Anda di halaman 1dari 36

NEADE SUHARTO | PTM-PTK

FKIP UNS
1
LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI
SPOORING & BALANCING
DI OTO CLINIC
Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Praktek Industri semester VII 2009/2010
Disusun oleh :
Nama :
Nim :
Dosen Pengampu :
Neade Suharto
K2506004
Basori, S.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
1
LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI
SPOORING & BALANCING
DI OTO CLINIC
Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Praktek Industri semester VII 2009/2010
Disusun oleh :
Nama :
Nim :
Dosen Pengampu :
Neade Suharto
K2506004
Basori, S.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
1
LAPORAN PRAKTEK INDUSTRI
SPOORING & BALANCING
DI OTO CLINIC
Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Praktek Industri semester VII 2009/2010
Disusun oleh :
Nama :
Nim :
Dosen Pengampu :
Neade Suharto
K2506004
Basori, S.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
3
B. TUJUAN PELAKSANAAN PRAKTEK INDUSTRI
1. Tujuan Umum
a. Untuk memperoleh ilmu pengetahuan, mengga li perkembangan
informasi dan teknologi terbaru
b. Mahasiswa dapat langsung mengetahui dan merasakan situasi
dunia industri dengan cara ikut terjun langsung praktek
dilapangan.
c. Mengembangkan dan menerapkan ilmu yang telah di dapat
selama perkuliahan
d. Meningkatkan mutu lulusan dari Program Pendidikan Teknik
Mesin Jurusan PTK Fakultas KIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan spooring dan balancing dengan
prosedur yang baik dan benar.
b. Adanya hubungan yang serasi antara dun ia industri/usaha
dengan dunia pendidikan sehingga ada hubungan timbal balik di
antara keduanya.
c. Memenuhi tugas mata kuliah Praktek Industri
C. MANFAAT PELAKSANAAN PRAKTEK INDUSTRI
1. Manfaat Praktek Industri Bagi Mahasiswa:
a. Mahasiswa dapat melatih analisis dalam menyelesaikan suatu
permasalahan yang timbul.
b. Mahasiswa dapat membandingkan teori dan praktek di kampus
dengan pelaksanaan praktek di lapangan
c. Melatih dan mengembangkan ketrampilan sesuai keterampilan
yang ada di lapangan.
2. Manfaat Praktek Industri Bagi Perusahaan:
a. Mendapatkan masukan dari mahasiswa baik berupa tenaga
maupun pikiran.
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
5
G. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data dalam penyusunan laporan Praktek
Industri ini ada beberapa cara, yaitu:
a. Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data pada objek dengan cara melihat
dan diperkuat dengan ikut terjun langsung menangani
job/pekerjaan.
b. Metode Interview
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara
langsung dengan nara sumber (mekanik, service advisor, service
manager) mengenai pekerjaan yang dilakukan.
c. Metode Literatur atau kepustakaan
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mencari informasi
dari buku-buku dan sumber internet yang terkait.
H. PEMBATASAN MASALAH
Kegiatan penulis selama Praktek Industri di Bengkel mobil
OTO CLINIC banyak sekali. Akan tetapi dalam penulisan laporan ini
penulis hanya menfokuskan pada spooring dan balancing.
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
7
B. Struktur Organisasi Perusahaan
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
KOMISARIS
PT. TIGA SERANGKAI
MANAGER
H. SYARIFUDDIN
NOOR, SE
BRANCH MANAGER
AULIA PRAWIRA
NEGARA
KU CSO
BAGIAN
MESIN
BAGIAN
BRC
KARYAWAN
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
9
Skema Manajemen
Mobil Masuk
Dibuatkan SPK
(Surat perintah kerja)
Kepala Bengkel
Mekanik
Kembali ke kepala Bengkel
(Controller & Test Drive)
Costumer Service Officer (CSO)
Pembuatan Nota
Keuangan
Accounting
Laporan Evaluasi
Branch Manager
Manager
Komisaris Karyawan
Branch Manager
Manager
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
11
BAB III
KAJIAN TEORI
A. Front Wheel Aligment (FWA)
Definisi dari front wheel aligment ialah pengaturan roda-roda
bagian depan meliputi camber, caster, steering axis inclination dan toe
angle dari sistem suspensi depan kendaraan dengan model
independent. Maksud dari independent yaitu sistem suspensi yang
menopang roda sendiri tanpa tehubung bagian roda lain yang
berseberangan dengan roda tersebut. Karena sifat dari independent
tersebut maka tidak diperlukan axle penghubung roda. Roda-roda
tersebut ditopang oleh steering knuckle
Fungsi dari pegaturan tesebut diharapkan dapat meminimalisir
strees atau ketegangan dari tiap-tiap komponen yang bekerja ataupun
dalam menerima gaya, serta tujuan akhir dari penyetelan wheel
aligment akan mendapatkan umur pakai komponen lebih lama serta
keyamanan dan keamanan dalam pengemudian kendaraan.
Tujuan FWA
Steer ringan
Tidak terjadi shimmy
Setelah belok roda segera kembali lurus
Keausan ban merata
Ban lebih awet
Bagian Froont Wheel Aligment terdiri dari penyetelen sudut
geometris dan ukuran roda depan. Setelah komponen suspensi dan
kemudi terpasang pada chasis pada umumnya dapat dikategorikan
dalam elemen sebagai berikut :
1) camber
2) caster
3) toe angle
4) steering axsis
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
13
Camber positif akan lebih meringankan beban pada kemudi,
oleh sebab itu camber positif banyak digunakan pada kendaraan
angkutan barang atau kendaraan keluarga serta kendaraan dengan
model penggerak belakang (toyota kijang).
Gambar Camber positif dan camber negative
2. Steering Axis Inclination
Steering Axis Inclination adalah sudut kemiringan king pin
terhadap garis vertikal bila dilihat dari depan kendaraan. Tujuan
membantu kestabilan steer dan ketika steer diputar roda akan
mengangkat poros roda, sehingga roda akan kembali lurus. Sudut
king pin : + 7.
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
15
kestabilan kendaraan saat berjalan lurus dan daya balik kemudi
setelah membelok. Tujuan supaya steer dapat kembali lurus setelah
kendaraan belok.
Jarak dari titik potong garis tengah steering axis dengan jalan,
ke titik pusat singgung ban dengan jalan di sebut trail
Gambar Caster
Caster positif yang besar menyebabkan trail makin panjang dan
daya balik kemudi makin besar. Akan tetapi kemodi cenderung
menjadi berat. Caster negatif. Membuat kemudi menjadi ringan tetapi
kestabilan kendaraan saat berjalan menjadi bekurang dan kemudi
kurang dapat dikontrol.
4. Toe Angle
Pemasangan rodaroda depan pada porosnya tidak lurus ke
depan dengan tepat, tetapi agak diserongkan ke dalam sehingga
terjadi selisih jarak antara bagian depan dan belakang pada roda -roda
depan tersebut.
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
17
Gambar Turning radius dengan titik pusat berbeda
Untuk menanggulangi hal ini, knuckle arm dan tie rod agar
pada saat membelok roda-roda menjadi sedikit toe out. Akibatnya
sudut belok roda inner sedikit lebih besar daripada sudut belik outer
dan titik pusat putaran roda kiri dan kanan berhimpit. Ini
mengakibatkan turning radius menjadi berbeda (r1 > r2). Hal ini akan
membuat saat berbelok lebih halus dan nyaman.
Gambar Titik pusat yang sama saat berbelok
Pada saat berbelok ke kanan maka langkah putaran roda kiri
akan lebih banyak daripada roda bagian kiri, begitu pula apabila
membelok ke kiri maka akan terjadi sebaliknya sebaliknya.
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
19
C. Ban
Ban Bias : Tenunan benang carcas dengan cara zig-zag membentuk
sudut (45 65) terhadap keliling lingkaran ban.
Ban Radial : Tenunan benang carcas dengan cara paralel membentuk
sudut 90 terhadap keliling lingkaran ban.
Ban Belted Bias : Tenunan benang carcas dengan cara zig-zag membentuk
sudut (45 65) terhadap keliling lingkaran ban dan
kontruksinya dilengkapi dengan steel belted untuk
memperkuat carcas.
UKURAN BAN
10.00 20 - 14PR : Lebar ban = 10
NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
19
C. Ban
Ban Bias : Tenunan benang carcas dengan cara zig-zag membentuk
sudut (45 65) terhadap keliling lingkaran ban.
Ban Radial : Tenunan benang carcas dengan cara paralel membentuk
sudut 90 terhadap keliling lingkaran ban.
Ban Belted Bias : Tenunan benang carcas dengan cara zig-zag membentuk
sudut (45 65) terhadap keliling lingkaran ban dan
kontruksinya dilengkapi dengan steel belted untuk
memperkuat carcas.
UKURAN BAN
10.00 20 - 14PR : Lebar ban = 10
JENIS
BAN
BIAS RADIAL
BELTED
BIAS
NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
19
C. Ban
Ban Bias : Tenunan benang carcas dengan cara zig-zag membentuk
sudut (45 65) terhadap keliling lingkaran ban.
Ban Radial : Tenunan benang carcas dengan cara paralel membentuk
sudut 90 terhadap keliling lingkaran ban.
Ban Belted Bias : Tenunan benang carcas dengan cara zig-zag membentuk
sudut (45 65) terhadap keliling lingkaran ban dan
kontruksinya dilengkapi dengan steel belted untuk
memperkuat carcas.
UKURAN BAN
10.00 20 - 14PR : Lebar ban = 10
BELTED
BIAS
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
21
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTEK INDUSTRI
SPOORING & BALANCING
A. KEGIATAN RUTIN
Praktek dilaksanakan dari hari senin sampai dengan hari sabtu
pukul 08.30-17.00, dan jam istirahat dibagi menjadi dua pada pukul
12.00-13.00 dan 13.00-14.00. Khusus setiap hari sabtu pukul 08.00 -
09.00 wib sebelum melakukan pekerjaan para mekanik termasuk
praktikan diwajibkan mengikuti pengajian yang dilaksanakan di
musholla secara bergantian setiap 2 minggu se kali.
Selama melaksanaan praktek di bengkel OTO CLINIC ini,
banyak kegiatan yang penulis jalani. Beberapa kegiatan yang meliputi
tune up, understeel, ganti oli (oli mesin, oli transmisi), service air
conditioning, kelistrikan body, spooring, balancing, tun e up injector, &
exhaust system.
