Anda di halaman 1dari 1

Penulis : Adellia Nike Fadrijanto Fakultas : Kedokteran Program Studi : Pendidikan Dokter IPK : 0.

00

Staphylococcus aureus PENGARUH Abstrak :

EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PERTUMBUHAN KUMAN Staphylococcus aureus

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan yang dari waktu ke waktu terus berkembang. Staphylococcus aureus adalah patogen utama pada manusia. Infeksi oleh jenis kuman ini yang terutama menimbulkan penyakit pada manusia. Setiap jaringan atau pun alat tubuh dapat diinfeksi oleh Staphylococcus aureus dan menyebabkan timbulnya penyakit dengan tanda-tanda yang khas, yaitu peradangan, nekrosis, dan pembentukan abses. Infeksinya dapat berupa furunkel yang ringan pada kulit sampai piemia yang fatal. Penanganan penyakit infeksi tersebut dapat menggunakan beberapa macam antibiotika. Namun, seiring berkembangnya waktu, banyak sekali bakteri resisten terhadap antibiotika. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan sumber pengobatan lainnya seperti pengobatan herbal. Penggunaan obat tradisional ini dinilai memiliki efek samping yang lebih kecil dibandingkan dengan obat yang berasal dari bahan kimia, di samping itu harganya lebih terjangkau. Tanaman yang berpotensi sebagai obat untuk infeksi tersebut adalah lidah buaya (Aloe vera). Cairan Lidah Buaya (Aloe vera) ini mengandung unsur utama, yaitu aloin, emodin, gum dan unsur lain seperti minyak atsiri. Aloin merupakan bahan aktif yang bersifat sebagai antiseptik dan antibiotik selain itu, lidah buaya ( Aloe vera ) memiliki kandungan flavonoid, jenis quercetin dan kaempferol yang diharapkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Kaempferol memiliki aktivitas antibakteri dengan mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi. Sedangkan quercetin memiliki aktivitas meningkatkan permebilitas protein porin bakteri terhadap flavonoid lain. ?? Salah satu cara untuk mengetahui pengaruh zat antibakteri dari lidah buaya (Aloe vera) ??terhadap bakteri Staphylococcu aureus coli dengan melihat Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimal (KBM). Penelitian ini dilakukan uji kepekaan antibakteri secara in vitro menggunakan teknik uji dilusi (test tube serial dilution method) di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran?? Universitas Airlangga pada bulan November ??? Desember 2010. Dalam uji dilusi ini, digunakan ekstrak etanol dari Lidah Buaya (Aloe vera). ?? Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 1 g/3ml, 1,25 g/3ml, dan 1,5 g/3ml masih didapatkan adanya pertumbuhan kuman. Hal ini berarti ekstrak etanol dari lidah buaya ( Aloe vera ) dalam konsentrasi tersebut tidak dapat menghambat pertumbuhan kuman Staphylococcus aureus setelah proses inkubasi selama 24 jam pada suhu 37??C. Masih adanya pertumbuhan kuman ini kemungkinan disebabkan oleh komponen zat antibakteri dari lidah buaya ( Aloe vera ) ??masih terdapat dalam bahan ekstrak tersebut karena metode pengekstraksian yang tidak sesuai dengan sifat dari zat antibakteri tersebut. ?????????? Kesimpulan pada penelitian ini adalah bahwa ektrak lidah buaya ( Aloe vera ) ??dengan konsentrasi maksimum 1,5 g/3ml tidak menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Keyword : PENGARUH EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PERTUMBUHAN KUMAN

Page Page1 2

Anda mungkin juga menyukai