Anda di halaman 1dari 11

Menu

"WONG EDAN BAGU"


SELAMAT DATANG DI Wordpress WONG EDAN BAGU Wordpressnya PARA PENCARI TUHAN
https://putraramasejati.wordpress.com

PETUNJUK DAN BIMBINGAN SPIRITUAL HAKIKAT


HIDUP. DALAM LAKU MURNI MENUJU SUCI “KUNCI
THE POWER” Level Satu (Untuk Menjaga Hati):
PETUNJUK DAN BIMBINGAN SPIRITUAL HAKIKAT HIDUP. DALAM LAKU MURNI MENUJU SUCI
“KUNCI THE POWER” Level Satu (Untuk Menjaga Hati):
Oleh: Wong Edan Bagu.
Putera Rama Jayadewata Tanah Pasundan.
Semarang Jateng. Hari Rabu. Tanggal 30 Agustus 2017.

Patrap Samadi “MIJIL SOWAN”


Pengertian MIJIL SOWAN:
Mijil Sowan. Adalah Praktek Mengabdikan Diri kepada Dzat Maha Suci Hidup, dengan penuh
kesadaran rahsa yang sadar Wahyu Panca Laku atau IMAN.

Maksudnya…
Mijil sowan itu, merupakan praktek pengabdian seorang mahluk kepada Tuhan-nya, atau seorang
hamba kepada Tuan-nya, atau seorang abdi kepada Raja-nya.

Di patrap mijil sowan inilah, seorang Putro, ber kesempatan, untuk bersua, atau berkomunikasi,
atau bercengkrama, dengan Romo nya.

Sebab karena itu, proses cengkoknya wajib di mengerti, dan endingnya wajib di pahami, serta
klimaxnya wajib di ketahui, oleh seorang putro romo, yang sedang laku murni menuju suci.
Agar tepat sasaran, maksudnya, tidak melesed dari yang di tuju, yaitu Dzat Maha Suci Hidup,
supaya bisa bersua, atau berkomunikasi, atau bercengkrama, dengan Romo nya.

PRAKTEKNYA:
Langkah Pertama Adalah;
Patrap PALUNGGUH PAMBUKA.

Pengertian Palungguh Pambuka;


Palungguh Pambuka, adalah upaya menenangkan rasa yang tidak nyaman dan perasa’an, yang
tidak tenang, akibat dari pengaruh, bercerai berainya empat anasir atau sedulur papat kita, agar
supaya, mau menunggal atau kembali menyatu, menjadi satu kesatuan, seperti takdirnya semula,
dengan tenang dan nyaman.

CARA DAN TEKNIKNYA:


Setelah berada di tempat atau ruang semedi, dalam keada’an duduk siap patrap bersamadi,
tempelkan telapak tangan kanan, ke dada sebelah kiri, dimana terdapat detak jantung. Lalu baca
“PALUNGGUH PAMBUKA” 3x.

“PALUNGGUH PAMBUKA”
Sedulur Papatku.
Lungguho ingkang prayugo.
Ragane arso tentrem.
Sun sangoni basuki.
Kalis ing sambikolo.
Kanti teguh rahayu selamet.
Bacalah hingga berulang ulang kali, sampai mendapatkan rasa tenang dan nyaman atau plong,
jikalau mengalami kesulitan, maksudnya;
Sudah berkali kali membaca Palungguh pambuka, namun tetap tidak bisa tenang juga, maka
praktekan metode ini;
Buka Mata hati atau bathin, buka mata lahir, bebaskan semua Panca indera, pikiran, angan-
angan, jangan sampai ada satupun tekanan atau beban, bebaskan dan merdekakan.

Semisal contoh;
Mungkin, pikiran atau angan-angan, teringat hal-hal di luar sana, seperti ingat pekerja’an, teman,
pacar, anak, isteri, suami, hutang, motor, mobil dll.

Biyarkan dan bebaskan, serta merdekakan, untuk beberapa menit lamanya, lalu…

Segera tundukan kepala, tundukan pula ego pamrih arogan kita, tanggalkan semua bentuk takut
dan keraguan serta kebimbangan kita.

Kemudian dengan penuh kesadaran rasa yang sadar, katakanlah secara lirih atau perlahan dan
jujur serta apa adanya. Seperti Contoh Di Bawah INI;
“(Tuhan… Saya salah, saya dosa, saya memang salah ya Tuhan….
Saya memang dosa, sungguh saya bodoh, tidak mengerti apa-apa, tidak paham apa-apa, tidak
tahu apa-apa, tidak bisa apa-apa, tapi saya selalu sok ngerti, sok paham, sok tahu, sok bisa, sok
pintar.
Padahal saya bodoh dan dungu, goblog, tidak punya kuasa apa-apa dan tidak bisa apa-apa, kini
saya sadar dan bertaubat serta berserah diri hanya kepada-Mu wahai yang Maha Segalanya,
sesembahanku yang tiada duanya…

Saya Serahkan dan saya Pasrahkan anak-anakku, istriku, atau suami-ku, atau pacarku, atau
kekasih-ku, keluarga-ku, saudara-saudari-ku, masalah-ku, keperluan-ku, kepentingan-ku,
kebutuhan-ku, hutang-hutangku, jiwa raga-ku, dunia akherat-ku, hidup mati-ku dan semuanya
serta segalanya tentang-ku.

Saya serahkan dan saya pasrahkan hanya kepada-Mu wahai Dzat Maha Suci Hidup sesembahan-
ku yang tunggal dan maha segalanya.

Sungguh saya tiada daya dan upaya apapun jika tanpa-Mu, mulai sekarang, semua dan dan
segalanya, terserah-Mu, apapun keputusan-Mu, aku terima.

Mulai saat sekarang ini, saya akan tunduk dan turut hanya kepada-Mu saja Romo….

Karena saya berasal dari-Mu dan Milik-Mu, maka saya akan mengabdi dan kembali hanya
kepada-Mu.

Atas kebodohanku ini, engkau jadikan apapun diri ini, di dunia dan di akherat nanti, saya tetap
siap sebagai abdi setiamu)”

KETERANGAN;
Bahasa yang saya contohkan diatas, bisa diubah sesuai sikon pribadi masing-masing, dan
gunakanlah bahasa yang paling di mengerti, misal bahasa suku setempat, yang pasti, kurang
lebih intinya seperti yang saya maksud dalam contoh diatas.

Lalu Diam…
Jikalau kita bisa berkata Jujur apa adanya kepada Dzat Maha Suci hidup, dan sungguh-sungguh
pasrah dan berserah diri lahir dan bathin, serta bertaubat kepada Dzat Maha Suci hidup, seperti
yang sudah saya contohkan diatas.

Maka pasti air mata akan menetes, berlinang, membanjiri kedua pipi, bahkan dada, hingga kedua
kaki yang sedang bersimpuh.

Jika air mata mulai menetes, diawal atau di pertengahan ungkapan seperti yang saya contohkan
diatas, jangan tunggu lama lama, cepat ucapkan terima kasih Romo,,,, dalam hati.

Sembari merasakan dan menikmati serta menghayati tangisan bahagia atas pengampunan
tersebut.
Terus dan terus rasakan, nikmati dan hayati lebih dalam, dan lebih dalam lagi, sampai terasa
plong, sampai lega, dan siap melanjutkan langkah kedua, yaitu;

Patrap KUNCI;
Kemudian lakukan patrap Kunci, dengan tetap duduk rileks dan santai menikmati rasa nyaman
dan tenang, hasil palungguh tadi.

Lalu Satukan dan pertemukan kedua telapak tangan, dan letakan tepat didepan wajah, kedua ibu
jari, menempel tepat dibawah kedua lubang hidung, namun tidak menutupi lubang hidung,
sedangkan kedua jari telunjuk, tepat berada di tengah kening atau diantara kedua alis, sementara
kedua siku tangan, lurus sejajar dengan pundak atau bahu.

Lalu baca “KUNCI” 7x.


“KUNCI” Untuk Lelaki;
Gusti ingkang moho suci.
Kulo nyuwun pangapuro dumateng gusti ingkang moho suci.
Sirolah datolah sipatolah.
Kulo sejatine sateriyo.
Nyuwun wicaksono nyuwun panguwoso.
Kangge tumindake sateriyo sejati.
Kulo nyuwun kangge hanyirna’ake tumindak ingkang luput.

“KUNCI” Untuk Wanita;


Gusti ingkang moho suci.
Kulo nyuwun pangapuro dumateng gusti ingkang moho suci.
Sirolah datolah sipatolah.
Kulo sejatine wanito.
Nyuwun wicaksono nyuwun panguwoso.
Kangge tumindake wanito sejati.
Kulo nyuwun kangge hanyirna’ake tumindak ingkang luput.

PENJELASAN;
Bacalah Kunci secara perlahan dan santai atau rileks, jangan terburu-buru, hayati setiap kalimat
yang terbaca dalam hati atau dengan lisan, dengan penghayatan rasa yang sadar.

Ingat…!!!
Dengan penghayatan rasa, bukan dengan perasa’an “sebab” di antara celah-celah baca’an Kunci,
ada Wahyu Panca Laku atau iman.

Yaitu;
Sipatnya Kunci adalah “Pasrah Kepada Dzat Maha Suci Hidup” dan Sikapnya Kunci adalah
“Manembahing Kawula Gusti”

Yang proses cengkok dan endingnya, harus kita mengerti dan kita pahami serta kita ketahui.

Agar supaya kita bisa mengerti dan bisa memahami serta mengetahui, apa yang di sebut Kunci?
Dan bagaimana maksudnya Kunci?

Sekali lagi ingat…!!!


Patrap Kunci itu, pada hakikatnya, adalah;
Pasrah Kepada Dzat maha Suci Hidup dan Manembahing Kawula Gusti.

Karena sebab itu, cara bacanya jangan terburu-buru, harus tawaduk, sopan santun, tata-titi-surti
ngati-ati, santai, pelan dan penuh penghayatan rasa yang sadar, maksudnya, menggunakan
kesadaran rasa yang sadar, bukan melamun atau berhayal.

Semakin di hayati, akan semakin terasa prosesnya, yang detik demi detiknya, menjalar di sekujur
tubuh kita, mengalir bersama aliran darah kita.

Terus rasakan, dan rasakan lebih dalam getarannya, di barengi dengan membaca Kunci, hingga
selesai 7x.

Langkah Ketiga…
Adalah Patrap PAWELING;
Setelah selesai membaca Kunci 7x. Robah Patrap Kunci, menjadi Patrap Paweling, caranya;
Dengan tetap rilek dan santai serta sadar akan penghayatan rasa, turunkan kedua tangan secara
bersama’an dan perlahan, ke dada, hingga berada tepat di tengah dada.

Lalu baca “PAWELING” 3x.


“PAWELING”
Siji-siji – loro-loro – telu telon nono.
Siji sekti – loro dadi – telu pandito.
Siji wahyu – loro gra’trahino – telu rejeki.

PENJELASAN;
Setelah selesai membaca Paweling 3x.

Lalu diam sejenak.


Rasakan Getaran dari tekanan kedua energi yang ada di kedua telapak tangan, dengan tetap
penuh penghayatan rasa, terus rasakan dan rasakan terus, hingga beberapa waktu lamanya.

Ingat…!!!
Sipatnya Paweling adalah; “Menerima Keputusan Dzat Maha Suci Hidup” Dan Sikapnya adalah
“Manunggaling Kawula Gusti” artinya, harus benar-benar merasakan kemanunggalannya kawula
dan gusti tersebut, yang sedang menerima apapun dari dzat maha suci hidup.

Jika kita mampu berhasil, menghayati getaran dari tekanan, kedua energi positif dan negatif,
yang ada di kedua telapak tangan kanan kiri kita, maka kita akan mengerti, memahami dan
mengetahui kemanunggalan kawula gusti kita.

Langkah Ke’empat…
Adalah “Patrap MIJIL SOWAN”
Setelah merasa cukup dalam merasakan proses cengkok dan ending serta klimaxnya Paweling,
yang berhakikat Menerima Keputusan dzat maha suci hidup dan Manunggale kawula gusti.

