Anda di halaman 1dari 25

Kelompok 1 Yunus Nur Zakaria Ahdya Islaha Riska O Moh.

Salman Dwi indah Riza firman Velina Silviyani Risky Rahmawan

072310101033 082310101055 082310101049 082310101071 082310101066 092310101027 092310101044 092310101056

DHF

adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes aegypty dan beberapa nyamuk lain yang menyebabkan terjadinya demam. Biasanya dengan cepat menyebar secara efidemik. (Sir, Patrick manson, 2001). Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty (Christantie Efendy,1995).

Dengue

haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong arbo virus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty (betina) (Seoparman, 1990).

tinggi selama 5 7 hari Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie, echmosis, hematoma. Epistaksis, hematemisis, melena.
Demam

Dari

beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Filum

: Arthropoda Kelas : Insecta Bangsa : Diptera Suku : Culicidae Marga : Aedes Jenis : Aedes aegypti L

Nyamuk

Aedes aegypti dewasa berukuran kecil bila dibandingkan dengan rata-rata nyamuk lain, berwarna dasar hitam dengan bintik-bintik putih pada bagian badan, kaki dan sayap. Pada bagian toraks bagian belakang terdapat garisgaris putih keperak-perakan. Pada bagian toraks ini terdapat sepasang kaki depan, sepasang kaki tengah, dan sepasang kaki belakang (Hasan, 2006).

Telur

nyamuk Ae. Aegypti berbentuk ellips atau oval memanjang, warna hitam, ukuran 0,5-0,8 mm, permukaan polygonal, tidak memiliki alat pelampung, dan diletakkan satu per satu pada bendabenda yang terapung Dilaporkan bahwa dari telur yang dilepas, sebanyak 85% melekat di dinding TPA, sedangkan 15% lainnya jatuh ke permukaan air.

Larva

nyamuk Ae. Aegypti tubuhnya memanjang tanpa kaki dengan bulu-bulu sederhana yang tersusun bilateral simetris. Larva ini dalam pertumbuhan dan perkembangannya mengalami 4 kali pergantian kulit (ecdysis), dan larva yang terbentuk berturut-turut disebut larva instar I, II, III, dan IV.

Pupa

nyamuk Ae. aegypti bentuk tubuhnya bengkok, dengan bagian kepala-dada (cephalothorax) lebih besar bila dibandingkan dengan bagian perutnya. Pada ruas perut ke-8 terdapat sepasang alat pengayuh yang berguna untuk berenang.

Nyamuk

Ae. aegypti tubuhnya tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, dada, dan perut. mulut nyamuk betina tipe penusukpengisap (piercing-sucking) dan termasuk lebih menyukai manusia (anthropophagus), sedangkan nyamuk jantan bagian mulut lebih lemah sehingga tidak mampu menembus kulit manusia.

Selama

masa bertelur, seekor nyamuk betina mampu meletakkan 100-400 butir telur. Biasanya, telur-telur tersebut diletakkan di bagian yang berdekatan dengan permukaan air Telur nyamuk Ae. aegypti di dalam air dengan suhu 20-400C akan menetas menjadi larva dalam waktu 1-2 hari.

Pada

kondisi optimum, larva berkembang menjadi pupa dalam waktu 4-9 hari, kemudian pupa menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 2-3 hari. Jadi pertumbuhan dan perkembangan telur, larva, pupa, sampai dewasa memerlukan waktu kurang lebih 7-14 hari

Nyamuk

merupakan vektor atau penular utama dari penyakit-penyakit arbovirus (demam berdarah, chikungunya, demam kuning, encephalitis, dan lain-lain). Virus dengue ditularkan kepada manusia terutama melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Selain itu dapat juga ditularkan oleh nyamuk Aedes albopictus, dan Aedes polynesiensis

Demam

Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang termasuk kelompok B Arthtropod Borne Virus (Arbovirus) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae, dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu : DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Serotipe virus dengue (DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN4)

Virus

yang ada di kelenjar ludah nyamuk ditularkan ke manusia melalui gigitan. Kemudian virus bereplikasi di dalam tubuh manusia Di tubuh manusia virus memerlukan waktu masa tunas intrinsik 4-6 hari sebelum menimbulkan penyakit.

Nyamuk

kedua akan menghisap virus yang ada di darah manusia. Virus bereplikasi dalam kelenjar ludah nyamuk untuk selanjutnya siap-siap ditularkan kembali kepada manusia lainnya.

Infeksi

virus dengue telah ada di Indonesia sejak abad ke-18 Di Indonesia, pertama sekali dijumpai di Surabaya pada tahun 1968 dan kemudian disusul dengan daerah-daerah yang lain. Jumlah penderita menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun, dan penyakit ini banyak terjadi di kota-kota yang padat penduduknya.

An.

A(7 th) datang dengan DHF, dia mengeluh mual, tidak nafsu makan. Dia hanya mnghabiskan porsi dar makanannya. TTV: suhu 36.7 0C, TD 100/70 mmHg, nadi 110 x/menit, RR 20 x/menit, akral hangat dan An. A tampak cemas dan tidak terbiasa di ruma sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan Hb 12,4 g/dl, Ht 31%, leukosit 2,2 ribu/ul, trombosit 56 ribu/ul, eritrosit 4,47 juta/ul, anti dengue Ig G positiv dan anti dengue Ig M positiv. Trombosit An. A terus menurun

Pengkajian Data Objektif: An. A menghabiskan porsi makanannya TTV: suhu 36.7 0C, TD 100/70 mmHg, nadi 110 x/menit, RR 20 x/menit, akral hangat dan An. A tidak gelisah. Hasil pemeriksaan lab: Hb 12,4 g/dl, Ht 31%, leukosit 2,2 ribu/ul, trombosit 56 ribu/ul, eritrosit 4,47 juta/ul, anti dengue Ig G positiv dan anti dengue Ig M positiv. Trombosit An. A terus menurun An. A tampak cemas dan tidak terbiasa di ruma sakit Data Subyektif: An. A mengeluh mual, tidak nafsu makan

Diagnosa 1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler dan terjadi perbesaran plasma dari ruang intravaskuler ke ekstravaskuler 2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake inadekuat 3. Gangguan rasa nyaman: Cemas berhubungan dengan proses hospitalisasi

Intervensi 1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler dan terjadi perbesaran plasma dari ruang intravaskuler ke ekstravaskuler Intervensi:
1)

2) 3) 4) 5) 6)
7) 8)

Observasi turgor kulit, membran mukosa, CRT, Konjungtiva (tandatanda dehidrasi) Ukur TTV per delapan jam Kompres air hangat Ukur intake output Anjurkan klien minum kurang lebih 2000-2500 cc/24 jam Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht, Leucocyt, Trombocyt) per 24 jam) Kolaborasi pemberian parenteral danminum (100 ml/kgBB/24jam, untuk anak dengan BB < 25 kg) Lakukan pemeriksaan thorak foto jika ditemukan data klien sesak

2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake inadekuat
1) Kaji status nutrisi klien (konjungtiva, membran

2)
3) 4) 5) 6) 7)

mukosa, tugor kulit) Libatkan keluarga dalam memberikan makan dan catat jumlah makanan yang masuk Berikan makanan yang mudah ditelan bubur dan tim dan hidangkan selagi hangat Berikan makanan porsi kecil dan sering Jelaskan manfaat nutrisi bagi klien Ukur BB Pemeriksaan laboratorium Hb

3. Gangguan rasa nyaman: Cemas berhubungan dengan proses hospitalisasi


1) Lakukan pendekatan pada klien melaui

2)
3) 4) 5)

bercanda atau berbincang-bincang Berikan pengaruh dan sensori sesuai dengan tingkat perkembangan Libatkan keluarga dalam melakukan tindakan Lakukan terapi aktivitas bermainsesuai dengan tumbang klien Atur lingkungan yang nyaman dan kondusif

TERIMA KASIH

By: allen

Anda mungkin juga menyukai