan oleh PEB (Pasangan Elektron Bebas) yang dimiliki atom pusat, yaitu yang persis ditengah-tengah molekul.

Jika atom pusat tidak mempunyai PEB, maka bentuk molekul itu simetris sehingga PEI tertarik sama kuat ke semua atom. Akibatnya molekul tersebut nonpolar. Jika atom pusat mempunyai PEB, maka bentuk molekul itu tidak simetris sehingga PEI tertarik lebih kuat ke atom pusat, akibatnya molekul tersebut polar.

Percobaan ini akan menyelidiki kepolaran beberapa senyawa kovalen. Percobaan dilakukan dengan mengucurkan larutan senyawa kovalen dari buret. Pada kucuran didekatkan penggaris plastic yang telah digosokkan ke rambut yang kering sehingga memiliki muatan negatif. Karena senyawa kovalen polar memiliki kutub-kutub, maka akan menunjukkan reaksi positif terhadap penggaris plastik. Kucuran akan membelok mendekati atau menjauhi penggaris plastik. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Alat dan bahan : Buret Statif Corong Akuades Etanol Gelas kimia

1. Cara Kerja

2. Pasang buret pada statif seperti pada gambar 2. Isi buret dengan akuades. Pastikan bahwa kran buret tertutup agar akuades tidak mengalir keluar. 3. Letakkan gelas kimia di bawah buret sebagai penampung cairan isi buret 4. Gosokkan penggaris plastic pada rambut yang kering 5. Alirkan akuades dari buret dengan membuka kran buret lalu dekatkan penggaris pada akuades itu.namun jangan sampai tersentuh. Amati apa yang terjadi. 6. Ulangi langkah percobaan diatas dengan mengganti buret dengan etanol. 1. Hasil Pengamatan

No. 1 2

Bahan Akuades Etanol

Aliran zat cair terhadap penggaris dibelokkan Tidak dibelokkan V v

Keterangan Polar Polar

1. Menjawab pertanyaan 2. Cairan manakah yang dipengaruhi oleh penggaris/polietena? >> cairan yang dipengaruhi oleh penggaris adalah akuades dan etanol 1. Apakah yang dapat ditunjukkan tentang molekul-molekul cairan yang terpengaruh oleh peristiwa tersebut? >>yang dapat ditunjukkan adalah bahwa molekul akuades dan molekul etanol termasuk polar karena dapat tertarik oleh peng Keterangan apa yang dapat anda berikan mengenai susunan electron atom-atom dalam molekul tersebut?garis plastic yang telah bermuatan. >>keterangan yang dapat diberikan mengenai susunan electron atom-atom dalam molekul tersebut adalah tanda (+) dan (-) serta nilai kepolarannya.

Pembahasan Perbedaan antara ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen polar akan terpolarisasi membent uk muatan parsial. Karena bermuatan, senyawa polar tentu dapat menarik elektron. Medan listrik mempunyai muatan juga. Sifat itu dapat digunakan untuk menyelidiki kepolaran beberapa senyawa molekul. Polar artinya kutub, sehingga dapat dikatakan bahwa senyawa-senyawa yang bersifat polar memiliki kutub. Jika didekatkan penggaris plastik pada suatu senyawa polar yang mengucur, maka senyawa tersebut akan bereaksi sehingga kucurannya akan mendekati atau menjauhi penggaris plastik. Dalam percobaan ini, dilakukan penyelidikan berbagai senyawa molekul, antara lain : 1) Akuades Molekul air yang tersusun atas 2 atom H dan 1 atom O merupakan ikatan kovalen polar. Pada saat keran tabung buret dibuka, air mengucur ke dalam gelas kimia dan dikekatkan dengan penggaris plastik yang telah digosok pada rambut kering. T ernyata, membuat aliran air yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris. Hal ini membuktik an adanya elektron listrik yang saling tarik-menarik antara air dan penggaris listrik. 2) Etanol Etanol disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolute atau alkohol saja adalah sejenis cairan yang m

udah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat etanol dialirkan, medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris plastik mengakibatkan pembelokan etanol ke arah medan listrik terebut. Hal ini membuktikan bahwa etanol termasuk ke dalam kovalen polar yang tentu dapat menarik elektron dari penggaris plastik. VIII. Kesimpulan Suatu larutan dikatakan bersifat polar apabila larutan tersebut tertarik saat didekatkan dengan medan listrik sedangkan suatu larutan dikatakan bersifat non polar apabila larutan tersebut tidak tertarik saat didekatkan dengan medan listrik.

Anda mungkin juga menyukai