Lalu robah patrap Paweling menjadi Patrap Mijil, dengan cara, tetap rileks dan santai, geser
tangan kiri ke samping pinggul kiri. Ibu jari tangan kiri, menempel pada tulang rusuk yang paling
bawah, yang paling pendek, sedangkan jari telunjuk tangan kiri, lurus mengarah ke pusar perut
atau wudel, sedangkan tangan kanan, tetap berada di posisinya semula.

Lalu baca “MIJIL SOWAN” 1x.


“MIJIL SOWAN”
Asmo sejati….
Jeneng siro mijilo.
Panjenengan ingsun kagungan karso.
Arso sowan ing ngarsane.
Kanjeng Romo Sejati Gusti Prabu Heru Cokro Semono.
Arso sowan bade nyuwun tambahe pangestu lan pengayoman.
Ugo sedoyo ingkang kulo aturaken.
Sageto kelaksanan kanti teguh rahayu slamet.
KETERANGAN;
Tanda titik-titik di Mijil atau Palungguh PANUTUP, yang ada di level satu dua dan tiga ini, di isi
Asmo sejati-nya, bagi yang sudah memiliki Asmo sejati, namun bagi pemula, yang belum
memiliki Asmo sejati, tanda titik-titik di isi dengan Asmo sejati, seperti yang saya contohkan
pada kalimatnya, karena kalimat Asmo sejati itu, adalah sabda sementara, bagi yang belum
memiliki atau belum mempunyai Asmo sejati.

PENJELASAN;
Setelah membaca mijil sowan 1x. Lalu Diam…
Gunakan kesadaran rasa yang sadar, untuk menerima, merasakan, menghayati dan mengikuti,
apapun dan bagaimanapun proses, yang terjadi setelah membaca mijil sowan.

Ingat dan jangan sampai lupa, bahwa Sipatnya mijil adalah ” Merasakan kenyataan dzat maha
suci hidup” dan sikapnya adalah “Sampurnaning kawula gusti” jadi, apapun proses yang terjadi,
jangan sampai ada yang terlepas dari penghayatan rasa yang sadar.

Misal contoh;
Ada proses tangan terasa bergetar, maka, langkah awal, ucapkan terima kasih Romo… Dalam
hati.

Setelah mengucapkan terima kasih, selanjutnya, rasakan, nikmati dan hayati getaran tangan
tersebut, jika getarannya bergerak, ikuti gerakannya, dengan menggunakan kesadaran rasa yang
sadar, maksudnya;
Tidak melamun, tidak berhayal, tidak nebak nebak, atau mengira ngira, cukup rasakan, nikmati
dan hayati proses kejadiannya, dengan kesadaran rasa yang sadar.
Proses ini, disebut sebagai mbekso, mbekso adalah;
Merupakan face, di mana hidup, sedang menunjukan kuasanya atas diri kita, dan menguji kita,
akan seberapa rela atau legowo nya kita, kepada hidup, ketika hidup menggerakan tubuh kita,
dengan kuasanya, yang tidak kita kehendaki.

Sebab itu, apapun prosesnya, tidak usah di pikirin, di tebak tebak, di kira kira, di sangka sangka,
apa lagi di tolak, cukup rasakan, nikmati, hayati dan ikuti, sampai proses ini, selesai dengan
sendirinya, tanda selesainya, telapak tangan kanan, secara otomatis, akan melakukan patrap
Palungguh sendiri.

Nah…
Jika sudah Palungguh sendiri, berarti patrap samadinya, sudah selesai, sudah berhasil, lalu…
bacalah Palungguh Panutup hingga tiga kali berturut turut.
“PALUNGGUH PANUTUP”
Asmo Sejati….
Lungguho ingkang prayugo.
Ragane arso tentrem.
Sun sangoni basuki.
Kalis ing sambikolo.
Kanti teguh rahayu selamet.
Dibaca… 3x.

Dan SELESAI.

KETERANGAN;
Tentang selesai dan berhasil ini, bagi pemula, hanya akan mendapatkan rasa tenang, aman,
nyaman, plong, enak, bahagia alias Tentram, selain itu, mungkin tidak mengerti apa apa, tidak
memahami apa apa dan tidak mengetahui apa apa, namun bagi yang sudah ahli, akan mengerti,
memahami dan mengetahui hakikatnya selesai atau berhasil atau sukses, secara nyata dan riyil
adanya. Maka…

Terus Lakukan Latihan Patrap Mijil Sowan ini, setiap hari atau tiap malam dengan MERDEKA,
tanpa terikat waktu dan arah menghadap, di saat Bersamadi, sebanyak 7 X, berturut turut.

Sampai benar-banar mengetahui, ending dan klimaxnya, Mijil Sowan, yang sangat luar biasa,
seperti yang sudah saya maksud, dalam uraian diatas pelajaran, mempraktekan teknik laku
murni menuju suci ini.

Intinya…
Di dalam Patrap Semedi Mijil Sowan, adalah mempelajari rahsanya cengkok dan ending serta
klimaxnya sipat dan sikapnya Wahyu Panca Ghaib, yaitu;
Wahyu Panca Laku atau Iman.

Agar supaya bisa merasakan dan menikmati dengan rahsa syukur, Kemanunggalan atau
Kesatuan Dzat Hidup dan Maha Hidup di dalam kedirian kita, secara nyata dan riyil, sehingganya,
kita bisa bersua, atau berkomunikasi, atau bercengkrama, dengan Romo, tentang suatu hal
apapun.

Dan dengan selalu bisa bersua, atau berkomunikasi, atau bercengkrama, dengan Romo, kita
tidak butuh lagi, ilmu pengertian, ilmu pemahaman dan ilmu pengetahuan apapun dari luar diri
kita, sebab karena, sudah mendapat ilmu pengertian, ilmu pemahaman dan ilmu pengetahuan
dari Romo, yang ada di dalam diri kita.
Dengan begitu, kita akan selalu memperoleh alias mendapatkan tuntunan hidup, dari hidup itu
sendiri, secara riyil dan nyata, serta benar benarnya benar, bukan katanya apapun dan siapapun
di luar diri kita,

Sehingga…
Kita bisa menyempurnakan kehidupan lahir dan bathin kita sendiri, serta semuanya dan
segalanya, yang terkait dengan diri pribadi kita, seperti anak, istri, keluarga tetangga dan
semesta alam ini, termasuk kepentingan, kebutuhan, keperluan dan masalah apapun itu, dengan
sangat indah.

Yaitu;
Kesempurnaan sejati atau sejatinya kesempurnaan.
Apa itu Kesempurnaan sejati atau Sejatinya kesempurnaan…?!
Kok sebegitu pentingnya…!!!

Sejatinya kesempurnaan adalah;


Kemewahan dalam kehidupan di dunia ini, dan keindahan dalam kehidupan di akhirat nantinya,
yang di ingini oleh semua makhluk hidup, dan sedang di buru atau di cari serta di kejar kejar oleh
seluruh makhluk hidup, dengan berbagai macam, caranya masing masing, yang di yakininya, dan
sejatinya kesempurnaan atau sebenar benarnya kesempurnaan inilah, dzat maha suci hidup,
yang menjadi titik finis intisari pati tujuan dari laku murni kita.

Tekniknya bagaimana Pak WEB…?!


Tekniknya Mempraktekan, atau mengibadahkan atau menerapkan Wahyu Panca Ghaib, dengan
menggunakan sipat dan sikapnya, Wahyu panca ghaib itu sendiri, yaitu; Wahyu panca laku atau
iman, bukan yang lain selainnya.

Caranya bagaimana?
Caranya Ada tiga tahap atau level atau tingkatan, dan inti dari setiap tingkat atau level atau
tahapan-nya adalah;
Seperti yang sudah saya Uraikan dari awal hingga akhir ini, bukan yang lain.

Yaitu Laku Murni Menuju Suci Alias Wahyu Panca Ghaib di Ibadahkan dengan menggunakan
Wahyu Panca Laku, jikalau level satu ini, sudah di patrapkan atau sudah di lakukan hingga 7x
berturut turut, langkah selanjut, pelajari dan praktekan PETUNJUK DAN BIMBINGAN SPIRITUAL
HAKIKAT HIDUP. DALAM LAKU MURNI MENUJU SUCI “KUNCI THE POWER” Level Dua (untuk
membersihkan hati), yaitu;
Patrap Mijil Sampurna.

Anda mungkin juga menyukai