Anda di halaman 1dari 2

Surabaya, 09 Agustus 2018

SELF ACCEPTANCE-SENI MENYUSUN KEBAHAGIAN


BERDASARKAN KONSEP PSIKOLOGI
Cara Pandang

“Bagaiamana ya orang itu kok bisa sukses?”

“Kenapa hidupku tidak sebahagia dia?”

“Hebat sekali orang itu, kenapa aku tidak bisa sehebat dia?”

Sering kita membandingkan diri kita dengan orang lain, merasa rendah diri, menilai orang lain
lebih hebat dan lebih berharga dari diri kita sendiri. Membandingkan diri sendiri dengan orang
lain sebenarnya merupakan hal yang wajar, hanya saja jika kita terlalu sering membandingkan
diri dengan orang lain maka dikhawatirkan akan menimbulkan hal yang kurang baik.

Sering membandingkan diri dengan orang lain bisa menjadikan rasa rendah diri yang berlebihan,
akibatnya kita menjadi sulit untuk mengidentifikasi potensi diri, merasa kurang percaya diri, dan
akhirnya hanyut oleh rasa iri terhadap orang lain. Membandingkan diri dengan orang lain
sebenarnya sah-sah saja dan bisa membawa hal positif selama kita bisa mengontrolnya dan
menjadikannya sebagai motivasi.

Membangun Kesadaran

Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Setiap orang itu unik dan lahir
dengan bekal bakat karakteristik yang berbeda-beda. Pada dasarnya setiap manusia memiliki
tujuan yang sama, yaitu ingin hidup sukses dan bisa meraih kebahagiaan. Namun, banyak orang
yang lupa bahwa jalan untuk mendapatkan kesuksesan itu berbeda-beda. Tujuan untuk sukses
boleh sama, tapi jalan untuk ke sana bisa saja berbeda, jadi mengapa harus sama? Itulah
sebabnya penting bagi kita untuk memahami Self Acceptance.

Self acceptance adalah adanya kesadaran pada diri seseorang untuk bisa menerima kekurangan
dan kelebihan yang dimilikinya. Self acceptance menjadikan seseorang untuk dapat memetakan
hal apa yang hendak dilakukan setelah menyadari kekurangan dan kelebihan yang ada pada
dirinya. Misal, seorang mahasiswa mendapatkan nilai IPK yang rendah. Sadar akan
kemampuannya dalam mengingat suatu pelajaran tidak sekuat ingatan teman lainnya yang
mendapatkan nilai bagus, maka dia memilih untuk menambah porsi belajar dan menciptakan
suasana belajar yang tepat bagi dirinya. Dia menganalisa dan menyesuaikan cara belajar mana
yang cocok dengan dirinya, apakah gaya belajar secara auditori, visual, atau kinestetik.

Langkah Nyata

Penerimaan diri berbeda dengan pengabaian atau pengalihan. Kebanyakan orang lebih memilih
mengabaikan masalah yang dihadapinya dibanding harus menyelesaikannya, akibatnya tidak
sedikit dari mereka yang menderita stress atau depresi karena tidak bisa menerima keadaan.
Penerimaan diri dibangun atas dasar kesadaran untuk dapat menyelesaikan setiap masalah yang
dihadapinya dengan perasaan dan langkah-langkah positif, sedangkan pengabaian atau
pengalihan terbentuk karena tidak adanya kesadaran untuk dapat menerima masalah yang
dihadapinya. Itu sebabnya orang yang tidak memiliki kesadaran diri lebih memilih untuk lari dari
masalah. Lari dari suatu masalah tidak akan menyelesaikan masalah, hasilnya justru akan
melahirkan suatu masalah baru.

Mulai saat ini, berhentilah membandingkan diri dengan orang lain. Setiap orang memiliki jalan
hidup yang berbeda. Kebahagiaan seseorang akan dapat diraih ketika dia memiliki kesadaran
untuk dapat menerima setiap kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Temukan potensi diri
anda melalui kelebihan yang anda miliki. Kebahagiaan anda sangat berharga, jangan habiskan
waktu anda hanya untuk meratapi suatu hal yang tidak penting dan kurang bermanfaat. Yakinlah
bahwa pada saatnya nanti anda akan bisa meraih puncak kesuksesan. Sadarlah bahwa anda
berhak untuk bahagia.

Bahas Tragedi Begal Surabaya- Berdasarkan analisis psikologis, kadang mereka mencelakai
korban hingga berujung kematian bukan hanya karena motif harta saja, bisa jadi mereka sudah
merasa candu untuk melukai orang dan membuat orang lain trauma.

Anda mungkin juga menyukai