Anda di halaman 1dari 8

Dapat dilihat dari data di bawah ini untuk berat badan ideal bayi dari sejak lahir hingga

usia satu tahun. Lahir (Berat badan ideal: 3,4 kg, dengan tinggi badan ideal 50,5 cm) 0 1 (Berat badan ideal: 4,3 kg, dengan tinggi badan ideal 55 cm) 2 bulan (Berat badan ideal: 5 kg, dengan tinggi badan ideal 58 cm) 3 bulan (Berat badan ideal: 5,7 kg, dengan tinggi badan ideal 60 cm) 4 bulan (Berat badan ideal: 6,3 kg, dengan tinggi badan ideal 62,5 cm) 5 bulan (Berat badan ideal: 6,9 kg, dengan tinggi badan ideal 64,5 cm) 6 bulan (Berat badan ideal: 7,4 kg, dengan tinggi badan ideal 66 cm) 7 bulan (Berat badan ideal: 8 kg, dengan tinggi badan ideal 67,5 cm) 8 bulan (Berat badan ideal: 8,4 kg, dengan tinggi badan ideal 69 cm) 9 bulan (Berat badan ideal: 8,9 kg, dengan tinggi badan ideal 70,5 cm) 10 bulan (Berat badan ideal: 9,3 kg, dengan tinggi badan ideal 72 cm) 11 bulan (Berat badan ideal: 3,6 kg, dengan tinggi badan ideal 73,5 cm) 12 bulan (Berat badan ideal: 9,9 kg, dengan tinggi badan ideal 74,5 cm)

Usia 1-2 Tahun Perkembangan berat badan bayi di rentang usia ini juga masih sangat pesat. orang tua masih sangat perlu memonitor perkembangannya. 15 bulan (Berat badan ideal 10,6 kg, dengan tinggi badan ideal 62,5 cm) 18 bulan (Berat badan ideal 11,3 kg, dengan tinggi badan ideal 65 cm) 21 bulan (Berat badan ideal 11,9 kg, dengan tinggi badan ideal 67,5 cm) 24 bulan (Berat badan ideal 12,4 kg, dengan tinggi badan ideal 69,5 cm) Edukasi Berhubung pasien masih berumur 15 bulan, edukasi ini menitikberatkan pd org tua Pemantauan pemberian obat

Sebenarnya anjuran makan pada diabetisi sama dengan anjuran makan sehat pada umumnya, yaitu makanan menu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan energi masing-masing. Menu seimbang maksudnya dalam menu terkandung berbagai makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur. Sumber zat tenaga misalnya nasi, kentang, jagung, roti, mie, dan sebagainya. Sumber zat pembangun misalanya daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, tahu, tempe dan sebagainya. Sedangkan sumber zat pengatur seperti sayuran dan buah-buahan.

Pemberian insulin setiap hari seumur hidup. Mutlak diperlukan karena tubuh tidak bisa memproduksi insulin. Yang paling efektif adalah melalui suntikan di bawah kulit. Tipe insulin. Bagaimana mencampur. Bagaimana menyuntik. Lokasi injeksi dan rotasi. ES pada daerah injeksi . Memeriksa kadar gula darah setiap hari, untuk mengetahui cukup tidaknya dosis insulin yang diberikan. Pengaturan pola makan. Jadwal makan harus teratur, anak penderita DM tipe 1 harus makan makanan sehat dan boleh makan jenis-jenis makanan lain yang mereka sukai asal tetap memperhatikan jumlah makanan yang dimakan, kadar gula darah, dan jumlah insulin yang digunakan.

Ada beberapa tujuan pengaturan makan atau diet pada penderita diabetes yaitu : 1. Menjaga kadar gula darah agar tetap normal 2. Menurunkan gula dalam urine menjadi negatif

3. Mencapai dan mempertahankan berat badan normal 4. Penderita diabetes dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti biasa Memeberikan perhatian penuh dan kasih sayang terhadap anak Jenis makanan yang tidak dianjurkan adalah : 5. Bahan makanan yang mengandung gula sederhana seperti gula pasir, gula jawa, madu, selai, manisan buah, susu kental manis, soft drink, es krim, kue-kue manis, dodol, cake, tarcis 6. Makanan yang tinggi lemak seperti keju, susu full cream, abon, lemak hewan, santan kental 7. Bumbu terasi, penyedap, saus tomat dan kecap manis 8. Buah golongan A seperti duku, durian, rambutan, nanas, sawo, sirsak, pisang tanduk, pisang susu, pisang raja, nangka, anggur Tepat jadwal adalah penderita diabetes harus makan secara teratur yakni 3 kali makan utama (makan pagi, siang dan malam) dan 3 kali selingan dengan interval atau jarak waktu 3. Sebagai contoh : 9. Pkl 06.30 makan pagi 10. Pkl 09.30 snack/buah 11. Pkl 12.30 makan siang 12. Pkl 15.30 snack/buah 13. Pkl 18.30 makan malam 14. Pkl 21.30 snack/buah 15. Jadwal tersebut dapat diubah asalkan dengan interval tetap 3 jam Menu: Makan pagi (06.30): Nasi Telur Mata Sapi Tempe bumbu Bali Cah Sawi Hijau Wortel Selingan (09.30) Pepaya Makan Siang (12.30) Nasi Pepes Ikan Sayur Asem Selingan II (15.30) Pisang Goreng Teh Makan Sore (18.30) Nasi Basho Daging Cap Cay Sayur Selingan III ( 21.30)
Kalori terdiri dari: 50-55% KH 15-20% protein 30% lemak. Kebutuhan kalori: 1000 + (Usia (tahun) x 100) kal.

Berdasarkan BB ideal Dibagi menjadi: 20% sarapan. 10% snack pagi. 25% makan siang. 10% snack siang. 25% makan malam. 10% snack Malam. Konsultasi dengan nutrisionis.

Penentuan prevalensi KEP diperlukan klasifikasi menurut derajat beratnya KEP. Tingkat KEP I dan KEP II disebut tingkat KEP ringan dan sedang dan KEP III disebut KEP berat. KEP berat ini terdiri dari marasmus, kwashiorkor dan gabungan keduanya. Maksud utama penggolongan ini adalah untuk keperluan perawatan dan pengobatan. Untuk menentukan klasifikasi diperlukan batasan-batasan yang disebut dengan ambang batas. Batasan ini di setiap negara relatif berbeda, hal ini tergantung dari kesepakatan para ahli gizi di negara tersebut, berdasarkan hasil penelitian empiris dan keadaan klinis.2 Klasifikasi KEP menurut Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI Tahun 1999 dapat diklasifikasikan menjadi 5 kategori, yaitu Overweight, normal, KEP I(ringan), KEP II (sedang) dan KEP III (berat). Baku rujukan yang digunakan adalah WHONCHS, dengan indeks berat badan menurut umur.2 Klasifikasi KEP menurut Depkes RI : Status Gizi lebih Gizi Baik Gizi Sedang Gizi Kurang Gizi Buruk BB/U (%Baku WHO-NCHS, 1983) > 120 % Median BB/U 80 % 120 % Median BB/U 70 % 79,9 % Median BB/U 60 % 69,9 % Median BB/U < 60 % Median BB/U

Kategori Overweight Normal KEP I KEP II KEP III

Sumber: Depkes RI(1999:26) Sedangkan klasifikasi kurang Energi Protein menurut standar WHO: Klasifikasi Malnutrisi Berat Dengan edema < -3 SD < -3 SD

edema BB/TB TB/U

Malnutrisi sedang Tanpa edema -3SD s/d -2 SD -3SD s/d -2 SD

Edukasi malnutrisi
a. Pemberian makan yang sering dengan kandungan energi dan nutrien yang padat b. Melatih ketaatan dalam pemberian diet c. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

d. Terapi bermain terstuktur selama 15-30 menit/hari e. Kasih sayang (Tingkatkan keterlibatan ibu seperti dalam memberi makan, memandikan, bermain dsb) f. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah Bila telah tercapai BB/TB > -2 SD (setara dengan >80%) dapat dianggap anak telah sembuh. Anak mungkin masih mempunyai BB/U rendah karena anak berperawakan pendek. Pola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetapdilanjutkan di rumah.Berikan contoh kepada orang tua: a. Menu dan cara membuat makanan kaya energi dan padat gizi serta frekuensipemberian makan yang sering. b. Terapi bermain yang terstruktur Sarankan: a. Memberikan makanan dengan porsi kecil dan sering, sesuai dengan umur anak b. Membawa anaknya kembali untuk kontrol secara teratur: Bulan I : 1x/minggu Bulan II : 1x/2 minggu Bulan III-IV : 1x/bulan c. Pemberian suntikan/imunisasi dasar dan ulangan (booster) d. Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan sekali (dosis sesuai umur)

Langkah Promotif/Preventif
Malnutrisi energi protein merupakan masalah gizi yang multifaktorial. Tindakan pencegahan bertujuan untuk mengurangi insidens dan menurunkan angka kematian. Oleh karena ada beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya masalah tersebut, maka untuk mencegahnya dapat dilakukan beberapa langkah, antara lain 6: 1. Mengendalikan penyakit-penyakit infeksi - Pencegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan. - Pemberian imunisasi 2. Memperkecil dampak penyakit-penyakit infeksi terutama diare di wilayah yang sanitasi lingkungannya belum baik. Diarhea merupakan penyakit endemo-epidemik yang menjadi salah satu penyebab bagi malnutrisi. Dehidrasi awal dan re-feeding secepat mungkin merupakan pencegahan untuk menghindari bayi malnutrisi/KEP. 3. Deteksi dini dan manajemen KEP awal/ringan: - Pemantauan (surveillance) yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan. - Memonitor tumbuh kembang dan status gizi Balita secara kontinyu, misalnya dengan tolok ukur KMS. - Perhatian khusus untuk faktor risiko tinggi yang akan berpengaruh kelangsungan status gizi (antara lain: kemiskinan, ketidak tahuan, adanya penyakit infeksi). 4. Memelihara status gizi anak - Dimulai sejak dalam kandungan, ibu hamil dengan gizi yang baik diharapkan akan melahirkan bayi dengan status gizi yang baik pula. - Setelah lahir segera diberi ASI eksklusif sampai usia 4 atau 6 bulan. - Pemberian makanan pendamping ASI (weaning food) bergizi, mulai usia 4 atau 6 bulan secara bertahap sampai anak dapat menerima menu lengkap keluarga. - Memperpanjang masa menyusui (prolong lactation) selama ibu dan bayi menghendaki. - Penyuluhan/pendidikan gizi tentang pemberian makanan yang adekuat, merupakan upaya pencegahan jangka panjang

SYARAT DIET PENDERITA MARASMUS ENERGI TINGGI PROTEIN TINGGI (ETPT) : 1. Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB. 2. Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB. 3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total. 4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total. 5. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal. 6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna.

Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan : Bahan Makanan Sumber karbohidrat Dianjurkan Nasi, Roti, mie, makaroni, cake, tarcis, puding, pastri, dodol, ubi, gula pasir. Daging sapi, ayam, Dimasak dengan ikan, telur, susu, keju, banyak minyak atau yoghurt dan es krim. kelapa/santan kental. Semua jenis kacang- Dimasak dengan kacangan, tempe, tahu banyak minyak atau dan pindakas. kelapa/santan kental Semua jenis sayuran, Dimasak dengan terutama jenis bayam, banyak minyak atau daun singkong, kacang kelapa/santan kental. panjang, labu siam, dan wortel, dengan teknik pengolahan direbus, dikukus dan ditumis Semua jenis buah segar, buah kaleng, buah kering dan jus buah. Minyak goreng, Santan kental Tidak Dianjurkan

Sumber protein

Sumber protein nabati

Sayuran

Buah-buahan

Lemak dan minyak

mentega, margarin, santan encer dan salad dressing. Minuman Bumbu Soft drink, madu, sirup, Minuman teh dan kopi encer. energi. rendah

Bumbu tidak tajam Bumbu yang tajam seperti bawang merah, seperti cabe dan merica. bawang putih, laos, salam dan kecap.

Usia 0 s/d 6 Bulan- Kecukupan Energi : 550 kkal- Kecukupan Protein : 10 gr Usia 7 s/d 12 Bulan- Kecukupan Energi : 650 kkal- Kecukupan Protein : 16 gr Usia 1 s/d 3 Tahun- Kecukupan Energi : 1000 kkal- Kecukupan Protein : 25 gr Usia 4 s/d 6 Tahun- Kecukupan Energi : 1550 kkal- Kecukupan Protein : 39 gr Usia 7 s/d 9 Tahun- Kecukupan Energi : 1800 kkal- Kecukupan Protein : 45 gr Usia 10 s/d 12 Tahun Pria :- Kecukupan Energi : 2050 kkal- Kecukupan Protein : 50 gr Wanita :- Kecukupan Energi : 2050 kkal- Kecukupan Protein : 50 gr 7. Usia 13 s/d 15 Tahun Pria :- Kecukupan Energi : 2400 kkal- Kecukupan Protein : 60 gr Wanita :- Kecukupan Energi : 2350 kkal- Kecukupan Protein : 57 gr 8. Usia 16 s/d 18 Tahun Pria :- Kecukupan Energi : 2600 kkal- Kecukupan Protein : 65 gr Wanita : Kecukupan Energi : 2200 kkal- Kecukupan Protein : 55 gr 9. Usia 19 s/d 29 Tahun Pria :- Kecukupan Energi : 2550 kkal- Kecukupan Protein : 60 gr Wanita :- Kecukupan Energi : 1900 kkal- Kecukupan Protein : 50 gr 10. Usia 30 s/d 49 Tahun Pria :- Kecukupan Energi : 2350 kkal- Kecukupan Protein : 60 gr Wanita :- Kecukupan Energi : 1800 kkal- Kecukupan Protein : 50 gr 11. Usia 50 s/d 64 Tahun Pria :- Kecukupan Energi : 2250 kkal- Kecukupan Protein : 60 gr Table kebutuhan kalori berdasarkan usia anak Usia (tahun) Kal/kg BB/hari <1 80-95 1-3 75-90 4-6 65-75 7-10 55-75 11-18 45-55

1. 2. 3. 4. 5. 6.

POLA PEMBERIAN MAKAN PADA USIA DIATAS I TAHUN Pada usia diatas 1 tahun jenis makanan yang dapat dibrikan masih berpedoman pada makanan bayi. Makanan yang diberikan sudah mulai seperti orang tua namun bentuknya masih lunak, mengingat belum banyak tumbuh gigi dan untuk memudahkan proses pencernaan. UMUR (Tahun) 12 MAKANAN DIBERIKAN ASI Makanan lunak Snack/jajanan YANG JUMLAH PEMBERIAN Sesuka anak 3 x sehari 2 3 x sehari fase KEP Pagi, malam Pagi, siang, sore Formula/modifikasi/modisco Sesuai Berat/gizi buruk siang, WAKTU (Jam)

>3

Makanan dewasa Snack/jajanan

seperti

orng 3 x sehari 2 3 x sehari

Pagi, malam

siang,

Pagi, siang, sore Formula/modifikasi/modisco Sesuai

fase

KEP

Berat/gizi buruk
Pengertian modisco (modification dried skimcotton oil) adalah minuman tinggi kalori yang terdiridari susu, gula dan minyak/mentega digunakan untuk mengobati gangguan gizi berat pada anakdengan hasil yang cukup memuaskan.

ReSoMal adalah: Cairan yang diberikan kepada anak gizi buruk yang menderita diare dan atau dehidrasi. Formula WHO adalah: Formula yang diberikan pada anak penderita gizi buruk.

Menu makan pagi : Bubur jagung Susu Selingan pagi : Puding agar-agar formula (puding kacang merah)

Menu makan siang : Nasi tim/bubur campur

Susu kedelai Selingan sore : Puntik mandalika modisco


Menu makan malam Bubur kentang brokoli Susu sari jeruk

Anda mungkin juga menyukai