Anda di halaman 1dari 45

94

Menjadi Pribadi Inovatif,


Kreatif & Mandiri
Menguasai diri sendiri merupakan awal dari keberhasilan kita dalam mengelola diri
“self management” untuk menjadi seorang pemenang dalam kehidupan.
Memiliki kesadaran hati dan jiwa berarti memahami siapa diri kita, mengenali siapa
Tuhan kita sebenarnya dan mengetahui apa tujuan hidup tertinggi. Kita akan
mengenali sifat-sifat kemuliaan Tuhan yang sudah bersemayam dalam hati.
Mengenali jati diri, dapat menuntut manusia untuk mengenal keinginan Tuhannya dan
mampu membaca rambu-rambu atau rule yang tertulis di alam semesta, sehingga
dapat melaksanakan amanah kehidupan sesuai keinginan Tuhan sebagai wakilnya di
dunia.
Memiliki kesadaran hati dan jiwa dapat menuntun kita untuk menempatkan diri dalam
kehidupan sesuai kadarnya, memiliki keyakinan akan kemampuan diri dan keyakinan
akan nilai-nilai spiritual daJam hatinya. Tidak mudah dipengaruhi orang lain, didikte
orang lain, atau sekadar mengekor orang lain yang tidak sesuai dengan hati nuraninya.
Ketika kita berkomunikasi ke dalam diri, berusaha mengeksplorasi diri, mengenali kata
hati, ini adalah sebuah usaha untuk dapat menguasai diri sehingga dapat menguasai
masa depan kehidupan sendiri. Ketika sudah memiliki kesadaran akan kehendak hati,
langkah berikutnya adalah memperjuangkannya untuk dapat memenangkan tujuan
hidup tertinggi. Mereka yang memperjuangkan masa depan berdasarkan kompas
batin, amatlah mungkin menentukan lebih dari sembilan puluh persen keberhasilan
tujuan.
Dalam hidup ini, setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk meraih
kesuksesan dan keagungan hidup dengan mengoptimalkan potensi dan kemampuan
dirinya. Maka lebih baik hidup dengan kesadaran hati dan jiwa sehingga dapat
meyakini kemampuan diri dibandingkan pengaruh orang lain.
Lebih baik hidup dengan berani memperjuangkan kata hati yang kita yakini, meskipun
itu lebih sulit, dibandingkan hidup dengan mengekor orang lain.
Menjadi Pencipta Masa Depan Sendiri

PSIKOLO GI SDM
94

Menguasai masa depan sendiri dapat dimulai dengan menguasai diri sendiri. Tidak ada
manusia yang dapat memenangkan masa depannya tanpa melakukan “inner journey”.
Pada saat manusia menelusuri ke dalam dirinya dan menempatkan dirinya pada “zero
paradigm”, jati diri kita yang sesungguhnya yang penuh dengan potensi dan
keagungan akan muncul.
Bagaimana tahapan dalam menguasai dan memenangkan masa depan sendiri?
Setidaknya empat tahapan yang perlu dilalui adalah :
1. Menjadi researcher untuk melakukan penelitian ke dalam diri
2. Menemukan potensi terbaik dalam diri atau finding the best of me
3. Inovasi mempertajam potensi diri
4. Menjadi creator bagi masa depan sendiri

TAHAPAN MENCIPTAKAN MASA DEPAN

Menjadi Researcher
dalam Diri

Lahir Kesadaran Diri

“Finding the best of me”


Menemukan Potensi Diri

Inovasi Mempertjam
Potensi Diri

Menjadi “Creator”
Masa Depan Sendiri
1. Menjadi Researcher
Pernahkah Anda bertanya ke dalam hati, apa yang sesungguhnya Anda
perjuangkan dalam hidup ini? Pertanyaan seperti ini merupakan sebuah teguran, agar
Pilihan Masa Depan
kita membuka mata hati untukBerdasarkan
memahamiKata Hati
kehendak hati. Mendorong kita untuk

PSIKOLO GI SDM
94

mendekatkan diri dan berkomunikasi ke dalam hati, menemukan kompas batin yang
menjadi keyakinan diri dan menemukan jati diri.
Inilah yang saya maksudkan dengan menjadi peneliti atau researcher bagi diri
sendiri. Melakukan pengamatan, penelitian, dan pendalaman dalam mengurai diri
sendiri. Mengenali siapa diri kita, siapa Tuhan kita sebenarnya, dan apa tujuan hidup
tertinggi. Mengenali jati diri sebagai manusia, sebagai abdi Tuhan dan sebagai wakil
Tuhan. Memahami hakikat kehidupan kita, mendalami kehendak hati, serta mengerti
pusat orbit kehidupan tertinggi.
Tidak ada orang yang sukses dalam hidup tanpa pernah mengenali jati dirinya
yang baik. Mereka yang berhasil adalah orang-orang yang sangat memahami dirinya
dan mampu memimpin kehidupannya sendiri. Hendrick dan Ludeman mengatakan,
“Kami belum pernah menemukan seseorang yang benar-benar sukses, yang tidak
melakukan pengenalan diri setiap hari”. Hal ini tidak akan tercapai kalau bagi mereka
yang hidup hanya dipengaruhi oleh orang lain.
Mereka yang berhasil dalam hidup ini adalah mereka yang senantiasa
melakukan “inner journey”, menjelajahi kedalaman diri, mengeksplorasi dirinya.
Berusaha menggunakan mata hati untuk benar-benar memahami siapa dirinya.
Mulailah dengan bertanya :
• Mengapa saya hidup di dunia ini?
• Apa yang sesungguhnya saya perjuangkan dalam hidup ini?
• Apa yang saya miliki dan bisa diberikan untuk kehidupan dan dunia ini?
Berusaha untuk tidak pernah berhenti menemukan jawaban atas pertanyaan di
atas, agar dapat menguasai hidup serta menciptakan peran masa depan kita sendiri.
Karena sesungguhnya semua makhluk yang berada di dunia ini memiliki peranan
masing-masing sesuai dengan kehendak sang Pencipta Kehidupan sesuai dengan
keberadaan masing-masing. Tuhan tidak akan pernah membiarkan keberadaan seekor
semut atau seekor cacing sekalipun, hidup dengan sia-sia di dunia.

2. Finding The Best of Me

PSIKOLO GI SDM
94

William Ellery Channing mengatakan, “Tiap orang ditakdirkan mempunyai


karakter masing-masing, menjadi orang yang tidak mungkin disamai secara tepat oleh
orang lain, dengan mengerjakan yang tidak mungkin disamai secara tepat oleh orang
lain”. Berarti setiap individu memiliki keunikan bakat, karakter, kepribadian, dan
keterampilan yang tidak mungkin sama satu dengan lainnya. Inilah perbedaan
universal yang menjadi rahmat bagi masing-masing diri pribadi.
Ketika memulai perjalanan untuk menemukan yang terbaik dalam diri kita
“finding the best of me”, mungkin kita akan tecengang, terkagum dan bahkan tidak
pernah menduga betapa sungguh berharganya kehidupan kita ini. Betapa banyaknya
karunia dalam diri yang masih menunggu untuk diasah dan dikembangkan.
Betapa bernilainya berbagai anugerah berupa “koin-koin” emas terpendam
yang selama ini tertutup oleh paradigma berpikir yang salah dalam diri kita.
Betapapun sulitnya itu, berusahalah menemukan keunikan bakat, karakter, dan
kepribadian kita sendiri. Kalau ingin menguasai diri dan menciptakan masa depan
sendiri, berusahalah menemukan yang terbaik dalam diri kita “finding the best of me”.
Beranilah jujur kepada diri sendiri untuk dapat menemukan “koin-koin” emas
terpendam dalam diri. Bagaimana agar dapat mengukur kelebihan dan kekurangan diri
kita? Bagaimana agar dapat menemukan kekuatan terbaik dalam diri kita? Banyak
buku-buku yang menawarkan bagaimana caranya melakukan tes mengenai
kepribadian, mengetahui tipe karakter pribadi, bakat, dan kekuatan diri. Kita bisa
membaca melalui berbagai buku ini. Mempelajari dan berusaha melakukan
petualangan ke dalam diri.
Mulailah mengisi hari-hari dengan mengeksplorasi berbagai sisi kekuatan
maupun kelemahan dengan ketajaman mata hati. Mungkin saja kita adalah benih baru
yang mengandung gaya hidup baru bahkan memengaruhi gaya kehidupan dunia pada
zaman kita. Mungkin saja dalam diri kita ada kekuatan baru yang dapat mempengaruhi
masa depan kita dan masa depan kehidupan orang lain. Karena setiap diri kita adalah
wujud kekuatan baru yang dapat menciptakan masa depan kita sendiri sesuai dengan
zaman kita.

PSIKOLO GI SDM
94

Bertanyalah ke dalam diri sendiri kekuatan apa saja, keunggulan apa saja dan
keunikan apa saja yang ada dalam diri kita. Mengenali keunggulan diri memudahkan
kita dalam merancang langkah menuju masa depan. Percayalah bahwa seseorang akan
dapat lebih mudah melesat menuju tangga keberhasilan, ketika mengembangkan
keunggulan dirinya dalam hidup ini.
Menemukan yang terbaik dalam diri sendiri menurut kita mempererat
komunikasi yang jujur dan intensif ke dalam hati. Karena hidup akan menjadi lebih
hidup kalau kita dapat menemukan apa yang terbaik dalam diri dan menggunakannya
dalam kehidupan ini. Hidup menjadi sangat membosankan kalau kita hidup dengan
tidak memahami kekuatan dan keunggulan dalam diri.
Bahkan lebih menyedihkan lagi kalau kita kurang mengenali diri dan semua
potensi yang ada dalam diri.
Kalau ingin sukses dalam membangun hubungan dengan orang lain, sebaiknya
sukses dulu dalam membangun diri sendiri. Sukses dulu dalam memahami diri sendiri,
menemukan kekuatan dalam diri sendiri, sehingga dapat menggunakan dalam
membina hubungan dengan orang lain.

3. Inovasi Mempertajam Potensi Diri


Pada saat memulai kehidupan di dunia, Tuhan memberikan karunia berupa
potensi fisik, kecerdasan intelektual, emosional, dan kecerdasan spiritual yang tidak
dimiliki oleh makhluk lain. Pada saat itulah kita memulai kehidupan sebagai manusia
dengan wujud fisik sempurna dan potensi bakat, keunikan karakter, kepribadian, dan
kekuatan baru yang luar biasa. Berbagai keistimewaan dan keunikan inilah yang akan
menjadi keunggulan pribadi yang bermanfaat bagi kemenangan masa depan.
Banyak orang kurang menyadari berbagai karunia potensi fisik, kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual yang ada dalam dirinya, sehingga mengabaikannya.
Mereka lebih meyakini pengaruh yang ada di sekitar dibandingkan keyakinan hatinya.
Mereka menjadi manusia dikendalikan oieh kekuatan lingkungannya dibandingkan
lebih meyakini kekuatan potensi dirinya. Akibatnya mereka menjadi manusia yang

PSIKOLO GI SDM
94

membiarkan orang lain mendikte kehidupannya, hidup dengan perilaku bergerak


otomatis, atau hidup dengan mengekor orang lain.
Mempertajam potensi diri dalam berbagai kesempatan, melakukan kreativitas,
dan inovasi meningkatkan potensi diri dapat menjadi kekuatan pribadi. Kalau hal itu
menuntut diri untuk mengikuti pendidikan dan keterampilan yang lebih tinggi maka
perjuangkanlah. Kalau hal itu harus dilakukan dengan mengikuti berbagai kursus,
pendidikan keterampilan, seminar dan lokakarya, maka ikutilah. Kalau hal itu
menuntut diri kita untuk memperbaiki sikap, mental, kualitas spiritual dalam
kehidupan, maka lakukanlah.
Pada prinsipnya setiap individu berkewajiban memegang teguh keunggulan
terbaik dalam dirinya. Berinovasi mempertajam potensi dirinya dimana pun, dalam
situasi apa pun dan kapanpun. Tidak hanya dengan sekolah formal atau pendidikan
tinggi, namun dapat melatihnya melalui berbagai kesempatan dalam sekolah
kehidupan ini. Inilah yang disebut dengan “self management”, yakni kemampuan
mengelola berbagai potensi diri, mempertajamnya dalam setiap kesempatan dan
menggunakannya untuk menciptakan masa depan. Kebodohan hidup terbesar adalah
ketika kita memboroskan waktu kehidupan tanpa pernah mempertajam bakat,
kemampuan, dan kekuatan terpendam dalam diri kita. Kerugian hidup terbesar adalah
ketika kita mendapati waktu hidup sudah habis dan baru menyadari belum
mengoptimalkan kekuatan terbaik dalam diri kita. Kehidupan yang demikian sama
halnya dengan berjalan dengan kedua mata memiliki penghalang, tidak mampu
mengenali kekuatan dirinya, apalagi mengenali tujuan hidupnya yang jauh ke depan.
Kehidupan yang demikian akan berakhir dengan kesia-siaan.
Mempertajam potensi diri, dapat mendorong keyakinan yang tinggi tentang
kemampuan diri, melahirkan semangat dan motivasi tinggi dalam memperjuangkan
tujuan kehidupan. Mereka yang melangkahkan kaki di dunia ini dengan semangat,
motivasi, dan keyakinan tinggi akan dapat mengenali masa depannya sehingga dapat
menguasainya dengan baik. Benih-benih kesuksesan akan tumbuh berkembang di
tahun-tahun mendatang.

PSIKOLO GI SDM
94

4. Menjadi “Creator” Masa Depan Sendiri


Kesempatan dalam hidup tidak selalu menghampiri kita seperti apa yang kita
inginkan. Mengapa kita tidak menciptakan peluang bagi diri kita sendiri? Ketika kita
sudah mengenali jati diri dan menemukan potensi terbaik dalam diri, mengapa kita
tidak menciptakan masa depan kita sendiri. Inilah yang saya maksudkan dengan
menjadi “creator” atau pencipta masa depan kita sendiri.
Hidup merupakan sebuah “permainan” hidup dalam level kejujuran, integritas,
tanggung jawab, kebenaran, keadilan, kebebasan, dan kasih sayang. Ketika kita akan
memilih suatu “permainan” maka pilihlah permainan yang paling mudah kita kuasai.
Pilihlah permainan yang paling mudah kita pelajari sehingga kita dapat menangkapnya.
Demikian juga dalam kehidupan, apakah dalam pekerjaan, dalam usaha, dalam
berkarya, agar menjadi pemenang. Pilihlah sesuai dengan kehendak hati. Jangan
pernah hanya mengikuti pilihan orang lain yang tidak sesuai dengan kehendak hati.
Bagaimana seorang Taufik Hidayat dapat menjadi juara dunia bulutangkis
berkali-kali? Karena ia memahami permainannya, mengetahui kekuatan dan
kelemahan dirinya, serta menguasai strateginya untuk memenangkan
pertandingannya. Demikian juga, bagaimana seorang Michael Schumacher mampu
menggeber mobil formula satu selama tujuh kali? Karena ia mengerti permainannya,
menguasai strateginya, dan mengetahui di mana tujuan garis akhirnya.
Seandainya Taufik Hidayat diminta bertanding balap mobil formula satu, belum
tentu menjadi juara dunia. Demikian sebaliknya, kalau Michael Schumacher diminta
mengikuti pertandingan bulutangkis tingkat dunia, belum tentu dapat menjadi juara.
Karena tidak memainkan permainan yang dikuasainya, tidak menguasai strateginya,
tidak sesuai dengan potensi dalam dirinya.
Menjadi pemenang dalam berbagai bidang kehidupan, memerlukan kecerdasan
seseorang dalam menentukan pilihan bidang kehidupan sesuai kehendak hatinya.
Bidang kehidupan yang mudah kita kuasai dan mudah kita pelajari strategi
dalam memenangkannya.
Bagaimana agar kita dapat mengenali kehendak hati sehingga dapat
menentukan pilihan masa depan berdasarkan potensi diri? Berikut ini ada beberapa

PSIKOLO GI SDM
94

pertanyaan yang dapat membantu kita. Bertanyalah ke dalam hati dengan beberapa
bantuan pertanyaan di bawah ini.
• Bidang kegiatan apa yang paling menarik hati Anda ketika sedang menjalankannya?
• Bidang kegiatan apa yang paling menyatu dengan hati Anda ketika melakukannya?
• Bidang kegiatan apa yang dapat memberikan kepuasan batin bagi Anda ketika
menjalankannya?
• Bidang kegiatan apa yang Anda rasakan paling mudah Anda pelajari?
• Bidang kegiatan apa yang Anda rasakan paling mudah Anda kuasai?

Berbagai jawaban dari pertanyaan di atas diharapkan dapat membantu


menemukan pilihan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kehendak hati.
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang cenderung dapat melesat tinggi
meraih kesuksesan pada bidang kegiatan yang disenanginya. Mereka dapat lebih
mudah menguasai, mempelajari sehingga dapat menguasai strategi memenangkan
bidang pilihannya. Mereka cenderung dapat berkembang dengan pesat pada pilihan
bidang kegiatan yang sesuai dengan potensi dirinya. Maka gunakan ketajaman mata
hati bukan sekadar mata indra dalam melihat pilihan kehidupan.
Prinsipnya adalah berusaha menjadi pribadi proaktif, pribadi yang tidak hanya
pasif menunggu kesempatan yang datang, menerima pemberian alam yang datang,
atau puas dengan pilihan kesempatan yang diberikan orang lain. Menjadi pribadi
proaktif adalah pribadi yang berani mengambil kesempatan berdasarkan kehendak
hati dan memperjuangkannya dalam kehidupan ini. Pribadi yang proaktif amat
menyegarkan karena kita akan selalu tertantang mencapai apa yang sudah kita
impikan.
Beranilah mengatakan bahwa inilah pilihan hidupku, inilah tujuan hidupku, dan
inilah masa depanku sesuai dengan kehendak hatiku. Kemudian tanamkan keyakinan
bahwa aku mampu memenangkan pilihan hidupku. Dengan keyakinan itu, perjuangkan
melalui tindakan nyata dalam kehidupan dengan penuh ketekunan, keuletan, dan
kesungguhan tinggi. Maka rasakan, kita akan dapat menikmati kehidupan dengan
kebahagiaan dan kesuksesan sesuai dengan tujuan kita.

PSIKOLO GI SDM
94

Kalau dalam perjalanan masih menemukan kesulitan, kegagalan dan hambatan,


jangan mundur. Lakukanlah perbaikan dalam pendekatan, lakukan perubahan-
perubahan dalam strategi mencapainya.

“Apa artinya dunia bagiku! Kehadiranku di dunia hanyalah bagaikan seorang


pengelana yang tengah berjalan di panas terik matahari, lalu berteduh di
bawah naungan pohon beberapa saat, kemudian segera meninggalkannya
untuk kembali melanjutkan perjalanan.”
— Muhammad Rasulullah SAW —

Kalau hidup diibaratkan pendakian, maka bagaikan mendaki puncak gunung


tinggi dan terjal, memerlukan keterampilan, semangat dan perjuangan. Dalam
pendakian, terkadang terantuk batu, terbentur pohon, atau dihadapkan jalan
menanjak berliku. Namun betapa pun sulitnya sebuah medan pendakian, betapa pun
beratnya sebuah perjuangan, bagi seorang pendaki gunung sejati tidak pernah merasa
putus asa. Mereka memiliki harapan untuk dapat mencapai puncak gunung yang
dituju.
Menjadi pendaki gunung sejati, berarti memerlukan keterampilan dan
pemahaman yang benar mengenai segala aspek pendakian. Demikian juga dalam
usaha menjalani kehidupan yang penuh potensi dan keagungan, memerlukan
pemahaman mendalam, mengenai siapa diri kita, apa tujuan penciptaan kita, dan siapa
Tuhan kita yang sebenarnya, serta ke mana akhir perjalanan kehidupan kita.
Hanya mereka yang selaiu melakukan “inner journey” ke dalam hatinya,
menemukan suara hatinya, mengenali dirinya, menemukan siapa Tuhannya yang akan
memahami kemana tujuan tertinggi hidupnya.
Dengan menjadi pribadi yang menguasai diri dengan baik, kita akan dapat
memenangkan pilihan kehidupan bagi masa depan kita sendiri. Rasakan hidup akan
menjadi lebih positif, lebih inovatif, dan lebih konstruktif dengan motivasi tinggi
meraih kemenangan.

Saran dan Aplikasi


Kiat Menetapkan Inovasi Hidup

PSIKOLO GI SDM
94

Kalau Anda merasa selama ini selaiu disibukkan oleh langkah kehidupan yang
menyita waktu, namun belum berhasil menggapai impian hidup, cobalah mengerem
sedikit kegiatan Anda. Luangkan waktu sejenak untuk memikirkan bagaimana selama
ini kita telah menjalani hidup, kemudian ke mana sebaiknya langkah ke depannya.
Kurangi kecepatan langkah sejenak, kemudian memikirkan sebuah hidup baru, untuk
menghidupkan kembali mimpi-mimpi baru Anda.
Sediakan waktu khusus untuk menyatukan unsur-unsur fisik, psikologis, mental,
dan spiritual untuk menetapkan impian-impian hidup ke depan. Persiapkan pula pensil
dan kertas, lalu ikuti langkah-langkah di berikut ini.

1. Langkah Pertama
Pertama-tama tenangkan diri Anda. Kemudian pejamkan mata Anda dan fokus
pada pernapasan selama beberapa menit dengan menarik dan melepas pernapasan
perlahan. Lakukan dengan rileks, rileks, dan rileks. Biarkan pikiran melintas dan jangan
ditahan. Rasakan tubuh yang rileks saat menghembuskan napas panjang dengan
perlahan.
Letakkan tangan di jantung Anda. Teruskan lagi bernapas dan bernapas dengan
perlahan dan tetap fokus pada pernapasan. Biarkan perut terasa bergelombang ibarat
Anda sedang dalam pesawat yang akan take off. Rasakan pernapasan Anda melalui
pusat spiritual Anda.

2. Langkah Kedua
Bukalah mata Anda, kemudian luangkan waktu beberapa menit untuk
menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini :
• Apa yang paling penting untuk Anda kerjakan bagi diri sendiri, bagi pasangan,
hubungan dengan keluarga dan teman-teman Anda?
• Apa tujuan keberhasilan yang menjadi makna kesuksesan yang ingin Anda raih?
• Apa tujuan kehidupan spiritual yang ingin Anda capai?
Tulis, tulis, dan tulislah jawaban Anda di kertas. Padatnya aktivitas sering
membuat orang melupakan inovasi tujuan hidup yang telah dibuatnya. Nah, agar tak

PSIKOLO GI SDM
94

lupa, tulislah inovasi tersebut dalam jurnal Anda. Kalau perlu tulis di sebuah kertas dan
tempelkan di tempat yang sering Anda lihat.

3. Langkah Ketiga
Setelah selesai menuliskan semua jawaban di atas, berikutnya ambil waktu lagi
beberapa menit untuk kembali memejamkan mata, bernapas dengan meletakkan
tangan di jantung Anda. Rasakan kembali rileks, rileks, dan rileks dalam denyut jantung
dan pernapasan Anda. Lalu buka mata Anda perlahan-lahan dan kembali ke dalam
kehidupan nyata dengan selembar kertas yang sudah Anda isi dengan tujuan dan
rencana Anda.
Inovasi bukanlah sekadar inovasi, tetapi harus terus diingat apa yang sudah
Anda buat. Setiap sebelum tidur baca kembali apa yang Anda tulis untuk mengingatkan
diri Anda apa rencana Anda dan apa yang akan Anda lakukan di tahun ini. Pastikan juga
Anda tak hangat-hangat tahi ayam, agar tetap semangat sesuai yang Anda tuliskan.
Anda perlu ingat tentu tak mudah untuk mencapai satu tujuan, diperlukan proses, dan
butuh waktu berbulan-bulan, maka tetaplah semangat dalam mencapai tujuan Anda.
Perlu diingat, jadikan inovasi tujuan hidup sebagai kebiasaan baru dalam hidup
Anda. Jangan dibuat sebagai beban. Nikmatilah saja setiap proses pencapaian yang
Anda lakukan. Selamat menjadi manusia baru dengan tujuan hidup baru.

PSIKOLO GI SDM
94

MENGUBAH VISI MENJADI AKSI

“Esensi kemenangan adalah memiliki impian, mengubahnya menjadi aksi


kehidupan dan lebih penting lagi memiliki kesediaan hati berbagi dengan orang
lain”.

Kehidupan telah menghadirkan banyak manusia yang menghasilkan karya besar


dan memiliki keharuman akal budi yang mengagumkan. Dunia mengenal Mahatma
Gandhi, Imam Al Ghazali, Buddha Gautama, Bunda Theresa, Nelson Mandela, dan
sebagainya. Mereka adalah pemimpin kehidupan pada masanya yang memiliki
orientasi hidup jauh ke depan penuh keagungan. Kehadirannya telah memengaruhi
sejarah peradaban dunia. Mereka adalah pribadi-pribadi yang hidup digerakkan oleh
keinginan agung yang menguasai hatinya.
Dalam dunia bisnis, kita mengenal Bill Gates dengan Microsoftnya yang kini
menjadi bisnis software computer terbesar di dunia. Soicchiro Honda pendiri Honda
Motor yang kini memimpin 43 perusahaan yang berada di 28 negara dan produknya
memenuhi jalan-jalan raya Indonesia. Konosuke Matsushita, seorang pendiri dan
pemimpin grup Matsushita, perusahaan raksasa kelas dunia. Kolonel Sanders yang
mampu mengubah resep ayam gorengnya menjadi bisnis miliaran dolar melalui
KFCnya, dan sebagainya. Mereka ini adalah pribadi-pribadi yang “visioner” dan
memiliki motivasi superior dalam berkarya bagi kehidupan. Pertanyaannya kemudian
adalah :
• Mengapa mereka berhasil menjadi pribadi-pribadi yang mengagumkan?
• Mengapa mereka memiliki motivasi superior dalam berkarya hingga menghasilkan
hasil karya yang luar biasa?
• Apa yang mendorong mereka memiliki motivasi tinggi dalam berkarya?
• Motif apa yang melatarbelakangi kehidupan mereka sehingga hidup penuh
dengan keagungan?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini lahir karena kekaguman diri kita terhadap
hasil karya dan prestasi kehidupan mereka.

PSIKOLO GI SDM
94

Ketika mempelajari kesuksesan para pemenang dalam kehidupan ini, ternyata


mereka adalah orang-orang yang memiliki impian agung atau tujuan hidup mulia
dalam dirinya. Mereka mampu mendefinisikan keinginan agung yang menguasai hati
dan pikirannya, kemudian mengubahnya menjadi sebuah tujuan hidup mulia.
Mereka memiliki keinginan agung yang sejernih kristal dan berani
memperjuangkannya dalam tindakan nyata dalam kehidupan. Mereka memiliki impian
agung yang menyentuh aspek spiritualnya hingga melahirkan motivasi tinggi dalam
memperjuangkannya. Inilah yang disebut dengan “visi pribadi”. Sebuah keinginan
agung yang paling bernilai dalam diri kita,yang menguasai hati, mendominasi pikiran
dalam kehidupan.

Penyakit Kronis Manusia Modern


Kehidupan modern dewasa ini telah melahirkan manusia-manusia yang
cenderung tertarik kepada hal-hal yang serba instan, serba cepat, dan serba mudah.
Ingin memperoleh kekayaan dengan cepat, menggapai popularitas dengan
cepat, meraih kekuasaan dengan mudah dan cepat, dan sebagainya. Mereka
menyenangi hal-hal yang serba instan, mengejar keberhasilan dengan cepat dan
kebahagiaan sesaat. Akibatnya banyak orang mengabaikan nilai-nilai spiritual
kebenaran dalam kehidupan. Mereka senang mengambil jalan pintas, tidak berpikir
panjang jauh ke depan, dan sering kali melakukan cara-cara tidak terpuji untuk
menggapai tujuannya.
Inilah penyakit kronis kebanyakan manusia modern dewasa ini. Mereka hidup
tanpa digerakkan oleh “visi pribadi” yang agung yang berorientasi pada nilai-nilai
spiritual bagi kehidupan yang jauh ke depan. Mereka dikuasai oleh impian dan
kemilaunya kehidupan duniawi sesaat Tidak menempatkan impian atau tujuan agung
dalam kehidupan yang berpusat pada nilai-nilai spiritual yang bersifat universal.
Bagaimana mengarungi lautan luas, tetapi tidak mengenal ke mana seharusnya
perahu diarahkan. Demikianlah ibarat seseorang yang hidupnya tidak digerakkan oleh
visi pribadi yang agung, seperti berlayar terombang-ambing oleh gelombang lautan
kehidupan tanpa arah tujuan yang pasti.

PSIKOLO GI SDM
94

Mereka tidak dapat memilih jalan mana yang benar untuk ditempuh. Kalaupun
memiliki tujuan, itupun tidak sejernih kristal atau setajam pisau belati. Akibatnya,
orang-orang seperti ini tidak memiliki daya atau “powerless” dalam berkarya, bekerja
dan berusaha. Mereka tidak memiliki semangat juang tinggi dalam memenangkan
kehidupan ini. Mereka tidak “istikhamah” dalam memegang teguh nilai-nilai
kebenaran dan kebaikan dalam hidup. Inilah yang melahirkan ketidakdisiplinan, dan
ketidakberdayaan atau “powerless” yang menjadi modal awal bagi kegagalan.
Meskipun memiliki kegiatan yang sangat sibuk, mereka tidak melakukannya
dengan efektif, bahkan tidak memberikan nilai tambah bagi hidupnya. Mereka hanya
membuang-buang waktu dengan mengerjakan hal-hal yang bersifat duniawi yang
kurang penting atau bahkan tidak penting.
Mungkin saja mereka memperoleh keberhasilan, tetapi itu hanyalah
keberhasilan semu. Mungkin saja mereka memperoleh kesenangan, harta berlimpah,
memiliki mobil mewah, kehidupan yang serba gemerlap, tetapi tidak akan
meningkatkan kualitas hidupnya. Bahkan akibat aktivitasnya bisa menimbulkan
dampak yang panjang dan berat arah dan perhitungan yang matang mengenai
risikonya jauh ke depan.
Biarkanlah saya memberikan ilustrasi, seorang karyawan perusahaan yang
bekerja tidak memiliki visi dan komitmen terhadap nilai-nilai kebenaran dan kejujuran.
Maka dalam bekerja akan seenaknya, tanpa takut melanggar aturan yang
ditetapkan. Tidak berpikir panjang untuk mengembangkan profesionalitas,
keterampilan, pengetahuan bagi kemajuan diri dan perusahaannya. la hanya menjadi
orang yang pintar menuntut haknya, dengan tidak memedulikan kewajibannya. Tak
heran apabila dalam waktu singkat, orang seperti ini akan tergusur oleh perubahan
dan tidak akan menjadi pemenang dalam kehidupan pekerjaannya.
Bagaimana dengan seorang pemimpin yang tidak memiliki visi ke depan
berdasarkan nilai-nilai kebenaran? Mereka akan menjadi pemimpin yang tidak bisa
dipegang komitmennya dalam menjalankan amanah kepemimpinan yang dipegangnya.
la akan mudah tergelincir dan menyalahgunakan kekuasaan yang dipegangnya untuk
kepentingan diri dan kelompoknya.

PSIKOLO GI SDM
94

Banyak contoh pemimpin seperti ini, mereka memimpin bukan


menyejahterakan yang dipimpinnya, tetapi menindas, memeras, dan mengorbankan
yang dipimpinnya. Melakukan korupsi, memperkaya diri, menumpuk harta benda
untuk keluarga dan keturunannya. Dengan mudah mengabaikan janjinya dalam
memimpin rakyatnya. Pemimpin seperti ini tidak akan berhasil untuk bertahan lama
dan akan digusur dengan tidak terhormat. Bahkan banyak yang berakhir di penjara di
hari tuanya.
Demikian juga perusahaan yang tidak memiliki visi dan komitmen berdasarkan
nilai-nilai kebenarannya. Mereka tidak takut melakukan usaha melalui nilai-nilai
kebenaran. Mereka tidak takut melakukan usaha melalui cara-cara yang tidak benar,
demi keuntungan bisnis yang sebesar-besarnya. Mereka cenderung berpikir pendek,
ingin meraih keuntungan dengan cepat, sehingga tidak takut melakukan cara-cara
tidak terpuji untuk meraih tujuannya.
Tidak takut melakukan korupsi, menggelapkan pajak, melakukan penipuan,
yang tujuannya adalah keuntungan yang sebanyak-banyaknya.
Perhatikanlah berbagai kasus yang menimpa para pengusaha yang
menggelapkan dana bank hingga triliunan rupiah, kini harus hidup menjadi buronan
atau mendekap di penjara. Kasus yang sedang hangat menjadi pembicaraan, beberapa
pengusaha yang melakukan penggelapan fiktif dari sebuah Bank hingga triliunan
rupiah. Akibat ulahnya, ada yang sudah di penjara seumur hidup, ada yang sedang
menjalani tuntutan hukuman, dan sebagainya. Masih banyak kasus lainnya seperti
melakukan korupsi, menggelapkan paja k, dan lain-lain. Mereka semua rela menukar
kebahagiaan dan keberkahan hidup sejati dengan keuntungan nilai uang.
Mereka tidak berpikir panjang dengan akibat dari tindakan yang mereka
lakukan, karena mementingkan keuntungan sesaat. la tidak menyadari bahwa uang
hanyalah sebuah kesuksesan semu belaka yang mudah sekali sirna. Uang tidak
memiliki arti apa-apa bagi kualitas hidup manusia, kalau mereka mendapatkanya
dengan mengabaikan nilai-nilai kebenaran.

PSIKOLO GI SDM
94

Kekuatan Visi Pribadi


Memiliki visi pribadi menjadikan seseorang dapat memegang teguh nilai-nilai
spiritual kebenaran yang diyakini dalam hatinya. Mereka menjadi sangat fasih
menuturkan apa yang dikendakinya, seolah-olah impiannya tersebut sudah ada, sudah
terlihat dan bahkan seperti nyata didepannya. Hal ini akan mampu memengaruhi
sampai ke tahap emosional dan spiritual seseorang. Mendorong motivasi dari dalam
dirinya untuk mencapai hasil masa depan yang diimpikannya.
Memiliki visi pribadi dapat menjadi tuntunan, motivasi gairah hidup yang tinggi
untuk melangkahkan kaki dalam kehidupan. Menjadikan semua usaha, aktivitas, dan
tindakan hanya fokus tertuju pada sasaran agung tersebut. Inilah yang mendorong
seseorang menjadi pribadi bermotivasi superior dalam bekerja, memiliki disiplin tinggi
dalam berkarya maupun berusaha.
Mereka yang berhasil menjadi pemenang, menghasilkan karya terbaik, apakah
para pemimpin, pengusaha, karyawan, pegawai, seniman maupun orang-orang yang
sukses dalam berbagai bidang kehidupan, adalah orang-orang yang “visioner”. Orang
yang memiliki angan-angan kehidupan yang jauh ke depan.
Bagaimana kekuatan memiliki visi dapat mendorong keberhasilan seseorang?
Kisah Nelson Mandela dapat menjadi gambaran bagi kita semua. Berdasarkan latar
belakang kehidupannya, Nelson Mandela muda pernah memiliki impian untuk
membebaskan rakyat Afrika Selatan dari tekanan politik rasialisme. Mulai tahun 1942,
ia memutuskan mengubah impiannya menjadi tujuan hidupnya.
Keputusannya tersebut diubahnya menjadi tindakan nyata dengan terjun ke
dunia politik dan aktif terlibat aksi-aksi dan organisasi politik.
Kehidupan Nelson menjadi berubah, dia mengalami berbagai tekanan,
kesulitan, dipenjarakan bertahun-tahun, berpindah-pindah dari satu penjara ke
penjara lainnya. Namun hal ini tidak pernah menyurutkan niatnya. Akhirnya, Nelson
berhasil menerima hadiah Perdamaian Nobel pada tahun 1993. Terpilih menjadi
Presiden Afrika Selatan untuk masa jabatan 10 Mei 1994 hingga Juni 1999. Berhasil
mewujudkan impiannya membebaskan rakyatnya dari tekanan politik rasialisme.

PSIKOLO GI SDM
94

TAHAPAN MENGUBAH VISI MENJADI MISI

Impian Agung Menetapkan Suara Hati


Dalam Hati Visi Pribadi Spiritual

Visualisasi ke Dalam
Tujuan Hidup

Total Action
(Day to Day Activity)

KEBERHASILAN
PRIBADI

Kisah Nelson Mandela di atas merupakan ilustrasi begitu pentingnya memiliki


visi hidup atau sasaran agung. Yakni kemampuan melihat dan merasakan sesuatu pada
ruang masa depan melalui kepekaan hatinya. Visi pribadi ini menjadi pendorong
semangat yang kuat, tidak mudah menyerah menghadapi tantangan, hambatan,
maupun kesulitan yang menghadang. Langkah-langkah dalam kehidupan menjadi
efektif hanya tertuju pada sasaran.
Merencanakan hidup menjadi pemenang, perlu dimulai dengan menetapkan
visi pribadi atau keinginan agung yang menguasai hati dan pikiran. Mendefinisikan
keinginan tersebut dengan jelas dan memegang teguh nilai-nilai kebenaran yang kita
yakini dalam hati. Kemudian mewujudkannya melalui tindakan nyata dalam kehidupan
sehari-hari.
Memiliki visi yang agung yang berdasarkan nilai-nilai spiritual, berarti berusaha
memahami sang pemilik nilai spiritual yang tertanam dalam hati kita. Dialah Allah

PSIKOLO GI SDM
94

Tuhan YME sebagai pemilik nilai-nilai kemuliaan yang sudah “built in” dalam hati yang
menjadi sumber makna tertinggi kehidupan.
Memiliki sifat-sifat seperti ini dapat mengarahkan kita aktif berkarya dengan
kinerja optimal di dunia ini, namun tetap memegang teguh “inner values” dalam diri.
Inilah pribadi unggul, yang mencmnatkan hati sebagai pusat orbit, memiliki visi
jauh ke depan sebagai wujud kecintaan pada sifat Allah Yang Maha Memiliki Visi Jauh
ke Depan.

PSIKOLO GI SDM
94

MENGHIDUPKAN ENERGI POSITIF


BAGI KEBERHASILAN

“Bagi lebah, bunga adalah pancuran kebidupan. Bagi bunga memberi


kebahagiaan adalah kebutuhan dan kenikmatan. Tenggelamkan diri Anda
dalam kenikmatan seperti bunga bagi lebah.”
- Kahlil Gibran -

Dalam semboyan filsafat Yunani dikenal sebuah ungkapan melalui semboyan


“Panta Rei”, terus bergerak. Ya begitulah hidup, adanya hidup berarti adanya gerak.
Manusia sebagai makhluk sempurna ciptaan Allah yang telah dianugerahi potensi
kecerdasan hati, akal pikiran, dan kesempurnaan fisik, akan terus menerus bergerak,
bergiat dalam berkarya, dan bekerja hingga pada titik tertentu manusia tunduk pada
hukum “sunnatullah” yakni kematian.
Hidup di dunia adalah kesempatan bagi manusia untuk berjuang habis-habisan
mengoptimalkan anugerah dalam dirinya untuk menanamkan benih-benih kebaikan
dalam setiap langkah kehidupan. Namun realitas yang berkembang dalam era
reformasi ini, masih banyak yang menjalani hidup dengan menunggu kebaikan,
dibandingkan dengan menghasilkan kebaikan. Masih banyak di antara kita yang
menunggu dilayani dibandingkan berusaha menjadi manusia yang senang melayani
kebutuhan manusia lainnya.
Bahkan banyak manusia yang kini mengalami kemerosotan nilai-nilai kebaikan
dan moral individu. Hal ini ditunjukkan dalam berbagai berita yang sampai dihadapan
kita, semakin maraknya korupsi, kolusi, penyimpangan kekuasaan, eksploitasi sumber
daya alam seperti illegal logging, pelanggaran etika, dan moral kehidupan yang
dilakukan oleh berbagai kalangan seperti tokoh masyarakat, pengusaha, para
professional, artis, dan masyarakat lainnya.

PSIKOLO GI SDM
94

Menghidupkan Energi Positif


John C. Maxwell mengungkapkan “People don't care how much you know until
they know how much you care.” Pelajaran penting yang dapat kita ambil dari makna
kalimat ini adalah bahwa kemampuan, pengetahuan, dan apa pun yang kita miliki pada
akhirnya tidak seberapa penting diban-ding nilai-nilai yang kita pancarkan untuk orang
lain.
Nilai-nilai itu adalah energi positif yang kita lepaskan kepada orang lain. Artinya
banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan positif untuk orang lain. Memandang hidup ini
dari kacamata positif dan banyak melakukan hal-hal positif bagi orang lain dan
kehidupan.
Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan pada saat menolong orang yang
mengalami kesusahan? Menolong orang lain pekerjaan positif, artinya kita melepaskan
energi positif kepada orang lain. Hasilnya adalah sebuah kebahagiaan yang menyentuh
aspek spiritual kita.

Setiap energi positif berupa kebaikan kepada orang lain adalah saham bagi
kehidupan dunia dan akhirat. Tak ada satu kebaikan pun di dunia ini yang sia-sia di
hadapan Allah Swt. Bahkan dalam keyakinan keagamaan, Allah akan menggandakan 10

PSIKOLO GI SDM
94

kali lipat, bahkan hingga tujuh ratus kali lipat kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih
dan ikhlas dalam kebaikan.
Namun, berbagai godaan internal “nafsu” dan eksternal “lingkungan” kerap
membuat orang yang hendak berbuat baik terhalang, kemudian suka menunda-nunda,
hingga akhirnya tidak sempat berbuat baik. Kisah Firaun ketika menolak dakwah Nabi
Musa dapat menjadi pelajaran berharga. Padahal, telah tampak bukti-bukti
kenabiannya. Firaun akhirnya binasa, tobatnya pun akhirnya tertolak dan
kehidupannya berakhir dengan kesia-siaan.
Menunda menghidupkan energi positif dalam diri berarti membuang waktu,
usia, kesempatan yang telah diberikan Allah Swt. Amanat kehidupan yang agung bagi
setiap manusia di dunia ini sesungguhnya hanya dapat dijalankan kalau diri kita dapat
meningkatkan kualitas pribadi dalam kehidupan ini menjadi lebih tinggi. Manusia
secara pribadi akan tumbuh menjadi pribadi yang penuh potensi dan keagungan, kalau
dapat menghidupkan sumber-sumber energi positif dalam dirinya untuk memberikan
manfaat bagi orang lain.
Kualitas pribadi yang tinggi akan lahir dari banyaknya energi positif yang
dikeluarkan dari diri kita untuk orang lain dan kehidupan. Berbagai sumber energi
positif ini akan membentuk kualitas kehidupan yang penuh potensi dan keagungan
sehingga meninggalkan keharuman diri bagi kehidupan. Energi positif yang keluar dari
dalam diri, akan kembali mungkin dalam bentuk berbeda, seperti kemuliaan akhlak,
kebahagiaan hati, kepuasan jiwa, ketenangan hidup, kemudahan rezeki, dan
keagungan hidup.

Apa saja sumber-sumber energi positif yang dapat mendukung keberhasilan


hidup yang penuh potensi dan keagungan insani?

Berinvestasi Kebaikan
Sebuah nasihat yang selalu tertanam dalam hati saya sampai kini adalah, agar
selalu “menanamkan kebaikan” dalam hidup ini. Saya yakin, sebagian besar manusia
sudah menerima nasihat bijak seperti ini daripada orang tua atau ibu mereka. Inti dari

PSIKOLO GI SDM
94

nasihat itu adalah agar kita menempatkan cita-cita paling penting dalam hidup adalah
selalu “menanamkan kebaikan.”
Kalau kita menelaah dari nilai-nilai kehidupan keagamaan, nasihat ini sangat
relevan dengan apa yang secara tegas disampaikan oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa
dalam kitab suciNya yang menyatakan, “Tidak ada yang dapat diunggulkan bagi
manusia, kecuali apa yang dia usahakan untuk kebaikan secara individu.” Kebaikan
secara individu menjadi panjatan dalam menata diri untuk menjadi pribadi yang
berkualitas dalam meraih kehidupan yang penuh potensi dan keagungan.
Kebaikan secara individu menjadi landasan penting dalam membangun kualitas
pribadi kita. Apakah dalam keluarga, dalam organisasi, dalam pekerjaan maupun
dalam bisnis, hubungan antar manusia akan semakin meningkat dan semakin
mendalam, bila senantiasa dilandasi kebaikan individu dan kesediaan berbagi kebaikan
dengan orang lain. Kebaikan dari masing-masing individu ini dapat menjadikan
kebaikan dalam masyarakat, sehingga terbangun kehidupan yang damai dan bahagia.
Di mata seorang ibu, “menanamkan kebaikan” dalam hidup merupakan nasihat
paling penting. Menaburkan kebaikan hendaknya menjadi cita-cita terpenting dalam
hidup ini. Oleh karena menaburkan kebaikan berarti menghidupkan sumber energi
positif dari dalam diri untuk orang lain dan alam semesta. Energi ini akan kembali
kepada kita dan memberikan berbagai kemudahan dalam kehidupan.
Menjadi apa pun kita saat ini, apakah presiden, menteri, konglomerat, direktur
utama, manager, atau pegawai biasa, memiliki pangkat apa pun kita, apakah jenderal,
kolonel, kapten, atau prajurit biasa, memiliki gelar apa pun diri kita, apakah profesor,
doktor, master, sarjana, atau lainnya, yang terpenting adalah “menanamkan kebaikan”
kepada orang lain. Semua pangkat, gelar, dan jabatan itu tidak akan memberikan
makna bagi kualitas pribadi seseorang bahkan hanya akan berakhir dengan kesia-siaan
kalau tidak digunakannya untuk menanamkan kebaikan.
Banyak pintu kebaikan yang dapat dilakukan dan menjadi sumber energi positif
keberhasilan, seperti :
1. Kalau memiliki ilmu, gunakanlah untuk mencerdaskan orang lain.
2. Kalau memiliki harta, gunakan untuk kebaikan banyak orang.

PSIKOLO GI SDM
94

3. Kalau memiliki kekuasaan, gunakanlah untuk menyejahterakan banyak orang.


4. Kalau memiliki tenaga, gunakan untuk membantu banyak orang.
5. Kalau menjadi penegak hukum, berikanlah perlindungan dan keadilan kepada
banyak orang.
6. Kalau menjadi pengusaha, jalankan usaha untuk memberikan manfaat dan
kebaikan banyak orang.

Intinya mulailah dengan hal-hal sederhana dan mudah dilakukan sesuai dengan
kemampuan diri kita. Mulailah dari lingkungan terdekat dan mulailah sekarang ini juga.
Semakin banyak menaburkan benih-benih kebaikan berarti semakin banyak
melepaskan energi positif dari dalam diri. Mereka yang dapat menggunakan potensi
dirinya untuk menaburkan benih-benih kebaikan, maka akan memberikan kemudahan
dalam hidup. Inilah prinsip menjadikan setiap kehadiran kita adalah rahmat bagi orang
lain, dan alam semesta atau “rahmatan liI alamin”

Menghidupkan Sikap Empati


Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Empati berbeda pengertiannya
dengan sikap simpati. Simpati lebih merupakan kesepakatan penilaian terhadap orang
lain. Sedangkan empati lebih menekankan pada mengerti orang lain, memahami
kondisi orang lain secara emosional dan intelektual. Menggunakan ketajaman mata
hati untuk memahami pikiran orang lain, memerhatikan kebutuhan orang lain,
berusaha melihat kesulitan orang lain.
Empati itu dibangun dari kesadaran diri, semakin terbuka kita terhadap emosi
diri sendiri, semakin terampil kita memahami kerangka pikiran orang lain.
Sederhananya, bersikap empati itu dapat memandang keluar melalui kerangka pikiran
orang lain, perasaan orang lain, atau melihat dunia dan hubungan dengan orang lain
melalui kacamata orang lain.
Kemampuan berempati yaitu kemampuan untuk memahami dan mengetahui
bagaimana kerangka pikiran dan perasaan orang lain berpengaruh dalam berbagai
aspek keberhasilan dalam kehidupan kita, mulai dari bisnis, manajemen, pekerjaan,
penjualan, hingga masalah asmara dan hubungan dalam keluarga. Sedangkan tidak

PSIKOLO GI SDM
94

memiliki empati, akibatnya juga sangat nyata, seperti ketidakperdulian kepada orang
lain, tidak berperasaan kepada orang lain hingga tega berlaku kekerasan dan kriminal
kepada orang lain.
Bagaimana caranya meningkatkan empati? Kita dapat memulai dari hal-hal
sederhana di bawah ini.
• Menumbuhkan pemahaman dan perasaan dari dalam jiwa kita.
• Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan kepentingan orang lain
• Memiliki kerendahan hati.
• Kesediaan berbagai kebaikan dengan orang lain.
• Memiliki kesediaan hati berbagai kegembiraan di saat memperoleh kemenangan.
• Memberikan dorongan di saat orang lain mengalami kesulitan.

Hasil dari tes yang dilakukan terhadap lebih dari tujuh ribu orang Amerika
Serikat serta 18 negara-negara lainnya, sebagaimana dikutip oleh Daniel Goleman
dalam bukunya Emotional Intelligence menyatakan bahwa manfaat mampu membaca
perasaan orang lain atau “kecakapan empati” mencakup lebih pandai menyesuaikan
diri secara emosional, lebih populer, lebih mudah bergaul dan lebih peka. Unsur-unsur
ini yang akan semakin menghidupkan energi positif yang menunjang keberhasilan
seseorang dalam kehidupan.

Rendah Hati dan Bersyukur


Hidup kita adalah pemberian Allah Tuhan Yang Memiliki Kehidupan. Maka
berdirilah dalam kehidupan dunia ini sebagai “objek” penerima karunia kehidupan dari
Allah. Berdirilah pada posisi diri kita sebagai “hamba” atau “abdi” dari Allah Yang Maha
Kuasa terhadap hidup ini.
Marilah kita renungkan sejenak apa yang sudah dianugerahkan Allah Tuhan
Yang Maha Pemberi kepada diri kita. Pikirkan kembali, begitu banyaknya kenikmatan
dan anugerah istimewa yang sudah diberikan Tuhan kepada kita, seperti :
• Kesehatan badan kita dan keluarga kita.
• Sandang pangan yang sudah kita nikmati selama ini.
• Kehidupan yang tenang, damai, dan bahagia selama ini.

PSIKOLO GI SDM
94

• Betapa bernilai memiliki kedua mata yang mampu melihat dunia.


• Betapa berharganya memiliki kedua kaki menopang beban tubuh kita.
• Betapa sangat istimewanya karunia kecerdasan akal dan pikiran kita.
• Betapa berharganya memiliki kekuatan fisik yang sempurna.
• Dan lain sebagainya.

Apakah Anda merasa semua itu sangatlah tidak berarti dibandingkan dengan
sesuatu yang kita kejar dan belum kita miliki selama ini? Semua itu tidak ternilai
harganya, maka pantaslah kalau kita senantiasa bersikap rendah hati dan bersyukur
kepada Allah.
Berbeda dari rendah diri yang merupakan kelemahan, memiliki sikap rendah
hati justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa
bersikap rendah hati. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai
keunggulan orang lain. Sedangkan bersyukur, berarti menghargai karunia yang
diberikanNya. Kesadaran bersyukur akan pemberian Allah dapat membuka mata hati
kita, membuka pikiran kita menjadi fokus pada memberi dan kesediaan untuk berbagi,
bukannya fokus pada mengharap sesuatu yang belum ada.
Rendah hati dan bersyukur berarti mengakui adanya karunia dari Allah Yang
Maha Memiliki Kehidupan, bukan dari lainnya. Berbagai hal yang sudah kita dapatkan
dalam berbisnis, dalam bekerja, dalam berusaha, pada hakikatnya datangnya dari
Allah. Mungkin saja penyebabnya dari sahabat, keluarga, saudara, teman bekerja,
berdagang, berbisnis, atau lainnya. Namun semua itu hanyalah perantara.
Kesadaran semuanya adalah pemberian Allah Sang Maha Pemberi, akan
memengaruhi keikhlasan hati dan lisan untuk mengagungkan Dzat Yang Maha Agung.
Keikhlasan hati dan lisan akan menggerakkan anggota badan untuk menggunakannya
sesuai sifat-sifat kemuliaan Allah Sang Pemberi Kehidupan.
Kebiasaan Bersyukur, tidak berarti mematikan semangat dan motivasi untuk
maju dan meraih prestasi kehidupan yang lebih tinggi. Namun kesadaran seperti ini
akan menjadikan kita tidak serakah serta mengabaikan anugerah dan karunia yang
sudah kita miliki. Kesadaran seperti ini menjadikan kita mampu menikmati setiap
tahapan proses kehidupan menuju tujuan dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan.

PSIKOLO GI SDM
94

Meyakini bahwa semuanya adalah milik Allah Tuhan Yang Maha Memiliki dan
akan kembali kepadaNya. Dengan kebiasaan bersyukur, maka rasakan keberhasilan
yang sesungguhnya, “The ultimate meaning” atau makna tertinggi kehidupan, yakni
merasakan kebahagiaan dalam rasa syukur kepada Tuhan.

Komitmen Total Kepada Allah


Komitmen total kepada Allah artinya berjanji untuk “mengabdikan hidup”
hanya untuk Allah. Berikrar kepada diri sendiri bahwa hidup ini adalah pengabdian
kepada Allah. Meyakini secara bulat bahwa Dia-lah Allah yang berkuasa memberikan
hidup dan mengambilnya kembali. Meyakini Allah-lah yang berkuasa memberikan
kemudahan, keberhasilan, atau kesulitan dalam kehidupan kita. Inilah prinsip
komitmen total, melakukan semua kegiatan dalam kehidupan dengan kesungguhan
hati hanya untuk pengabdian kepada Allah
Komitmen total kepada Allah berarti memiliki ketundukan dan ketakwaan
kepada Allah. Setiap orang yang memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah,
menetapi segala yang diridhai Allah dalam kehidupan segala kondisi maka Allah akan
memberikan keteguhan di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan menjadikan baginya
jalan keluar dalam setiap permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan
memberikan kepadanya rezeki secara tidak terduga.

Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah, “Yaitu barang siapa yang
bertakwa kepada Allah dalam segala yang diperintahkan dan menjauhi apa
saja yang Dia larang, maka Allah akan memberikan jalan keluar dalam setiap
urusannya, dan Dia akan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-
sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas sama sekali sebelumnya”.

Inilah makna dari hasil komitmen total kepada Allah. Komitmen total, artinya
menghadapi wajah hanya kepada Allah. Hidupnya sepenuhnya merupakan bentuk
“pengabdian” sebagai “hamba” Allah. Memperbanyak melepaskan energi positif
dalam diri, menggunakan segenap potensi diri untuk tujuan mulia dan mensyukuri
segala karunia hidup. Ridha dan bersabar dalam setiap langkah kehidupan, tidak
pernah berhenti berikhtiar menyempurnakan kehidupan. Kedisiplinan inilah yang
dapat melahirkan kehidupan penuh potensi dan keagungan.

PSIKOLO GI SDM
94

MENGUBAH DIRI MENJADI SEORANG PEMENANG

“Temuan terbesar darigenerasi mana pun adalah bahwa orang dapat


mengubah hidup mereka dengan mengubah sihap mental mereka”.
- Albert Schweitzer –

Seorang kawan yang sudah lama tidak bertemu, belum lama ini datang
menemui saya menceritakan kesulitan hidup yang sedang dialaminya. Dia mengatakan
dirinya sudah melakukan banyak usaha, mulai berganti-ganti pekerjaan, hingga
akhirnya berganti-ganti jenis usaha yang dilakukan, namun selalu mengalami
kegagalan. Bahkan kini satu-satunya usaha yang sedang dijalankannya untuk
menghidupi keluarganya, mengalami masalah besar dengan menyisakan beban utang
bank yang belum terselesaikan.
Dia merasa beban hidupnya semakin besar. Meskipun sudah bekerja dengan
keras dalam hidup ini, tetapi belum berhasil meraih kesuksesan. Sehingga ia merasa
sangat lelah dalam menjalani hidup ini.
Motivasinya seakan hampir padam, maka dia menemui beberapa teman
dekatnya untuk mendapatkan masukan dan dukungan dari teman-temanya.
Kawan saya ini sebenarnya seorang yang menyenangi belajar dan membaca
buku, khususnya tentang kepemimpinan, motivasi, dan pengembangan diri. la
mengatakan, “Saya sering membaca berbagai buku motivasi dan pengembangan diri,
mengikuti berbagai seminar dan training motivasi, namun mengapa saya belum bisa
berhasil meraih sukses?” Dia merasa sudah menggunakan segenap potensi yang ada
dalam dirinya untuk berjuang dalam hidup ini, tetapi merasa belum berhasil meraih
sukses yang diinginkannya.
Berbicara panjang lebar dengannya, saya menangkap kegelisahan hatinya
sangat mendalam. Kondisi mentalnya tampak sangat tertekan. Pikirannya dipenuhi
berbagai ketidakpuasan terhadap orang lain dan berbagai faktor luar lainnya. Dia
menganggap seolah-olah berbagai faktor luar dirinya itulah yang memengaruhi
kegagalan demi kegagalan dalam hidupnya. Berbagai situasi di luar dirinyalah sebagai

PSIKOLO GI SDM
94

biang keladi dari kesulitan dan kegagalan hidupnya selama ini. la menjadi pribadi yang
sering menyalahkan orang lain. Mengapa faktor-faktor luar yang mengakibatkan
dirinya tidak bisa melesat tinggi menuju kesuksesan
Kemudian yang sering kali muncul dari ucapannya adalah, “seandainya saja
saya......”
Dalam kehidupan, kita sering kali menemui orang-orang seperti ini. Mereka
merasa sudah sangat keras berjuang dalam hidupnya, tetapi merasa belum berhasil
meraih sukses yang diinginkannya. Mereka merasa sudah menggunakan segenap
potensi dirinya dalam bekerja keras, namun sepertinya keberhasilan belum berpihak
kepadanya. Bahkan beban hidup yang di pundaknya terasa semakin berat. Mereka
menjadi kehilangan motivasi berjuang, mengalami tekanan mental, dan akhirnya
menganggap dirinya adalah orang yang sudah gagal dalam hidup ini.
Dalam sebuah penelitian dan pengamatannya, G.W Carver mengatakan,
“Sembilan puluh persen kegagalan datang dari mereka yang biasa mencari-cari
alasan”.
Menurut Carver, sering kali manusia sendirilah yang menciptakan kegagalan
dengan sikap pribadi yang senang mencari-cari alasan. Mereka lebih melihat kepada
faktor-faktor dari luar dirinya sebagai biang keladi kesalahan dibandingkan melihat ke
dalam dirinya sendiri. Sikap mental seperti inilah yang memegang peranan penting
dalam mendorong seseorang mengalami kegagalan dan kesulitan dalam hidup.

Dimulai dengan Menata Hati


Dalam tubuh manusia ada satu bagian tubuh yang dinamakan hati, yang
merupakan pusat makna tertinggi kehidupan atau “the ultimate meaning” yang
paling berpengaruh dalam hidup. Peranan dan kedudukan hati sangat penting bagi
keberhasilan dan kegagalan hidup manusia. Hal ini diperkuat oleh pernyataan
Muhammad saw., “Ingatlah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu ada segumpal
daging, apabila ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, tidak lain dan tidak bukan itulah
yang dikatakan hati. “Demikianlah, peranan hati sangat penting dalam menentukan
keberhasilan dan kegagalan hidup seseorang.

PSIKOLO GI SDM
94

Hati merupakan pusat jiwa manusia yang memiliki sifat-sifat “Illahiah” yang
bersumber dari Allah Sang Pemilik Kehidupan. Berbagai sifat keagungan ini sudah
“built in” di dalam diri setiap individu. Selain hati ada bagian lain yang sangat
berpengaruh yakni otak manusia. Otak manusia merupakan hamba yang sangat patuh
mengikuti perintah hati. Sebagai hambanya hati, otak akan selalu siap menerima
instruksi dari hati kita. la akan patuh dan tunduk atas perintah apa pun yang diberikan
oleh hati, kemudian meres-ponsnya melalui pancaindra yang kita miliki.
Kalau kita berbicara tentang keberhasilan, kegagalan, kekhawatiran,
kegelisahan, dan ketakutan yang dirasakan manusia, itu semua sesungguhnya
bersumber dari hati. Intinya semua yang dialami manusia tersebut, diawali dari hati
yang kemudian memerintahkan otak untuk bekerja menggunakan pancaindra kita.

Ketika hati kita memiliki sebuah impian indah tentang keberhasilan, maka hati
akan berkreasi menciptakan berbagai hal yarig indah, positif, dan lainnya. Otak sebagai
hambanya hati akan memproses hal-hal yang indah, positif yang berhubungan dengan
keberhasilan tersebut, sehingga keberhasilan hidup benar-benar terwujud sesuai yang
diinginkan hati.

PSIKOLO GI SDM
94

Sebaliknya, kalau hati dipenuhi perasaan tentang kegagalan, ketakutan, maka


hati akan berkreasi tentang hal-hal yang menakutkan, maka hati akan berkreasi
tentang hal-hal yang menakutkan dan mengenai kegagalan.
Kemudian hati memerintahkan otak untuk memprosesnya. Otak akan
memerintahkan pancaindra yang dapat memengaruhi sikap hidup kita sehingga
benarkah kegagalan itu yang akan kita dapatkan. Artinya, ketika hati memiliki
keyakinan akan kegagalan maka itulah yang akan kita dapatkan. Maka berhati-hatilah
dalam mengelola hati kita.
Keyakinan hati sangat menentukan masa depan yang kita dapatkan. Kalau kita
menginginkan keberhasilan, pertama-tama arahkan impian indah hati tentang
keberhasilan, sehingga otak akan memprosesnya dan memerintahkan pancaindra
untuk mewujudkan keberhasilan tersebut.
Hati manusia sesungguhnya sudah memiliki cahaya “Illahiah” yang sangat
mulia.
Namun sering kali cahaya kemuliaan dalam hati ini tertutupi oleh berbagai
pengaruh informasi negatif yang diterima manusia dalam kehidupannya.
Berbagai hal tersebut dapat memengaruhi paradigma keyakinan yang salah
dalam diri kita. Akibatnya, berbagai cahaya hati tidak dapat menyinari kehidupan
manusia, karena tertutup oleh belenggu negatif dalam dirinya. Sifat mulia hati menjadi
tertutupi oleh paradigma yang salah yang akhirnya dapat memengaruhi masa depan
kita. Oleh karena itu, sangat diperlukan kecerdasan manusia untuk mengelola
informasi yang dapat memengaruhi hati.
Berusahalah untuk memandang kehidupan tidak hanya menggunakan mata
indra kita, tetapi juga dengan menggunakan ketajaman mata hati yang merupakan
mata Tuhan. Mengarahkan hati hanya kepada keyakinan positif dan indah tentang
keberhasilan dan masa depan yang lebih baik.
Menempatkan hati hanya menuju kepada sifat-sifat keagungan yang
bersumber dari Allah.
Di dalam hati kita sudah bersemayam dorongan “drive” yang memerintahkan
otak dan pikiran untuk berkarya, mencipta, kreatif, inovatif, produktif, dan sebagainya.

PSIKOLO GI SDM
94

Membuka hati kita pada hal-hal indah kesuksesan, dapat mendorong hati berkreasi
positif, dan memerintahkan otak untuk menjadi seorang pemenang.
Memiliki keyakinan positif dapat membentuk sikap dan karakter kepribadian
kita.
Selalu memandang positif tentang masa depan, mengedepankan nilai-nilai
keagungan berdasarkan hati nurani. Memandang kehidupan jauh ke depan dengan
semangat dan optimisme tinggi.
Keberhasilan, kesuksesan maupun kegagalan itu dimulai dari dalam hati kita
sendiri. Dengan mengarahkan keyakinan hati kepada hal-hal positif dan menjadi
seorang pemenang, itulah yang akan kita dapatkan.

Membuka Belenggu Pikiran


Pikiran seseorang sering kali tertutup oleh adanya pengaruh paradigma yang
salah yang diciptakannya sendiri, maupun dari pengaruh lingkungan. Bagaimana
paradigma yang salah yang kita ciptakan sendiri dapat membelenggu pikiran sehingga
kita tidak bisa melesat menuju kesuksesan?
Marilah kita perhatikan bagaimana seorang pelatih gajah dalam mengendalikan
sang gajah yang dilatihnya. Ada sebuah percobaan yang dilakukan seorang pelatih
gajah dalam melatih gajah-gajahnya agar menjadi gajah yang jinak dan mudah
dikendalikan. Begini caranya, ketika seekor gajah masih kecil, pelatih akan mengikat
gajahnya dengan tali yang panjangnya sekitar 3 meter dan mengikat kuat ujung tali
tersebut dengan pasak yang menancap kuat di tanah.
Gajah yang telah diikat tali berusaha memberontak untuk melepaskan diri dari
ikatannya. Gajah ini mengambil ancang-ancang untuk melepaskan diri, tapi tidak
mampu karena dia masih kecil dan belum memiliki kekuatan. Anak gajah itu terus
mencoba melawan kekuatan yang mengekangnya untuk melepaskan diri. Diulangi lagi
dan diulangi lagi, selalu gagal. Semakin keras dia mencoba, semakin sakit kakinya
tertahan tali yang mengikatnya.
Sampailah pada suatu titik di mana anak gajah itu tidak pernah lagi berusaha
melepaskan diri. Gajah itu merasa tindakannya adalah sia-sia belaka.

PSIKOLO GI SDM
94

Dalam benak pikirannya tertanam paradigm bahwa dirinya tidak memiliki


kekuatan untuk melepaskan diri dari ikatan itu.
BELENGGU “COVER” PIKIRAN

la telah merasa gagal beberapa kali sebelumnya sehingga menganggap dirinya


tidak mampu melakukannya.
Bertahun-tahun kemudian, ketika gajah itu sudah tumbuh menjadi seekor gajah
dewasa dengan badan yang sempurna dan kekuatan tenaga yang besar, paradigma itu
tetap melekat dan membelenggu pikirannya. Gajah itu tidak pernah lagi mencoba
melepaskan diri dari kekangan ikatan tali.
Karena mengira tindakan itu adalah sia-sia. Padahal dengan kondisi badan dan
kekuatannya sekarang yang semakin besar, dengan satu gerakan ringan saja dia akan
dapat melepaskan pasak yang mengekangnya tersebut. Bahkan dengan kekuatannya,
kini dia dapat memindahkan barang kayu besar sekalipun. Tapi ia telah dibiasakan
untuk tidak mencobanya lagi. Sungguh ironis bukan?
Sering kali manusia telah menutupi potensi dirinya yang luar biasa dengan
paradigma-paradigma keliru dalam pikiran yang diciptakannya sendiri. Seperti halnya

PSIKOLO GI SDM
94

kisah anak gajah di atas, setelah sekian kali berusaha dan merasa gagal, kemudian
menganggap dirinya tidak mampu, kemudian kehilangan gairah untuk mencobanya
lagi.
Banyak manusia kehilangan motivasi melepaskan diri dari kegagalan dan
kesulitan yang membelenggu pikirannya karena pikirannya telah ter-”cover” oleh
berbagai paradigma salah yang diciptakannya sendiri. Beberapa paradigma salah yang
merupakan selubung yang membelenggu pikiran adalah :
• Menganggap diri kita orang yang gagal
• Menganggap diri kita tidak mampu
• Menganggap diri kita lemah
• Menganggap diri kita bodoh
• Dan lain-lain.

Inilah yang membatasi seseorang tidak bisa melesat melampaui kesuksesan


menuju tangga keagungan. Padahal setiap individu memiliki potensi kedahsyatan akal
pikiran yang sudah ada dalam dirinya masing-masing. Namun banyak manusia yang
kurang menyadari kedahsyatan potensi akal pikiran dalam dirinya. Yang perlu kita
lakukan adalah mengubah cara pandang dan cara berpikir kita bahwa kita memiliki
potensi luar biasa untuk menjadi seorang pemenang. Membuka kesadaran hati dan
membuka pikiran untuk mau mengubah diri kita menjadi seorang pemenang.
Mengoptimalkan kedahsyatan akal pikiran dengan mengalahkan selubung
paradigma keliru yang kita ciptakan sendiri.
Dengan membuka belenggu hati dan pikiran akan dapat membokar mental blok
yang menghambat potensi kedahsyatan akal pikiran kita. Mengalahkan mental blok
dalam diri dapat melahirkan kekuatan baru untuk mengembangkan diri melebihi batas
kemampuan pribadi hingga menjadi seorang pemenang.

Mengubah Sikap Menjadi Seorang Pemenang


Menjadi seorang pemenang dalam hidup dapat dimulai dengan melihat ke
dalam diri kita sendiri. Maka menyalahkan berbagai faktor luar sebagai penyebab
kegagalan dalam hidup yang kita dapatkan, bukanlah cara yang bijaksana. Yang perlu

PSIKOLO GI SDM
94

dilakukan adalah memulai melakukan perubahan dari dalam diri kita sendiri, terlepas
seberapa buruknya keadaan di luar kita sendiri. Memulai mengubah cara pandang dan
cara berpikir dari dalam diri kita sendiri sehingga dapat mengubah sikap hidup kita.

Tahapan Mengubah Diri


MENJADI PEMENANG

Kesadaran Sukses
Dimulai dari Hati
dan Pikiran

Menetapkan LAsan
Pentingya
Kesuksesan

Meyakini
Kemampuan DIri
Sendiri

Menyalurkan
Energi
Dalam Diri

Menjadi
Seorang
Pemenang

PSIKOLO GI SDM
94

POTENSI KEBERANIAN

“Motivasi adalah api dari dalam. Jika orang lain mencoba menyalahkannya
untuk Anda, kemungkinan apinya hanya menyala sebentar”
- Stephen R. Covey -

Ketika menjadi bagian kehidupan, setiap manusia dikelilingi oleh keinginan-


keinginan yang menguasai pikirannya. Seperti keinginan untuk maju, keinginan meraih
sukses, keinginan untuk berkembang, keinginan mencapai tujuan, keinginan menjadi
kaya raya, dan keinginan menjadi seseorang dalam hidup ini.
• Meskipun manusia sudah memiliki keinginan yang ingin diraihnya, tetapi mengapa
banyak orang yang tidak berhasil mewujudkan keinginannya?
• Mengapa banyak orang yang kehilangan kesempatan dalam meraih keinginannya?
• Mengapa banyak orang yang gagal dalam meraih tujuan kesuksesannya?

Banyak hal yang dapat menjadi biang keladi dari kegagalan seseorang dalam
mewujudkan keinginan-keinginannya. Namun menurut saya, tidak ada yang lebih
berbahaya yang menjadi biang keladi terhadap kegagalan seseorang, kehilangan
kesempatan, ketidakberhasilan seseorang, selain dikuasai oleh rasa takut. Ya, memiliki
rasa takut yang tidak pada tempatnya sangat berbahaya dalam menghambat
seseorang mewujudkan keinginannya. Rasa takut ini begitu lugas, tegas dalam
menguasai dan mengendalikan keinginan seseorang, hingga dapat mengakibatkan
kegagalan. Rasa takut ini dapat menguasai dan mengendalikan keinginan seseorang
hingga dapat mengakibatkan kegagalan. Rasa takut ini dapat menguasai pikiran
seseorang hingga menjadikan dirinya kehila-ngan kesempatan berharga yang sudah
ada di hadapannya.

Keberanian Awal dari Mencoba


Apakah pemain tenis berpikir terlebih dahulu untuk meyakinkan dirinya
tentang bagaimana ia harus mengembalikan pukulan lawan sementara bola deras
menuju kepadanya? Anda harus mengambil langkah seperti bernapas. Oliver Wendell

PSIKOLO GI SDM
94

Holmes, Jr. mengatakan,“Hidup ini adalah berbuat dan merasa. Orang harus
melakukan keduanya sesuai dengan waktunya yang tepat; bila tidak demikian, orang
tersebut sebenarnya tidak pernah ada.”
Hidup adalah pilihan, bukan kemungkinan. Biarkan pikiran kita bebas
menentukan pilihan hidup berdasarkan kehendak hati, tanpa dihalangi ketakutan,
kekhawatiran, dan keragu-raguan.
Penulis profesional akan tertawa bila seseorang mengatakan, “Saya harus
menanti suasana batin saya baik. Saya mesti menanti munculnya inspirasi.” Bila orang
selalu bersikap seperti itu, maka tidak akan ada orang yang mampu hidup dengan
profesi sebagai penulis. Ada batas waktu yang harus dipenuhi. Tambahan pula,
semakin kita menulis, semakin banyak inspirasi numcul, karena aksi merangsang
pikiran, menggali dari bawah sadar kita kebenaran yang sejati dan inspirasi yang paling
cemerlang. Bila Anda bertindak maka Anda akan menyadari bahwa Anda mampu
mencapai lebih banyak daripada bila Anda menanti dengan tiada gunanya.
Maukah Anda memperoleh lebih banyak keberanian? Dale Carnegie
memberikan lima hal yang jika dilaksanakan akan mempertebal keberanian Anda :
1) Bertindaklah seakan-akan Anda seorang pemberani. Dengan begitu Anda akan
benar-benar lebih berani, seakan-akan diri Anda ditantang dan ingin menunjukkan
bahwa Anda tidak mengenal takut.
2) Carilah kesempatan untuk merefleksi bahwa orang lain pun menghadapi banyak
ancaman dan tantangan berat dan mereka temyata berhasil mengatasinya. Apa
yang dapat dilakukan oleh orang lain, dapat pula Anda lakukan.
3) Ingatlah bahwa daya hidup Anda bergerak dalam semacam ritme, dan ketika
merasakan depresi, tidak berdaya menghadapi hidup, mungkin sekali Anda akan
tenggelam ke bawah dasar gelombang; tetapi bila dengan berani bertahan maka
Anda mampu mengusir ketakutan itu dengan energi yang sama yang menekan
Anda.
4) Ingatlah bahwa di malam hari Anda merasa lebih takut bila dibandingkan dengan di
siang hari. Keberanian datang bersamaan dengan terbitnya matahari.

PSIKOLO GI SDM
94

5) Keberanian menunjukkan jiwa yang besar. Anda juga dapat memiliki jiwa yang
besar.
Tindakan Mempertebal Keberanian
Keberanian adalah kemampuan untuk secara wajar menunjukkan kemampuan,
walaupun terdapat sedikit sekali kemungkinan; sedangkan maut mengintip di mana-
mana. Keberanian menuntut adanya aksi dan dengan aksi muncul pula efek-efek
lainnya.
Dale Carnegie mengatakan, “Saya tidak pernah menyesali seseorang, pria
ataupun wanita yang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya;
tetapi saya sangat berkasihan kepada mereka yang tidak menyenangi pekerjaannya
atau tidak tertarik sama sekali pada pekerjaan yang sedang dikerjakannya. Saya
berpendapat, tragedi besar bila orang tidak berhasil menemukan pekerjaan yang di-
sukainya tepat pada waktunya sehingga antusiasme dan energinya ketika masih muda
tidak terpakai dengan maksimal.”
Bila Anda merasa kurang puas, atau oleh semacam kehancuran atau oleh
keadaan statis, sibukkanlah diri dengan melakukan apa saja. Kuasai pikiran dan tangan
Anda. Berbuat demikian akan sangat membantu Anda. Saya merasa pasti akan hal itu
karena saya sendiri pernah mengalaminya.
Kita semua tentu masih ingat. Dengan segera, hampir tanpa terasa, seluruh
bangsa mulai berpikir secara positi£ Dampaknya kemudian terasa pula di bidang
ekonomi. Itulah, keberanian datang setelah tindakan. Kita ambil contoh dalam bidang
penerbangan sipil dapat dipastikan bahwa aksi dapat mengusir rasa takut. Telah
merupakan kebiasaan bahwa bila seorang penerbang jatuh dengan pesawatnya, maka
hal terbaik yang dapat dan harus dilakukannya adalah mulai terbang lagi segera
setelah secara fisik ia sehat. Ini akan melenyapkan trauma tentang kejadian yang
pernah dialaminya. Dengan keberanian Anda tentu berhasil.

Keberanian Mendatangkan Kesempatan


Keberanian adalah suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan
memperhitungkan risiko yang akan terjadi. Orang-orang yang mempunyai keberanian
akan sanggup menghidupkan mimpi-mimpi dan mengubah kehidupan pribadi dan

PSIKOLO GI SDM
94

sekaligus orang-orang di sekitarnya. Mereka berani berbuat sesuatu tanpa terlalu


merisaukan kelemahan-kelemahan yang dimilikinya, tanpa terus dibayangi
kekhawatiran, tanpa dibelenggu ketakutan-ketakutan akan kemungkinan-
kemungkinan buruk yang akan terjadi
Apabila seseorang ingin memetik hasil panen kemajuan dan kemenangan,
maka taburkanlah benih semangat dan keberanian. Ingatlah, mereka yang berhasil
mendapatkan keberuntungan dan kemenangan adalah orang yang memiliki
keberanian. Oleh karena itu, berusahalah menumbuhkan keberanian dalam diri,
menyirami dengan air semangat, menjaganya dengan membersihkan rumput-rumput
liar ketakutan, membuang perasaan khawatir berlebihan, serta menyuburkannya
dengan pupuk perilaku positif. Dengan demikian, setiap individu sepantasnya berharap
menikmati hasil panen kemajuan dan kemenangan dalam hidup.
Memiliki semangat keberanian merupakan sebuah pilihan hidup, seperti halnya
dengan memilih kesuksesan dan kegagalan dalam hidup dalam setiap pilihan pasti
akan ada risikonya, apakah menjadi baik atau buruk. Oleh karena adanya risiko yang
harus dihadapi inilah, sering kali mengakibatkan banyak orang kehilangan keberanian.
Mereka telah dikuasai oleh ketakutan dan kekhawatiran.
Kesempatan selalu datang di hadapan setiap orang, entah itu dalam skala kecil
maupun dalam skala besar. Bagi mereka yang memiliki keberanian, mereka akan
mengambil peluang-peluang tersebut dan ini membuka jalan bagi keberuntungan yang
besar. Karena motivasi keberanian akan menimbulkan aksi yang signifikan dalam
mendorong seseorang mengalahkan kelemahan. Namun bagi mereka yang selalu
dikuasai oleh keragu-raguan, kekhawatiran, dan ketakutan, maka kesempatan yang
hadir dihadapannya akan dilewatkan begitu saja. Mungkin saja ia telah melewatkan
berbagai keberuntungan yang datang kepadanya.
Marilah kita belajar dari para juara dunia yang menghasilkan prestasi luar biasa,
seperti Rudy Hartono, Taufik Hidayat, Michael Schumacher, Valentino Rossi, dan lain-
lain. Mereka awalnya juga memiliki berbagai keterbatasan, ketakutan, kelemahan,
kekhawatiran, dan berbagai hambatan lainnya. Namun kalau orang lain disibukkan
dengan ketakutan kelemahan dirinya, mereka lebih fokus pada keberanian yang tinggi

PSIKOLO GI SDM
94

untuk mengalahkan segala kekhawatiran akan keterbatasan dalam diri mereka.


Mereka membangkitkan keberaniannya untuk mengalahkan berbagai kelemahan,
ketakutan dan keterbatasan dirinya. Pada akhirnya, mereka mampu membuktikan diri
melalui berprestasi di bidang olahraga di dunia. Mereka tampil sebagai tokoh yang
berkarakter.
Mereka lebih fokus pada keberanian dibandingkan dengan ketakutan dalam
dirinya. Hal ini dilandasi oleh niat, tekad, ambisi positif, keinginan mulia atau kerinduan
yang luar biasa akan sebuah keberhasilan dan kemenangan. Dengan memiliki ambisi
positif dan keinginan yang mulia yang menguasai pikiran, dapat mendorong motivasi
luar biasa dari dalam dirinya. Motivasi tinggi dapat menghasilkan energi dari dalam diri
yang sering kali disebut dengan “Inner power”.
Kekuatan ini dapat mendorong keberanian dalam menghadapi kesulitan,
mengalahkan ketakutan, menghadapi risiko, berani gagal, dan bangkit dari
kegagalannya.
Bagaimana dengan diri kita? Apakah sudah memiliki keberanian yang cukup
untuk meraih kemajuan? Apakah masih sering kali dikuasai oleh keragu-raguan dan
kekhawatiran untuk bertindak mengambil kesempatan baru?
Hanya diri kita masing-masing yang dapat menilainya. Bagaimanapun yang
paling penting adalah menyalakan api keberanian dan membangkitkan semangat dari
dalam hati kita sendiri. Karena memiliki api semangat dan keberanian dari dalam
dirilah yang dapat menjadi pendorong bagi keberhasilan.

Faktor yang Membangkitkan Keberanian


Pepatah dari guru kebijaksanaan mengatakan “keberanian bukanlah
menghilangkan rasa takut, tetapi menyembunyikannya”. Berarti membangkitkan
keberanian bukan berarti menghilangkan rasa takut dalam diri, tetapi
menyembunyikan rasa takut dari dalam diri. Bahasa sederhananya adalah
mengalahkan berbagai faktor yang menjadi penyebab ketakutan dalam diri. Atau
memahami rasa takut sesuai dengan kadarnya sehingga dapat menanamkan kesadaran
akan keberanian dalam jiwa.

PSIKOLO GI SDM
94

Apa saja faktor-faktor yang dapat membangkitkan keberanian dalam diri?


Berikut ini beberapa faktor yang perlu diperhatikan yang dapat memengaruhi
keberanian dalam diri kita.

1. Visi Hidup
Visi hidup merupakan sebuah keyakinan yang paling bernilai yang menjadi
tujuan untuk diraih dalam kehidupan ini. Visi hidup mencerminkan kehendak mata
batin kita dalam hidup ini. Kita akan memahami dan mengerti kemana sesungguhnya
tujuan hidup kita. Memiliki visi hidup yang jelas berdasarkan suara hati spiritual
sebagai pusat makna tertinggi dalam hidup dapat mendorong keberanian seseorang
untuk melangkahkan kaki dalam kehidupan ini.
Hidup kita adalah milik Sang Pencipta yakni Tuhan dan setiap orang akan
kembali hanya menuju kepada Sang Pencipta. Itulah visi yang menempatkan hati
sebagai pusat orientasi makna hidup tertinggi. Dengan mengenali visi hidupnya untuk
mengabdi sebagai insan Tuhan, maka tidak ada lagi ketakutan yang bisa
mengalahkannya. Dengan demikian, rugilah orang-orang yang hatinya bergantung
kepada selain Tuhan. Hatinya akan dipenuhi dengan ketakutan, kekhawatiran, dan
kegelisahan dalam hidup ini.
Mereka memiliki ketakutan tidak mendapatkan rezeki, ketakutan mengalami
kegagalan, ketakutan akan masa depannya yang belum pasti, dan lain-lain. Karena
mereka tidak menempatkan hatinya sebagai pusat makna hidupnya. Mereka tidak
memiliki keyakinan yang tinggi mengenai rencana kehidupan dari Tuhan.
Memiliki visi hidup mengabdi kepada Tuhan, menjadikan kita menyakini bahwa
Tuhan itu Maha Kaya, maka kita tidak akan takut kekurangan rezeki. Meyakini bahwa
Tuhan Maha Menentukan segala sesuatu yang terjadi terhadap diri kita.
Maka kita tidak takut akan kegagalan, tidak takut akan keadaan masa depan,
karena Tuhan yang menjamin kehidupan kita. Dalam berbagai hal yang paling kita
takuti hanyalah Tuhan. Karena kita menyakini tidak ada yang lebih hebat dari kekuatan
dan kekuasaan Tuhan, maka tidak ada alasan kita membatasi setiap usaha dan upaya
kita, apalagi membungkus setiap usaha dan keinginan yang kita upayakan itu dengan

PSIKOLO GI SDM
94

rasa ketakutan tanpa alasan yang jelas, karena mengingat Tuhan tidak pernah
membatasi segala usaha dan upaya yang kita cita-citakan.

2. Keyakinan Hati
Memiliki keyakinan hati yang kuat dapat menyalakan api keberanian dari dalam
diri hingga dapat mengalahkan rasa takut yang menguasai pikiran. Memiliki keyakinan
akan kemampuan diri dan potensi diri, misalnya akan dapat melahirkan kepercayaan
diri yang tinggi. Dengan rasa percaya diri yang tinggi dapat mengalahkan berbagai
faktor yang menjadi penyebab ketakutan.
Memiliki keyakinan keimanan dalam dimensi spiritual yang tinggi, dapat
menyalakan api keberanian seseorang. Karena memiliki keyakinan keimanan dalam
dimensi spiritual dapat menjadikan seseorang menyakini akan pertolongan Tuhan.
Keyakinan ini dapat melahirkan rasa percaya diri membangkitkan keberanian
mengalahkan ketakutan. Membangkitkan keberanian dalam mengambil tindakan,
mengambil keputusan. Membangkitkan keberanian dalam menegakkan kebaikan,
kebenaran, dan keadilan karena meyakini bahwa Tuhan akan memberikan
perlindungan.
Memiliki keyakinan hati akan tujuan hidup kita dapat melahirkan motivasi yang
tinggi untuk meraihnya. Motivasi tinggi ini melahirkan keberanian yang tinggi pula.
Keberanian ini akan dapat melahirkan strategi dan cara-cara baru dalam mewujudkan
keinginan yang menjadi keyakinannya. Hal ini dibuktikan oleh seorang Takashi Ishihara.
la memiliki keyakinan hati kuat kalau mampu menjebol pasar mobil Amerika Serikat
dengan mobil Nissan Sunny yang diproduksi perusahaannya.
Meskipun banyak orang meragukan kemampuan Ishihara tersebut, karena
Perang Dunia II baru saja usai, dan bangsa Amerika masih dianggap “alergi” terhadap
segala sesuatu yang berbau Jepang, namun ia tidak mundur. Ishihara menyusun
strategi ampuh dan meyakinkan seluruh karyawannya untuk bersama-sama berani
mengalahkan hambatan-hambatan. Pada akhirnya ia berhasil memasarkan mobil
Nissan Sunny. Dengan semakin meningkatkannya kesadaran warga Amerika Serikat

PSIKOLO GI SDM
94

mengenai perlunya penghematan energi, menjadikan penjualan mobil Nissan Sunny


yang hemat energi meningkat pesat.
Memiliki keyakinan hati yang kuat terbukti membangkitkan keberanian
seseorang dalam mengalahkan ketakutan-ketakutan dalam diri. Keyakinan hati
terhadap visi hidup dan tujuan hidup menjadi landasan utama dalam menyalakan api
keberanian dalam diri. Keyakinan akan potensi kecerdasan, potensi kemampuan diri,
keyakinan akan tujuan dan keyakinan positif lainnya dapat menjadi energi pendorong
bagi keberanian.
Bagaimana cara kita meningkatkan keyakinan diri? Ada tiga tahapan yang harus
kita lewati dalam usaha meningkatkan kualitas keyakinan diri.
a) Meyakini segala sesuatu berdasarkan ilmu atau pengetahuan. Misalnya, bumi
berputar pada porosnya. Kita percaya saja karena teorinya seperti itu.
b) Keyakinan yang timbul karena kita telah melihatnya dengan mata kepala sendiri.
Orang yang telah mendarat di bulan sangat yakin bahwa bulan itu ada, karena ia
telah melihatnya. Keyakinan karena melihat, kualitasnya akan lebih baik
dibandingkan dengan keyakinan karena ilmu pengetahuan.
c) Keyakinan yang timbul karena sudah membuktikan sendiri hasilnya. Orang yang
telah melakukan usaha dengan keras dan cerdas hingga akhirnya meraih
kesuksesan, akan memiliki keyakinan yang tinggi bahwa sukses itu mudah untuk
diraih. Orang yang berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan dan melakukan
usaha untuk memenuhi keinginan doanya, kemudian Tuhan mengabulkan doanya
hingga keinginannya terwujud, akan memiliki keyakinan yang dalam tentang
Tuhan. Inilah tingkat keyakinan tertinggi yang akan sulit diruntuhkan dan dicabut
dari hati orang yang memilikinya.
Memiliki kekhawatiran dan keragu-raguan tidak akan membuat keadaan
bertambah baik, malah menjadi lebih buruk. Andaikata seseorang memiliki keraguan
akan pertolongan Tuhan, maka yakinlah bahwa hidup orang tersebut akan penuh
dengan kekhawatiran dan keragu-raguan. Siapa saja yang hidupnya ingin selalu
dilindungi dan dimudahkan semua urusannya, namun ia tak pernah bersungguh-

PSIKOLO GI SDM
94

sungguh meningkatkan mutu keyakinannya kepada Tuhan, maka keinginannya


tersebut hanya angan-angan belaka.
Keterbukaan hati dalam menerima cahaya keyakinan inilah yang harus selalu
kita jaga. Mulailah kita usahakan untuk selalu dapat mengenal hikmah dibalik setiap
kejadian.

3. Rasa Percaya Diri


Banyak orang yang tidak menyadari kalau ia sedang menzalimi dirinya dengan
membiarkan rasa takut dan keragu-raguan menguasai pikirannya. Merupakan sebuah
kerugian hidup kalau selalu dibayang-bayangi keragu-raguan dalam bertindak dalam
meraih kemajuan. Memiliki keragu-raguan merupakan sahabat dari rasa tidak percaya
diri yang sering kali menakut-nakuti keinginan melakukan tindakan. Mengalahkannya
adalah dengan menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi dalam diri kita.
Memiliki rasa percaya diri merupakan sahabat terdekat dari keteguhan hati.
Mereka yang mampu menumbuhkan rasa percaya diri akan memiliki keteguhan hati
yang menjadi musuh utama bagi ketakutan. Memiliki rasa percaya diri dan keteguhan
hati inilah yang akan mengalahkan ketakutan-ketakutan yang mencoba menguasai
keinginan dalam meraih tujuan.
Bagaimana membangun rasa percaya diri? Pertama, dapat dimulai dengan
menguasai diri sendiri, memahami diri, mengenali berbagai bakat, keterampilan, dan
kompetensi dalam diri kita. Dengan mengenali potensi dalam diri kita, maka akan
menumbuhkan rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri. Ketika seseorang
sudah memiliki rasa percaya diri, maka keberanian akan bangkit dari dalam dirinya.
Kedua, dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan sebagai penguasa
kehidupan. Kita meyakini bahwa Tuhan telah memiliki rencana tertentu dalam
kehidupan kita. Ketika kita meyakini bahwa Tuhan menjamin kehidupan kita, maka
akan muncul rasa percaya diri dalam melangkahkan kaki dalam kehidupan ini. Ketika
kita meyakini bahwa Tuhan telah memiliki rencana tertentu didam kehidupan, maka
setiap kegagalan dapat kita pandang sebagai hikmah dalam kehidupan.

PSIKOLO GI SDM
94

Ketiga, kita tidak boleh meragukan akan pertolongan Tuhan. Memiliki keraguan
akan pertolongan Tuhan dapat membelokkan seseorang untuk tidak memiliki
keteguhan hati sehingga hidupnya penuh keraguan dan kekhawatiran.
Memiliki keyakinan akan pertolongan Tuhan membuat kita berani melangkah
dengan percaya diri yang tinggi. Mereka yang tidak meningkatkan keyakinannya akan
pertolongan Tuhan, maka keberanian hanyalah sebuah angan-angan belaka.

4. Semangat dan Ambisi


Faktor keempat yang berpengaruh terhadap tingkat keberanian seseorang
adalah semangat “passion”. Mungkin kita akan terinspirasi semangat para
olahragawan, seperti Mike Tyson, Carl Lewis, Muhammad Ali, dan lain-lain. Mereka
para juara dunia ini tidak merasa khawatir atau takut akan mengalami kekalahan
dalam pertandingan karena ia mempunyai semangat dan ambisi yang tinggi. Semangat
dan ambisi ini dapat memompa keberanian melewati bermacam kesulitan, sehingga ia
berhasil meraih World Championship.
Ada sebuah hikmah “lakukan pekerjaan yang menakutkan Anda, sebab yang
menakutkan Anda itu pasti mati”. Dalam bentuk tanggung jawab dan keyakinan, Anda
tidak boleh takut melakukan pekerjaan yang menakutkan. Memiliki semangat
melakukan pekerjaan yang menakutkan dapat melahirkan energi keberanian.
Energi yang dimaksudkan di sini adalah energi untuk maju, melawan ketakutan,
berani menerima tanggung jawab dalam mewujudkan keinginannya meraih
kesuksesan. Adanya energi dalam diri ini dapat muncul dari memiliki ambisi positif,
keinginan positif, dan kerinduan yang dalam tentang sebuah tujuan. Memiliki ambisi
yang positif dan keinginan positif serta kerinduan akan keberhasilan ini dapat
mendorong keberanian mengalahkan berbagai rintangan.
Memelihara semangat dan ambisi positif merupakan salah satu cara bijak
dalam meningkatkan keberanian dan motivasi tinggi. Motivasi ini dapat melahirkan
energi dari dalam diri yang disebut “inner power”, yang dapat diartikan semangat dan
ambisi positif dalam mewujudkan impian dalam kehidupan dapat melahirkan energi

PSIKOLO GI SDM
94

luar biasa dan membang-kitkan keberanian bertindak, keberanian menghadapi risiko,


keberanian mengalahkan kesulitan, berani gagal dan bangkit dari kegagalan.

5. Total Action
Untuk menuju kesuksesan dan keagungan dalam hidup ini, diperlukan lebih
dari sekadar memiliki visi hidup, keyakinan, rasa percaya diri, ambisi, dan energi. Yang
paling utama adalah memiliki motivasi dan semangat keberanian untuk
memperjuangkannya melalui tindakan nyata.
Melakukan tindakan kreatif dan konstruktif dalam meraih kesempatan yang
datang. Hal ini dapat membangkitkan keberanian dalam mengalahkan ketakutan.
Dengan demikian, adanya visi hidup, keyakinan hati, rasa percaya diri, ambisi, dan
energi akan menjadi sempurna dengan tindakan nyata yang inovatif dan kreatif. Semua
itu merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Seseorang perlu memiliki visi hidup, keyakinan hati, rasa percaya diri, ambisi,
energi, dan tindakan yang sama baiknya, agar mampu membangkitkan motivasi dan
keberanian dalam diri. Mampu mengalahkan rasa takut dalam meraih kemajuan
hidupnya.
Meskipun memiliki visi hidup, namun memiliki keyakinan yang rendah akan
melahirkan rasa percaya diri, ambisi dan energi yang rendah sehingga mudah dikuasai
oleh ketakutan. Manusia menjadi selalu merasa panik, takut berbuat salah dan tidak
berani mengambil peluang dan kesempatan untuk maju. Akibatnya, kesempatan yang
ada diambil orang lain, atau kehilangan kesempatan karena tidak berani bertindak apa-
apa.

PSIKOLO GI SDM

Anda mungkin juga menyukai