Obstructive lung diseases menyebabkan penyempitan atau penyumbatan saluran udara yang mengakibatkan penurunan aliran udara dihembuskan
What is COPD ?
COPD is a group of respiratory disorders characterized by chronic, recurrent, irreversible obstruction of airflow in the pulmonary airways not fully reversible with inhaled bronchodilators. (Porth, 2005) (Punturieli, 2007)
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (COPD) merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya
Microsoft clipart
Pathogenesis of COPD
Inflammation bronchial walls Fibrous bronchial walls airway obstruction & problems with ventilation & perfusion
(Porth, 2005)
Types of COPD:
Chronic Bronchitis - Obstruksi saluran napas kecil - Radang saluran udara besar & kecil Emphysema -Pembesaran ruang udara -Penghancuran jaringan Alpha1- antitrypsin deficiency -inherited disorder / gangguan yang diwariskan -diproduksi di hepar dibawa ke paru ; memerangi peradangan -leads to destruction of alveoli
(Porth, 2005)
1. BRONKITIS KRONIS
Bronchitis akut adalah radang mendadak pada bronchus yang biasanya mengenai trachea dan laring, sehingga sering dinamai juga dengan laringotracheobronchitis. Radang ini dapat timbul sebagai kelainan jalan nafas tersendiri atau sebagai bagian dari penyakit sistemik, misalnya pada morbili, pertusis, difteri dan typhus abdominalis. Istilah bronchitis kronis menunjukkan kelainan pada bronchus yang sifatnya menahun dan disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari luar bronchus maupun dari bronchus itu sendiri, merupakan keadaan yang berkaitan dengan produksi mukus takeobronkial yang berlebihan sehingga cukup untuk menimbulkan batuk dengan ekspektorasi sedikitnya 3 bulan dalam
ETIOLOGI
1.
Infeksi : stafilokokus, sterptokokus, pneumokokus, haemophilus influenzae. Alergi Rangsang : misal asap pabrik, asap mobil, asap rokok dll.
2.
3.
Mucus producing cough most days of the month, three months of a year for two consecutive years (ALA).
Microsoft Clipart
Pathophysiology
b.
c.
Cough with phlegm Shortness of breath Exercise Intolerance Expiratory phase of respiration long Wheezes and Crackles on auscultation Inability to maintain stable arterial blood gases Hypoxemia Doesnt strike suddenly Damage occurs before patients seek treatment Pulmonary hypertension Right heart failure with peripheral edema (Porth, 2005)
MANIFESTASI KLINIK
Penampilan umum : cenderung overweight, cyanosis akibat pengaruh sekunder polisitemia, edema, barrel chest. Usia : 45 65 tahun Pengkajian : Batuk persisten, produksi sputum seperti kopi, dyspnea dalam beberapa keadaan, wheezing, infeksi pada sistem respirasi. Gejala biasanya timbul pada waktu yang lama. Jantung : pembesaran jantung, Cor Pulmonal, Ht > 60% Riwayat merokok (+)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Peningkatan Sel darah merah (RBCs) early sign Elevated H/H later Chest X-ray
Cardiomegaly
Congestion Normal to flattened diaphragm Abnormal PFT
Barrel Chest
2. EMFISEMA
merupakan gangguan pengembangan paru-paru yang ditandai oleh pelebaran ruang udara di dalam paru-paru disertai destruksi jaringan (WHO).
Hilangnya elastisitas paru. Hyperinflation Paru Terbentuknya Bullae Kollaps jalan nafas kecil dan udara terperangkap
2.
3.
4.
Characteristics: Emphysema
Dyspnea, slowly progressive Abnormal AGD Penggnaan otot bantu napas Penurunan BB Produksi sputum pagi hari, batuk berkurang minimal Elastisitas dari paru hilang Destruction of alveoli walls and capillary beds
(Porth, 2005)
Emphysema Diagnosis
Careful history and physical examination Pulmonary function studies Forced Expiratory Volumes Chest radiographs Laboratory tests
Microsoft clipart
Etiology
MANIFESTASI KLINIS
1. Accessory muscles 2. Underweight 3. Exertional dyspnea 4. Diminished breath sounds
5. Wheezes or crackles
6. Clubbing
Diagnostic Tools
Anlisa Gas Darah (ABGs) Penurunan p02 Peningkatan pC02 (hypercarbia) Penurunan Saturasi O2 Chest x-ray Hyperinflasi paru-paru Pendataran diapragma (Flattened diaphragm) Pulmonary Function Tests (PFT) Sputum cultures if infection suspected CBC Elektrolit AAT levels
2.
3. 4. 5. 6.
(Read Nursing care plan for a client with COPD on page 1338)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Langkah terapi ; terapi obat, monitor dan kontrol dari iritan dan alergen
Mengontrol batuk
Pendidikan kesehatan
Hindari perilaku yang meningkatkan resiko Hindari iritan terhadap paru termasuk cuaca dingin
Adequate nutrisi
Prevent/eliminate lung infections Teach breathing techniques (pursed lip breathing and abdominal breathing)
Bronchodilator therapy and Metered Dose Inhalers (MDI) importance of pneumonia and flu vaccines Need for Antibiotic if infection
Expected Outcomes
1.
2. 3. 4.