LANJUTAN
3. MEMBERIKAN ACUAN: MENGEMUKAKAN TUJUAN DAN BATAS-BATAS TUGAS, MENYARANKAN LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN, MENGINGATKAN MASALAH POKOK YANG AKAN DIBAHAS DAN MENGAJUKAN PERTANYAAN. 4. MEMBUAT KAITAN: MEMBUAT KAITAN Untuk memulai pelajaran baru perlu di lakukan; Membuat kaitan-kaitan antara aspek-aspek yang relevan dari mata pelajaran yang dikenal siswa , guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dikuasai siswa, atau guru menjelaskan konsepnya terlebih dahulu baru kemudian uraian secara rinci.
Menutup pembelajaran
MENINJAU KEMBALI DENGAN CARA MERANGKUM INTI PELAJARAN DAN MEMBUAT RINGKASAN MENGEVALUASI DENGAN BERBAGAI BENTUK EVALUASI, MISAL MENDEMONSTRASIKAN KETRAMPILAN, MEMINTA SISWA MENGAPLIKASIKAN IDE BARU DALAM SITUASI LAIN , MENGEKPRESIKAN PENDAPAT SISWA SENDIRI DAN MEMBERIKAN SOAL-SOAL TERTULIS.
LANJUTAN
4. Penguatan degan Sentuhan : Dengan menepuk pundak PD , menjabat tangan pd , mengangkat tangan pd , mengusap rambut (untuk anak-anak kecil) 5. Penguatan dengan memberi pekerjaan yang menyenangkan : Membantu temannya bagi Pd yang cepat selesai dan tepat (di minta memimpin suatu kegiatan dll) 6. Penguatan berupa benda atau tanda : Kometar tertulis pada LKS , pemberian perangko, mata uang koleksi, pin, permen, dll
Prinsip penggunaan
1. Menghindari penggunaan respon negatif 2. Bermakna bagi siswa 3. Dapat bersifat pribadi atau kelompok 4. Penuh kehangatan dan keantusiasan
3.KETERAMPILAN BERTANYA
Rasional: Mengajukan pertanyaan yang baik adalah mengajar yang baik. BERPIKIR itu sendiri adalah BERTANYA Oleh karena itu keterampilan bertanya menjadi penting Dalam kita bertanya, adalah kita dalam membimbing. Hasil penelitian pada umumnya Guru tidak berhasil menggunakan teknik bertanya yang efektif.
Pengetian : Bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Tujuan : 1. Merangsang kemampuan berpikir siswa 2. Membantu siswa dalam belajar 3. Mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang mandiri 4. Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi 5. Membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang di rumuskan
Keterampilan Lanjutan
1. Perubahan tuntutan tingkat kognitif pertanyaan : untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa (ingatan, pemahaman, penerapan, analisis , sintesis dan evaluasi) 2. Urutan pertanyaan: harus mempunyai urutan yang logis 3. Melacak : (meminta siswa memberikan penjelasan terhadap jawabannya, memberikan contoh yang relevan dari jawabanya 4. Keterampilan mendorong terjadinya interaksi antar siswa.
5. Keterampilan menjelaskan
Rasional Penjelasan merupakan aspek penting dalam perbuatan Guru. Alasan: 1. Interaksi komunikasi lesan di dalam kelas didominasi Guru 2. Sebagian besar kegiatan guru adalah informasi , oleh karenanya efektifitas pembicaraan perlu di tingkatkan 3. Penjelasan Guru sering tidak jelas bagi siswa walaupun jelas bagi Guru 4. Tidak semua siswa dapat menggali sendiri informasi yang diperoleh dari sumbernya (buku dll) 5. Sumber informasi yang tersedia sering terbatas 6. Guru sering tidak dapat membedakan antara menceriterakan dan menjelaskan
Pengertian : Menjelaskan berarti menyajikan informasi lesan yang di organisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukkan hubungan. Penekanannya : proses penalaran siswa, bukan indoktrinasi. Prinsip-prinsip yang perlu di perhatikan : 1. Penjelasan dapat diberikan di awal, tengah, atau akhir pertemuan tergantung keperluan 2. Penjelasan dapat diselingi tanya jawab 3. Penjelasan harus relevan dengan tujuan pembelajaran 4. Penjelasan dapat di berikan kalau ada pertanyaan dari siswa atau di rencanakan oleh guru 5. Materi penjelasan harus bermakna bagi siswa 6. Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa
PENGERTIAN
Pembelajaran kelompok kecil dan perorangan diartikan sebagai perbuatan Guru dalam konteks PBM yang hanya melayani 3-8 siswa untuk kelompok kecil dan seorang untuk perorangan.
PERANAN GURU
1. 2. 3. 4. Organisator penyelenggaraan pembelajaran Salah satu sumber informasi bagi siswa Pendorong bagi siswa untuk belajar Orang yang mendiagnosa kesulitan siswa serta memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan siswa 5. Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa 6. Peserta kegiatan yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti siwa lainnya; artinya Guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah.
KOMPONEN KETERAMPILAN
a. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi : 1. Menunjukan kehangatan dan peka terhadap kebutuhan siswa 2. Memberikan respon positif terhadap pikiran siswa 3. Membangun hubungan saling mempercayai 4. Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan mengambilalih atau mendominasi tugas siswa 5. Mendengarkan secara simpati 6. Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan 7. Berusaha mengendalikan situasi sehingga siswa merasa aman, merasa di bantu, serta merasa menemukan alternatif pemecahan masalah yang di hadapi
b. Ketrampilan Mengorganisai 1. Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, atau masalah yang akan di pecahkan secara jelas 2. Memvariasikan kegiatan yang mencakup penetapan ruangan kerja, peralatan, cara kerja, aturan dan waktu 3. Membentuk kelompok yang tepat pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa 4. Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan serta penggunaan materi dan sumber sehingga dapat memberikan bantuan dengan tepat 5. Membagi-bagi perhatian kepada berbagai tugas dan kebutuhan siswa sehingga Guru siap datang membantu siapa saja 6. Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa laporan hasil dan kesimpulan dari
c. Ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar : Diperlukan untuk membantu siswa maju tanpa frustasi Faktor ketrampilan pendukung: 1. Memberi penguatan 2. Mengembangan supervisi proses awal, yang dikerjakan dengan tujuan melihat apakah siswa sudah bekerja sesuai dengan arah, memberi bantuan bila di perlukan dsb. 3. Mengadakan suppervisi proses lanjut, dikerjakan setelah kegiatan berjalan lama dan sifatnya selektif. Interaksi yang muncul dapat berupa memberikan bimbingan tambahan, melibatkan diri sebagai peserta untuk memotivasi siswa, memimpin diskusi dan sebagai katalisator 4. mengadakan supervisi pemaduan, di kerjakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan sudah tercapai dalam rangka menyiapkan rangkuman dan pemantapan. Yang akhirnya siswa dapat saling belajar dan memperoleh wawasan menyeluruh tntang kegiatan terebut
Gangguan bersifat sementara, sehingga perlu di kembalikan lagi ke dalam iklim belajar yang serasi ( kemampuan mendisiplinkan) Gangguan juga dapat bersifat cukup serius dan terus-menerus , sehingga di perlukan kemampuan meremidi. Disiplin, sebenarnya merupakan akibat dari pengelolaan kelas yang efektif
PRINSIP PENGGUNAAN
a. Kehangatan dan keantusiasan b. Penggunaan bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah belajar siswa c. Perlu di pertimbangkan penggunaan variasi media,gaya guru dan pola inte-raksi d. Di perlukan keluwesan tingkah laku guru dalam merubah strategi untuk mencegah gangguangangguan yang timbul e. Penekanan hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal-hal negatif f. Mendorong siswa untuk mengembangkan disiplin diri sendiri dengan cara menberi contoh dalam perbuatan Guru sendiri
2. Membagi Perhatian : Pengelolaan kelas yang efektif di tandai dengan pembagian perhatian yang efektif pula. Dapat di lakukan secara verbal dan visual 3. Memusatkan perhatian kelompok : Perbuatan ini penting untuk mempertahankan perhatian siswa dari waktu ke waktu. Dapat dilaksanakan dengan cara menyiagakan siswa, menuntut tanggung jawab siswa 4. Memberikan petunjuk yang jelas
Lanjutan
5. Menegur : teguran verbal yang efektif harus memenuhi persyaratan sbb: (1) Tegas, jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu dan tingkah laku yang harus di hentikan.(2) Menghindari peringatan yang kasar atau yang mengandung hinaan (3) Menghindari ocehan yang ber kepanjangan 6. Memberi Penguatan: Di lakukan kepada siswa yang suka mengganggu jika suatu saat dia tetangkap melakukan perbuatan yang positif
b. Ketrampilan yang berkaitan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal 1) Memodifikasi tingkah laku. Beberapa langkah yang di pergunakan untuk mengorganisasi tingkah laku adalah: (1) Merinci tingkah laku yang menimbulkan gangguan (2) Memilih norma yang realistis untuk tingkah laku yang menjadi tujuan dalam program remidial (3) Bekerja sama dengan rekan atau konselor (4) Memilih tingkah laku yang akan di perbaiki (5) Memvariasikan pola penguatan yang tersedia trmasuk membatalkan penguatan.
