Anda di halaman 1dari 5

Stream of Life

Konon dalam menjalani kehidupan ini, manusia bagaikan berenang di sebuah sungai, dan tentu saja masing-masing menggunakan cara berenang yang berbeda untuk mencapai tujuannya. Tampaknya terdapat 3 macam cara yang dipergunakan, yaitu : Kelompok 1 Mereka berenang dengan sangat trampil, mereka sudah terlatih dengan berbagai macam gaya renang. Tetapi sayang, acapkali mereka ini justru terjebak oleh kemahirannya, sehingga mereka berenang ke arah yang salah, bahkan terkadang menentang arus, dan akhirnya banyak diantara mereka yang pingsan bahkan mati, atau mendarat di sisi yang salah. Semua ini justru dikarenakan karena kemahiran yang mereka miliki. Kelompok 2 Mereka tidak menggunakan kemampuan berenang dengan baik, kecuali hanya sekedar menjaga tubuh agar tidak tenggelam. Mereka benar-benar pasrah dengan aliran sungai yang ada, alias mengikuti arus yang ada. Tentu saja tidak banyak tenaga yang perlu dipergunakan, karena mereka benar-benar mengalir bersama arus. Hanya saja, karena mereka benar-benar pasrah terhadap arus sungai, maka tidak jarang mereka mengalami benturan dengan bebatuan yang tentu membuat tubuh mereka sedikit lecet. Kelompok 3 Mereka memasuki sungai dan berhenti sejenak untuk merasakan kekuatan dan pola aliran dari sungai tersebut, kemudian mereka membiarkan diri untuk terseret arus, tetapi kemudian mereka sedikit mengendalikan tangan dan tubuh untuk mengemudikan diri mereka agar dapat mencapai tujuan dengan mudah dan terhindar dari bebatuan. Mereka memanfaatkan aliran sungai dengan cara yang sangat cerdas. *** Sesungguhnya kita semua tengah berenang di sungai kehidupan kita masing-masing. Banyak diantara kita menjadi pingsan atau mati, bahkan mendarat di sisi yang salah, justru karena kepintaran dan kehebatan kita. Kenapa kita tidak memulai untuk mengenali sungai kehidupan kita ? Mengenali arusnya ? Agar kita dapat menumpangi arus tersebut, dan dengan sedikit kendali kita akan mencapai tujuan dengan cara yang sangat nyaman dan mudah ? Stream of Life ! Kenali arus kehidupan kita !

Semuanya Nyaris Kompetensi

Hanyalah

Soal

Kita sudah sangat akrab dengan kata kompetensi. Kompetensi biasanya menggambarkan suatu tingkat kemampuan yang telah melekat pada diri seseorang. Sebagai suatu hal yang menggambarkan tingkat kemampuan, maka kompetensi juga mewakili proses pembelajaran dari tingkat terendah sampai dengan tingkat tertinggi. Terdapat 4 tingkatan kompetensi, yaitu :

Unconscious Incompetence : Tidak menyadari bahwa tidak mampu Conscious Incompetence : Menyadari bahwa tidak mampu Conscious Competence : Menyadari bahwa mampu Unconscious Competence : Tidak menyadari bahwa mampu

Ketika kita telah kencapai tingkatan Unconscious Competence untuk hal apapun juga, maka kita telah mencapai tingkatan Master, yaitu dapat melakukan hal dimaksud dengan tanpa sadar, atau berlangsung begitu saja, nyaris tanpa usaha yang berarti. Contoh : Ketika kita dapat menyetir mobil, tanpa perlu berpikir kapan harus menginjak kopling, gas, rem, atau mengoper gigi, bermakna bahwa kita sudah mencapai tingkatan Unconscious Competence, atau kita sudah menjadi seorang Master dalam hal menyetir mobil. *** Nah, sesungguhnya dalam kehidupan ini, kita semua adalah para Master di berbagai hal di kehidupan, mari kita amati sejenak diri kita dan sekeliling kita : Jika kita adalah pribadi emosional dan sangat mudah marah dalam kesempatan apapun juga, maka sesungguhnya kemampuan marah kita sudah mencapai tahap Unconscious Competence, atau dengan kata lain kita adalah seorang Master di bidang ini. Jika kita menemui seseorang yang sangat sabar, maka sesungguhnya ia telah mencapai tingkatan Unconscious Competence, sehingga untuk menjadi sabar ia nyaris tidak membutuhkan usaha apapun juga. Jika anda adalah sosok yang mudah memperoleh rejeki, maka anda pastilah seorang Master Kemakmuran, anda telah mencapai kompetensi tertinggi, sehingga anda dengan mudah memperoleh rejeki, dengan usaha yang sangat minimal. Jika anda cenderung mudah untuk mendapatkan musuh, bahkan dimana saja dan kapanpun juga dengan cepat anda memasuki situasi yang membuat anda selalu punya alasan untuk bermusuhan, maka andapun sudah menjadi seorang Master. *** Mari kita sejenak mengingat kembali perjalanan hidup kita. Kondisi apakah yang sangat mudah bagi kita untuk mendapatkannya ? Bahkan tanpa usahapun kita dengan mudah mencapainya ? Bahkan banyak peristiwa kebetulan yang mengantarkan kita ke kondisi tersebut ? Ini adalah kemampuan kita yang telah mencapai tingkatan Unconscious Competence, entah sesungguhnya kita menginginkannya atau tidak ! Jika kita sering mengalami hal-hal negatif yang tidak kita inginkan dalam kehidupan kita, dimana hal ini selalu berlangsung dengan mudahnya, maka waspadalah, mungkin kita telah menjadi seorang Master untuk hal-hal semacam ini ! Berita baiknya, kini kitapun dapat mencapai apapun juga yang kita inginkan dalam kehidupan ini, karena sesungguhnya ini adalah

persoalan kompetensi, dan kompetensi adalah sesuatu yang dapat diperjuangkan dan diraih, seperti halnya menyetir mobil.

Membentuk Self Teknik CRAFT

Image

Melalui

Self Image atau Citra Diri menempati posisi penting dalam kehidupan kita. Self Image menentukan apa yang dapat kita capai dan apa yang tidak dapat kita capai. Oleh karena itu pembentukan Self Image yang memberdayakan mutlak diperlukan di tahap awal perjalanan menuju sukses. Salah satu teknik untuk merubah atau membentuk Self Image, adalah teknik sederhana yang diperkenalkan oleh metode Psychocybernetics (Dr. Maxwell). Teknik ini disebut dengan CRAFT yang merupakan singkat dari Cancel Replace Affirm Focus Train. Hal yang terpenting dari teknik ini adalah kita harus benar-benar meyakini bahwa Self Image yang dimaksud adalah benar-benar kita inginkan. Berikut ini adalah detail dari setiap point teknik CRAFT : Cancel Lintasan pemikiran negatif atau yang bertentangan dengan tujuan kita, harus segera di-Cancel sesaat setelah kita menyadarinya. Cancel harus dilakukan dengan mengucapkan kata cancel, baik terucap atau dalam hati. Mungkin langkah ini awal mulanya terasa aneh dan mengada-ada, tetapi yakinlah bahwa jika hal ini dilakukan secara displin, akan bermakna bahwa awareness kita telah mengalami peningkatan dalam mendeteksi adanya lintasan pemikiran negatif. Pengucapan kata cancel juga dimaksudkan sebagai pembatalan pemrograman ke pikiran bawah sadar. Replace Lintasan pemikiran negatif yang telah di-cancel, segera dipertegas dengan melakukan pemrograman pikiran dengan cara mengucapkan kalimat yang berlawanan, atau kalimat yang sesuai dengan tujuan kita. Lakukan dengan fokus sejenak, karena yang kita program adalah pikiran bawah sadar. Affirm Pikiran bawah sadar adalah mahluk yang lebih mengenali image. Oleh karena itu kita dapat meng-edukasi pikiran bawah sadar ini secara lebih efektif dengan bantuan afirmasi. Dalam hal ini afirmasi yang dimaksud bukan hanya kata-kata afirmasi, tetapi juga dapat berupa gambar atau suara yang berkaitan dengan Self Image yang akan kita bentuk. Focus Sesekali kita sempatkan waktu untuk benar-benar memprogram pikiran bawah sadar. Self Hypnosis merupakan salah satu teknik yang efektif untuk keperluan ini. Train Sejak saat kita meniatkan untuk melakukan perubahan, maka sejak saat itu pulalah kita harus bersikap seakan-akan perubahan tersebut sudah terjadi, dengan lain kita harus bersikap seperti aktor yang tengah acting dalam peran Self Image yang baru. Acting ini menyangkut sikap tubuh (fisiologis), cara berbicara, cara berpikir, kondisi mental-emosional, dsb. *** Teknik CRAFT merupakan lingkaran langkah yang harus dilakukan terus menerus sampai dengan Self Image ini terprogram secara permanen, dan benar-benar telah menjadi identitas baru dalam diri kita. Secara umum waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan sebuah Self Image adalah sekitar 4-6 minggu.

Batu Penanda

perbekalannya ternyata telah hilang lenyap, dan yang tersisa hanyalah 3 buah batu penanda dan tas perbekalan yang telah kosong. Kali ini Sang Pengelana benar-benar marah dan mengutuki peristiwa sial ini. Iapun berteriak : Tidak adil ! Sangat tidak adil ! Kenapa aku demikian menderitanya !. Lalu iapun mencari batu baru sebagai pengingat peristiwa yang sangat menyakitkan ini. Bahkan kali ini ia memutuskan untuk menandai peristiwa ini dengan 5 buah batu dengan ukuran sedikit lebih besar dari batu-batu penanda sebelumnya. *** Waktu terus berlalu, Sang Pengelana mulai berjalan tertatih-tatih, karena kemanapun ia pergi ia selalu membawa beban tambahan yaitu batu-batu penanda dendam yang semakin lama semakin banyak, sejalan dengan berbagai peristiwa buruk yang ditemuinya. Setiap pagi, sebelum Sang Pengelana melanjutkan perjalanannya, ia selalu menyempatkan diri untuk membersihkan dan menggosok batubatu koleksinya dan memandangi batu-batu tersebut, yang saat ini sepertinya telah menjadi hartanya yang sangat berharga, yang perlu dijaga agar ia tetap dapat mengingat seluruh peristiwa-peristiwa menyakitkan yang telah dilaluinya. *** Hari berganti hari. Sang Pengelana semakin lelah, semakin renta, semakin perlahan berjalan bahkan mulai sering terjatuh. Dan di suatu senja yang seharusnya indah bagi orang-orang yang mensyukuri kehidupan, tampak sosok tua yang tergeletak di tanah, yang kini tidak lagi dapat melanjutkan perjalanannya karena ia telah menghadap Sang Khalik. Sang Pengelana tua telah mati, dengan memeluk erat batu-batu berharganya ! ***

Seorang pengelana terdampar di sebuah sabana yang gersang. Kakinya terus melangkah, berharap menemukan pemukiman penduduk yang kiranya dapat memberinya seteguk air untuk pengobat rasa hausnya setelah berjalan seharian di bawah terik matahari. Akhirnya iapun tiba di suatu perkampungan kumuh, dan ia mendatangi salah sebuah rumah, berharap dapat diberikan air minum untuk sekedar pelepas dahaga. Tetapi apa yang terjadi ? Ia justru disambut dengan hardikan yang sangat menyakitkan hati : Sana, sana pergi, kami tidak berurusan dengan pengemis gembel macam kamu !. Sang pengelana terhenyak dan benar-benar tersakiti hatinya, ia segera bergegas meninggalkan perkampungan itu, bahkan sesaat melupakan rasa haus yang ada. Dengan hati yang sakit, ia berkata dalam hati : Aku benar-benar sakit hati terhadap penduduk kampung ini, aku tidak akan pernah melupakan penghinaan ini !, setelah itu Sang Pengelana-pun memungut sebuah batu berukuran 2 kepalan orang dewasa, dan iapun berkata : Batu ini adalah pengingat terhadap peristiwa yang menyakitkan ini ! Sang pengelana melanjutkan perjalanan dengan rasa haus yang semakin menjadi, dan iapun membawa batu yang telah dibuatnya sebagai pengingat peristiwa yang menyakitkan ini. Sesekali ia beristirahat, dan ia kerap memandangi batu pengingat ini. ***

Apakah kitapun memiliki koleksi batu-batu penanda ? Tidak beberapa lama tibalah dia di perkampungan berikutnya. Kali ini sebuah perkampungan yang asri, menandakan para penduduknya berkecukupan. Sang Pengelana memberanikan diri untuk meminta air minum ke salah satu penduduk, dan apa yang terjadi ? Ia tidak saja diberikan air minum, tetapi bahkan diberikan makanan yang sangat lezat. Ketika ia tengah menyantap makanan yang diberikan, tiba-tiba matanya tertuju kepada beberapa orang yang tengah berbisik-bisik dengan pandangan mencurigakan yang ditujukan ke dirinya. Ia berusaha keras untuk menangkap pembicaraan itu, dan akhirnya lamat-lamat ia mendengar mereka berkata : Dasar orang miskin, diberi makanan sisa saja sudah senang sekali !. Dan iapun kembali terhenyak, lalu seketika itu juga ia menghentikan makannya, lalu bergegegas minta diri, sambil berbasa-basi mengucapkan terima kasih. Sang pengelana kembali melanjutkan perjalanannya dengan hati yang sangat pedih. Iapun mencari batu untuk penanda kesedihannya kali ini. Bahkan karena ia menganggap bahwa peristiwa yang baru saja terjadi ini jauh lebih menyakitkan daripada sebelumnya, ia memutuskan untuk menandainya dengan 2 buah batu dengan ukuran yang sedikit lebih besar dari batu sebelumnya. Sambil memandang batu-batu tersebut ia mengatakan : Aku akan selalu mengingat penghinaan yang aku terima pada hari ini !. *** Sang Pengelana kembali melanjutkan perjalanannya, tentu saja dengan beban yang lebih berat, karena selain memanggul bekal perjalanannya iapun mengangkut beban tambahan yaitu 3 buah batu penanda dendam yang kini dianggapnya sebagai barangnya yang sangat berharga. Dan ketika kelelahan kembali menyapa, iapun memutuskan untuk sejenak beristirahat tidur di bawah sebuah pohon yang rindang. Selang beberapa jam kemudian Sang Pengelana terbangun dari tidurnya. Akan tetapi betapa terkejutnya ketika ia melihat

Penghalang Itu Bernama Self Image

Semuanya Hanyalah Sebuah Servomechanism

Sekedar

Seringkali kita sangat sulit untuk mewujudkan sesuatu, entah sebuah tujuan tertentu, atau menuju perilaku tertentu, walaupun kita telah menerapkan berbagai teknik pemberdayaan diri terkini. Salah satu hal yang seringkali menjadi faktor penghambat utama adalah suatu selubung diri yang sangat kuat yang dinamakan dengan Self Image atau Citra Diri. Self Image adalah persepsi tentang diri kita oleh diri kita sendiri, dan seringkali tidak kita sadari, karena memiliki bentuk yang sangat halus atau abstrak. Self Image lebih bersifat global dan bersifat sebagai payung besar yang menaungi seluruh kecenderungan tindakan kita dalam berpikir atau bertindak. Self Image juga sering dianalogikan sebagai kartu identitas diri yang kita perkenalkan kepada alam semesta. Self Image merupakan selubung atau filter yang sangat kuat yang mempengaruhi suatu pemikiran. Self Image hanya akan meloloskan pemikiran yang sejalan dengan Self Image tersebut, dan sebaliknya mematahkan pemikiran yang tidak sejalan. Berbagai outcome atau objective sangat sulit atau bahkan mustahil dapat dicapai bilamana bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Self Image. Oleh karena itu penting bagi kita untuk membersihkan terlebih dahulu berbagai Self Image yang tidak memberdayakan dari diri kita, dan memasukkan berbagai Self Image yang kita perlukan. Self Image merupakan ekspresi dari Belief System kita, dan pada umumnya bersifat global (Chunk-Up), seperti misalkan : Saya pribadi yang menarik Saya selalu gagal Saya berhak atas keberlimpahan Saya tidak memiliki darah bisnis Saya ditakdirkan untuk menderita Saya dilahirkan sebagai pemimpin Saya selalu mampu untuk menyelesaikan persoalan Saya adalah panutan bagi banyak orang Ketika kita memiliki outcome tertentu, misalkan kita ingin membangun suatu usaha sendiri, maka perlu diamati terlebih dahulu apakah terdapat Self Image yang tidak memberdayakan untuk konteks dimaksud, misalkan : Saya tidak memiliki darah bisnis atau Saya tidak trampil dalam mengerjakan hal-hal baru. *** Self Image bersifat global, oleh karena itu tidak ada salahnya jika kita memasukkan sebanyak-banyaknya berbagai Self Image yang memberdayakan dan kondusif bagi langkah-langkah kita untuk mewujudkan berbagai outcome, ataupun untuk mengubah behavior tertentu. Self Image dapat di-programkan ke diri kita melalui berbagai teknik pemrograman diri yang ada saat ini, entah melalui teknik Hypnosis, NLP, Psychocybernetic, atau berbagai teknik lainnya yang sejenis. Selamat merekayasa ulang Self Image kita masing-masing !

Istilah Servomechanism dahulu lebih dikenal di dunia teknik, khususnya bidang-bidang instrumentasi, pengaturan (control), atau robotika. Pada tahun 60an, Dr. Maxwell mempergunakan istilah ini untuk menggambarkan suatu kecenderungan gerakan internal manusia dalam pokok bahasan psikologi citra diri. Dr. Maxwell dikenal sebagai peletak dasar dari pengetahuan Pyschocybernetic yang banyak mengulas tentang psikologi citra diri (Self Image). Pengetahuan tentang Psychocybernetic, serta pemahaman, pengamatan, dan pengalaman empiris dari penulis menyangkut berbagai fenomena tentang pikiran (mind) manusia, mengantarkan penulis untuk memformulasikan Servomechanism dalam tataran yang lebih luas, yaitu tidak sekedar menggambarkan gerakan internal manusia (internal world), tetapi lebih jauh lagi juga menggambarkan gerakan manusia dalam berinteraksi dengan dunia luar (external world). Pemahaman tentang Servomechanism yang diperluas ini mulai diperkenalkan penulis ke kalangan umum pada tahun 2003 melalui pelatihan yang dulu dikenal dengan judul Alpha Power. Pelatihan Alpha Power sendiri saat ini sudah tidak lagi digelar, karena sejak tahun 2008 sudah ber-metamorfosa menjadi Reborn : The Life Transformation. *** Apakah Servomechanism ? Sebagai analogi, kita dapat mengamati proses peluncuran peluru kendali. Sebelum peluncuran, operator akan memasukkan koordinat dari target yang dituju ke sebuah panel kontrol atau komputer yang nantinya akan mengendalikan perjalanan peluru kendali dimaksud. Ketika peluru kendali telah meluncur, maka dapat dipastikan peluru kendali tersebut akan bergerak lurus ke atas, untuk kemudian gerakan ini direvisi sehingga mungkin akan berubah arahnya untuk kemudian kembali bergerak lurus sesuai arah revisi terakhir, kemudian direvisi lagi, dan seterusnya, sehingga akhirnya mencapai target yang dimaksud. Perjalanan peluru kendali ini akan di-revisi terus menerus melalui suatu close-loop feedback control, sehingga secara keseluruhan akan mengakibatkan peluru tersebut dapat mencapai sasaran, walaupun peluncuran tersebut mungkin terganggu dengan oleh cuaca. Revisi atau koreksi terus menerus akan terjadi, dengan tujuan agar arah peluru kendali tetap bertahan ke koordinat yang telah di-inputkan. Gerakan yang di-revisi terus menerus, agar tetap mengarah ke sasaran yang ditargetkan inilah yang disebut sebagai mekanisme servo atau Servomechanism. *** Dalam kehidupan sehari-hari kitapun sering mengamati orang-orang yang seakan-akan sudah terkunci oleh sesuatu, sehingga secara umum mereka selalu memperoleh hasil akhir yang sama, walaupun seringkali gerakan mereka seakan berliku, tetapi tampak jelas ada suatu kecerdasan yang selalu melakukan revisi, sehingga akhirnya mereka selalu menuju ke hal yang sama. Ada manusia yang memiliki kecenderungan beruntung dalam dunia bisnis. Apapun yang mereka lakukan, entah dengan gerakan lurus atau berbelak-belok, toh akhirnya menghasilkan suatu fenomena yang seringkali tidak dapat di-definisikan, kecuali dengan kalimat Dia benar-benar beruntung !. Sebaliknya, ada pula manusia yang memiliki kecenderungan selalu sial. Mereka ini seringkali sudah mencurahkan usaha dan pikiran yang sangat keras dalam mewujudkan tujuannya. Tetapi tetap saja yang terjadi seringkali hanyalah gerakan kesuksesan semu yang akhirnya berujung juga ke sesuatu yang disebut sebagai kesialan. Ada pribadi yang sangat sabar, sehingga selalu berada di wilayah yang membuatnya tetap dapat bersabar dengan cara yang sangat

nyaman dan mudah.Bahkan ketika terjadi suasana yang tidak kondusif sekalipun, iapun selalu memiliki celah untuk akhirnya tetap berlaku sabar. Ada pula pribadi yang sangat emosional, dan cenderung mudah untuk menciptakan musuh. Bahkan di tempat yang paling terpencil sekalipun, selalu ada situasi-situasi yang akhirnya membuatnya mudah untuk menciptakan musuh baru. Ada manusia yang mudah sekali memperoleh pinjaman uang, tetapi ada pula manusia yang selalu terjebak situasi untuk meminjamkan uang ! Ada manusia yang sangat mudah untuk menarik lawan jenisnya, dan sebaliknya banyak pula manusia yang kesepian karena cenderung untuk dijauhi oleh lawan jenisnya. Hal-hal di atas hanyalah sedikit contoh dari apa yang dinamakan dengan Servomechanism dalam kehidupan nyata. Dan kita semua juga selalu bergerak dengan pola Servomechanism di berbagai konteks kehidupan ! *** Dalam kehidupan ini setiap kita secara Unconsciously sudah menetapkan berbagai koordinat target dalam berbagai konteks. Dikatakan secara Unconsciously, karena bahkan seringkali kitapun tidak menginginkan target dimaksud. Siapa manusia yang secara sadar ingin dimusuhi orang lain ? Pasti juga tidak ada manusia yang secara sadar ingin berada di kondisi sial ? Siapa pula yang ingin sakit atau menderita ? Sayang sekali, karena berbagai keinginan manusia yang terpikirkan di keadaan sadar atau Conscious tidak menjamin untuk dapat dipahami oleh pihak Unconscious yang notabene adalah operator yang bertugas untuk melakukan input pada komputer luar biasa yang ada dalam diri kita semua. *** Kita semua sesungguhnya bergerak selalu ke arah tertentu ! Walaupun terkadang kita sesaat berada di kondisi yang berbeda, tetapi selalu ada upaya cerdas dari Unconscious untuk membelokkan arah gerakan ini agar selalu menuju ke target yang telah ditetapkan, tanpa perduli apakah target ini sesungguhnya kita inginkan atau tidak kita inginkan secara sadar. Kita semua bergerak dengan dipandu oleh sang Pilot Otomatis yang dinamakan dengan Automatic Guidance System, yang bertugas menjaga kemudi agar kita selalu berada di perjalanan yang benar sesuai dengan koordinat yang telah diberikan. *** Servomechanism adalah ekspresi dari berbagai hal kompleks yang tersimpan dalam diri kita dan telah mencapai tingkatan Unconscious Competence. Segala hal yang telah berada di tingkatan ini akan menghasilkan Servomechanism yang nyaris tidak dapat lagi ditolak, sehingga kerapkali disebut sebagai nasib (dalam istilah pipuler di keseharian). Apapun yang telah mencapai tingkatan Unconscious Competence dalam diri kita, akan menjadikan kita sebagai seorang Master, tidak perduli bahwa kita adalah Master di hal-hal yang memberdayakan ataupun tidak memberdayakan, atau kita adalah Master di hal-hal yang justru tidak kita inginkan atau di hal yang kita inginkan ! Sang Master akan menjadi Automatic Guidance System untuk selalu menjalankan Servomechanism agar target akhir dapat dicapai ! *** Marilah kita melakukan refleksi sejenak untuk sekedar mengamati dan merasakan kembali berbagai peristiwa yang pernah kita lalui : Apakah kita cenderung untuk selalu beruntung ? Apakah kita cenderung untuk selalu sial ? Apakah kita cenderung untuk mudah sakit ? Apakah kita cenderung untuk mudah memperoleh sahabat baru ? Apakah kita cenderung untuk bersabar ?

Apakah kita cenderung untuk marah ? Apakah kita cenderung bertemu dengan orang-orang yang tidak menyenangkan ? Apakah kita cenderung mudah untuk bertemu dengan peluang bisnis ? Apakah kita cenderung untuk terlambat ? Apakah kita cenderung untuk tepat waktu ? Apakah kita cenderung untuk mudah memperoleh bantuan ? Apakah kita cenderung mudah mendapatkan pinjaman uang ? Apakah kita cenderung menjadi tempat orang lain untuk berkeluhkesah ?

Dan 1001 kecenderungan lainnya, yang dapat mencerminkan gerakan Servomechanism. *** Mungkin inilah saatnya bagi kita untuk melenyapkan berbagai Servomechanism yang tidak memberdayakan, dan menumbuhkan berbagai Servomechanism yang memberdayakan diri kita ! Salam Servo !

Anda mungkin juga menyukai