Anda di halaman 1dari 1

Langkah 1, Cermati potensi diri

Anda adalah apa yang anda pikirkan, demikian suatu ungkapan tentang pengenalan dan potensi
diri. Artinya, jika kita memikirkan bahwa diri kita ini tidaklah berguna, ketidakbergunaan itulah
yang akan tetap menjadi cap diri kita. Dengan demikian kitapun memadamkan potensi-potensi
positif yang ada pada diri kita karena kita sudah menata hati dan pikiran kearah negatif. Kitapun
bisa mengenali potensi diri melalui hubungan dengan orang lain. Hubungan dengan orang lain
memungkinkan munculnya kritik. Untuk itu, kitapun mengembangkan sikap terbuka terhadap
kritik yang datang dari luar diri kita. Artinya, kita juga harus berprasangka baik (husnudzan)
tentang apa yang orang katakan terhadap diri kita karena merekalah yang mungkin lebih objektif
melihat potensi diri kita.

Kritik adalah senjata ampuh untuk mengenal lebih jauh kelemahan diri kita. Alergi terhadap
kritik berarti akan membuat tumbuh suburnya potensi negatif pada diri kita. Memang tidak
mudah menerima kritik, apalagi yang menyakitkan. Tapi kita tidak boleh memlihara sifat alergi
kritik ini seba bisa membuat semakin asing terhadap diri kita sendiri.

Langkah 2, Fokuskan pada diri sendiri


Kebaikan bisa dicontohkan atau ditularkan dari atau kepada orang lain. Namun, kebaikan akan
menjadi efektif merasuk kepada diri manakala berpangkal pada diri kita sendiri. Dalam artian,
Jika kita ingin melihat kebaikan pada diri orang lain, kitapun harus memulainya dari diri pribadi.

Keinginan kuat atau kerinduan melihat sebuah kebaikan agar terjadi dilingkungan kita akan
memotivasi diri untuk menebarkan kebaikan dari dalam diri kita. Sehingga akan terkondisi
keadaan dalam hal ini diri kita menjadi pusat kebaikan dan solusi bagi orang-orang di sekeliling
kita. Inilah yang dicontohkan Rasulullah, SAW dimana beliau menjadi sumber pancaran
kebaikan dan kebersihan hati serta menjadi sumber solusi atas persoalan-persoalan duniawi. Tak
heran jika orang-orang merindukan pertemua dengan beliau walau hanya dalam mimpi.
Langkah 3, Ubahlah persepsi
Persepsi adalah cara pandang kita terhadap potensi-potensi diri kita. Karena itu jika kita
mempersepsikan diri kita selalu gagal dan tidak bisa diperbaiki, sampai kapan pun kita tidak
akan pernah sukses. Perubahan persepsi harus dimulai dengan mengukurnya pada kedalaman
hati (nurani). Dengan kata lain, seseorang akan efektif mengubah persepsinya kalau dia dapat
menggunakan sarana qalbunya.
Qalbu yang menuju Allah, SWT akan berbicara bahwa pada dasarnya manusia memiliki sisi
baik. Manusia bisa mengubah dirinya menuju kebaikan jika ia menghidupka sisi baik dan
mematikan sisi buruknya. Jadi harus ada persepsi bahwa kita bisa menjadi sukses dan Allah,
SWT senantiasa akan menolong hamban-NYA yang tulus bermunajat kepada-NYA. Persepsi
inilah yang akan senantiasa menghidupkan motivasi dan keinginan kita menjadi manuasia
berprestasi.

“Uruslah diri sendiri sebelum mengurus orang lain.


Perbaiki diri sendiri sebelum memperbaiki orang lain.
Bersihkan diri sebelum membersihkan orang lain.”
…… AA Gym ……

Anda mungkin juga menyukai