2. Pengelolaan Kelompok : dilakukan dengan (1) Memperlancar Tugas, (2) Memelihara Kegiatan Kelompok 3. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Cara-cara yang dapat dilakukan menurut Marshall (!) Pengabaian yang di rencanakan (2) Campur tangan dengan isyarat (3) Mengawasi dari dekat (4) Menguasai perasaan yang mendasari terjadinya perbuatan yang negatif (5) Mengungkapkan perasaan jiwa (6) Memindahkan masalah yang bersifat mengganggu (7) Menyusun kembali rencana belajar (8) Menghilangkan ketegangan dengan rasa humor (9) Memindahkan penyebab gangguan (10) Pengekangan fisik (11) Pengasingan
Pengertian: Diskusi kelopok kecil adalah suatu proses yang teratur dengan melibatkan sekelompok siswa dalam tatap muka interaksi kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah
Keunggulan dan kelemahan: A. Keunggulan diskusi kelompok: 1. Kelompok mempunyai buah pikiran yang lebih kaya dibanding dengan yang dimiliki perorangan 2. Anggota sering dimotivasi oleh kehadiran anggota kelompok yang lain 3. Anggota yang pemalu akan bebas mengemukakan pikirannya dalam kelompok yang kecil.
lanjutan
4. Dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik 5. Keputuan kelompok bersifat mengikat sebab mereka terlibat dalam proses pengambilan keputusan 6. Partisipasi dalam diskusi dapat meningkatkan pemahaman diri sendiri maupun terhadap orang lain
Kelemahan-kelemahan diskusi kelompok 1. Memerlukan waktu relatif banyak dibandingkan dengan pengambilan keputusan individu 2. Dapat memboroskan waktu, terutama bila terjadi hal-hal yang bersifat negatif 3. Anggota yang pemalu, rendah diri, pendiam sering tidak mendapat kesempatan dalam mengemukakan idenya sehingga mungkin dapat menyebabkan frustasi
Penggunaan dalam kelas : A. Diskusi hendaknya berlangung dalam iklim yang bebas dan penuh dengan keterbukaan,kehangatan hubungan antar pribadi, keantusiasan berpartisipasi kesediaan menerima dan menghargai pendapat orang lain. B. Perencanaan yang matang mempertinggi efektifitas diskusi. Meliputi: 1. Pemilihan topik/masalah 2. Perencanaan dan penyiapan bahan-bahan pengait (advance organiszer) 3. Penyiapan diri sebaik-baiknya seebagai pimpinan diskusi 4. Penetapan besarnya kelompok 5. Pengaturan tempat duduk yang menyenangkan
Koponen-komponen Ketrampilan
a. Pemusatan perhatian: Caranya 1. Merumuskan tujuan atau topik diskusi 2. Menyatakan masalah-masalah yang spesifik dan menegaskan kembali bila terjadi penyimpangan 3. Menandai dengan cermat pembicaraan yang tidak relevan yang akan menyimpang dari tujuan diskusi 4. Membuat rankuman sementara atau transisional sebelum melanjutkan kepada masalah berikutnya
b. Memperjelas permasalahan: Dengan cara 1. Memparapras atau merangkum ide-ide siswa 2. Melacak komentar siswa 3. Menguraikan atau memperluas pandangan siswa dengan cara memberi informasi tambahan c. Menganalisa pandangan siswa Analisis pandangan siswa berkaitan erat dengan usaha Guru memperjelas permasalahan. Maksudnya kelompok tetap berada dalam suasana partisipasi dan konstruktif
d. Meningkatkan urunan pikiran siswa Kemampuan Guru dalam meningkatkan urunan pendapat siswa sangat penting dalam usaha pengembangan kemampuan siswa berpikir kritis. Caranya: 1. Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang siswa 2. Memberikan contoh-contoh verbal maupun non verbal 3. Menghangatkan dan memancing suasana dengan mengajukan pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat 4. Memberikan dukungan terhadap urunan pendapat siswa
e. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi dengan cara: 1. Memberikan pertanyaan langsung kepada siswa yang kurang berpartisipasi 2. Mencegah kegaduhan, menghindarkan pembicaraan serentak 3. Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli pembicaraan 4. Mendorong siswa untuk memberi komentar terhadap pendapat teman
f. Menutup Diskusi, menutup diskusi dapat di identifikasikan sebagai: 1. Membuat rangkuman secara jelas dan singkat tentang butir-butir yang penting 2. Memberitahukan langkah tindak lanjut hasil diskusi 3. Mengajak siswa menilai hasil dari proses diskusi