Anda di halaman 1dari 3

Bagaimana Menjadi Pribadi yang Lebih

Baik dari Waktu ke Waktu

Perubahan untuk menjadi lebih baik


selalu menjadi harapan dari siapapun, sehingga hari ini dapat lebih baik dibandingkan hari
kemarin, dan hari esok dapat lebih baik dari hari ini. 

Untuk dapat berubah menjadi lebih baik, tidak ada cara lain yang dapat dilakukan kecuali
menjalani proses pengembangan diri.

Sebab dengan proses itulah seseorang dapat memperbaiki kesalahannya, menutupi


kekurangannya dan mengatasi ketidakmampuannya.

Berikut proses untuk menjadi lebih baik melalui pengembangan diri:

Bangun Rasa Percaya Diri

Perasaan rendah diri acapkali menjadi persoalan utama dan pertama yang menghambat 
seseorang untuk dapat mengaktualisasikan diri lewat kemampuan yang dimiliki.

Sehingga sebelum berbuat sesuatu sudah menyerah disebabkan karena tidak memiliki rasa
percaya diri, ibarat kata pepatah “Kalah sebelum berperang”.

Penyakit yang satu ini sulit sekali diatasi, karena ucapan penyemangat dari orang lain
seringkali hanya masuk telinga kanan dan kelua lewat telinga kiri, disebabkan karena ucapan
orang lain hanya menyentuh bagian permukaan dari kesadaran terdalam pada diri seseorang.

Satu-satunya obat yang paling manjur untuk mengatasi adalah menumbuhkan rasa percaya
diri dalam hati orang yang bersangkutan.

Banyak cara untuk dapat membangkitkan rasa percaya diri, beberapa diantaranya adalah
berbicara dengan diri sendiri di hadapan cermin, menulis pada selembar kertas tentang
potensi yang dimiliki, serta membayangkan orang lain menghargai dan memuji apa yang kita
kerjakan.
Buang Perasaan Pesimis

Menyadari keterbatasan yang kita miliki memang dapat memberikan pengaruh positif berupa
perasaan sadar diri untuk memasang target dan tujuan hidup sesuai dengan kemampuan yang
kita miliki.

Namun bila keterbatasan atau kekurangan pada diri kita terus menerus menghantui pikiran,
dampaknya justru akan menimbulkan rasa pesimis, dan perasaan pesimis dapat menjadi batu
sandungan yang akan menghentikan langkah kita untuk mencapai tujuan.

Itu sebabnya, jangan pernah berpikir bahwa kekurangan dan keterbatasan yang ada pada diri
kita sebagai penghalang untuk dapat meraih harapan.  

Jadikan kekurangan tersebut menjadi kelebihan yang memberikan dampak positif bagi hidup
dan kehidupan.  

Dengan memasukkan upaya peningkatan rasa percaya diri ke dalam tahap pengembangan
diri, maka kita akan dapat mengubah ketidakmungkinan menjadi sesuatu yang mungkin.

Ingat, tidak ada satu manusiapun di dunia ini yang sempurna.

Tumbuhkan Pikiran dan Sikap Positif

“Hati-hati dengan pikiran Anda” demikian pesan James Allen dalam salah satu bukunya.
“Karena apa yang Anda pikirkan adalah apa yang akan Anda alami!”.

Pesan jurnalis kondang asal Inggris ini menyiratkan betapa dahsyatnya kemampuan pikiran
untuk mempengaruhi hidup seseorang.

Bahkan banyak yang meyakini bahwa 90 persen keberhasilan seseorang ditentukan oleh cara
dia dalam berpikir.

Untuk itu tumbuhkan terus pikiran positif dengan menyingkirkan jauh-jauh rasa cemas,
khawatir dan unsur-unsur negatif lainnya yang tidak beralasan.

Sebab dengan berpikir positif akan menimbulkan mental yang positif, dan dengan mental
yang positif akan membuahkan sikap dan tindakan yang juga positif.

Perbesar Rasa Tanggungjawab

Kesalahan dan kegagalan adalah hal yang lumrah selama seseorang dapat menerima dengan
lapang hati dan belajar dari kesalahan/kegagalan tersebut.

Persoalan akan muncul justru jika kita tidak pernah mau mengakui kesalahan/kegagalan,
karena jika hal tersebut yang terjadi, maka hanya ada dua hal yang akan dilakukan oleh
seseorang, yaitu menyalahkan orang lain atau menyalahkan keadaan.

Kedua-duanya bukan sikap yang terpuji, dan justru akan membuat seseorang terpuruk
semakin dalam.
Karena dengan menyalahkan orang lain, akan membuat pecahnya hubungan, dan jika
menyalahkan keadaan akan membuatnya putus asa.

Melalui proses pengembangan diri, cobalah untuk belajar menerima kenyataan dan mengakui
kesalahan/kegagalan.

Caranya adalah dengan memperbesar rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri. Karena
memikul tanggung jawab tidak hanya sebatas memikul beban kerja, tapi juga memikul segala
risiko dari hasil kerja, termasuk risiko kegagalan.

Anda mungkin juga menyukai