Anda di halaman 1dari 7

Secara etimologis, kata nation berasal dari kata bahasa Latin natio, yang berakar pada kata nascor

'saya lahir'. Nasionalisme menurut Kohn (1961:11) adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Dalam arti sempit nasionalisme mengandung pengertian perasaan kebagnsaan atau cinta terhadap bangsanya yang berlebihan dan memandang rendah terhadap bangsa lain.Misalnya bangsa Jerman pada masa Hitler. (Jerman di atas segala-galanya di dunia) Dalam arti luas nasionalisme dapat diartikan sebagai perasaan cinta terhadap Negara dan bangsanya tetapi tidak memandang rendah bangsa lain. Misalnya bangsa Indonesia.

Bentuk-Bentuk Nasionalisme
Nasionalisme Kewarganegaraan: sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya yaitu "kehendak rakyat dan "perwakilan politik".teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan mejadi bahan tulisan. Nasionalisme etnis: sejenis nasionalisme dimana negara memeproleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Nasionalisme romantik: lanjutan dari nasionalisme etnik dimana negara memperoleh kebenaran politik secara organik,hasil dari bangsa atau ras.Menurut semangat romantisme,nasionalisme romantik adalah bergantung kepada perwujudan budaya budaya etnis yang menepati idealisme romantik;kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme. Nasionalisme budaya:nasioalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama,bukannya"sifat keturunan"seperti warna kuliat,ras dan sebagainya. Nasionalisme sehingga kenegaraan:variasi lebih nasionalisme mengatasi kewarganegaraan.Selalu hak universal dan digabungkan dengan nasionalisme etnis.Perasaan nasionalistik adalah kuat diberi keutamaan kebebasan.Kejayaan suatu negeri selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat demokrasi. Nasionalisme agama:sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama.Walaupun begitu,lazimnya nasionalisme etnis dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan.

Lahinya Nasionalisme Sebagai ideologi modern, nasionalisme muncul sekitar tahun 1779 dan mulai dominant di Eropa pada tahun 1830. Revolusi Perancis pada akhir abad ke-18 sangat besar pengaruhnya berkembangnya gagasan nasionalisme tersebut. Semenjak itu beberapa kerajaan feudal mengalami proses integrasi menjadi negara kebangsaan atau nation state yang wilayahnya menjadi lebih luas dan hidup dalam system pemerintahan yang sama. Sejak itu di negaranegara Eropa dan Amerika bermunculan pula gerakan-gerakan kebangsaan, dan segera menjalar ke Asia. Hal ini disebabkan ampuhnya nasionalisme sebagai ideology yang dapat mempersatukan banyak orang di negeri-negeri jajahan dalam menentang kolonialisme. Notonagoro, seorang ahli falsafah dan hukum terkmuka dari Universitas Gajah Mada, mengemukakan bahwa nasionalisme dalam konteks Pancasila bersifat majemuk tunggal (bhinneka tunggal ika). Unsur-unsur yang membentuk nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Kesatuan Sejarah, yaitu kesatuan yang dibentuk dalam perjalanan

sejasrahnya yang panjang sejak zaman Sriwijaya, Majapahit dan munculnya kerajaankerajaan Islam hingga akhirnya muncul penjajahan VOC dan Belanda. Secara terbuka nasionalisme mula pertama dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1945 dan mencapai puncaknya pada Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. 2. Kesatuan Nasib. Bangsa Indonesia terbentuk karena memiliki

persamaan nasib, yaitu penderitaan selama masa penjajahan dan perjuangan merebut kemerdekaan secara terpisah dan bersama-sama, sehingga berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dapat memproklmasikan kemerdekaan menjelang berakhirnya masa pendudukan tentara Jepang. 3. Kesatuan Kebudayaan. Walaupun bangsa Indonesia memiliki

keragaman kebudayaan dan menganut agama yang berbeda, namun keseluruhannya itu merupakan satu kebudayaan yang serumpun dan mempunyai kaitan dengan agama-agama besar yang dianut bangsa Indonesia, khususnya Hindu dan Islam. 4. Kesatuan Wilayah. Bangsa ini hidup dan mencari penghidupan di

wilayah yang sama yaitu tumpah darah Indonesia. 5. Kesatuan Asas Kerohanian. Bangsa ini memiliki kesamaan cia-cita,

pandangan hidup dan falsafah kenegaraan yang berakar dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri di masa lalu maupun pada masa kini.

NASIONALISME DI INDONESIA

Pada kurun waktu 1945- 1950, jiwa nasionalisme diperteguh oleh semangat mempertahankan kemerdekaan, serta persatuan dan kesatuan Indonesia yang dirongrong oleh perlawanan kedaerahan dari negara-negara boneka bentukan Belanda Berdirinya Boedi Oetomo (1908) menjadi tanda kebangkitan nasionalismeIndonesia yang kemudian diikuti organisasi-organisasi nasional lainnya.Jiwa nasionalisme kaum elit dari hari ke hari semakin meluas dan menguat di hati rakyat. Tekanan ekonomi yang teramat berat selama pendudukan Jepang memperkuat semangat nasionalisme untuk mewujudkan Indonesia merdeka. Nasionalisme jaman sekarang berbeda konteks dengan nasionalisme jaman dulu. Nasionalisme jaman perjuangan dulu lebih condong ke bagaimana Indonesia mendapatkan kemerdekaan dan identik dengan seorang pahlawan, dimana seorang yang mempunyai nasionalisme itu adalah orang yang memperjuangkan kemerdekaan dan rela melakukan apapun demi kemerdekaan negaranya dalam hal ini adalah Indonesia.Lalu bagaimana dengan nasonalisme jaman sekarang? Apakah masih sama? Walaupun tidak jauh berbeda, Nasionalisme jaman sekarang lebih condong ke bagaimana menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan bagaimana cara agar Indonesia ini tetap merdeka serta tidak dijajah oleh bangsa lain lagi. Rasa nasionalisme diindonesia sekarang masih kurang seperti memisahkannya timor leste yang akhirnya berdiri sendiri. Jika mereka memilki rasa nasionalisme mereka tidak akan memisahkan diri walaupun perhatian pemerintah yang kurang. peristiwa di perbatasan Kalimantan dan Malaysia yang terjadi akhir - akhir ini. Banyak masyarakat Indonesia di perbatasan tersebut bergabung dengan tentara Malaysia. Hal ini dipicu karena masyarakat di perbatasan susah untuk mencari penghasilan di daerah Indonesia.

yang tidak kalah sulit adalah menumbuhkan jiwa nasionalisme di kalangan pemerintahan. Seperti kita ketahui rendahnya rasa nasionalisme di pemerintahan Indonesia dapat terlihat dari perilaku pemerintahnya, seperti korupsi. Korupsi sangat merugikan negara dan rakyat Indonesia, itu sangat bertentangan dengan nasionalime dimana seseorang harus mendukung negara bukan untuk merugikan negara. Mungkin sebelum dilantik menjadi Pemerintah. Orang itu perlu diberi penataran terlebih dahulu sebelum memegang tentang nasionalisme agar tidak merugikan negaranya sendiri beserta masyarakat yang ada didalamnya dan juga penataran tentang moral agar seorang pemerintah itu bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dan juga bisa bersikap jujur dan adil. Di kasus korupsi yang dilakukan di

pemerintahan kebanyakan orang orang yang di pemerintahan itu hanya diam ketika ada yang melakukan tindakan tidak benar seperti korupsi, bahkan beberapa diantaranya malah bekerjasama untuk melakukan korupsi. Dengan cara seperti itu mungkin negara Indonesia ini bisa maju.

Mahasiswa dan nasionalisme


Contoh-contoh sikap nasionalisme yang dapat dilakukan oleh mahasiswa. 1. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan. Sebagai seorang yang terpelajar tentu kita tahu mana yang boleh dilakukan dan mana yang bertentangan dengan hukum dan juga kita tahu konsekuensi yang harus kita hadapi jika kita melanggar aturan hukum. Sebagai seorang mahasiswa marilah kita tingkatkan kesadaran kita akan hukum untuk membantu melaksanakan ketertiban dunia dan ketertiban Indonesia.

2.Berpartisipasiaktif dalam pembangunan nasional.

Semua warga Negara berhak

untuk ikut aktif dalam paembangunan nasional.Pembangunan Negara Indonesia tidak saja dilakukan oleh pemerintah, tapi semua lapisan masyarakat.Bahkan seorang pelajar pun dapat ikut melaksanakan pembangunan.Contoh kecil yang dapat kita lakukan untuk membantu pembangunan Negara adalah dengan ikut pemilu, karena dengan ikut pemilu kita dapat mimilih seorang pemimpin yang dapat membawa negara ini ke arah yang lebih baik. 3.Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Musibah banjir terjadi

dimana-mana, hal ini disebabkan kurang sadarnya masyarakat dalam hal kebersihan, khususnya dalam hal pembuangan sampah.Pembuangan sampah yang sembarangan dapat menyebabkan tersumbatnya saluran air atau selokan yang mana hal tersebut dapat menyebabkan air meluap dan terjadilah banjir. Untuk itu marilah kita tingkatkan kesadaran kita akan pentingnya pembuangan sampah pada tempatnya. Hal ini dapat kita mulai dari sekarang dan dapat kita lakukan dari lingkungan sekitar kita baik di rumah, kampus ataupun di tempat-tempat lainnya.

4.Menciptakan kerukunan umat beragama. Kita sadar bahwa Negara kita terdiri dari berbagai agama yang dianut warga Negara Indonesia.Tapi hal itu bukanlah alasan untuk warga Negara untuk tidak saling hidup rukun. Setiap warga Negara dituntut untuk saling menghormati dan menghargai orang lain walaupun berbeda agama agar tercipta kehidupan yang rukun dan harmonis. 5.Memelihara nilainilai positif (hidup rukun, gotong royong,). Manusia merupakan mahkluk social yang mana kita tidak dapat hidup secara individu atau tanpa bantuan orang lain. Dalam hal menciptakan kerukunan dan juga untuk memajukan Negara Indonesia kita haruslah bekerjasama dan saling bahu membahu. Hal di atas merupakan contoh sikap nasionalisme yang harus dipunyai setiap warga negara Indonesia khususnya mahasiswa sebagai generasi pembangun bangsa.

Kurangnya Rasa Nasionalisme dalam Kehidupan Masyarakat dan Mahasiswa.


Jiwa Nasionalisme masayarakat ataupun mahasiswa Indonesia saat ini sangat

berkurang karena, sekarang banyak pemuda yang acuh tak acuh terhadap kegiatan kenegaraan seperti acara 17 Agustus , Sumpah pemuda, bahkan upacara Bender Merah putih. Mereka bahkan lebih senang untuk bertamasya, berpesta pora dan lainya.Jiwa nasionalisme tersebut berkurang di karenakan seringnya mereka acuh terhadap kegiatan di sekeliling mereka Berbagai faktor mempengaruhi memudarnya keteguhan pemuda untuk tetap menjaga kelestarian bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. o Faktor pertama karena pengaruh globalisasi. Globalisasi membuat pemuda bimbang dalam menggunakan bahasa. Jika pemuda belajar menggunakan bahasa yang terbawa oleh globalisasi, yaitu bahasa Inggris, maka suatu saat bahasa Indonesia akan terbengkalai. Tuntutan dunia internasional yang mengharuskan penggunaan bahasa universal (yaitu bahasa Inggris) yang bertujuan agar komunikasi antara bangsa yang berbeda lebih mudah justru membawa dampak negatif, yaitu terlupakannya bahasa induk sebagai ciri khas suatu bangsa. Oleh karena itu, hati para pemuda mulai goyah untuk mempertahankan karakter bangsanya.

o Kedua, mengapa penggunaan bahasa Indonesia di negeri sendiri tidak sempurna? Hal ini disebabkan karena banyaknya suku bangsa yang mempengaruhi bahasa Indonesia yang datang di tanah mereka. Bahasa daerah yang kental dan mendarah daging sedikit merusak penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. o Ketiga adalah faktor gengsi. Pemuda sekarang gengsinya sangat tinggi, istilahnya gengsi gede-gedean. Hal ini berhubungan dengan dampak globalisasi terhadap bahasa. Masyarakat yang mulai beradaptasi dengan bahasa internasional akan membawa hal itu ke kehidupan sehari-harinya, misalnya di lingkungan sekolah. Seseorang yang selalu menggunakan bahasa Inggris ketika berbicara membangkitkan gairah yang lainnya untuk mengadu gengsi mereka. Oranglain yang merasa tersaingi karena bahasa Inggris itu akan turut mempelajari dan mendalami bahasa Inggris hanya demi gengsi antar orang. Kemudian muncullah budaya baru yang disebut budaya yang kebarat-baratan. Pada akhirnya, bahasa Indonesia lagi yang menjadi korban. o Keempat, kurangnya praktek dari guru bahasa Indonesia. Di kelas, guru bahasa Indonesia selalu membawa materi yang berisi teori-teori dalam penggunaan bahasa Indonesia. Mereka menjelaskan dengan sangat rinci tentang bagaimana bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tapi, sampai saat ini masih jarang guru yang ketika mengajar menyuruh muridnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar tanpa mengikuti pengaruh bahasa daerah. o Meningkatkan jiwa Nasionalisme Nasionalisme bisa diartikan merupakan sikap mencintai dan bangga akan segala sesuatu yang ada di dalamnya, serta rela berkorban untuk menjaganya. Dari pengertia tersebut ada beberapa sikap yang menurut penulis bisa menambah sikap nasionalisme, yaitu: (1) Mulailah menggunakan barang-barang hasil bangsa sendiri, Karena bisa menambah rasa cinta dan bangga akan hal yang di buat oleh tangan-tangan kreatif penduduknya. (2) Mulailah memperhatikan perjungan para pahlawan dalam mempertahankan bangsa ini, dengan keringat, darah bahkan nyawa meraka rela korbankan untuk bangsa ini. Bisa dilakukan dengan beberapa perbuatan misalkan membaca, menonton, mengunjungi hal-hal yang berkaitan tentang sejarah bangsa ini lahir. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan jiwa nasionalisme yang sudah ada dari masing-masing individu. (3) Mulailah menciptakan prestasi dalam semua bidang misalkan dar bidang olah raga, akademik, Teknologi dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menambahkan rasa bangga dan

sikap rela bekorban demi bangsa. Biasanya hal inilah yang paling banyak membuat pegaruh dalam diri seseorang dalam menigkatkan jiwa nasionalisme. o

Anda mungkin juga menyukai