Anda di halaman 1dari 3

Sebuah kapal yang akan berlayar pasti membutuhkan petunjuk arah.

Namun tak kalah pentingnya adalah selalu mengetahui posisi yang benar ketika di lautan lepas. Karena sedikit kekeliruan membuat kapal tersesat dan kehilangan arah. Demikian halnya kehidupan kita. Secara berkala kita perlu evaluasi. Ada banyak peristiwa di mana kita harus belajar dan membiasakan introspeksi diri. Bercermin untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan pribadi, agar dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Introspeksi diri sangat diperlukan karena : Proses tidak selalu berjalan konstan. Pengalaman yang serupa tidak selalu memberi hasil yang sama. Selalu ada keterbatasan dan perbedaan sudut pkitang. Tiap masalah memiliki titik kritis tersendiri. Melalui introspeksi kita akan mampu menemukan makna dari setiap tujuan yang kita miliki dan akan semakin memastikan, apakah tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya sudah terarah atau belum. Karena Sering kita melihat kesalahan orang lain bahkan mengkritik kesalahan yang dibuat orang lain, sadarkah kita bahwa kita pun sering berbuat salah, melalu cara intropeksi diri sendiri kita dapat memahami kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Memang rasanya lebih enak mengomentari/mengkritik tanpa mengetahui bahwa orang yang mengomentari orang lain dirinya belum tentu dalam keadaan lebih baik dari orang yang di komentari. Tapi, Jika kata introspeksilah diri kita datang dari orang orang dekat, apalagi seorang guru, maka mendengar kata ini, dalam hati kita akan segera berpikir, apa yang salah dari diri kita, maka kita akan cenderung meletakkan ego kita dan segera melaksanakan introspeksi diri ini.

Namun begitu hal sebaliknya, apabila kata ini keluar dari orang yang kita sedang ajak berkonflik, orang yang kita benci, apalagi orang yang sedang kita iri dengki kan, karena ada rasa persaingan, maka kata introspeksi ini, akan menjadi sebuah kata hinaan, ego kita akan membuat kita merasa tidak perlu introspeksi bahkan akan cenderung ingin mengeluarkan balik kata introspeksi itu kepada orang tersebut Introspeksi Diri juga perlu untuk melihat jauh ke dalam diri kita, menanyakan langsung ke diri kita apakah kita sudah berhasil mencapai apa yang kita inginkan, apakah cita-cita kita sudah terlaksana, apakah diri kita sudah dalam track yang benar. dengan introspeksi diri kita bisa tau apakah kita sudah melakukan sesuatu, melakukan perubahan yang lebih baik, menyadari tindakan kita sudah tepat. Terkadang kita terlena dalam pemikiran "Santai Aja nanti juga akan terlaksana sendiri " / " Kan saya sudah baik" tanpa pernah mau benar-benar memikirkan keadaan yang sebenenarnya terjadi dalam diri kita. Dengan Intropeksi diri kita dapat mengevaluasi, Kata-kata, Impian kita, Sikap kita, Tindakan kita, dan Pemikiran kita ke arah yang lebih baik, dan hal-hal tersebut memiliki kekuatan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dalam hidup kita. Apa yang kita katakan, fikirkan, dan kerjakan. Itu yang Kita dapatkan dalam hidup kita. Jangan pernah ragu untuk instropeksi diri kita, karena kita memang membutuhkan hal itu, dengan introspeksi diri kita seperti berdiri diatas cermin, melihat keadaan diri kita sendiri, dan coba lah untuk jujur saat kita melakukan introspeksi diri kita, agar kita mendapat gambaran yang sesungguhnya dari diri kita. Perlu diingat pemikiran kita akan lebih menarik pengalaman-pengalaman untuk membenarkan apa yang kita percayai, bukan apa yang kita miliki konsep introspeksi dirilah sebagi controler dalam kehidupan kita. Introspeksi diri yang paling baik adalah yang paling jujur. Soal teknik, intinya kita harus tau dulu apa yang benar, baru bisa mengenali apa yang salah.

Kita dapat melakukan intropeksi diri dengan 1. Memahami kelemahan pribadi. Introspeksi diri diawali dengan sikap rendah hati. Menyadari bahwa kita tidak luput dari kekeliruan atau kesalahan. Orang yang sombong tidak mau melakukan evaluasi diri karena selalu merasa benar. Akibatnya tidak ada pertumbuhan pribadi, karena hanya bersikap menyalahkan orang lain, situasi atau bahkan Tuhan. Memahami titik kritis berarti memiliki sikap waspada dan antisipasi. Kemampuan untuk menjaga diri dan mewaspadai situasi sebelum terjadi hal-hal yang fatal. 2. Introspeksi diri bukan berarti bersikap menghakimi atau menyalahkan diri sendiri. Tetapi bentuk kebesaran hati untuk memperbaiki dan mengembangkan diri sendiri. Orang yang sulit melakukan introspeksi diri cenderung bersikap kekanak-kanakan. Karena kedewasaan dan kematangan pribadi lahir dari keterbukaan untuk mengevaluasi dan mengembangkan diri sendiri. Instropeksi diri adalah melihat ke dalam diri sendiri, Nah pada waktu melihat diri sendiri inilah kita harus benar-benar jujur untuk menghasilkan introspeksi diri yang tepat. Dan setelah itu mulailah hidup baru perbaiki kesalahan lalu, berpikirkan ke depan dengan segala sesuatu yang baik. Maka jadikan hari ini sebagai momentum diri menjadi pribadi yang sukses dan benar dengan introspeksi diri. "Jujurlah pada diri sendiri, Salah katakan salah, dan benar katakan benar, lakukan introspeksi untuk kebaikan diri kita bukan orang lain"

BAHASA INDONESIA Pidato Intropeksi Diri

Taufiq Akbar X1 R-sma-Bi Negeri 3 Bukittinggi

Anda mungkin juga menyukai