Dalam pelaporan ini penulis khusus mengambil pembahasan
mengenai spooring & balancing. Hal ini dengan pertimbangan karena
spooring dan balancing di OTO CLINIC ini sudah menggunakan
system komputer, yang merupakan penggunaan tekhnologi baru dan
masih jarang di terapkan di bengkel mobil lain.
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
23
Gambar Camber positif
Dalam membelok pada kecepatan tinggi camber positif akan
terasa limbung karena traksi ban kendaraan yang menapak
jalan sedikit serta bodi kendaraan akan terasa lebih miring
apabila dibandingkan kendaran yang memakai camber negatif.
b. Camber negatif
Tujuan dari camber negatif adalah untuk mengutamakan
kendaraan dapat berjalan lurus dengan stabil. Camber negatif
akan mengurangi kemiri ngan kendaraan pada saat berbelok
(ground camber). Dalam keadaan membelok dengan
kecepatan tinggi.
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
25
3. Steering Axsis Kemudi
Fungsi dari steering axis inclination yaitu meminimalisir kejutan
pada kendaraan aki bat pengereman dan saat percepatan. Disamping
itu steering axis inclination menghasilkan daya balik kemudi dengan
memanfaatkan berat kendaraan yang ditopang.
Gambar Steering axis inclination dan OFFSET
4. Toe angle
Gambar toe angle
NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
25
3. Steering Axsis Kemudi
Fungsi dari steering axis inclination yaitu meminimalisir kejutan
pada kendaraan aki bat pengereman dan saat percepatan. Disamping
itu steering axis inclination menghasilkan daya balik kemudi dengan
memanfaatkan berat kendaraan yang ditopang.
Gambar Steering axis inclination dan OFFSET
4. Toe angle
Gambar toe angle
NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
25
3. Steering Axsis Kemudi
Fungsi dari steering axis inclination yaitu meminimalisir kejutan
pada kendaraan aki bat pengereman dan saat percepatan. Disamping
itu steering axis inclination menghasilkan daya balik kemudi dengan
memanfaatkan berat kendaraan yang ditopang.
Gambar Steering axis inclination dan OFFSET
4. Toe angle
Gambar toe angle
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
27
6. Pengamatan dari keausan ban
Keausaan ban yang terjadi sebelum jangka waktu pemakaian dapat
terjadi dari berbagai faktor selain pemasalahan pada front wheel aligment .
Faktor yang mempengaruhi antara lain d isebabkan: tekanan angin kurang
atau tidak sama antara bagian kanan dan kiri, membelok pada kecepatan
tinggi, rotasi dari roda tidak sempurna, penggunaan rem yang tidak baik.
Gambar Bagian keausan ban
Bagian-bagian ban dengan traksi ke jalan di tunjukkan pada
gambar di atas. Bagian yang mendapatkan arsiran ialah bagian yang
cenderung lebih banyak menerima traksi ban terhadap jalan, sehingga
bagian ini akan lebih cepat mengalami keausan.
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
29
Pengukuran dan Penyetelan
Pemeriksaan dan kemudian penyetelan pada wheel aligment ini
bertujuan mengembalikan kondisi sudut -sudut kemiringan roda-roda
depan agar didapatkan kemampuan terbaik dari kestabilan pengendalian
dan daya balik kemudi yang baik.
Langkah pengukuran dengan cara menempatkan kendaraan pada
posisi bidang datar. Dalam pekerjaan ini diharuskan keaadaan sistem
suspensi dan kemudi dalam keadaan siap, yang artinya dalam keadaan
setelah dilakukan pemeriksaan dan perbaikan.
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
31
4. Pilih merk kendaraan (missal: TOYOTA), kemudian Tekan F6
5. Pilih jenis mobil (misal: TOYOTA KIJANG), kemudian Tekan
F6
6. Atur settingan diameter velg dengan menekan F5 dan F1,
setelah selesai kemudian Tekan F6
7. Hasil pembacaan tampil di monitor. (Lihat pada monitor apabila
angka masih berwarna merah, itu berarti tidak dalam keadaan
standart)
8. Kendorkan baut pengunci pada Tie Rod
9. Lakukan penyetelan dengan cara memutar Tie Rod. (lakukan
sampai angka pada monitor berwarna hijau)
10. Setelah angka sudah berubah warna hijau, kencangkan
kembali baut pengunci pada tie rod.
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
33
C. BALANCING
Berikut langkah-langkah kerja Balancing computer (RAV G-112) :
1. Lepas roda pada Kendaraan
2. Letakkan roda pada center X pasang pengunci
3. Hidupkan computer
4. Atur settingan scan tool sesuai jenis velg
- Tekan 2 untuk pilih alu
- Pili alu yang sesuai dengan spesifikasi velg
Misal : Tekan angka 2 untuk alu 2 (velg racing)
5. Setelah itu tekan Menu
6. Pilih Dimension
7. Atur settingan scan tool sesuai spesifikasi velg (lihat tulisan yang
ada pada velg, missal 14x5,5)
- Diameter velg 14
- Lebarban 5,5
- Ukur jarak diameter paling luar velg dengan sisi terdekat scan
tool, pakai alat yang ada pada sisi sebelah kanan scan tool
(missal hasil = 7,00)
- Jadi masukkan data 7,00/5,5/14
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

NEADE SUHARTO | PTM-PTK
FKIP UNS
35
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mempelajari dan mengkaji tentang materi front wheel
aligment. Dapat diambil kesimpulan secara garis besar, antara lain :
1. Front wheel aligment ialah pengaturan roda-roda bagian depan dan
belakang kendaraan meliputi camber, caster, steering axis inclination, toe
angle dan turning radius
2. Wheel aligment berfungsi untuk menjamin stabilitas pengendalian kemudi
serta daya balik kemudi yang baik.
3. Tujuan akhir dari penyetelan wheel aligment akan mendapatkan umur
pakai komponen lebih lama serta keyamanan dan keamanan dalam
pengemudian kendaraan
4. Front wheel aligment pada TOYOTA KIJANG menggunakan model
camber positif. Hal ini dipengaruhi oleh ciri TOYOTA KIJANG tersebut
sebagai mobil angkutan keluarga serta dengan penggerak roda belakang.
5. Gangguan yang terjadi pada wheel aligment toyota kijang dapat terdeteksi
pada pola keausan ban dan efek-efek yang ditimbulkan pada kemudi
6. Karet ban tidak dapat terpasang langsung pada mobil tetapi melalui velg
7. Velg harus cukup kuat dalam menahan beban vertica l dan horizontal,
beban pengendaraan, pengereman dan berbagai macam tenaga yang
tertumpu pada ban.
8. Velg harus seringan mungkin, harus balance dan dibuat akurat untuk
menunjang kenyamanan dalam berkendara
9. Jenis ban ada 3 yaitu ban bias, ban radial, ban belt ed bias
B. Saran
1. Penyetelan front wheel aligment hanya dapat dilakukan apabila pekerjaan
dari sistem steering dan sistem suspensi sudah diperiksa dan dibenahi.
2. Sebelum melakukan pengecekan atau pemeriksaan maka periksalah
keolengan roda dan tekanan udara dari ban.
S
Y
S
T
O
O
L
S

D
E
M
O

8|ank age has been |ntent|ona||y |nserted


here.
http:]]www.systoo|sgroup.com]

Anda mungkin juga menyukai