Anda di halaman 1dari 3

MENENTUKAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran di RPP merupakan jabaran operasional dari kegiatan pembelajaran di silabus.

Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran dijabarkan lebih rinci ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, penutup, atau pola yang lain. Selain itu kegiatan sudah diatur per pertemuan dan sudah diorganisasikan waktunya lebih rinci (berapa menit pendahuluan, berapa menit pada inti, dan berapa menit pada penutup). Sebaiknya dalam 1 kali pertemuan (1x40 menit) kegiatan pendahuluan dan kegiatan penutup, masing-masing tidak lebih dari 10 menit, dan sisanya digunakan untuk kegiatan inti. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah standar kegiatan pembelajaran memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan. Langkah-langkah standar yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan pendahuluan Kegiatan pendahuluan diarahkan, antara lain untuk memberikan: (1) pemanasan berpikir, (2) apersepsi, dan (3) motivasi. Pemanasan berpikir digunakan untuk menumbuhkan terjadinya disequlibrasi, sedemikian hingga proses adaptasi (asimilasi dan akomodasi) mudah berlangsung. Dengan pemanasan berpikir juga dapat meningkatkan kesiapan siswa untuk belajar. Beberapa kegiatan pemanasan berpikir, antara lain: memberikan pertanyaan menantang yang terkait dengan pelajaran yang akan berlangsung. Pertanyaan menantang tidak harus langsung dijawab di awal, jawaban bisa diberikan ketika kegiatan inti akan selesai. Apersepsi digunakan untuk mendorong terjadinya proses pembelajaran bermakna. Dalam hal ini, pembelajaran akan menjadi bermakna apabila materi yang akan dipelajari terkait dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, sehingga terjadi kesinambungan yang kuat dalam proses berpikir. Sebaliknya, apabila materi yang diberikan dalam proses pembelajaran lepas (tidak terkait dengan struktur pengetahuan yang diberikan), maka konstruksi pengetahuan yang terjadi akan sangat lemah. Karena itu apersepsi sangat penting dalam proses pembelajaran. Kegiatan apersepsi diarahkan untuk mengetahui struktur pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan yang mengarah pada penguasaan materi prasyarat. Dengan mengetahui struktur pengetahuan awal siswa, maka dapat ditentukan kesiapan siswa, sehingga guru dapat menentukan harus dimulai dari materi apa. Memberikan motivasi kepada siswa merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Dengan adanya motivasi, siswa akan cenderung semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dalam memberi motivasi adalah menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegunaan materi yang

akan dipelajari. Dalam RPP, kegiatan pendahuluan (pemanasan berpikir, apersepsi, dan motivasi) harus dinyatakan secara eksplisit. Kalau kegiatan pendahuluan dilakukan dengan memberikan pertanyaan, maka pertanyaan tersebut juga harus dituliskan. Karena itu dalam kegiatan pendahuluan, guru dapat (1) Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, (2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, (3) Memberikan pertanyaan yang menantang, (4) Memberikan motivasi terkait dengan pentingnya materi yang akan dipelajari, (5) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, dan (6) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. 2) Kegiatan inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. Kegiatan inti berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui siswa untuk dapat mengonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator. Untuk memudahkan, sebaiknya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kegiatan Siswa (LKS). Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Kegiatan inti dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran. Kegiatan ini dilakukan secara sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. (1) Proses Eksplorasi. Guru dikatakan telah melakukan proses eksplorasi, apabila guru: (a) melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan mendalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip belajar dari aneka sumber, (b) menggunakan beragam pendekatan atau metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain, (c) memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya, (d) melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, (e) memfasilitasi siswa untuk melakukan percobaan di laboratorium, atau lapangan sesuai karakteristik pelajaran. (2) Proses Elaborasi. Guru dikatakan telah melakukan proses elaborasi, apabila guru: (a) membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna, (b) memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis, (c) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut, (d) memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif, (e) memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar, (f) memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan

baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok, (g) memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok, (h) memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan, (i) memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa. (3) Proses Konfirmasi. Guru dikatakan telah melakukan proses konfirmasi, apabila guru: (a) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa, (b) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber, (c) memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, (d) memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar. Dalam hal ini guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang mengahadapi kesulitan dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar, membantu menyelesaikan masalah, memberikan acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi, memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh, dan memberikan motivasi pada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. 3) Kegiatan Penutup Menggambarkan kegiatan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran. Dalam kegiatan penutup, guru: (1) bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran, (2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram misalkan dengan cara memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta siswa untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil 25% siswa sebagai sampelnya, (3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, (4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa, dan (5) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai