Anda di halaman 1dari 2

KENALILAH DIRIMU SENDIRI (KNOW YOUR SELF)

Manusia adalah makhluk berpribadi sehingga sangat penting untuk mengenal diri sendiri

sepenuhnya dan karena diri sendiri menjadi pusat kepribadian manusia. Seseorang yang tidak

mengenal dirinya sendiri sebenarnya adalah kekeliruan yang besar. Kita dapat benar-benar

mengenal dunia jika dan hanya jika kita mulai mengenal diri kita sendiri pada awalnya. Mengenal

diri sendiri dapat membantu kita mencapai semua tujuan dan impian besar kita dan juga

menghibur kita selama masa-masa sulit dalam hidup. Penting untuk diingat bahwa hidup akan

menjadi lebih baik ketika kita menjadi sadar akan diri siapa kita, kekuatan, kelemahan, suka,

tidak suka dan bagaimana kita merasa dan berpikir kita telah memberdayakan diri untuk

mencapai sesuatu dalam hidup yang kita inginkan.

Pengenalan diri sendiri sebenarnya bukanlah hanya terbatas pada mengenal identitas, kekuatan

dan kelemahan serta asal usul. Pengenalan diri “self” adalah awal sekaligus secara terus

menerus perenial (terus menerus). Pengenalan diri tidak bisa diidentikan dengan satu atau dua

kata atau kalimat mengenai diri sendiri. Persis demikianlah hidup manusia. Bahkan ketika dia

sudah berusia puluhan tahun pun dan telah berpengalaman dalam hidupnya juga kerap berada

dalam kesadaran belum mengenal diri seutuhnya

Ada sebuah tulisan di atas pintu masuk kuil Yunani kuno Apollo Delphi , situs dari Oracle suci ,

adalah kata-kata ” Gnothi Seauton ” , yang diterjemahkan ‘Kenali Dirimu’. Pada jaman Yunani

Kuno, banyak dari pemikir terbesar dan filsuf sebelum dan sesudah waktu itu mengajarkan

pelajaran ini : Tidak ada pengetahuan yang lebih besar daripada pengenalan diri sendiri.

Namun entah karena sifat manusia atau karena hal lainnya, kita lebih terbiasa atau barangkali

dididik untuk lebih mengutamakan pengetahuan terhadap objek-objek di luar diri kita sendiri

-‘worldly things’ – preferensi seperti ini patut disayangkan. Dalam menahkodai hidup, kita harus

mengenali diri sebagai hal yang terpenting.

Bagian penting dari pegenalan diri ini diantaranya kemampuan ataupun kesadaran untuk

membedakan antara pengetahuan yang bermanfaat dan pengetahuan yang berpotensi

membahayakan . Apa yang kita ketahui dan bagaimana kita tahu itu ? Lebih penting lagi , apa

yang tidak kita ketahui.

Anthony De Mello, seorang psikoterapis besar abad 20, berkata,”We think we know, that is our

tragedy so we never discover”. Socrates pun sudah mengajarkan kebijaksanaan akan bahaya
terhadap kegagalan untuk mengenal diri kita sendiri. Jauh sebelum Socrates, Lau Tse seorang

Taois mengajarkan dalam kitabnya Tao Te Ching: “One who knows does not speak; one who

speaks does not know.”

Kebijaksanaan kuno dan klasik inilah juga yang sudah mendarahdaging dilupakan atau banyak

kali diabaikan dalam upaya kita memprediksi sesuatu pada masa yang akan datang, kita

memprediksi hanya berdasarkan apa yang kita pikir tahu, atau istilah dalam ekonomi atau

financial engineering nya ada dalam kondisi ‘Information Asymmetry’.

Bagaimana pun juga Pengetahuan yang kita miliki merupakan sebuah alat yang sangat luar biasa

yang dapat kita pakai dalam menavigasi dunia eksternal kita. Namun terlebih penting lagi dalam

menahkodai kehidupan kita adalah adanya kesadaran untuk selalu diawali dengan masih

banyak hal yang belum kita ketahui tentang diri kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai