Anda di halaman 1dari 8

Ikhtisar

PNPM Generasi adalah program bantuan sosial Pemerintah Indonesia yang inovatif dan dirancang untuk mengejar tiga Tujuan Pembangunan Milenium yang masih tertinggal: Kesehatan Ibu, Kesehatan Anak dan Pendidikan Universal.

multimedia

SELENGKAPNYA

Slideshow: Membangun generasi sehat dan cerdas di Indonesia

Tantangan
Meskipun Indonesia telah membuat kemajuan pada sejumlah indikator utama pembangunan manusia, termasuk angka partisipasi sekolah dasar yang hampir mencapai cakupan universal untuk anak laki-laki maupun perempuan dan pesatnya penurunan angka kematian anak, pencapaian indikator-indikator lainnya masih tertinggal dibandingkan dengan kebanyakan negara di kawasan regional, termasuk angka kematian bayi dan ibu, angka kurang gizi pada anak, angka partisipasi sekolah menengah pertama, angka melanjutkan sekolah dan kualitas hasil pembelajaran. Selain itu, terdapat kesenjangan geografis yang besar pada pencapaian indikatorindikator tersebut, di mana hasil yang lebih rendah dialami oleh provinsi dan kabupaten perdesaan dan daerah terpencil.

Capaian lainnya 770,000 wanita hamil menerima suplemen zat besi.

1 juta anak dibawah umur 5 tahun memperoleh suplemen Vitamin A INFORMASI LAINNYA

Proyekl PNPM Rural III untuk Generasi. Situs Bank Dunia di Indonesia Sekilas Negara Strategi Kemitraan Negara Data dan Statistik Laporan: Program PNPM Generasi: Laporan Evaluasi Dampak Akhir Situs: Bank Dunia dan program PNPM di Indonesia

NEWSLETTER PNPM GENERASI


Edisi 1 Edisi 2 (Bhs. Inggris) Edisi 3 Edisi 4 Edisi 5 Edisi 6 (Bhs. Inggris) Edisi 7

Tantangan
PNPM Generasi adalah program bantuan langsung masyarakat berinsentif yang memanfaatkan arsitektur program pembangunan berbasis masyarakat di Indonesia, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Perdesaan (PNPM-Perdesaan). Program ini menggunakan proses pengambilan keputusan masyarakat yang difasilitasi untuk mengalokasikan dana hibah kepada 12 indikator di bidang kesehatan dan bidang pendidikan yang menjadi target program. Masyarakat bekerja sama dengan fasilitator dan penyedia pelayanan pendidikan dan kesehatan dalam meningkatkan akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Total dana hibah rata-rata yang diberikan mencapai sekitar Rp.110.000.000 per desa/tahun (kira-kira US$12.000 per desa/tahun). Untuk memberikan insentif kepada masyarakat agar berfokus pada

kebijakan yang paling efektif dalam menargetkan indikator-indikator program maka Pemerintah Indonesia menetapkan ukuran hibah setiap desa dari PNPM Generasi pada tahun berikutnya berdasarkan kinerja desa tersebut untuk ke-12 indikator kesehatan dan pendidikan yang menjadi target program. Fleksibilitas pendekatan ini membantu mengatasi kesenjangan yang besar di daerah dalam pencapaian indikator pelayanan kesehatan dan pendidikan di seluruh Indonesia. Jumlah seluruh penerima manfaat program saat ini diperkirakan mencapai 3.630.818 (kira-kira 1.835.100 di antaranya adalah perempuan). 12 Indikator PNPM Generasi Kesehatan

Empat kali pemeriksaan kehamilan Konsumsi tablet zat besi selama kehamilan Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih Dua kali kunjungan perawatan nifas Imunisasi anak secara lengkap Kenaikan berat badan bayi setiap bulan Penimbangan berat badan anak di bawah usia 3 tahun setiap bulan dan anak balita dua kali setahun Vitamin A dua kali setahun untuk balita

Pendidikan

Angka partisipasi sekolah dasar untuk anak-anak usia 7-12 tahun Angka kehadiran minimum 85 persen untuk anak-anak usia sekolah dasar Angka partisipasi sekolah menengah pertama untuk anak-anak usia 13-15 tahun Angka kehadiran minimum 85 persen untuk anak-anak usia sekolah menengah pertama

Lokasi Proyek
PNPM Generasi saat ini aktif di 8 provinsi, 290 kecamatan, dan 2892 desa. Pada tahun 2007, PNPM Generasi dimulai di lima provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 2010, program diperluas ke Nusa Tenggara Barat dengan target menurunkan angka gizi kurang dan gizi buruk yang tinggi.

Pada tahun 2012, PNPM Generasi diperluas ke Maluku dan Sulawesi Barat, dua provinsi dengan angka kematian bayi dan balita yang tinggi; angka kurang gizi dan gizi buruk yang tinggi; angka persalinan oleh bidan terlatih yang rendah; dan angka partisipasi dan kehadiran SMP yang rendah.

Capaian
PNPM Generasi telah mengadakan tiga gelombang evaluasi yang meliputi Survei Dasar (2007) dan Evaluasi Dampak Jangka Menengah (2009), dan Evaluasi Dampak Akhir (2011). Agar evaluasi PNPM Generasi dapat dilakukan secara seksama maka Pemerintah Indonesia menerapkan metode penunjukan acak dalam pemilihan lokasi program. Di kabupaten yang terpilih untuk mendapatkan bantuan program, seluruh kecamatan dipilih secara acak untuk mendapatkan bantuan dari PNPM Generasi atau menjadi kelompok kontrol. Serangkaian evaluasi ini merupakan salah satu ujicoba program sosial dengan pemilihan acak terbesar yang diadakan di dunia sampai saat ini. Selama program berlangsung, PNPM Generasi telah:

Memungkinkan lebih dari 1,6 juta perempuan dan anak-anak menerima konseling dan dukungan gizi; Membantu lebih dari 1 juta anak balita untuk mendapatkan suplemen Vitamin A; Memastikan lebih dari 770.000 perempuan hamil menerima suplemen zat besi; Membantu lebih dari 365.000 anak untuk mendapatkan imunisasi; Menyelesaikan lebih dari 185.000 kasus berat badan kurang pada anak; Memberikan pelatihan dan dukungan operasional kepada lebih dari 59.000 sukarelawan kesehatan masyarakat; Memungkinkan 556.000 siswa SD dan SMP miskin mendapatkan buku pelajaran; Memberikan bantuan kepada kira-kira 382.000 siswa SD dan SMP miskin dalam bentuk beasiswa, uang transportasi, dan seragam; dan Melibatkan perempuan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan pelayanan dasar di bidang kesehatan dan pendidikan rata-rata 67 persen peserta pertemuan sosialisasi, perencanaan dan pemantauan program adalah perempuan.

Kontribusi Bank Dunia


PNPM Generasi didanai oleh pendanaan dari Pemerintah Indonesia maupun anggota PNPM Support Facility yang dikelola oleh Bank Dunia.

Kontribusi Pemerintah Indonesia sejak tahun 2010:


2010: US$22.152.777,80 2011: US$15.000.000,00 2012: US$44.280.555,60

Hibah dari PNPM Support Facility:


2010: US$10,2 juta, yang mendanai perluasan program ke satu provinsi baru, Nusa Tenggara Barat (NTB) 2011-2012: US$ 28,1 juta, yang mendanai perluasan lain di provinsi-provinsi yang sudah ada maupun perluasan ke dua provinsi baru, Maluku Utara dan Sulawesi Barat.

Mitra
Selain Bappenas, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Kementerian Keuangan, anggota-anggota Komite Manajemen Gabungan PNPM Support Facility adalah: AusAid, Danida, United Kingdom Department for International Development (DFID), Kedutaan Besar Belanda, Uni Eropa, USAID, dan Bank Dunia.

Masa Depan
PNPM Generasi akan memanfaatkan pelajaran yang dipetik dari pelaksanaan program dan tiga gelombang evaluasi yang telah dilaksanakannya. Ke depan, program akan berupaya meningkatkan hasil-hasil pengembangan kesehatan ibu dan anak tertentu, yang mencakup angka kurang gizi, tubuh pendek (stunting)dan pengembangan anak usia dini.

ARTIKEL

Program PNPM Generasi: Laporan Evaluasi Dampak Akhir


04 Juli 2012

Indonesia menjawab tantangan dalam bidang kesehatan dan pendidikan di pedesaan menggunakan pendekatan berbasis komunitas yang terbukti membawa dampak positif.

TERKAIT BANK DUNIA Download laporan: Indonesia's PNPM generasi program : final impact evaluation report (Bhs. Inggris) Download laporan: Conditional cash transfers in Indonesia : program Keluarga Harapan and PNPM-Generasi baseline survey report (bhs. Inggris)

Profil pencapaian: PNPM Generasi Bank Dunia dan program PNPM di Indonesia PNPM Generasi Newsletter No.1 PNPM Generasi Newsletter No.2 (Bhs Inggris) PNPM Generasi Newsletter No.3 PNPM Generasi Newsletter No.4 PNPM Generasi Newsletter No.5 PNPM Generasi Newsletter No.6 PNPM Generasi Newsletter No.7

EKSTERNAL Situs Pemerintah PNPM Generasi MULTIMEDIA

Video
Membangun generasi Indonesia yang cerdas dan sehat

PNPM Generasi adalah sebuah program inovatif yang memakai bantuan langsung masyarakat berinsentif untuk menargetkan 3 Tujuan Pembangunan Milenium yang masih tertinggal di Indonesia: kesehatan ibu dan anak dan pendidikan dasar universal. PNPM Generasi memanfaatkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan (PNPM-Perdesaan) dan saat ini aktif di 8 provinsi, 290 kecamatan, dan 2.892 desa. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program, silahkan lihat profil pencapaian. PNPM Generasi telah menyelesaikan tiga gelombang evaluasi, yang meliputi Survei Dasar (2007) dan Evaluasi Dampak Jangka Menengah (2009), dan Evaluasi Dampak Akhir (2011). Temuan-temuan utama Evaluasi Dampak Akhir PNPM Generasi adalah sebagai berikut: 1. PNPM Generasi mempunyai dampak positif terhadap semua indikator kesehatan dan pendidikan yang menjadi target program. 2. Indikator kesehatan memperlihatkan peningkatan terbesar, yang meliputi: - Meningkatnya frekuensi penimbangan berat badan anak; - Peningkatan jumlah zat besi yang diterima ibu hamil melalui kunjungan pemeriksaan kehamilan; dan - Peningkatan dramatis partisipasi ibu dan anak di posyandu untuk menerima pelayanan kesehatan ibu dan anak serta pelayanan nifas. 3. Semua indikator Pendidikan meningkat, kebalikan dari dampak nol atau negatif yang ditemukan dalam evaluasi jangka menengah. Peningkatan terbesar terjadi pada angka partisipasi sekolah dasar. 4. Dampak jangka panjang utama PNPM Generasi adalah penurunan tingkat kurang gizi anak (10% dibandingkan dengan kelompok kontrol). Secara umum, penurunan yang terkuat terjadi di daerah-daerah dengan angka kurang gizi yang lebih tinggi sebelum pelaksanaan proyek, terutama di Nusa Tenggara Timur (NTT). 5. PNPM Generasi mempunyai dampak positif yang kuat terhadap indikator di NTT. - Penurunan angka berat badan rendah dan berat badan sangat rendah, masingmasing sebesar 20% dan 33% dibandingkan dengan kelompok kontrol. Angka tubuh pendek menurun sebesar 21% dibandingkan dengan kelompok kontrol. - Peningkatan angka partisipasi kasar sekolah menengah pertama sebesar 29% dibandingkan dengan kelompok kontrol.

- Peningkatan angka kehadiran sekolah dasar untuk anak usia 7-12 tahun sebesar 4% dibandingkan dengan kelompok kontrol. 6. PNPM Generasi mempunyai dampak terbesar di daerah-daerah dengan indikator dasar pelayanan kesehatan dan pendidikan yang rendah. Secara rata-rata, proyek efektif hampir dua kali lipat di daerah-daerah dengan status pelayanan kesehatan dan pendidikan yang sangat rendah (persentil ke-10 dari pemberian pelayanan). Dampak lebih besar yang diamati pada indikator kesehatan dan pendidikan tidak berkaitan dengan tingkat kemiskinan pra-proyek melainkan dengan indikator dasar yang rendah. Implikasi Kebijakan 1. Perluasan PNPM Generasi akan paling efektif di daerah-daerah yang mengalami ketertinggalan indikator proyek, jadi tidak hanya di daerah miskin saja. 2. Sistem insentif kepada masyarakat mendatangkan hasil yang beragam bidang kesehatan merespons lebih positif daripada bidang pendidikan. Hal ini dapat menunjukkan bahwa ada kemungkinan intervensi masyarakat berinsentif akan efektif di bidang-bidang lain yang masih tertinggal, seperti air bersih dan sanitasi. Programprogram pengentasan kemiskinan dapat mencoba dengan menyertakan insentif dalam desain program, yang disertai dengan pemantauan dan evaluasi yang konsisten. 3. Arsitektur dan jaringan PNPM-Perdesaan terbukti sebagai platform yang fleksibel dan sesuai untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar. PNPM Generasi telah menunjukkan bahwa arsitektur dan mekanisme pembangunan berbasis masyarakat dapat disesuaikan dengan hasil-hasil spesifik yang menjadi target program. PNPM Generasi merupakan sarana potensial untuk meningkatkan indikator di bidang kesehatan dan bidang pendidikan di daerah-daerah yang kurang terlayani (supply-deficient) di mana model bantuan langsung bersyarat yang tradisional kepada rumah tangga mungkin kurang efektif akibat keterbatasan penyelenggara pelayanan. 4. Proyek perlu secara teratur meninjau kesesuaian target. Karena angka partisipasi sekolah bagi anak-anak yang berusia 7-12 tahun hampir mencapai cakupan universal, indikator target lain yang masih tertinggal dapat ditambahkan, seperti pencapaian pembelajaran pendidikan, pengembangan anak usia dini, atau air bersih dan sanitasi. 5. Evaluasi lanjutan untuk memeriksa keberlanjutan intervensi dan dampak jangka panjang dapat dilakukan, seandainya proyek masih berlanjut di lokasi perlakuan dan kontrol yang sama. Studi tambahan dapat mengkaji bagaimana peningkatan interaksi antara masyarakat dan penyedia pelayanan dapat mempengaruhi hasil pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai