Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ria Rizka Awalliya

NIM. : 160111600140

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Skala Prioritas
No Karakteristik Konselor Karakteristik Diri Pengembangan
Kepribadian
1. Menurut Cavanagh (1982)
a. Pengetahuan Mengenai Diri Sendiri (Self- Menurut saya mengenal diri sendiri adalah 3
Knowledge) hal yang paling mendasar yang harus
Disini berarti bahwa konselor mawas diri atau dilakukan oleh calon konselor terlebih
memahami dirinya dengan baik, dia memahami dahulu, sebelum calon konselor berupaya
secara nyata apa yang dia lakukan, mengapa dia untuk mengenal dan membantu orang lain.
melakukan itu, dan masalah apa yang harus dia Bagaimana bisa si konselor membantu
selesaikan. Pemahaman ini sangat penting bagi orang lain dengan maksimal apabila pada
konselor, karena beberapa alasan sebagai berikut. dirinya sendiri belum tuntas. Namun, saya
- Konselor yang memilki persepsi yang akurat menyadari saya belum mampu mengenal
akan dirinya maka dia juga akan memilki diri saya secara mendalam dan secara utuh,
persepsi yang kuat terhadap orang lain. saya merasa masih ada banyak hal dalam
- Konselor yang terampil memahami dirinya maka diri saya yang belum saya ketahui. Maka
ia juga akan memahami orang lain. dari itu, saya selalu berusaha day by day
untuk mengenal diri saya secara perlaha tapi
pasti.
b. Kompetensi (Competence) Sebagai calon konselor yang baik, saya 1
Kompetensi dalam karakteristik ini memiliki makna memulai dengan mempersiapkan diri
sebagai kualitas fisik, intelektual, emosional, sosial, terlebih dahulu baik secara fisik, intelektual,
dan moral yang harus dimiliki konselor untuk emosional, sosial, dan moral dengan cara
membantu klien. kompetensi sangatlah penting, belajar tentang ilmu-ilmu ke-BK-an dan
sebab klien yang dikonseling akan belajar dan belajar tentang bagaimana menjadi seorang
mengembangkan kompetensi-kompetensi yang konselor yang baik dan memiliki nilai moral
diperlukan untuk mencapai kehidupan yang efektif yang bagus. Saya berusaha menerapkan
dan bahagia. ilmu-ilmu yang saya miliki dalam
kehidupan sehari-hari, ketika mencoba dan
gagal, saya berusaha untuk mencobanya lagi
dan selalu belajar, karena saya menyadari
masih ada banyak hal di dunia ini yang tidak
saya ketahui.

