Anda di halaman 1dari 3

Analisa Jurnal Nursing and Spirituality Pada jurnal ini membahas mengenai apakah perlu pemberian bantuan spiritual

kepada pasien di dunia keperawatan. Sesuai dengan tujuannya, jurnal ini mempunyai 3 tujuan yaitu untuk mengevaluasi kesejahteraan spiritual perawat, untuk menilai pendapat perawat mengenai pentingnya menawarkan bantuan spiritual kepada pasien dan untuk memverifikasi apakah perawat menerima jenis persiapan tertentu selama pelatihan profesional untuk memberikan bantuan spiritual kepada pasien. Hal-hal yang mendasari dilakukannya penelitian ini salah satunya di latar belakangai oleh penelitian ilmiah di bidang kesehatan yang telah dilakukan

beberapa tahun terakhir yang mempelajari kemungkinan pengaruh spiritualitas pada status kesehatan manusia. Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO,1998) memulai investigasinya tentang spiritualitas termasuk aspek spiritual dalam konsep multidimensi kesehatan dan juga sekarang ini spiritualitas telah semakin dianggap sebagai dimensi yang harus dimasukkan dalam perawatan pasien secara global. Sebenarnya dalam dunia keperawatan, spiritualitas merupakan sebuah pertanyaan yang telah muncul sejak Florence Nightingale. Seiring dengan perkembangan waktu, sikap keperawatn untuk dimensi spiritual mengalami modifikasi dan menjadi lebih kompleks yang merupakan

kecenderungan untuk melihat spiritualitas terkait dengan agama untuk refleksi dari karakter etis, bioetika dan filosofis serta upaya untuk memahami fenomena spiritualitas pasien dan perawatan diri seseorang. Dalam jurnal ini peneliti mengambil sampel dengan menggunakan metode cross-sectional. Sampel yang di ambil sebanyak 30 perawat yang terdiri dari 15 perawat yang bekerja di unit Step-Down dan 15 perawat yang bekerja di unit Onkologi. Sampel ini di ambil dari perawat yang bekerja di Rumah Sakit Israelita Albert Einstein. Adapun kriteria inklusi dari pengambilan sampel ini adalah adanya perjanjian perawat untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menandatangani informed consent form.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan questionnaire dan kuantitatif level 1 yaitu eksplorasi dan deskriptif. Sebuah studi kuantitatif dilakukan dalam konteks pengetahuan sebelumnya dari titik awal penelitian (mengajukan pertanyaan) sampai ke titik akhir yaitu memperoleh jawaban dalam urutan yang logis, yang biasanya melibatkan kegiatan dengan melibatkan elemen konseptual atau intelektual yang kuat yang meliputi membaca, berfikir, memikirkan kembali dan menilai ide-ide berdasarkan kreativitas. Questionnaire diaplikasikan dengan pertanyaan terbuka dan tertutup yang meliputi beberapa item, seperti data sosial-demografi, opini perawat mengenai pentingnya menawarkan bantuan spiritual kepada pasien dan persiapan perawat untuk memberikan bantuan spiritual tersebut. Analisa data yang digunakan yaitu statistik deskriptif (rata-rata, simpangan baku, median dan presentase). Instrumen pengukuran yang digunakan pada jurnal ini adalah Spiritual Well-Being Scale (SWS) yang terdiri dari 20 item, 10 diantaranya mengevaluasi religious well-being (RWB) dan yang lainnya mengevaluasi existensial well-being (EWB). Skor untuk SWS dapat dikatakan tinggi apabila 100-120 yang bernilai positif, sedang 41-99 dan rendah antara 20-40 yang bernilai negatif. Sedangkan dalam sub-skala intervalnya adalah dari 10-20, 21-49 dan 50-60 poin. Sedangkan hasil dari penelitian ini, yang pertama berdasarkan

karakteristik sosio-demografis adalah pada 30 sampel menunjukan 70% adalah perempuan, 57% lulus pada tahun 2000-2007 dan 46,6% adalah single. Ditinjau dari agamanya 60% katolik dan 80% sedang berlatih menjadi katolik. Rata-rata usia sampel tersebut adalah 33 tahun dengan standar deviasi 9,7 tahun. Berdasarkan pelatihan spiritual yang diberikan 67% lulusan SPK tidak menerima pelatihan spiritual sedangkan pada program pascasarjana 93% mendapatkan pelatihan spiritual dan 87% tidak mendapatkan pelatihan spiritual. Sedangkan penilaian spiritual perawat menunjukan hasil yaitu 76.6% dari perawat memiliki skor positif dengan rata-rata umum 107,26. Untuk subskala EWB, 80% perawat memiliki skor positif dengan rata-rata 54,4 sedangkan untuk subskala RWB, 76,6% diantaranya memiliki nilai positif dengan rata-rata 53,2.

Berdasarkan opini perawat, dari 25 perawat 40% berpendapat untuk memberikan kenyamanan pada pasien secara spiritual sedangkan dari 5 perawat 60% menjawab bahwa itu bukan tanggung jawab perawat untuk ikut campur masalah spiritual. Sehingga kesimpulan dari penilitian ini adalah penting sekali untuk memberikan bantuan spiritual kepada pasien dan juga perlu adanya pelatihan spiritual kepada perawat. Karena sebagaimana kita ketahui bahwa pemenuhan kebutuhan dasar manusia bukan hanya fisik saja tetapi mencakup biologi, psikologi, sosiologi dan spiritual.

Anda mungkin juga menyukai