Anda di halaman 1dari 12

ABSTRAK Palilingan, Auviana Anastasia, Program studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Manado, 2013, Judul

: Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Pembelajaran IPS Terpadu Dalam Meningkatkan Hasil Belajarar Siswa di SMP Advent 3 Ranotana Manado. Dibawah Bimbingan Drs.Yance Tawas,M.P dan Drs.Cherys F.Laloan,M.Si Masalah menurunnya konsentrasi siswa terhadap pelajaran dan kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sehingga berdampak pada menurunnya hasil belajar peserta didik ini dialami juga oleh siswa siswa yang ada di SMP Advent 3 Ranotana Manado bahwa menurunnya konsentrasi siswa dan kurangnya peran aktif siswa dalam proses pembelajaran diakibatkan oleh proses transfer ilmu yang masih menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran konvensional seperti ceramah monoton secara terus menerus dan kurang adanya pendekatan pembelajaran yang kreatif sehingga siswa siswa cepat merasa jenuh. Penelitian ini diangkat untuk, menjawab permasalahan proses pembelajaran yang kurang efektif di SMP Advent 3 Ranotana Manado. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.Yang menjadi hipotesis tindakan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut Jika dalam pembelajaran Mata Pelajaran IPS Terpadu dengan menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses maka dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa . Sampel penelitian tindakan kelas ini diambil dari keseluruhan siswa kelas VIII yang berjumlah 25 orang. Adapun hasil penelitian tindakan kelas ini adalah ketika menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses terdapat peningkatan hasil belajar, hal ini dapat dilihat dari hasil tes awal yakni dari 25 siswa, yang tuntas 9 siswa dan 16 siswa yang belum tuntas. Pada putaran I dari 25 siswa, sebanyak 9 siswa tuntas atau 36 % dan yang belum tuntas sebanyak 11 siswa atau 64 %. Pada putaran II terjadi peningkatan, dari 25 siswa, sebanyak 24 siswa tuntas belajar atau 96 % dan tinggal satu siswa yang belum tuntas belajar atau 4 %. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Keterampilan Proses , Hasil Belajar

PENDAHULUAN Harus diakui Pembangunan Pendidikan haruslah dimulai dari perbaikan sistim pengajaran di sekolah sekolah, dengan penerapan berbagai metode dan pendekatan pendekatan baru yang lebih relevan dengan kondisi masing masing sekolah /kelas yang ada. Perbaikan dalam sistem pengajaran haruslah sudah dimulai dari sekarang. Pendekatan pendekatan pengajaran yang konvensional,seperti penggunaan metodemetode ceramah, sudah harus dipadukan dengan metode metode baru yang lebih efektif dalam pencapaian tujuan tujuan pengajaran. Berdasarkan pengamatan selama ini, bahwa persoalan pendidikan banyak mengalami masalah dan hambatan yang akhirnya mempengaruhi pada hasil belajar siswa, terutama mata pelajaran. Hal ini tergambar pada setiap hasil evaluasi ulangan dan nilai-nilai rata-rata yang masih kurang. Di duga penyebabnya antara lain konsentrasi siswa terhadap pelajaran yang masih kurang,kemampuan dan kurangnya keterlibatan dalam proses pembelajaran Aspek lain yang perlu mendapat perhatian guru adalah aspek pendekatan pengajaran yang dipilih sehingga proses transfer ilmu pengetahuan dan keterampiulan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan karena dalam pelaksanaannya langsung berhubungan dengan keterlibatan siswa dan guru selama proses belajar mengajar berlangsung. Oleh sebab itu, masalah penggunaan model pembelajaran dan pendekatan pembelajaran haruslah benar-benar diperhatikan karena akan langsung terkait dengan pencapaian hasil belajar siswa pada setiap akan dilakukan evaluasi. Pelaksanaan proses belajar mengajar di dalam kelas haruslah terarah, terencana, dan terpadu melalui pendekatan yang tepat, metode yang benar, media pengajaran yang sesuai dengan kajian materi yang mantap, pengadaan alat evaluasi yang baik, dan semua itu merupakan konsekuensi yang harus dihadapi oleh guru, jika guru menghendaki hasil belajar anak didiknya sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Seperti yang dialami oleh siswa siswa di SMP Advent 3 Ranotana Manado, banyak mengalami masalah dan hambatan yang akhirnya mempengaruhi pada hasil belajar siswa. Hal ini tergambar pada setiap hasil evaluasi ulangan harian dan nilainilai rata-rata yang masih kurang. Di duga penyebabnya antara lain konsentrasi siswa terhadap pelajaran yang masih kurang, kemampuan siswa yang dibawah rata-rata dan kurangnya keterlibatan dalam proses pembelajaran. Akibatnya, hasil belajar siswa sangat rendah dan hanya mencapai rata-rata 5,0 sampai 6,8. Hal ini dianggap kurang karena standar yang diinginkan adalah 7,0 keatas sebagai kriteria ketuntasan minimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka, cara yang harus dilakukan adalah dengan merubah pola pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih tepat dan dapat melibatkan siswa dalam belajar, yaitu dengan menggunakan salah satu pendekatan pembelajaran yakni Pendekatan Keterampilan Proses, karena dengan menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses, siswa dapat diarahkan ke dalam proses belajar aktif sehingga mereka tidak hanya manghafal konsep tetapi mampu menciptakan konsep baru dan menerapkannya melalui cara-cara ilmiah yang baik.

