Anda di halaman 1dari 5

BS T.M. 9.

1
MACAM UPACARA PADA AMBALAN PRAMUKA PENEGAK I. PENDAHULUAN Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik. MATERI POKOK 1. Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur sehingga menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila seperti tercantum pada Tujuan Gerakan Pramuka (lihat AD Gerakan Pramuka Bab II Ps. 4). 2. Sasaran upacara dalam Gerakan Pramuka, ialah agar peserta upacara (peserta didik) mampu : a. memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan negara. b. memiliki rasa tanggungjawab dan disiplin pribadi. c. selalu tertib dalam kehidupan sehari-hari. d. memiliki jiwa gotong royong dan percaya pada orang lain. e. dapat memimpin dan dipimpin. f. dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib. g. meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. 3. Sasaran upacara tersebut akan dapat dicapai bilamana para peserta upacara (peserta didik) melaksanakannya dengan tertib dan khidmat. Ketika kondisi upacara berjalan dengan tertib dan khidmat, Pembina Upacara berusaha membuka hati peserta didik dan memberikan pendidikan watak ; sehingga tepatlah bilamana upacara dinyatakan sebagai alat pendidikan. Unsur-Unsur pokok dalam upacara Gerakan Pramuka, ialah : a. Bentuk barisan yang digunakan oleh para peserta selalu disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik. b. Pengibaran Bendera Merah Putih. c. Pembacaan Pancasila d. Pembacaan Kode Kehormatan. e. Adanya doa. f. Upacara dilakukan dalam suasana khidmat dan bersungguh-sungguh.

II.

4.

5.

Macam Upacara pada Ambalan Pramuka Penegak a. Upacara Pembukaan Latihan

1) 2) 3) 4) 5)

b.

c.

d.

Kerapihan pembukaan latihan Sangga kerja menyiapkan perlengkapan upacara Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf. Laporan Pemimpin sangga kepada Pradana Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat wakil Pemimpin sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga 6) Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan 7) Pradana menyemput Pembina dan mengantarinya ke sebelah kanan para Pemimpin Sangga 8) Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan Adat Ambalan yang berlaku 9) Petugas Bendera mengibarkan Sang Merah Putih Pradana memimpin penghormatannya 10) Pembacaan Dasadarma atau Sandi Ambalan oleh Petugas 11) Pembina Penegak membaca teks Pancasila diikuti oleh anggota Ambalan 12) Pengumuman dari Pradana/Pembina 13) Pradana memimpin doa sesuai dengan agama masing-masing 14) Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan Upacara Penutupan Latihan 1) Kerapihan setiap anggota Ambalan 2) Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf 3) Pemimpin sangga menempati tempat di sebelah kanan berisan dan wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga 4) Pradana menyemput Pembina Penegak dan mengantarkannya ke sebelah kanan barisan 5) Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan Adat Ambalan yang berlaku 6) Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan, dengan penghormatan yang di pimpin oleh Pradana 7) Pembacaan Renungan atau Sandi Ambalan oleh Petugas 8) Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dll 9) Pradana memimpin doa sesuai dengan agama masing-masing 10) Laporan Pradana kepada Pembina Penegak 11) Pradana membubarkan barisan Upacara Penerimaan Tamu Ambalan 1) Tamu ambalan mengambil tempat di sebelah kiri Pradana atau Pembina 2) Pradana atau Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota Ambalan 3) Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti kegiatan Ambalan 4) Barisan di buburkan, dilanjutkan dengan acara latihan Upacara Penerimaan Calon Penegak kepada Ambalan Dilaksanakan sesudah upacara latihan dengan susunan acara sbb. 1) Pradana mengumpulkan anggota Ambalan 2) Tamu Ambalan berada di tempat yang disediakan 3) Penegak Bantara/Laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan

e.

4) Tamu Ambalan dijemput oleh Petugas untuk dihadapkan kepada Ambalan 5) Pengantar kata dari Pradana/Pembina Penegak 6) Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon Penegak 7) Petugas mengajak meninggalkan tempat 8) Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon 9) Tamu di panggil untuk mendengarkan keputusan penerimaannya di Ambalan 10) Ucapan selamat dari anggota Ambalan dilanjutkan dengan acara latihan Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara Upacara ini tidak boleh dihadiri oleh calon Penegak yang lain, upacara hanya diikuti oleh para Pramuka Penegak Bantara dan Laksana dengan susunan acara sbb : 1) Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara 2) Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh Pendamping kanan dan pendamping kiri ke hadapan Pembina 3) Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri, mengenai watak dan kecakapan calon 4) Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali ke Sangganya 5) Sang Mereah Putih di bawa oleh Petugas ke sebelah kanan depan Pembina, anggota Ambalan menghormat dipimpin oleh Pradana 6) Tanya jawab tentang SKU antara pembina dengan calon 7) Pembina memimpin doa sesuai dengan agama masing-masing 8) Ucapan/ulang janji Trisatya yang dituntun oleh Pembina Penegak, dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan pada dada kiri, tepat pada jantungnya ; peserta upacara memberikan penghormatan. Kemudian di susul oleh penyematan tanda Penegak Bantara oleh calon Penegak sendiri. 9) Ucapan selamat dari anggota Ambalan 10) Pendamping Kanan dan Pendamping kiri menjemput Penegak Bantara yang selesai dilantik kembali ke Sangganya. Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara ke Penegak Laksana, dilakukan sbb: 1) Pradana/Pembina Penegak mengumpulkan anggota Ambalan (Bantara dan Laksana) 2) Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh Pendampingnya ke hadapan Pembina 3) Pembina minta penjelasan pendamping mengenai perkembangan watak dan kecakapan yang bersangkutan 4) Para Pendamping kembali ketempat 5) Tanya jawab tentang SKU antara Pembina dengan Penegak Bantara yang akan naik tingkat 6) Sang Merah Putih dibawa petugas kesebelah kanan Pembina 7) Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang bersangkutan

f.

g. h.

i.

8) Pembina melepas tanda Penegak Bantara diserta pesan seperlunya 9) Tanda Penegak Laksana di pasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan 10) Penegak yang bersangkutan mengulang janji Trisatya dituntun Pembina dengan tangan kanan yang ditempelkan pada dada kiri tepat pada jantungnya. Peserta upacara memberikan penghormatan 11) Pembina memimpin doa sesuai dengan agama masing-masing 12) Ucapan selamat dari anggota Ambalan 13) Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara Upacara Pemberian TKK Upacara Pindah golongan dari Penegak ke Pandega 1) Pradana/Pembina Penegak mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan baersaf 2) Penegak yang akan pindah golongan dipanggil kehadapan Pembina Penegak 3) Penjelasan Pembina atas kepindahan golongan 4) Penegak yang akan pindah minta diri kepada Anggota Ambalan 5) Pembina menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada Pembina Racana Pandega 6) Pembina Racana Pandega menerimanya sesuai dengan adat Racana yang berlaku Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke masyarakat Upacara ini dilakukan dalam bentuk informal, diluar pertemuan rutin, dilaksanakan oleh Sangga Kerja/Panitia, dengan susunan acara sebagai berikut: 1) Penjelasan Pembina 2) Penegak yang bersangkutan minta diri 3) Sambutan wakil anggota Ambalan 4) Kata Pelepasan dari Pembina Penegak dan penyerahan surat keterangan 5) Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan Ambalan 6) Berdoa dipimpin oleh Pembina Penegak 7) Ramah tamah diakhiri dengan membuat rangkaian persaudaraan

III.

PENUTUP Upacara-upacara merupakan alat pendidikan, oleh karena itu seyogyanya dilaksanakan dengan tertib dan khidmat.

KEPUSTAKAAN 1. Petunjuk Penyelenggaraan Upacara di dalam Gerakan Pramuka, Kep. Kwarnas No.178 tahun 1979. 2. Atmasulistya, Endy R. Drs. dkk. PANDUAN PRAKTIS MEMBINA PRAMUKA PENEGAK. Jakarta. 2000.

Anda mungkin juga menyukai