Anda di halaman 1dari 39

COPD

(Chronic Obstructive Pulmonary Disease)

What Causes COPD?


Cigarette Smoking Factory Work Obesity Cancer Diabetes Stroke Alcohol Abuse Inactivity Coronary Heart Disease Alpha1-antitripsin Deficiency

Obstructive Lung Disease

Obstructive lung diseases menyebabkan penyempitan atau penyumbatan saluran udara yang mengakibatkan penurunan aliran udara dihembuskan

Termasuk penyakit ini adalah Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)

What is COPD ?

COPD is a group of respiratory disorders characterized by chronic, recurrent, irreversible obstruction of airflow in the pulmonary airways not fully reversible with inhaled bronchodilators. (Porth, 2005) (Punturieli, 2007)

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (COPD) merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya

SEPUTAR FAKTA COPD


Termasuk 4 penyebab dari kematian di AS COPD mengacu pada dua penyakit paru ; Bronchitis kronis & Emphysema. Merokok merupakan faktor primer Faktor yang lain adalah polusi uadara, second-hand smoke, history of childhood respiratory infections and heredity Wanita perokok beresiko 13 kali untuk meninggal 11.4 million U.S. adults affected. $37.2 billion cost to nation. sering menyebabkan rawat inap

Source:American Lung Association, 2006

COPD Fact you might not know


COPD patients most likely have been smoking 20 cigarettes per day for 20 or more years before they even get symptoms (Snider, 2006).

Microsoft clipart

Pathogenesis of COPD
Inflammation bronchial walls Fibrous bronchial walls airway obstruction & problems with ventilation & perfusion

Hypertrophy of submucosal glands


Hypersecretion of mucus Loss of elastic lung fibers and alveoli tissue

(Porth, 2005)

Types of COPD:

Chronic Bronchitis - Obstruksi saluran napas kecil - Radang saluran udara besar & kecil Emphysema -Pembesaran ruang udara -Penghancuran jaringan Alpha1- antitrypsin deficiency -inherited disorder / gangguan yang diwariskan -diproduksi di hepar dibawa ke paru ; memerangi peradangan -leads to destruction of alveoli
(Porth, 2005)

1. BRONKITIS KRONIS

Bronchitis akut adalah radang mendadak pada bronchus yang biasanya mengenai trachea dan laring, sehingga sering dinamai juga dengan laringotracheobronchitis. Radang ini dapat timbul sebagai kelainan jalan nafas tersendiri atau sebagai bagian dari penyakit sistemik, misalnya pada morbili, pertusis, difteri dan typhus abdominalis. Istilah bronchitis kronis menunjukkan kelainan pada bronchus yang sifatnya menahun dan disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari luar bronchus maupun dari bronchus itu sendiri, merupakan keadaan yang berkaitan dengan produksi mukus takeobronkial yang berlebihan sehingga cukup untuk menimbulkan batuk dengan ekspektorasi sedikitnya 3 bulan dalam

ETIOLOGI
1.

Infeksi : stafilokokus, sterptokokus, pneumokokus, haemophilus influenzae. Alergi Rangsang : misal asap pabrik, asap mobil, asap rokok dll.

2.

3.

Chronic Bronchitis Diagnosis

Mucus producing cough most days of the month, three months of a year for two consecutive years (ALA).

Microsoft Clipart

Pathophysiology

Cilia damaged ; Cannot clear airway Increased airway resistance

Pulmonary infections ; From increased sputum production Polycythemia ; Response to hypoxemia

Dampak pada pasien dg bronchitis kronis


a.

Peningkatan ukuran dan jumlah kelenjar mukus


Mukus lebih kental Kerusakan fungsi cilliary

b.

c.

Characteristics of: Chronic Bronchitis


Cough with phlegm Shortness of breath Exercise Intolerance Expiratory phase of respiration long Wheezes and Crackles on auscultation Inability to maintain stable arterial blood gases Hypoxemia Doesnt strike suddenly Damage occurs before patients seek treatment Pulmonary hypertension Right heart failure with peripheral edema (Porth, 2005)

MANIFESTASI KLINIK
Penampilan umum : cenderung overweight, cyanosis akibat pengaruh sekunder polisitemia, edema, barrel chest. Usia : 45 65 tahun Pengkajian : Batuk persisten, produksi sputum seperti kopi, dyspnea dalam beberapa keadaan, wheezing, infeksi pada sistem respirasi. Gejala biasanya timbul pada waktu yang lama. Jantung : pembesaran jantung, Cor Pulmonal, Ht > 60% Riwayat merokok (+)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Peningkatan Sel darah merah (RBCs) early sign Elevated H/H later Chest X-ray

Cardiomegaly
Congestion Normal to flattened diaphragm Abnormal PFT

OBAT Chronic Bronchitis

Chronic airway inflammation with:


Vasodilation Congestion Mucosal edema Bronchospasm

PaSien Bronkitis Kronis

Barrel Chest

2. EMFISEMA
merupakan gangguan pengembangan paru-paru yang ditandai oleh pelebaran ruang udara di dalam paru-paru disertai destruksi jaringan (WHO).

4 perubahan pada pasien emfisema


1.

Hilangnya elastisitas paru. Hyperinflation Paru Terbentuknya Bullae Kollaps jalan nafas kecil dan udara terperangkap

2.

3.

4.

Characteristics: Emphysema

Dyspnea, slowly progressive Abnormal AGD Penggnaan otot bantu napas Penurunan BB Produksi sputum pagi hari, batuk berkurang minimal Elastisitas dari paru hilang Destruction of alveoli walls and capillary beds

(Porth, 2005)

Emphysema Diagnosis
Careful history and physical examination Pulmonary function studies Forced Expiratory Volumes Chest radiographs Laboratory tests

Microsoft clipart

Etiology

Perokok/Cigarette smoking (90%) Polusi udara pekerjaan (coal dust)

Defisiensi Alpha1-antitrypsin (AAT)

MANIFESTASI KLINIS
1. Accessory muscles 2. Underweight 3. Exertional dyspnea 4. Diminished breath sounds

5. Wheezes or crackles
6. Clubbing

BUNYI NAPAS TAMBAHAN

Pasien dengan emphysema lanjut

Jari Tabuh (Clubbing Fingers)

Diagnostic Tools
Anlisa Gas Darah (ABGs) Penurunan p02 Peningkatan pC02 (hypercarbia) Penurunan Saturasi O2 Chest x-ray Hyperinflasi paru-paru Pendataran diapragma (Flattened diaphragm) Pulmonary Function Tests (PFT) Sputum cultures if infection suspected CBC Elektrolit AAT levels

Common Nursing Diagnosis


1.

Impaired gas exchange

2.
3. 4. 5. 6.

Ineffective breathing pattern


Ineffective airway clearance Imbalanced nutrition Anxiety Activity intolerance

(Read Nursing care plan for a client with COPD on page 1338)

INTERVENSI KEPERAWATAN

Mainstays of COPD management

Pertahankan patensi jalan napas


Monitor secara kontinyu kondisi pasien Berikan terapi O2 (Oxygen therapy) Kolaboratif pemberian obat-obatan (Drug therapy) Beta-adrenergic agents, Cholinergic antagonists,

Methylxanthines, Corticosteroids, Cromolyn sodium,


Leukotriene modifiers, Mucolytics

Langkah terapi ; terapi obat, monitor dan kontrol dari iritan dan alergen

physiotherapy dada dan postural drainase

Kombinasikan perkusi dada vibrasi


Mengontrol batuk

Lakukan suctioning sesuai indikasi


Berikan positioning; postural drainase Pertahankan kecukupan hydrasi pasien Nebulizer treatments with mucolytic agent

Pendidikan kesehatan

Hindari perilaku yang meningkatkan resiko Hindari iritan terhadap paru termasuk cuaca dingin

Adequate nutrisi
Prevent/eliminate lung infections Teach breathing techniques (pursed lip breathing and abdominal breathing)

Bronchodilator therapy and Metered Dose Inhalers (MDI) importance of pneumonia and flu vaccines Need for Antibiotic if infection

Expected Outcomes
1.

Aktifitas yang ditolelri dapat dilakukan secara optimal atau baseline

2. 3. 4.

Terhindarnya dari pulmonary irritants Terkuranginya potensi infeksi paru-paru

Intake Nutrisi yang adequate

Anda mungkin juga menyukai