Dengan menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses, maka siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan fisik dan mental seperti yang dilakukan oleh para ahli dalam menemukan konsep atau prinsip. Jadi dengan ini, siswa akan dapat menemukan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut dalam program yang dibuat oleh guru. Tujuan dari pada Pendekatan Ketrampilan Proses adalah untuk mencapai tingkat keberhasilan siswa, mendorong siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan Penelitian dengan judul : Penerapan Pendekatan Ketrampilan Proses Pada Pembelajaran IPS Terpadu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMPAdvent 3 Ranotana Manado. Berdasarkan masalah diatas maka pada penelitian ini penulis hanya membatasi pada Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses, kemudian akan dikaitkan dengan hasil belajar siswa yang masih rendah. Berdasarkan pada pembatasan masalah , maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut Apakah dengan menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu dapat meningkat ? . Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Advent 3 Ranotana Manado . Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi guru maupun tenaga pendidik lainnya, yakni : 1. Bagi siswa : membangkitkan motivasi siswa untuk belajar IPS terpadu. 2. Bagi guru : sebagai masukan utnuk memperbaiki, mengembangkan dan mening katkan hasil belajar siswa yang maksimal. 3. Bagi sekolah : hasil peneltian ini merupakan bahan informasi dalam pengembangan kualitas proses pembelajaran. Keterampilan proses merupakan kemampuan siswa untuk mengelola (memperoleh ) yang didapat dalam kegiatan belajar mengajar yang memberikan kesempatan seluas - luasnya pada siswa untuk mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan , menerapkan , merencanakan penelitian , mengkominikasikan hasil perolehan tersebut. (Azhar, 1993; 7), sedangkan menurut Conny (1990 : 23) pendekatan keterampilan proses adalah pengembangan sistim belajar yang mengefektifkan siswa (CBSA) dengan cara mengembangkan keterampilan memproses perolehan pengetahuan sehingga peserta didik akan menemukan, mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan sikap dan nilai yang dituntut dalam tujuan pembelajaran khusus. Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Pendekatan Keterampilan Proses adalah pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada pengembangan kemampuan dasar berupa mental, fisik dan sosial untuk menemukan fakta dan konsep maupun pengembangan sikap dan nilai melalui proses belajar mengajar yang telah mengaktifkan siswa (CBSA) sehingga mampu menumbuhkan sejumlah keterampilan tertentu pada diri peserta didik .

Dengan demikian unsur ketrampilan proses, ilmu pengetahuan, serta sikap dan nilai yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran yang menerapkan PKP, saling berinteraksi dan berpengaruh satu dengan yang lainnnya. (1) Ketrampilan dasar, yang terdiri dari : Mengamati, mengelompokkan, menerapkan, merancang penelitian, mengkomunikasikan. Dan (2) Ketrampilan terinteragrasi yang terdiri dari : mengenali variable, membuat table data membaut grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, serta mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis peneltiian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel, merencanakan penelitian, bereksperimen. (Dimyati,2002). Perubahan perilaku sebagai hasil belajar harus mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dimana aspek kognitif ini terdiri dari enam jenis perilaku yaitu : 1) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. 2) Pemahaman, mencakup kemamuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari.3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. 4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. 5) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. 6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu (Bloom,dkk). Kemudian Krathwohl & Bloom, dkk mengatakan bahwa aspek afektif terdiri dari lima perilaku- perilaku yaitu : 1) Penerimaan, Kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut. 2) Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan berpartisipasi dalam suatu kegaitan. 3) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup menerima suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap. 4) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu system nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup. 5) pembentukan pola hidup, yakni mencakup kemampuan menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi. Selanjutnya berbicara mengenai psikomotorik tujuh perilaku antara lain : 1. Persepsi, mencakup kemampuan memilah-milahkan hal-hal secara khas, dan menyadari adanya perbedaan khas tersebut. 2. Kesiapan, mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan 3. Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai dengan contoh atau gerakan peniruan. 4. Gerakan yang terbiasa, yang mencakup kemampuan melakukan gerakangerakan tanpa contoh. 5. Gerakan kompleks, mencakup kemampuan melakukan gerakan atau ketampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisien, dan tepat. 6. Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. 7. Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri (Dimyati 2002).

Kaidah ini hanya akan terpenuhi jika pendekatan dan metode pembelajaran yang akan digunakan oleh guru mampu merangsang, menggali dan mengembangkan karakteristik dan kemampuan dasar siswa (Conny Semiawan,1990:12). Menurut Tabrani (2002) bahwa belajar adalah proses yang terjadi pada peserta didik dalam pengertian lama belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku baru berkat pengalaman dan latihan. Menurut (Sudjana 2001:5) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan perubahan pada diri seseorang sebagai hasil proses belajar mengajar dapat dilihat dari bertambahnya ilmu, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan serta kebiasaan positif pada diri siswa setelah proses belajar mengajar tersebut. Belajar terjadi apabila perubahan tingkah laku siswa dari yang tidak tau, dari tidakn mengerti menjadi mengerti. Jadi belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang. . Menurut Nawawi (2000), hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari pelajaran di sekolah dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi tertentu. Dengan demikian dalam proses belajar diharapkan adanya pencapaian tujuan yang telah ditentukan atau diinginkan. Hal ini dimaksudkan adanya realisasi dari pada belajar dimana sesudah belajar berbeda dengan sebelum belajar. Jadi belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses dimana menghendaki terwujudnya efektif dan efisien dalam belajar, apabila proses tersebut terkadang suatu pengorganisasian system dan tujuan yang ditunjang dengan sumber-sumber yang diperlukan didalamnya. Menurut Sunarsih (2006) mengemukakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai suatu hal yang dicapai melalui usaha belajar atau suatu bukti keberhasilan yang dicapai individu melalui usaha belajar. Tabrani (2002) mengemukakan hasil belajar merupakan perwujudan dari bakat dan kemampuannya yang telah dilalui dan dikerjakan oleh individu. Dan selanjutnya Sudjana (1999), mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengetahuan belajarnya. Jadi hasil belajar adalah ukuran tingkat kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran tertentu yang disajikan guru dalam suatu kegiatan belajar mengajar dimana kegiatan tersebut menitik beratkan pada pengujian pengetahuan siswa dan ketrampilan yang dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai. Melalui pendapat-pendapat di atas memberi kesan bahwa hasil belajar itu harus mencerminkan keseluruhna dari aspek yang dinilai yaitu pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang biasanya dinyatakan dalam bentuk angka. Tujuan belajar yang hendak dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga bidang yaitu pengetahuan, sikap dan ketrampilan seperti yang sudah dikemukakan di atas ketiganya tidak berdiri sendiri tetapi merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan bahkan membentuk hubungan hirarki. Sebagai tujuan yang hendak dicapai ketiganya harus nampak sebagai hasil belajar. Hasil belajar tersebut nampak dalam perubahan tingkah laku.

Dalam proses pembelajarannya terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, baik dari pihak siswa maupun dari guru. Salah satu yang palig mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah menyangkut model penyampaian materi pelajaran dan penerapan pendekatan yang cocok. Model atau pendekatan yang dipergunakan harus sesuai dengan karakteristik siswa dan juga harus disesuaikan dengan materi dan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan oleh guru, agar hasil belajar yang diinginkan dapat tercapai. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah usaha meningkatkan hasil belajar siswa adalah penerapan Pendekatan Ketrampilan Proses dalam mengajar, karena pendekatan ini adalah salah satu pendekatan yang bertujuan untuk mengarahkan siswa melatih terbentuknya penalaran secara deduktif, dan sasaran dari Pendekatan Ketrampilan Proses adalah hasil belajar siswa. Bentuk dan Pelaksanaan Pendekatan Keterampilan Proses 1.Mengamati/Observasi Observasi atau pengamatan merupakan salah satu keterampilan ilmiah yang paling mendasar dalam proses ilmu pengetahuan serta merupakan hal terpenting untuk mengembangakan keterwampilan proses yang lain (Funk dalam Dimyati, 1999 : 142 ). Hal ini sejalan dengan pendapat (Djamarah, 2000 : 89 ). Bahwa Kegiatan mengamati dapat dilakukan peserta didik melalui kegiatan belajar, melihat,mendengar, meraba,mencicip dan mengumpulkan data atau informasi. Jadi kegiatan mengamati merupakan tingkatan paling rendah dalam pengembangan keterampilan dasar dari peserta didik, karena hanya sekedar pada penglihatan dengan panca indera. 2.Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan merupakan keterampilan proses untuk memilih berbagai obyek peristiwa berdasarkan sifat-sifat khususnya, sehingga didapatkan golongan atau kelompok sejenis dari obyek yang dimaksud. (Dimyati,1999 : 142).Melalui keterampilan mengklasifikasikan peserta didik diharapakan mampu membedakan, menggolongkan segala sesuatu yang ada di sekitar mereka sehingga apa yang mereka lihat sehari-hari dapat menambah pengetahuan dasar mereka. 3.Mengkomunikasikan Mengkomunikasikan dapat diartikan sebagai menyampaikan dan memperoleh fakta,konsep dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk suara atau secara visual(Dimyati, 1993 :143). 4.Mengukur Keterampilan mengukur sangat penting dilakukan agar peserta didik dapat mengobservasi dalam bentuk kuantitatif.Mengukur dapat diartikan membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan (Dimyati,1999:144). 5.Memprediksi Memprediksi adalah antisipasi atau perbuatan ramalan tentang segala sesuatu yang akan terjadi di waktu yang akan datang, berdasarkan perkiraan pada pola kecenderungan tertentu, atau hubungan antara fakta dan konsep dalam ilmu

pengetahuan.(Dimyati,1999 : 144 ). Hal ini dapat dilakukan misalnya memprediksi waktu terbitnya matahari yang telah diobservasi. 6.Menyimpulkan Menyimpulkan dapat diartikan sebagai suatu keterampilan untuk memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan fakta , konsep , dan prinsip yang diketahui. ( Dimyati, 1999 :145 ). Indikator/ciri-ciri bahwa Pendekatan Ketrampilan Proses (PKP) berjalan pada proses pembelajaran yang dapat diambil dari : 1) Kemampuan bertanya, 2) Kemampuan melakukan,3) Kemampuan mengidentifikasi dan mengklasifikasi hasil pengamatan, 4) Kemampupan menafsirkan hasil identifikasi dan klasifikasi berupa hubungan satu sama lain, 5) Kemampuan menggunakan alat/bahan untuk memperoleh pengalaman langsung, 6) Kemampuan merencanakan penelitian, 7)Kemampuan menggunakan/menerapkan konsep yang dikuasai pada situasi yang baru, 8) Kemampuan menyajikan hasil penelitian. (Depdikbud, 1994:9). Berdasarkan kerangka berpikir maka hipotesis dalam penulisan ini dapat dirimuskan Jika Pendekatan Keterampilan Proses Diterapkan pada mata pelajaran IPS Terpadu, maka hasil belajar siswa akan meningkat. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah mpenelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Advent 3 Ranotana Manado semester 1 Tahun Ajaran 2012/2013 dari bulan Agustus Oktober 2012. 1. Pendekatan Ketrampilan Proses adalah proses pembelajaran yang menekankan pada pembentukan inteleketual, sosial, maupun fisik yang bersumber dari kemampuan kemampuan dasar yang telah ada pada diri siswa. 2. Hasil belajar siswa adalah kemampuan dan pengetahuan yang telah dicapai siswa pada akhir satuan program pengajaran, yang akan dinyatakan dengan nilai atau skor hasil belajar. Prosedur penelitian tindakan kelas, mengikuti tahapan sebagai berikut : 1. Perencanaan Tindakan Sesuai dengan materi, dalam mengajarkan setiap topik maka secara operasional penelitian tindakan kelas ini dirancang agar setiap struktur pembelajaran dapat melewati proses berikut : 1. Putaran I Apersepsi- penyajian materi dengan mengajar seperti biasa evaluasi-refleksi. 2. Putaran II Apersepsi penyajian materi dengan Pendekatan Ketrampilan Proses menggunakan chart-evaluasi-refleksi. 3. Putaran III. (jika belum tuntas). Apersepsi penyajian materi dengan Pendekatan Ketrampilan Proses dengan menggunakan LKS dan modul evaluasi-refleksi. 2. Tindakan 1. Tahap I

Pada tahap ini, dilakukan persiapan persiapan diantaranya adalah penyusunan perangkat pembelajaran yang akan digunakan yang terdiri dari RPP, Pembuatan Chart, LKS dan Penggunaan Pre Tes sebagai diagnose menentukan tindakan. 2. Tahap II Pada tahap ini dilaksanakan hasil perencanaan yang telah disusun yang didasarkan pada hasil pres tes (tes awal). Pada proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi oleh rekan seprofesi dengan menggunakan instrument dan format yang telah disediakan. Observasi ini digunakan untuk mengetahui penerapan Pendekatan Ketrampilan Proses dengan baik. 3. Observasi / Pengamatan Dalam kegiatan ini, peneliti bersama guru mitra secara bersama sama melakukan pengamatan terhadap keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan, baik tindakan yang dilakukan oleh guru maupun tindakan yang dilakukan siswa. 4. Refleksi Pada tahap ini berdasarakan hasil observasi dan evaluasi dilakukan refleksi lewat konsultasi dengan rekan guru. Refleksi ini dijadikan rujukan untuk pelaksanaan perbaikan siklus berikutnya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik tes (evaluasi) secara tertulis dan teknik observasi. Untuk memperoleh gambaran Pendekatan Ketrampilan Proses apakah terlaksana dengan baik atau tidak, diperoleh dari data observasi yang terus meningkat pada setiap tahap tindakan (putaran). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Analisis deskriptif. Teknik menganalisa data-data tersebut tentang adanya perubahan di gunakan perhitungan persentase ketuntasan belajar berdasarkan indikator kinerjanya. Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut : Daya serap = x 100 % HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan Pendekatan Ketrampilan Proses dalam kerangka penelitian ini pada pokok bahasan Hubungan Antara Kelangkaan Sumber Daya dan Kebutuhan Manusia, yang rencana pelaksanananya terdiri dari empat tahapan yaitu : rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Sebagai pelaksanaan semua putaran dilaksanakan kegiatan awal yakni: 1. Pertemuan dengan semua pihak yang terlibat dalam penelitian tindakan kelas ini. 2. Mempersiapkan fasilitas, alat Bantu dan sarana pendukung yang diperlukan dalam memperlancar proses pembelajaran pada penelitian ini 3. Mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing dan rekan guru IPS Terpadu tentang hal-hal yang menyangkut penelitian. 4. Menentukan rencana waktu pelaksanaan penelitian 5. Menciptakan kondisi dan penataran ruang kelas Langkah langkah Pendekatan Ketrampilan Proses

Langkah-langkah Pendekatan ketrampilan proses pada putaran pertama, yaitu : 1. Guru mengambil daftar hadir siswa 2. Guru menanyakan materi yang sudah diberikan pada pertemuan lalu 3. Guru memotivasi siswa untuk menerima pelajaran 4. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa mengenai kegiatan yang terkait dengan materi pelajaran.. 5. Guru menjelaskan 6. Guru menutup pelajaran dengan mengulangi kembali konsep-konsep penting dari materi yang telah diberikan 7. Guru memberikan tes 8. Guru mengumpulkan hasil tes dari siswa 9. Guru menyampaikan kepada seluruh siswa bahwa pertemuan berikutnya kita akan didiskusikan kelompok. PUTARAN PERTAMA: 1. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh pada putaran pertama adalah sebagai berikut : Tabel 1 Daftar Hasil Belajar Siswa No Nama-Nama Siswa Nilai Ketuntasan 1. Angelina Ch. Mirah 71 Tuntas 2 Anna M. Polii 63 Belum Tuntas 3 Velia A. Wauran 69 Belum Tuntas 4 Russhel K. Kekung 55 Belum Tuntas 5 Ronaldo E. Rompas 45 Belum Tuntas 6 Meisy O Roring 40 Belum Tuntas 7 Brando Tiwow 73 Tuntas 8 Riliando A. Sinaulan 70 Tuntas 9 Michael A.J. Tawaang 65 Belum Tuntas 10 Christofel A.Z. Awalo 40 Belum Tuntas 11 Epzan Mamangkey 55 Belum Tuntas 12 Rian S. Lalawi 79 Tuntas 13 Ralda C. Pelealu 80 Tuntas 14 Putri C.W. Nemberi 65 Belum Tuntas 15 Excelwin B.P. Najoan 60 Belum Tuntas 16 Indah Kesso 68 Belum Tuntas 17 Lidya P. Manampiring 70 Tuntas 18 Laurie Otay 75 Tuntas 19 Jecky Winokan 75 Tuntas 20 Kamelia Mitchel 65 Belum Tuntas 21 Joan Wondal 65 Belum Tuntas 22 Novia G. Golung 75 Tuntas 23 Jelita E. Ilahude 55 Belum Tuntas 24 Karina E. Polii 50 Belum Tuntas 25 Michael A.J. Tawaang 59 Belum Tuntas

Total Rata-rata Tuntas : 36 % Belum Tuntas : 64 % 2.

1587 63,48 9 Siswa 16 Siswa

Refleksi. Berdasarkan data hasil tes tersebut di atas, dapat dilihat bahwa hasil tersebut tergolong sangat rendah jika dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal, karena beberapa hal yang menonjol, seperti rata-rata yang dicapa hanya mencapai 63,48 %. Kemudian jumlah siswa yang mencapai angka ketuntasan hanya 9 siswa atau hanya 36 %. Sedangkan sisanya sebesar 64% tidak mencapai angka ketuntasan minimal. PUTARAN KEDUA: 1. Hasil Penelitian. Setelah dilaksanakan putaran kedua, maka diperoleh hasil belajar siswa yang diperoleh dengan mengikuti pentahapan sebagaimana yang telah ditetapkan, sebagai berikut: Tabel 2 Daftar Hasil Belajar Siswa No Nama-Nama Siswa Nilai Ketuntasan 1. Angelina Ch. Mirah 79 Tuntas 2 Anna M. Polii 75 Tuntas 3 Velia A. Wauran 80 Tuntas 4 Russhel K. Kekung 73 Tuntas 5 Ronaldo E. Rompas 70 Tuntas 6 Meisy O Roring 67 Belum Tuntas 7 Brando Tiwow 90 Tuntas 8 Riliando A. Sinaulan 89 Tuntas 9 Michael A.J. Tawaang 75 Tuntas 10 Christofel A.Z. Awalo 70 Tuntas 11 Epzan Mamangkey 75 Tuntas 12 Rian S. Lalawi 85 Tuntas 13 Ralda C. Pelealu 93 Tuntas 14 Putri C.W. Nemberi 80 Tuntas 15 Excelwin B.P. Najoan 79 Tuntas 16 Indah Kesso 79 Tuntas 17 Lidya P. Manampiring 85 Tuntas 18 Laurie Otay 90 Tuntas 19 Jecky Winokan 95 Tuntas 20 Kamelia Mitchel 74 Tuntas 21 Joan Wondal 80 Tuntas 22 Novia G. Golung 90 Tuntas 23 Jelita E. Ilahude 70 Tuntas 24 Karina E. Polii 70 Tuntas

10

25

Michael A.J. Tawaang Total Rata-rata Tuntas : 96 % Belum Tuntas : 4 %

71 1984 79,36 24 siswa 1 siswa

Tuntas

2. Refleksi: Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas, dapat dilihat bahwa proses belajar mengajar yang telah dilakukan dapat dikatakan telah berhasil. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai yang telah diperoleh dapat dikategorikan cukup tinggi, yakni 79,36,dari 25 siswa yang mengikuti proses belajar mengajar, setelah dilakukan tes, ternyata 24 siswa atau 96 % siswa telah mencapai bahkan melampaui batas kriteria ketuntasan minimal yakni 7,0 . Sedangkan batas secara klasikan adalah 85 %. Jadi tinggal ada 1 siswa atau 4 % yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal walaupun jika dilihat dari hasil sebelumnya, yang bersangkutan pula telah mengalami peningkatan hasil belajar. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan Ketrampilan Proses dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPS Terpadu dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Penerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan secara nyata dapat membuat siswa lebih kreatif dalam belajar sehingga proses belajar mengajar tidak terpusat pada guru, tapi lebih terpusat pada siswa dan proses belajar itu sendiri. 3. Penerapan pendekatan ketrampilan proses dalam proses belajar mengajar mengajar dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis bagi para siswa dalam mengikuti proses belajar pada pelajaran yang dihadapi. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran seperti berikut: 1. Para guru hendaknya menerapkan pendekatan ketrampilan proses dalam proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu 2. Hendaknya para guru selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilannya dalam mengajar terutama yang berhubungan dengan kemampuan-kemampuan yang menunjang keberhasilannya dalam menjalankan tugas mengajar. 3. Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu masih perlu dilakukan perbaikan khususnya bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian tentang pendekatan keterampilan proses.

11

DAFTAR PUSTAKA Akhmadsudrajat.wordpress.com//pengertian-pendekatan-strategi-metode-tekniktaktik-dan-model-pembelajaran/. Diakses 29 Juni 2012. Arifin, 2000. Srategi Belajar Mengajar. UPI, Bandung Azhar, 1993 . Media Pembelajaran . Rajawali Prees. Jakarta Depdikbud ,1994.Ilmu dan Keterampilan Mengajar.Jakarta : Debdikbud .2002. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta :Depdikbud Djamarah, Bakri, S. 2000. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Usaha Nasional . Hadjar Ibnu. Surabaya Dimyati, Mujiono, 1993. Belajar dan Pembelajaran . Rineka Cipta. Jakarta .1994. Belajar dan Pembelajaran . Rineka Cipta. Jakarta .1999. Belajar dan Pembelajaran . Jakarta : Depdikbud .2002. Belajar dan Pembelajaran . Jakarta : Depdikbud http://teoripembeljaran.teknodik.net 2004. Belajar dan Pembelajaran . Jakarta. Debdikbud Nawawi, 2000. Pengaruh Hubungan Manusia di Kalangan Murid Terhadap Prestasi Belajar. Depdikbud : Jakarta Rustaman Nuryani & Rustaman Adian, 1997. Pokok pokok Pengajaran Ekonomi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Jakarta : Depdikbud Semiawan Conny, 1990 . Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas. Gunung Agung.Jakarta ..2005. Pendekatan Ketrampilan Belajar. Depdikbud. Sudjana, 2001, Penuntun Belajar Sukses, Nine Karya Jaya, Jakarta. Suryabrata S, 2000, Psikologi Pendidikan, Rajawali, Jakarta. Sunarsih, 2006, Prediksi Keberhasilan , UGM. Yogyakarta Tim MGMP Ekonomi SMA, 2006. Lembar Kerja Siswa dalam Pengajaran Ekonomi. Yogyakarta : PKG Tabrani, R, 2002. Pengaruh Hubungan Manusia di Kalangan Murid Terhadap Prestasi Belajar. Depdikbud : Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai