Jawaban MidTest Pengendalian Proses
Jawaban MidTest Pengendalian Proses
1.
CV : Temperatur Tangki/Temperatur Output MV : Bukaan valve fluida pemanas (heater)/flowrate fluida pemanas Gangguan : Perubahan flowrate umpan , perubahan temperatur umpan. 2. Persamaan dinamik dari Stirred-tank heater :
VCp
dT ' = CpFT '+ Q' dt
variabel input : Q variabel output : T Tinjauan rumus untuk konstanta waktu dan gain :
dT ' = CpFT '+Q ' dt dT ' VCp + CpFT ' = Q ' dt
VCp
CpF
maka didapat :
=
V F
K = 1
CpF
didapat bahwa bila volume tangki (V) dinaikkan 2 kali, maka nilai K (gain) tidak berubah sedangkan nilai konstanta waktu () semakin besar (menjadi 2 kali lebih besar) , sehingga pengaruhnya terhadap respon adalah menyebabkan respon semakin lambat/lama.
V1Cp
dT1 = CpF0T1 +Q dt
dT2 = CpF (T1 T2 ) dt
V2 Cp
Untuk memudahkan penyelesaian, maka perlu digambar ilustrasi prosesnya, yaitu Ilustrasi :
T1 ( s ) K1 = Q ( s ) 1 s +1
(di-transformasi Laplace)
1 2s +1
b. Orde fungsi : orde-2 (pangkat tertinggi ) c. Respon : monoton, karena akar-akar denominatornya adalah akar-akar real (overdamped, (tetapan redaman) 1), yaitu S = ; S = . 1 2 d. Kestabilan : stabil, karena akar-akar denominatornya adalah akar-akar negatif. 4. Sistem yang dirangkai paralel jika diberi input step akan mempunyai 3 kemungkinan respon output, yaitu : Tinjauan :
1 1
Kp ( 3 s + 1) Y ( s) = X ( s ) ( 1 s + 1)( 2 s + 1)
Kemungkinan yang terjadi bergantung pada nilai 3 , yaitu : a. Overshoot ( bila 3>1 dan 3>2 ), yaitu output memiliki nilai transien yang lebih besar daripada steady state akhir. Hal ini terjadi jika salah satu jalur memiliki respon dinamis yang cepat dan gain positif yang besar sehingga output proses mula-mula akan naik dalam jumlah besar. Namun output akan turun dari maksimumnya (tetap positif) ketika jalur kedua memiliki respon dinamis yang lebih lambat dengan gain negatif (magnitudenya lebih kecil dari jalur pertama). Overshoot dapat terjadi meskipun prosesnya overdamped (nonperiodic). b. Monotonic ( bila 3=1 atau 3>2 /respon berorde-1), yaitu output memiliki nilai transien yang lebih kecil daripada steady state akhir dan memiliki arah yang sama dengan arah steady state-nya. Respon inilah yang diharapkan terjadi dan akan dijumpai jika 30 tetapi tidak lebih besar daripada terbesar antara 1 dan 2. c. Inverse Respons ( bila 3 negatif ), yaitu terjadi jika salah satu jalur memiliki respon dinamis yang cepat dan gain negatif sehingga output proses mula-mula akan turun, namun output akan naik dan bernilai positif ketika jalur kedua memiliki respon dinamis yang lebih lambat dengan gain positif (magnitudenya lebih besar dari jalur pertama). Ilustrasi respon output sistem paralel dengan input step :
5. FOPDT dengan metode Sundaresan & Krishnawamy : Dari soal diketahui : = 2 psig Dari grafik didapat : = 3,5F T85,3% (pada 24,4855F) = 700 50 = 650 s
T35.3% (pada 22,7355F) = 300 50 = 250 s Dikurangi 50 s karena ada dead time. Maka :
Kp =
P T
=268 s
=136,5 s
FOPDT :
Y ( s) Kp e s = X ( s) s +1
136 , 5 s Y ( s) 1,75 e = X (s) 268 s + 1
6. Dari Grafik diketahui : Initial temperatur : 36,6 ; Final temperatur : 39C , maka sinyal : (39 36,6)C = 2,4C Noise bervariasi antara 0,2 0,4C , maka Noise rata-rata : (0,4+0,2) C /2 = 0,3C Didapat Rasio sinyal/noise : 0,3 =8 C Rasio ini dapat diterima untuk mengestimasi parameter menggunakan PRC, karena s/n > 5 yaitu 8 ( magnitude noise cukup kecil, sehingga analisis grafik dapat dilakukan ).
2,4 C