Anda di halaman 1dari 1

Dwika Febrianto (0906518183) - Tugas Lesson Learned Giorgio Armani : Sang Dokter Fashion Saya terinpirasi untuk menulis

lesson learned tentang Giorgio Armani ini karena beberapa bulan yang lalu, saya menemani teman saya untuk membeli sebuah blazer di suatu mall besar di kawasan Jakarta Pusat pada suatu store Giorgio Armani. Di sana, teman saya memilih sebuah blazer berwarna hitam polos dan berbahan sangat halus yang nyaman sekali untuk dipegang apalagi untuk dipakai. Harga blazer yang ingin dibeli teman saya itu didiskon sebesar 30% menjadi tujuh juta Rupiah (dari harga awalnya sebesar sepuluh juta Rupiah). Dari sana, saya sangat penasaran apa sebenarnya yang membuat produk dari Giorgio Armani sangat mahal dan luxurious tetapi tetap dapat menarik orang-orang untuk membeli produk tersebut. Giorgio Armani adalah seorang yang berani dan independent, terutama berani dalam mengambil jalan yang sama sekali berbeda dari dasar pendidikannya dan menyadari bahwa dengan tidak bergantung pada pendidikan yang didapatkannya, dia juga bisa sukses. Hal ini terlihat dari berhentinya Giorgio Armani belajar kedokteran di Universitas Bologna selama dua tahun. Dia menyadari bahwa kedokteran bukanlah bidang yang tepat untuknya. Dan setelah itu, dia memulai karir di bidang desain pakaian yang lama-kelamaan karir tersebut membuatnya sangat sukses hingga saat ini dengan penjualan produknya mencapai lebih dari satu juta Dolar per tahunnya. Mendesain pakaian adalah passion bagi Giorgio Armani. Passion merupakan modal utama yang dapat mendorong seorang entrepreneur menuju puncak kesuksesan. Passion juga dapat melahirkan sifat-sifat dan mindset bagi entrepreneur untuk terus maju menghadapi segala halangan dan rintangan dalam berwirausaha. Dengan passion pula, dapat membuat Giorgio Armani menjalani proses menjadi desainer ternama dari titik nol. Mulai, dari sales, window-dresser, dan assistant designer, menjadikannya pengalaman dan memiliki kemampuan-kemampuan yang mendukung untuk mendesain dan memasarkan produkproduknya. Giorgio Armani merupakan seorang calculated-risk taker yang handal. Terlihat pada cerita biografinya bahwa ia telah berkali-kali mendapatkan angka nol pada rekening banknya dan juga dia sampai menjual mobil Volkswagen-nya untuk keperluan marketing dan bisnisnya. Tapi, apakah yang terjadi selanjutnya? Dia memetik hasil yang sangat manis. Dia dapat mengubah bisnisnya menjadi sebuah industri yang bernilai jutaan Dolar. Giorgio Armani juga merupakan seorang yang kreatif. Untuk meningkatkan popularitas pada produknya, dia menawarkan desain pakaiannya pada selebritas Pat Riley, seorang pelatih tim basket Los Angeles Lakers pada tahun 1980-an. Pada tahun-tahun tersebut pula, dia juga meningkatkan popularitas produknya lewat layar lebar dengan mendesain wardrobe untuk artis Richard Gere pada film American Gigolo. Inovasi dan filosofi desain produknya juga tak luput membuat orang yang memiliki banyak rumah di Italia dan Perancis ini sukses. Dengan filosofinya bahwa membantu para pria dan wanita mendapatkan kepercayaan diri dengan pakaian yang mewah dan nyaman ini serta inovasinya dalam menciptakan pakaian yang lebih mempunyai power bagi pria dan memiliki sisi maskulinitas bagi wanita, membuat produk-produknya diburu oleh banyak orang dari seluruh dunia. Kerja keras sang maestro desain ini juga turut mewarnai inovasi produknya.

Anda mungkin juga menyukai