Anda di halaman 1dari 4

MUSTIKA AULIA_21080111120012 1 TUGAS 3 TEKBER

EVALUASI PENERAPAN SISTEM PRODUKSI BERSIH PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN NGOBO
Sistem produksi bersih dan usaha minimisasi limbah yang telah diterapkan oleh perusahaan ini adalah saving energy, modifikasi teknologi, dan pemanfaatan limbah. Saving energy yang dilakukan adalah dengan cara memasang skylight pada beberapa ruangan di dalam perusahaan. Hal ini bertujuan demi mengurangi penggunaan lampu yang berlebihan untuk penerangan, Karena dengan menggunakan skylight, maka penggunaan lampu di dalam ruangan dapat dikurangi akibat cahaya matahari dari luar dapat masuk menembus skylight sehingga ruangan menjadi lebih terang meskipun tanpa menyalakan banyak lampu. Tidak hanya itu, setelah pemasangan skylight maka biaya listrik yang harus dibayarkan pun menjadi lebih murah sehingga pengeluaran perusahaan pun menjadi lebih sedikit. Usaha saving energy berikutnya adalah dengan mensubstitusikan briket batubara dengan kayu bakar. Jika menggunakan briket batubara, maka perusahaan harus mengeluarkan dana sebesar Rp1.070.000. Sedangkan jika menggunakan kayu bakar perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun karena perusahaan dapat mengambil kayu bakar tersebut dari lahan/kebun karet milik mereka sendiri. Sedangkan dalam memodifikasi teknologinya, perusahaan ini melakukan penambahan paltizer / garang sebagai ganti tangga dan memasang roda pada alat angkutnya sehingga waktu pengangkutan sheet (sit) pun menjadi lebih efisien. Tidak hanya itu, tenaga yang dikeluarkan oleh para pekerja pun menjadi lebih sedikit karena mereka tidak perlu memanggul hasil produksi dari kamar asap ke ruang sortir. Usaha minimisasi limbah yang telah dilakukan perusahaan ini adalah dengan memanfaatkan recycle excutting sheet menjadi lem. Hal ini dilakukan

MUSTIKA AULIA_21080111120012 2 TUGAS 3 TEKBER

dengan cara menambahkan bahan tersebut dengan minyak tanah dan premium. Selain itu, excutting sheet juga dapat dimanfaatkan menjadi tinta print dengan cara dibakar sehingga menghasilkan jelaga yang bias dipakai sebagai label. Program pengurangan/pencegahan limbah lain yang telah diterapkan oleh perusahaan adalah penggunaan kembali air bilasan lateks. Air lateks ini akan di buang ke lahan karet karena dapat menyuburkan tanah akibat kandungan glukosa yang terdapat didalamnya. Usaha recyle lainnya adalah dengan mengumpulkan dan memanfaatkan daun karet yang berguguran menjadi pupuk kompos. Tidak hanya itu, perusahaan ini juga memanfaatkan dan mengolah kembali buih dan gumpalan lateks menjadi brown crepe yang dapat dijual kembali. Dari beberapa yang telah di jelaskan diatas, dapat dikatakan bahwa PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) dapat dikatakan sudah menerapkan sistem 3R, minimisasi limbah, Green Productivity, TQM (dalam manajemen cost functionalnya), Industrial Ecology, Sistem Manajemen Buangan dan Pollution Prevention Program dengan baik, yakni dengan mengoptimalkan penggunaan bahan baku, mengurangi limbah, dan meminimalkan paparan bahan beracun (limbah) terhadap masyarakat dan lingkungan.

MUSTIKA AULIA_21080111120012 3 TUGAS 3 TEKBER

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN PT. ANTAM (PERSERO) TBK UNIT BISNIS PERTAMBANGAN EMAS PONGKOR Perolehan sertifikat ISO 14001 pada tahun 1996 dan 2004 menunjukkan bahwa PT. Antam memiliki Sistem Manajemen Lingkungan yang baik dimana penerapan standar tersebut untuk memperbaiki sistem yang ada di perusahaan. Penerapan sistem K3 telah diterapkan dengan baik terutama saat pengeboran di dalam gunung dimana kru diharuskan memakai peralatan keselamatan seperti helm, baju khusus untuk pengeboran, dan sistem keluar masuk pegawai dalam pengerjaan pengeboran ditandai dengan ditaruhnya ID Card sehingga jika terjadi kecelakaan kerja langsung dapat dievakuasi. Perusahaan ini juga telah merapkan K3 seperti Safety Talk, Safety Inspection, Safety Patrol, Safety Meeting, Safety Health and Environment Committee, Safety Campaign, Safety Audit, Organization Rules, Accident / Incident Analysis, Employee Training, Personal Protective Equipment, Health Control, dan Loss Control Management sehingga penerapan K3 di perusahaan tersebut telah terlaksana dengan baik. Untuk poin perencanaan seperti persyaratan perundang-undangan telah memenuhi kegiatan - kegiatan Produksi Bersih terkait dengan Good Operating Practices dan dalam bagian aspek lingkungan PT. Antam telah melakukan proses penggantian atau pemasukan bahan yang tidak digunakan dalam hal ini emas diambil dan sisanya dikembalikan pada keadaan yang semula (backfilling) dalam buku panduan yang ada seperti menggunakan sistem Industrial Ecology. Penerapan & Operasi, dalam poin ini penerapan Kegiatan-kegiatan Produksi Bersih seperti praktek-praktek operasi yang baik, penomoran dokumen sehingga mempermudah dalam bidang administrasinya, kesiagaan dan tanggap darurat mengacu pada sistem K3. Pemeriksaan selalu dilakukan sebagai suatu controlling dalam pelaksaan setiap kegiatan yang ada diperusahaan tersebut. Pengolahan dan pengelolaan limbah yang dihasilkan berkaitan dengan Minimisasi Limbah, 3R, Produksi Bersih dan Manajemen Buangan sehingga limbah yang dihasilkan dapat dikelola dengan baik dan dapat diminimisasi.

MUSTIKA AULIA_21080111120012 4 TUGAS 3 TEKBER

TINJAUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PT HOLCIM INDONESIA TBK CILACAP PLANT DALAAM RANGKA PROGRAM PROPER Salah satu tinjauan perusahaan tersebut adalah Beyond Compliance, yang meliputi SML, Penurunan emisi, efisiensi energi, 3R limbah B3 dan Non B3, konservasi air, perlindungan keanekaragaman hayati dan CSR. Dari segi SML, PT Holcim sudah mempunyai kebijakan lingkungan yang ditandatangani pimpinan puncak, perencanaan SML tersimpan dalam software, implementasi meliputi dukungan GM dalam pengelolaan lingkungan, serta pemeriksaan dan tindakan perbaikan dilakukan setiap 3 bulan sekali. Emisi yang dihasilkan industri ini juga mengalami penurunan. Pengolahan limbah B3 dan non B3 diterapkan sendiri untuk mengolah limbah industri itu sendiri dan eksternal perusahaan(fly Ash dan bottom Ash). Dalam pemanfaatan air juga merujuk pada kebijakan industri tersebut yaitu mengurangi penggunaan air PDAM dan memanfaatkan air hujan dengan konsep sirkulasi. Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk CILACAP PLANT telah penerapan praktek - praktek operasi (Good Operating Practices), Eco Eficiency (4R Reduce, Reuse, Recycle, dan Recovery ) dalam SML-nya, minimisasi limbah terlihat dari penurunan sampah kertas pada tahun 2010 sebesar 132,9 ton dan pada tahun 2011 menjadi 79,5 ton, pengomposan sampah internal perusahaan, konservasi air dengan penurunan penggunaan air PDAM dan pemanfaatan air hujan dengan konsep sirkulasi, sistem manajemen buangan dan pollution prevention program dari perusahaan tersebut sudah baik, yaitu dengan cara mengoptimalkan penggunaan bahan baku, mengurangi limbah, dan meminimalkan paparan bahan beracun (limbah) terhadap masyarakat dan lingkungan dengan membuat rencana jangka panjang pada CSR (Corporate Social Responsibility) yang dapat membantu masyarakat dibidang ekonomi yang kemudian PT. Holcim dapat meraih potensi potensi yang ada di lingkungan sekitar dan masyarakat. Perusahaan juga melakukan perlindungan keanekaragaman hayati dengan melakukan kerja sama dengan beberapa instansi sehingga lingkungan di sekitar perusahaan dapat tetap terjaga dan tidak tercemar.

Anda mungkin juga menyukai