Anda di halaman 1dari 24

Status Ujian Psikiatri

STATUS PSIKIATRI

I. IDENTITAS PASIEN
No. Rekam Medik Ruang Perawatan Nama Lengkap Nama Panggilan Tempat/Tanggal Lahir Umur Jenis Kelamin Status Perkawinan Pendidikan Terakhir Pekerjaan Bangsa/ Suku Agama Alamat : xx-xx-xx : picu : Tn.R : Tn.R : Jakarta, 5 September 1987 : 25 tahun : Laki-laki : Belum menikah : SLTP : pegawai Hanamasa : Indonesia, Betawi : Islam : jl Tali Lima V, RT 0010/ RW 008, kel Kota Bambu Selatan, Kec Palmerah, Jakarta Barat Dokter yang Merawat Tanggal Masuk RSJSH Riwayat Perawatan: Belum pernah dirawat di rumah sakit jiwa mana pun sebulumnya II.RIWAYAT PSIKIATRIK Autoanamnesis :. Tanggal 9 Januari 2013, pukul 15.20 16.30, di ruang Picu RSJSH. Tanggal 10 Januari 2013, pukul 11.00 11.20, di ruang Picu RSJSH. Tanggal 11 Januari 2013, pukul 10.00 10.20, di ruang Elang RSJSH : dr.Desmiarti, Sp.KJ : 7 Januari 2013

Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti

Status Ujian Psikiatri

Alloanamnesis: Dengan Tn. Supriadi Ny. Rodiah (orang tua pasien) tanggal 10 Januari 2013, pukul 11.30 12.00 WIB Dengan Tn.Herman (Kakak pasien) tanggal 11 Januari 2013, pukul 16.30- 17:00 WIB via telfon A. Keluhan Utama Pasien mengamuk sejak 4 hari SMRS.

B. Riwayat Gangguan Sekarang Pasien datang ke RS. Jiwa Soeharto Heerdjan (RSJSH) pada tanggal 7 Januari 2013, diantar oleh keluarga pasien (kakak dan orang tua pasien ) karena pasien mengamuk. Orang tua pasien mengatakan, semenjak tanggal 3 Januari 2012 yaitu 4 hari SMRS pasien pulang dari acara taun baru pasien sering murung dan sedih. Pasien juga sering menangis dan tidak bisa tidur. Keluarga mengatakan keluhan pasien dikarenakan pasien putus hubungan dengan pacarnya (rahayu 19th) yang sudah dijalaninya selama 4 bulan. Alasan putus dikarenakan pasien tidak disukai keluarga sang pacar karena di cap play boy. Sebelumnya pasien pernah berpacaran tiga kali dan tidak pernah mengalami hal seperti ini. Semenjak itu pasien murung, sedih, sering menagis dan tidak bisa tidur tetapi keadaan ini tidak membuat pasien putus asa dan berniat mengakiri hidupnya atau melukai dirinya. 2 hari SMRS ini pasien suka marah- marah bila dinasehati keluarga dan suka berbicara sendiri, keluarga mengatakan pasein dirumah sering mengucapkan bahwa dirinya adalah allah dan memiliki surga dan neraka di kedua tanganannya. Keluarga juga mengatakan pasien bisa melihat surga. Pasien sering gaduh gelisah, murung, hingga tidah bisa tidur. 1 hari SMRS, pasien semakin sering berbicara sendir dan mengatakan hal hal yg tidak masuk akal. Pasien juga semakin sering mengamuk sampai-sampi
Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti 2

Status Ujian Psikiatri


memukul kakaknya dan menghancurkan perabotan rumah . Karena sikap pasien akhirnya keluaga membawa pasien ke IGD RSJSH. Setelah dirawat selama 2 hari di bangsa PICU pasien mengatakan bahwa dia dapat mencium bau surga, dan kemampuan ini dia didapatkan sejak 1 minggu yang lalu secara tiba-tiba. Pasien juga mengatakan dapat komunikasi dengan allah lewat angin. Pasien tidak mendengar-bisikan atau sesuatu yg berbicara di telinganya. Pasien juga menyakal bisa melihat sesuatu yang orang lain tidak bisa lihat. Pasien mengatakan tidak pernah merasa bersemangat, mengerjakan sesusatu berlebihan, atau aforia meningkat hingga pasien tidak butuh tidur.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya 1. Gangguan Psikiatrik Sebelumnya pasien belum pernah dirawat karena gangguan jwa

2. Riwayat Gangguan Medik Pasien tidak pernah menderita sakit yang serius, Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit dan dioperasi sebelumnya. Riwayat kejang, epilepsi maupun kecelakaan yang menyebabkan luka di kepala atau gangguan pada fungsi otak yang ada hubungannya dengan gangguan kejiwaan disangkal. gangguan medik lainnya juga disangkal.

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif Pasien mulai merokok sejak usia tahun 18, dalam sehari pasien dapat menghabiskan hampir satu bungkus rokok. Pasien tidak memiliki riwayat mengkonsumsi alkohol. Pasien tidak memiliki riwayat penggunaan NAPZA.

Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti

Status Ujian Psikiatri

Riwayat Gangguan Sebelumnya

3 Januari 2013

7 Januari 2013

3 Januari 2013

7 Januari 2013

Pasien sedih. sebab, Tentamen dan

sering

murung, tidur. riwayat

sering menangis tanpa menggangu sucide (-),

alkohol (-), penggunaan obat(-)

Pasien marah-marah, suka bebica sendiri, keluarga mengatakan pasein mengaku dirinya adalah allah dan memiliki surga dan neraka di kedua tanganannya. Keluarga juga mengatakan pasien bisa melihat surga. Pasien sering gaduh gelisah, murung, hingga tidah bisa tidur.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi 1. Riwayat Prenatal dan Perinatal Selama kehamilan, ibu pasien tidak pernah mengalami gangguan kesehatan. Ibu tidak terlalu rajin mengontrol kehamilannya ke bidan
Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti 4

Status Ujian Psikiatri


Pasien merupakan anak yang pertama dari 4 bersaudara. Pasien lahir spontan, cukup bulan dan ditolong oleh bidan di rumah.Tidak ada komplikasi persalinan, trauma lahir dan cacat bawaan. 2. Riwayat Perkembangan Kepribadian a. Masa Kanak i. Masa Kanak Awal (0-3 tahun) Masa ini dilalui dengan baik, pasien mendapatkan ASI sampai usia 1 tahun. Makanan tambahan diberikan pula sesuai dengan usia pertumbuhannya.pasien tergolong anak yang sehat, dengan proses tumbuh kembang dan tingkah laku sesuai anak seusianya. Pasien tidak pernah sakit yang serius (berat), dan tidak pernah mengalami kejang dan trauma kepala saat kecil. ii. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun) Pasien merupakan anak yang agak pendiam. Pasien mulai berteman dengan seusianya pada umur 5 tahun, pasien memiliki cukup teman. Tidak pernah tinggal kelas, pasien tumbuh dan berkembang dengan baik, seperti anak-anak lain sebayanya. iii. Masa Kanak Akhir (Pubertas dan Remaja) Setelah lulus SLTP, pasien tidak melanjutkan sekolah karena masalah biaya.Namun pasien merupakan anak yang memiliki cukup banyak teman di lingkungan rumah. Pada usia 18 tahun sudah merokok karena mengikuti teman. Hubungan pasien dengan keluarga, tetangga dan temantemannya cukup baik. iv. Masa Dewasa Hubungan pasien dan dengan orang tua dan sodara kandung terjalin baik. Pasien tidak menglami gaungguan dalam pergaualan. 3. Riwayat Pendidikan
Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti 5

Status Ujian Psikiatri


SD (6-12 tahun): Pasien bersekolah negri dekat rumah di jaarta barat, prestasi rata-rata dan tidak pernah tidak naik kelas.Pasien memilii cukup banyak teman. Setelah lulus MI pasien melanjutkan sekolah ke SLTP SLTP (12-16 Tahun) Pasien berekolah di sekolah negri, prestasi rata-rata dan tidak pernah naik kelas. Pasien memiliki banyak teman. Setalahlulus SLTP pasien tidak melanjutkan sekolah dikarenakan biaya.

4. Riwayat Pekerjaan Pasien mengatakan bahwa dia dulu sebagai klining servise di RS Harapan Kita selama 6 bulan. Kemudia berhenti karena mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan melanjutkan sebagai pegawai restoran Hanamasa selama 1 tahun. Tidak ada masah di lingkungan pekerjaan pasien. Pasien mudah bergaul dengan rekan kerja dan mempunya banyak teman.

5. Kehidupan Beragama Pasien beragama Islam. Sewaktu kecil pasien rajin beribadah ke masjid, sampai sekarang pasien sering mengaji dan sholat lima waktu 6. Kehidupan Perkawinan/ Psikoseksual Pasien belum menikah dan baru saja putus dengan pacarnya yg terakir. Sebelumnya pasien pernah berpacaran sebanyak tiga kali.

7. Riwayat Pelanggaran Hukum Pasien sering bertengkar dengan warga atau teman- temannya tetapi tidak sampai terlibat dalam proses peradilan yang terkait dengan hukum.
Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti 6

Status Ujian Psikiatri

E. Riwayat Keluarga Pasien merupakan anak pertama dari empat bersaudara, yang terdiri dari empat laki-laki dari tn S dan ny R. Ketiga saudara pasien termasuk pasien semuanya belum menikah. Orang tua pasien masih lengkap dan semua anggota keluarga tinggal serumah dengan pasien. Tidak ada riwayat anggota keluarga yang mengalami sakit seperti pasien.

Genogram

Keterangan : : Tn. Supriadi, ayah pasien, 45 tahun dan tinggal seruah dengan pasien . : Ny. Rodiah, ibu pasien, 40 tahun dan tinggal seruah dengan pasien : Tn. Herman, 21 tahun, adik laki- laki pertama pasien, belum menikah, dan tinggal seruah dengan pasien
Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti 7

Status Ujian Psikiatri


: Tn. Rusdi, 15 tahun, adik laki laki kedua pasien, belum menikah dan tinggal seruah dengan pasien : Tn. Aprilila 10 tahun, adik laki-laki ke tiga, belum menikah dan tinggal serumah dengan pasien : Tn Rusman 24 tahun, pasien, belum menikah, dan tinggal bersama ke tiga adik dan orang tuanya.

Situasi Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang Pasien tinggal di rumah orang tua pasien, yang dihuni oleh 6 orang termasuk dirinya, Rumah dan fasilitas rumah adalah milik sendiri. Interaksi pasien dengan orang serumah baik. Biaya untuk kebutuhan sehari-hari pasien berasal dari orang tua saja. Pasien dan adik pertamanya tidak memiliki pekeraan tetap, sedangkan adik kedua dan ketiga psien masi duduk dibangku sekolah. Kesan kondisi sosial ekonomi keluarga adalah keluarga kurang.

F. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya Pasien menyangkal bahwa dirinya sakit. III. STATUS MENTAL (tanggal 9 Januari 2013, pukul 10.30 WIB) A. Deskripsi Umum Kesadaran Neurologis : Compos Mentis

Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti

Status Ujian Psikiatri


Kesadaran Psikiatri : Tidak tampak terganggu (perilaku, sikap dan gerak gerik tenang, tidak gelisah) Tanda Vital Tekanan Darah Nadi Suhu Pernafasan 1. Penampilan Umum Pasien seorang laki-laki, berusia 24tahun, berpenampilan fisik sesuai usianya, postur tubuh agak bungkuk, berkulit sawo matang, berambut hitam pendek, lurus, pada saat wawancara pasien mengenakan baju kaos berwarna coklat muda dengan celana pendek berwarna coklat, seragam RSJSH. Setiap kali wawancara pasien duduk tenang di hadapan pewawancara dengan kontak mata dan konsentrasinya cukup. : : : : 115/71 mmHg 100x/ menit 37oC 16 x/ menit

2. Perilaku dan Aktivitas Motorik Sebelum Wawancara: Pasien sedang duduk sambil mengobrol dengan pasien-pasien lain di Picu Selama Wawancara : Pasien duduk dengan tenang di depan pemeriksa, merespon semua pertanyaan dengan baik dan menjawab sesuai dengan pertanyaan, tanpa adanya perubahan aktivitas motorik yang berarti. Sesudah Wawancara : Pasien bersalaman dengan pewawancara dan kembali ketempatnya seperti semula.
Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti 9

Status Ujian Psikiatri

3. Sikap Terhadap Pemeriksa Kooperatif, wajar, dan bersahabat.

4. Pembicaraan Lancar, pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan, kuantitas cukup. Bicara pasien kurang spontan dengan intonasi cukup dan nada suara cukup, ide cerita kurang .Tidak terdapat hendaya atau gangguan berbicara.

B. Alam Perasaan (Emosi) 1. Suasana Perasaan (mood) :Hipothym 2. Afek / Ekspresi Afektif a. Arus b. Stabilitas c. Kedalaman : Serasi : lambat : stabil : dangkal

d. Skala diferensiasi : luas e. Keserasian f. Pengendalian g. Dramatisasi h. Empati C. Gangguan Persepsi a) Halusinasi :
10

: serasi : cukup : tidak ada : tidak dapat di raba rasakan

Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti

Status Ujian Psikiatri


Visual (-), auditorik (-) olfaktiri (+) pasien mengatakan dapat

mencium bau surga dan dapat berkomunikasi dengal allah lewat angin. Ilusi b) Depersonalisasi c) Derealisasi : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada

D. Fungsi Intelektual 1. 2. 3. 4. 5. Taraf Pendidikan Pengetahuan Umum Kecerdasan Konsentrasi dan Perhatian Orientasi Waktu Kurang (Pasien dapat menyebutkan bulan dan tahun saat itu dengan benar, namun tidak mengetahui hari 9. Tempat Orang Situasi dan tanggal). Baik (Pasien dapat menyebutkan tempat sekarang dimana ia berada dan dirawat). Baik (Pasien mengenali temannya dengan benar dan mengetahui sedang diwawancara oleh dokter muda). Baik (Pasien mengetahui situasi sekitar, saat wawancara berlangsung). Daya Ingat Jangka Panjang Jangka Pendek Segera Baik (Pasien dapat mengingat nama guru nama sekulah). Baik (Pasien masih mengingat aktifitas yang dilakukan sehari yang lalu). Baik (Pasien dapat menyebutkan 3 benda yang disebutkan oleh pemeriksa setelah 5 menit). Sesuai dengan tingkat pendidikan (SLTP) Kurang Rata-rata Cukup

Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti

11

Status Ujian Psikiatri


12. Pikiran Abstrak Kurang(Pasien tidak mengerti makna dari pribahasa ada gula, ada semut dan ada udang dibalik batu) 13. 14. 15. Visuospasial Bakat dan kreativitas Kemampuan Menolong Diri Kurang (pasien tidak dapat menggambar jam, namun pasien dapat menggambar rumah.) Baik (pasien bisa bernyanyi) Baik (pasien makan, mandi, dan berpakaian sendiri).

E. Proses Pikir 1. Arus Pikir a. Produktifitas b. Kontinuitas a. Blocking : terbatas : Koheren : tidak ada

b. Asosiasi longgar: tidak ada c. Inkoherensi d. Word salad e. Neologime : tidak ada : tidak ada : tidak ada

f. Flight of idea : tidak ada g. Sirkumstansial: tidak ada h. Tangensial c. Hendaya Berbahasa : tidak ada : Tidak ada

2. Isi Pikir a. Preokupasi : Tidak ada

Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti

12

Status Ujian Psikiatri


b. Waham Waham kebesaran : : Pasien angin. rumah mengatkan Dan keluarga pasien allah dapat pasien di dan

berkomunikasi dengan allah lewat mengatakan mengaku

sebagaia

mengendalikan surga dan neraka di kedua telapak tangannya. Ideas of reference Thought echo Thougt broadcasting Thought withdrawal Thought insertion c. Obsesi d. Fobia : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : tidak ada : Tidak ada : Tidak ada

F. Pengendalian Impuls

: Baik (saat pemeriksaan)

G. Daya

Nilai

Daya Nilai Sosial Baik (pasien tahu bahwa marah-marah itu tidak baik).

Uji Daya Nilai Baik (pasien akan menolong anak kecil yang terjatuh di jalan)

Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti

13

Status Ujian Psikiatri


Daya Nilai Realita Terganggu (halusinansi taktil waham kebesaran) H. Tilikan Derajat 1 (pasien menyangkal bahwa dirinya sakit). I. Rellity test ability (RTA) J. Taraf dapat dipercaya III. STATUS FISIK (Pemeriksaan dilakukan pada 9 Januari2013, pukul 11.00 WIB) A. Status Internus Keadaan Umum Kesadaran : Baik, tampak tidak sakit : Compos Mentis : tergaggu : dapat dipercaya

Tanda Vital Tekanan Darah Nadi Suhu Pernafasan Kulit : : : : : 115/71 mmHg 100x/ menit 37oC 16 x/ menit Putih, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik, kelembaban primer/sekunder(-) Kepala : Normocephali, rambut warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti 14

normal,

efloresensi

Status Ujian Psikiatri


Mata Hidung Telinga Mulut Lidah Gigi geligi Leher : : : : : : : Pupil bulat isokor, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, gerakan bola mata kesegala arah baik Bentuk normal, septum deviasi (-), sekret -/Tidak dilakukan Warna bibir normal, sianosis (-), sariawan (-), Normoglossia,warna merah muda,lidah kotor(-). Baik KGB supra klavikular tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, trakea letak normal B. Status Neurologis 1. Saraf kranial (I-XII) 2. Tanda rangsang meningeal 3. Refleks fisiologis 4. Refleks patologis 5. Motorik 6. Sensorik 7. Fungsi luhur 8. Gangguan khusus 9. Gejala EPS : : : : : : : : : Baik Tidak ada (+) normal Tidak ada Baik Baik Baik Tidak ada akatisia (-), tardifve diskinesia(-) bradikinesia (-), rigiditas (-),resting tremor (-), distonia (-) V. PEMERIKSAAN PENUNJANG a) Pemeriksaan laboratorium pada tgl 7 Januari 2013
Tanggal Nama Test Hasil Flag Unit Nilai Rujukan 15

Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti

Status Ujian Psikiatri


Pemeriksaan 29-10-2012

HEMATOLOGI Darah Lengkap: Hemoglobin Hematokrit Trombosit Lekosit Eritrosit LED Hitung Jenis: Basofil Eosinofil Batang Segmen Limposit Monosit KIMIA DARAH GDS SGOT SGPT Ureum Kreatinin

13,4 39 232 5 4,3 15 98 75 44 24 0,9

g/dL % ribu/uL ribu mm3 juta/mm3 mm/1 jam % % % % % % mg/dL U/L U/L mg/dL mg/dL

11,3-16,0 33-48 130-450 4-10 3,6-5,3 <15 0-1 1-3 2-6 50-70 20-40 2-8 <180 <38 <41 15-45 0,7-1,2

b) Pemeriksaan radiologi foto thorax pada tanggal 7 Januari 2013 Cor dan aorta Pulmo : Besar dan bentuk normal. : Corakan bronkovaskular meningkat Kedua hilus normal Tidak tampak kelainan pada lapangan paru.

Sinus dan diafragma normal Jaringan tulang dan lunak normal. Kesan: Cor dan pulmo dalam batas normal.

Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti

16

Status Ujian Psikiatri


VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Pasien laki-laki, 24 tahun, dengak keluhan utama ngamuk-ngamuk. Orang tua pasien mengatakan 4 ari SMRS pasien murung, sedih, sering menagis tanpa sebab yang jelas, tidak besemangat dan terdapat gangguan tidur , ide bunuh diri disangkal keluarga dan pasien. keluhan pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini. 2 hari SMRS pasien marah- marah (+),bicara sendiri (+), keluarga mengatakan pasein dirumah sering mengucapkan bahwa dirinya adalah allah dan memiliki surga dan neraka di kedua tanganannya. Pasien sering gaduh gelisah, murung, hingga tidah bisa tidur. 1 hari SMRS, semakin sering mengamuk, dan meukul kakaknya. Karena sikap pasien akhirnya keluaga membawa pasien ke IGD RSJSH. 2 hari di bangsa PICU pasien mengatakan bahwa dia dapat mencium bau surga, dan kemampuan ini dia didapatkan sejak 1 minggu yang lalu secara tibatiba. Pasien juga mengatakan dapat komunikasi dengan allah lewat angin. Halusinansi visual (-),halusinasi auditorik (-), Pasien negatakan tidak pernah merasa bersemangat, mengerjakan sesusatu berlebihan, atau aforia meningkat hingga pasien tidak butuh tidur. Kesadaran compos mentis. Mood hipotym, afek sesuai, keserasian sesuai, gangguan isi pikir yaitu waham kebesaran. Terdapat gangguan proses pikir, produktifitas terbatas, gangguan persepsi seperti halusinasi taktil, dan perilaku terdisorganisasi. RTA terganggu, tilikan derajat 1, dataf dapat dipercaya dikarenakan pasien putus hubungan dengan pacarnya Sebelumnya pasien pernah berpacaran tiga kali dan

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian Khusus

Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti

17

Status Ujian Psikiatri


Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan kedalam: 1. Ganguan kejiwaan karena adanya: Gangguan fungsi/ hendaya dan disebilitas : gangguan dalam fungsi sosial Distress/ penderitaan: ngamuk ngamuk, bicara sendiri

2. Gangguan jiwa sebagai GMNO, karena: Tidak ada gangguan jiwa yang disebabkan oleh penyakit organik. Tidak ada gangguan kesadaran neurologik Tidak ada gangguan kognitif (orientasi dan meori) Tidak ada gangguan akibat penyalahgunaan obat psikoaktif yang ber efek pada episode ini 3. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita yang dibuktikan dengan adanya : Halusinasi ofaktori (+) : pasien mengatakan bahwa dia dapat mencium bau surga, dan kemampuan ini dia didapatkan sejak 1 minggu yang lalu secara tiba-tiba. Waham kebesaran (+) : Pasien mengatkan dapat berkomunikasi dengan allah lewat angin. Dan keluarga pasien mengatakan pasien mengaku di rumah sebagaia allah dan mengendalikan surga dan neraka di kedua telapak tangannya. Perilaku terdisorganisasi : marah-marah tanpa sebab yang jelas, memukul kakaknya .

Berdasarkan DSM-IV kasus ini digolongkan ke dalam :


Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti 18

Status Ujian Psikiatri


1. Gangguan PSIKOTIK AKUT, karena: a. Terdapat 1 atau lebih dari gejala tersebut: i. Waham ii. Halusinasi iii. Bicara kacau iv. Prilaku kacau b. Durasi dari satu episode gangguan paling kurang 1 hari dan kurang dari 1 bulan yang pada akhirnya kembali pada tingkat premorbid c. Gangguan tidak lebih baik tidak lebih baik dijelaskan dengan ngagguan mood dengan ciri psikotik, gangguan skizoafektif, atau skizofrenia dan bukan karena fisiologis langsung dari zat atau kondisi medis umum.

Aksis II: Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental Tidak ada diagnosis

Aksis III:Kondisi Medis Umum Tidak ada diagnosis

Aksis IV: Problem Psikososisal dan Lingkungan Masalah membina hubungan interpersonal dengan orang lain dan lawan jenis

Aksis V: Penilaian Fungsi Secara Global

Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti

19

Status Ujian Psikiatri


GAF current : 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik) GAF saat masuk RS : 20-11 (bahaya mencedrai diri/orang lain,

disabilitas sangat berat dalam berkomunikasi dan tidak bisa mengurus diri .)

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL Aksis I Aksis II Aksis III Aksis IV : : : : Psikotik akut dengan stresor jelas tidak terdapat gangguan keperibadian Tidak ada gangguan fisik Masalah membina hubungan interpersonal dengan orang lain dan lawan jenis Aksis V : GAF current GAF saat masuk RS : 70-61 : 20-11

IX. DIAGNOSIS KERJA: psikotik akut dengan stresor jelas

X. DIAGNOSIS BANDING: gangguan penyesuaain

DAFTAR MASALAH A. Organobiologik : Tidak diketemukan kelainan organik maupun faktor herediter
Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti 20

Status Ujian Psikiatri


B. Psikologik C. Sosiobudaya : Waham kebesaran dan halusinasi olfaktori : hendaya dalam fungsi soisal dan soisal ekonomi yang kurang

X. PROGNOSIS Quo ad vitam: Dubia ad bonam (pasien tidak ada keinginan untuk bunuh diri) Dubia ad bonam (GAF 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik) Quo ad sanationam: Dubia ad bonam (Tilikan pasien adalah 1, keluhan ini baru muncul pertama kali)

Quo ad functionam:

Faktor-faktor yang mempengaruhi a. Faktor Yang Memperingan: Tidak ada riwayat keluarga gangguan jiwa Tidak ada ganguan organik Tidak ada riwayat penggunaan NAPZA Tidak ada keinginan bunuh diri Keluhan ini baru pertama kali dirasakan Faktor pencetus jelas karena putus cinta

b. Faktor Yang Memperberat: Tilikan derajat 1


21

Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti

Status Ujian Psikiatri


Belum menikah

XI. PENATALAKSANAAN 1. Rawat Inap Dengan indikasi: Keluarga tidak sanggup menangani pasien dirumah karena perilaku kekerasan. Untuk tujuan diagnostik Prilaku kacau dan emosi tidak stabil Pasien tidak mampu mengurus dirinya sendiri.

2. Psikofarmaka Risperidon 2 x 2 mg tab per oral Trihxyphenidil 2 x 2mg(diberikan jika terdapat EPS) 3. Psikoterapi Dilakukan melalui: Psikoterapi suportif Psikoterapi ini dapat dilakukan dengan bimbingan serta terapi kelompok. Hal ini dilakukan mengingat perlu diadakannya terapi untuk kemampuan pasien menghadapi stres rendah. Selain itu pasien mudah marah sehingga meningkatkan kemampuan pengendalian diri dan menghadapi masalah. Pada terapi kelompok adalah kesempatan untuk menilai dan mengamati respon pasien dalam menghadapi berbagai sifat, perilaku orang lain dan masalah yang timbul.
Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti 22

Status Ujian Psikiatri


4. Psikoedukasi terhadap pasien dan keluarga Terhadap Pasien Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi mengenai penyakit yang dideritanya, gejala-gejala, dampak, faktor-faktor penyebab, pengobatan, komplikasi, prognosis, dan risiko kekambuhan agar pasien tetap taat meminum obat dan segera datang ke dokter bila timbul gejala serupa di kemudian hari Memotivasi pasien untuk berobat teratur Mengajarkan terapi relaksasi pada pasien saat pasien marah ataupun akan marah sehingga diharapkan pasien dapat mengontrol marahnya. Terhadap Keluarga Pasien Melibatkan keluarga dalam pemulihan, dengan memberikan pengarahan kepada keluarga agar tetap memberi dukungan untuk pulih Me-reedukasi keluarga tentang pentingnya mengawasi dan ikut serta dalam mendisiplinkan pasien untuk mengkonsumsi obat yang diberi dan kontrol rutin setelah pulang dari rumah sakit guna perbaikan kualitas hidup pasien

5. Sosioterapi Pelatihan Ketrampilan Sosial Melibatkan pasien dalam kegiatan aktivitas kelompok di RSJSH Melibatkan pasien dalam kegiatan keagamaan di RSJSH Menganjurkan pasien untuk mau bersosialisasi dengan pasien lainnya.

Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti

23

Status Ujian Psikiatri


DISKUSI
Pada pasien ini, diagnosis pada aksis II tidak ada pasien ini karena dari umur 18 tahun pasien tidah ada gangguan prilaku yang berarti dan dapat bersosialisasi dengan baik Diagnosis pada aksis III juga tidak terdapat pada pasien ini, karena pasien tidak pernah mengalami sakit yang serius sejak kecil. Pada diagnosis aksis IV, yaitu masalah membina hubungan interpersonal dengan orang lain dan lawan jenis, karena masalah awal pada pasien ini berpisah dengan pacarnya yang mengakibatkan pasien kurang percaya diri Pemberian Risperidon pada pasien ini dengan indikasi gejala positif (waham dan halusinasi) dengan dosis 4/mg per hari sesuai dengan dosis optimal sebagai dosis terapi 2-4mg/hr. Dosis resperidon diturunkan sampai gejala pada pasien hilang dan pemberiannya bisa diganti dengan antipsikotik atipikal generasi kedua lainya jika tidak efektif menurunkan gejala setalah pemberian terapi selama 4-12 minggu. Resperidon efektif untuk kasus baru karen merupakan antipsikotik generasi kedua (atipikal) yang memilki antagonis kuat dengan efek samping relative rendah disbanding antipsikotik generasi pertama (tipikal) dan diberikan untuk mengatasi gejala positif pada pasien ini. Risperidon juga tidak memiliki efek sedasi yang kuat shingga pasien dapat tetap aktif. Efek samping Risperidon adalah Sindrom Ekstrapiramidal, bila terdapat gejala EPS dapat diberikan obat Trihxyphenidil. Pada pasien ini tidak perlu diberikan Trihxyphenidil karena pasien tidak terdapat gejala EPS. Pasien juga diberikan edukasi mengenai penyakit yang dideritanya agar pasien mau control dan minum obat secara teratur. Pasien juga harus dimotivasi untuk jangan terlarut dalam emosi dan dan harus bisa mengontrol emosi tersebut.

Rumah Sakit Jiwa Soeharto Herdjan | Fakultas Kedokteran Universita Trisakti

24

Anda mungkin juga menyukai