Anda di halaman 1dari 3

Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum Wr. Wb.

Selama kuliah dari semester 3-4 saya mendapat banyak materi dokter muslim yang terintegrasi dengan modul perkuliahan. Salah satu materi yang paling saya ingat hingga saat ini adalah tentang akhlak dan aturan ketika makan. Materi ini dibahas saat modul gastrointestinal. Akhlak dan aturan ketika makan ini ternyata juga mempengaruhi kesehatan tubuh karena kesehatan berawal dari apa yang kita makan dan bagaimana cara kita makan. Berikut beberapa aturan dan akhlak ketika makan yang pernah dibahas saat modul gastrointestinal maupun yang saya ketahui dan amalkan hingga saat ini: 1. Membagi porsi lambung sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk udara. Aturan ini terdapat dalam Sabda Rasulullah SAW:

(disahihkan oleh Albani dalam kitab silsilaus shahihah no. 2265 Pembagian porsi lambung (perut) sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk udara mengharuskan kita untuk cermat merasakan apakah makanan dan minuman yang masuk sudah cukup untuk kebutuhan dan agar terhindar dari penyakit akibat makanan dan minuman. Pembagian porsi ini juga berarti melarang kita untuk makan dan minum berlebihan atau kekurangan. 2. Tidak makan banyak Aturan ini termuat dalam Hadist:

(HR Bukhari no: 5393, Muslim 2060, 182) 3. Tidak makan atau minum mendahului orang yang lebih berhak seperti orang yang lebih tua atau lebih mulia. Etika ini masih tertanam dalam diri saya sehingga saat ada jamuan makan bersama, saya menunggu orang yang lebih tua untuk mengambil hidangan dahulu. Hal ini pernah saya amalkan saat buka bersama di tempat tinggal nenek, silaturahmi dengan tetangga dan kerabat, serta makan bersama sebelum sholat ied. Hingga kini, saat ada acara makan bersama, saya tidak pernah mendahului orang yang lebih tua. 4. Mendahulukan makan dari shalat pada saat makanan sudah dihidangkan

(HR Bukhari no 674, Muslim no 559) Hal ini saya amalkan ketika berbuka bersama saat bulan Ramadhan. Setelah bulan Ramadhan usai, makanan biasanya belum terhidangkan saat azan dikumandangkan. 5.

(HR Ahmad no 7515, Abu Dawud No. 3852) 6. Pada permulaan makan menyebutkan bismillah, apabila lupa maka menyebutkan bismillahi awwalahu wa akhiru 7. Memakan makanan yang diketahui komposisinya atau jenis makanan tersebut. Rasulullah juga bertindak demikian, hanya memakan apabila sudah diketahui jenis makanan tersebut. (HR Muslim no 5010) 8.

(HR muslim no 2019) 9.

(HR Abu Dawud No: 3772) Hadist tersebut bermakna bahwa bagian tengah piring yang berisi makanan adalah pusat turunnya berkah. Apabila kita memakan makanan di bagian tengah piring terlebih dahulu maka berkah tidak turun. Hal tersebut juga bermakna makanan yang terakhir ada di piring adalah yang paling berkah. Oleh karena itu saya selalu menghabiskan makanan yang ada di piring. Hal tersebut tidak berlawanan dengan larangan makan berlebihan karena saya hanya mengambil makanan secukupnya di piring saya. 10.

(silsilatus Shahihah no 1404) Hal tersebut terjadi saat Bapak saya menjatuhkan sekotak serondeng dari meja makan, sontak serondeng itu tumpah menggunung. Lalu Bapak saya menganjurkan saya untuk mengambil kembali serondeng bagian atas dari tumpahan yang menggunung tersebut sedangkan bagian bawahnya yang menempel ke lantai dibuang.

Anda mungkin juga menyukai