c. Kesehatan Psikologis yang Baik Saya menyadari saya beberapa kali tidak 4
Seorang konselor dituntut untuk dapat menjadi dalam kondisi psikologis yang baik, artinya
model dari suatu kondisi kesehatan psikologis yang saya masih perlu belajar banyak mengenai
baik bagi kliennya, yang mana hal ini memiliki kontrol diri dan ataupun mengontrol pikiran
pengertian akan ketentuan dari konselor dimana yang saya miliki. Terkadang pikiran saya
konselor harus lebih sehat kondisi psikisnya beberapa kali berhasil meracuni diri saya
daripada klien. Kesehatan psikologis konselor yang dan saya sedikit kesulitan untuk
baik sangat penting dan berguna bagi hubungan mengendalikannya untuk tidak berpikir hal
konseling. Karena apabila konselor kurang sahat negatif.
psikisnya, maka ia akan teracuni oleh kebutuhan-
kebutuhan sendiri, persepsi yang subjektif, nilai-nilai
keliru, dan kebingungan.
d. Dapat Dipercaya (trustworthness) Menurut saya kepercayaan adalah hal yang 10
Konselor yang dipercaya dalam menjalankan sangat penting, saya selalu berusaha
tugasnya memiliki kecenderungan memilki kualitas memegang kepercayaan yang telah
sikap dan prilaku sebagai berikut: diberikan kepada saya, saya berusaha untuk
- Memilki pribadi yang konsisten tidak mengecewakan orang lain dengan
- Dapat dipercaya oleh orang lain, baik ucapannya mematahkan kepercayaannya kepada saya.
maupun perbuatannya. Saya tulus dalam membantu setiap orang.
- Tidak pernah membuat orang lain kesal atau
kecewa.
- Bertanggung jawab, mampu merespon orang
lain secara utuh, tidak ingkar janji dan mau
membantu secara penuh.
e. Kejujuran (honest) Berusaha untuk tampil menjadi pribadi 5
Yang dimaksud dengan Kejujuran disini memiliki terbuka terus saya lakukan dengan perlahan
pengertian bahwa seorang konselor itu diharuskan setiap harinya, karena dulu pada dasarnya
memiliki sifat yang terbuka, otentik, dan sejati saya adalah seorang yang tertutup. Namun
dalam pembarian layanannya kepada konseli. Jujur saya menyadari dengan diri kita yang tidak
disini dalam pengertian memiliki kongruensi atau membuka diri, orang lainpun akan sangat
kesesuaian dalam kualitas diri actual (real-self) sulit untuk masuk ke diri kita dan bercerita
dengan penilain orang lain terhadap dirinya (public tentang dirinya. Maka dari itupun, saya
self). mulai terbuka secara jujur sesuai dengan apa
yang ada dengan tetap memperhatikan
batasan.
f. Kekuatan atau Daya (strength) Ketika dihadapkan pada suatu masalah saya 2
Kekuatan atau kemampuan konselor sangat penting cenderung tabah, sabar, dan merasa mampu
dalam konseling, sebab dengan hal itu klien merasa menghadapinya, namun juga ada kalanya
aman. Klien memandang seorang konselor sebagi saya merasa saya hanyalah orang kecil dan
orang yang tabah dalam menghadapi masalah, dapat tidak tahu menahu tentang apapun sehingga
mendorong klien dalam mengatasi masalahnya, dan saya merasa saya tidak sanggup melakukan
dapat menanggulangi kebutuhan dan masalah suatu hal. Tapi saya selalu berusaha dan
pribadi. belajar mengembangkan kekuatan yang saya
miliki, bersikap sabar dan legowo
menghadapi masalah. Terkadang saya
merasa saya sangat sulit untuk mengatasi
masalah yang saya miliki sendiri, tetapi
ketika dihadapkan dengan masalah orang
lain saya mampu mendorong serta
memotivasinya dengan baik, mengatakan
bahwa semuanya akan baik-baik saja dan
masalah yang sedang dihadapi pasti dapat
terlewati dengan baik.
g. Kehangatan (Warmth) Saya merasa saya adalah orang yang ramah 11
Yang dimaksud dengan bersikap hangat itu adalah dan penuh cinta serta kasih sayang. Saya
ramah, penuh perhatian, dan memberikan kasih tidak ragu untuk mengungkapkan dan
sayang. Klien yang datang meminta bantuan memberikan kasih sayang yang saya miliki
konselor, pada umumnya yang kurang memilki kepada siapapun, terkhusus orang-orang
kehangatan dalam hidupnya, sehingga ia kehilangan terdekat saya. Saya akan megapresiasi
kemampuan untuk bersikap ramah, memberikan penuh hal baik yang orang lain lakukan,
perhatian, dan kasih sayang. Melalui konseling klien memberikan dukungan penuh, dan
ingin mendapatkan rasa hangat tersebut dan mengatakan kalau saya ada untuk mereka.
melakukan Sharing dengan konseling. Bila hal itu
diperoleh maka klien dapat mengalami perasaan
yang nyaman.
h. Pendengar yang Aktif (Active responsiveness) Saya selalu berusaha untuk menjadi 9
Konselor secara dinamis telibat dengan seluruh pendengar yang baik, benar-benar hadir
proses konseling. Konselor yang memiliki kualitas dalam setiap proses interaksi yang
ini akan: (a) mampu berhubungan dengan orang- mendalam dan intim. Baik dengan
orang yang bukan dari kalangannya sendiri saja, dan komunikasi secara verbal ataupun non-
mampu berbagi ide-ide, perasaan, (b) membantu verbal, saya berusaha untuk berpartisipasi
klien dalam konseling dengan cara-cara yang penuh dan terlibat. Namun, kadang saya
bersifat membantu, (c) memperlakukan klien dengan mudah terdistraksi oleh hal-hal baru di
cara-cara yang dapat menimbulkan respon yang sekitar saya.
bermakna, (d) berkeinginan untuk berbagi tanggung
jawab secara seimbang dengan klien dalam
konseling.
i. Kesabaran Saya sabar dan telaten apabila menjalin 8
Melaui kesabaran konselor dalam proses konseling hubungan dengan seseorang ataupun baru
dapat membantu klien untuk mengembangkan memulai menjalin hubungan dengan orang
dirinya secara alami. Sikap sabar konselor baru, saya sabar memberikan perhatian
menunjukan lebih memperhatikan diri klien daripada penuh kepada orang terdekat saya. Saya
hasilnya. Konselor yang sabar cenderung adalah orang yang terlalu neriman, artinya
menampilkan sikap dan prilaku yang tidak tergesa- saya selalu terima dengan apapun yang
gesa. terjadi, walaupun ini memiliki makna pula
bahwa saya bukanlah orang yang asertif.
Saya tidak bisa marah dan cenderung sulit
untuk mengeluarkan emosi negatif yang
saya miliki. Dalam bertindak, saya
cenderung santai dan tidak tergesa-gesa.
j. Kepekaan (Sensitivity) Saya adalah orang yang perasa, saya merasa 6
Kepekaan mempunyai makna bahwa konselor sadar peka dan sadar dengan apa yang terjadi
akan kehalusan dinamika yang timbul dalam diri dengan lingkungan saya. Namun kadang hal
klien dan konselor sendiri. Kepekaan diri konselor ini membuat saya menjadi overthinking.
sangat penting dalam konseling karena hal ini akan
memberikan rasa aman bagi klien dan klien akan
lebih percaya diri apabila berkonsultasi dengan
konselor yang memiliki kepekaan.
k. Kesadaran Holistik Saya menyadari secara penuh akan 7
Pendekatan holistik dalam bidang konseling berarti perbedaan kepribadian individu sehingga
bahwa konselor memahami secara utuh dan tidak dalam kehidupan saya menerima orang lain
mendekatinya secara serpihan. dengan utuh tanpa memandang latar
belakangnya. Saya beusaha utuk selalu free
value.
2. Carl Rogers (1971) dalam Jeanette (2006)
a. Congruence Mulanya saya sulit untuk tampil apa adanya 1
Seorang konselor haruslah terintegrasi dan dengan diri saya, seiring berjalannya waktu
kongruen. Pengertiannya ialah seorang konselor saya mulai belajar untuk menampilkan diri
terlebih dahulu harus memahami dirinya sendiri. saya namun bukan dengan bukan apa
Antara pikiran, perasaan, dan pengalamannya harus adanya diri saya tetapi the best version of
serasi. Konselor harus sungguh-sungguh menjadi myself. Saya pun berusaha untuk
dirinya sendiri tanpa menutupi kekurangan yang ada mengungkapkan emosi apa adanya saya
pada dirinya. dengan tetap dapat mengendalikannya
dengan baik, namun saya masih perlu
banyak belajar lagi mengenai hal ini.

b. Unconditional Positive Regard Saya meyadari bahwa setiap individu adalah 3


Konselor harus dapat menerima/respek pada klien unik, setiap individu memiliki
walaupun dengan keadaan yang tidak dapat diterima karakteristiknya masing-masing yang tentu
oleh lingkungan. Setiap individu menjalani saja berbeda satu dengan yang lain. Saya
kehidupannya dengan membawa segala nilai-nilai selalu menerima secara terbuka setiap
dan kebutuhan yang dimilikinya. Rogers individu yang ada, apapun latar belakang
mengatakan bahwa setiap manusia memiliki dan masalah yang dimilikinya, saya tidak
tendensi untuk mengaktualisasikan diri nya ke arah perduli tentang bagaimana ia menjalani
yang lebih baik. Untuk itulah seorang konselor harus hidup, yang terpenting adalah saya akan
memberikan kepercayaan kepada klien untuk bisa tetap ada dan hadir tanpa pandang bulu.
mengembangkan diri mereka.
c. Empati Saya tergolong orang yang mudah tersentuh, 2
Empati adalah kemampuan untuk mengetahui bahkan dengan hal-hal yang kecil sekalipun,
bagaimana merasakan perasaan orang lain. Secara mudah untuk bersimpati dan berempati.
sederhana, empati dapat didefinisikan sebagai Namun beberapa kali, jika dengan orang/hal
kemampuan untuk membayangkan diri sendiri berada baru hanya berhenti pada diri saya, hal ini
pada tempat dan pemahaman yang dimiliki orang terjadi jika saya sedang dalam kondisi tidak
lain, mencakup perasaan, hasrat, ide-ide, dan baik-baik saja dan perlu me-recharge diri
tindakan-tindakannya. saya, saya hanya akan berempati melalui
doa-doa yang saya terbangkan kepada
Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai