Anda di halaman 1dari 78

MEMPERBAIKI KERUSAKAN PADA SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

Untuk Sekolah Menengah Kejuruan


Bidang Keahlian : Teknik Mesin Program Keahlian : Teknik Mekanik Otomotif Berdasarkan Kurikulum SMK yang Disempurnakan (Kurikulum SMK Edisi 1999)

Penyusun : Rinson Sitanggang, ST Editor : Sasongko Leksono A. P, ST

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU TEKNOLOGI

VOCATIONAL EDUCATION DEVELOPMENT CENTER


JL. Teluk Mandar, Arjosari, Tromol Pos 5 Malang, 65102, Telp. (0341) 491239, Fax. (0341) 491342

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

KATA PENGANTAR
Modul ini diterbitkan untuk menjadi bahan ajar pada SMK Bidang Keahlian Teknik Mesin, memenuhi tuntutan pelaksanaan Kurikulum SMK yang disempurnakan (Kurikulum SMK edisi 1999). Dalam pemakaian modul ini, tetap diharapkan berpegang kepada azas keluwesan, azas kesesuaian dan azas keterlaksanaan sesuai dengan karakteristik kurikulum SMK yang disempurnakan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penulisan naskah bahan ajar ini.

Jakarta, Agustus 2000 Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan

Dr. Ir. Gatot Hari Priowiryanto NIP 130675814

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

PROFIL KOMPETENSI TAMATAN PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF


J Memeperbaiki kerusakan pada sistem kelistrikan otomotif J1. Menggunakan dan merawat peralatan perbaikan sistem kelistrikan otomotif J4. Memperbaiki kerusakan pada sistem pengapian konvensional J2. Memperbaiki kerusakan pada sistem motor stater J3. Memperbaiki kerusakan pada sistem pengisian baterai

J5. Memperbaiki kerusakan pada sistem penerangan dan tanda belok

J6. Memperbaiki kerusakan pada sistem pembersih kaca

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

DAFTAR ISI
JUDUL MODUL Kata pengantar Struktur Profil Kompetensi Tamatan Daftar Isi Pendahuluan Tujuan Umum Pembelajaran Kegiatan Belajar: Menguji rangkaian primer pada sistim pengapian konvensional Melepas dan memasang distributor pada mobil, Menentukan urutan pengapian Pemeriksaan keausan distributor Pemeriksaan fungsi advans sentrifugal Pemeriksaan fungsi advans vakum Pemeriksaan bagian bagian pengapian tegangan tinggi Pemeriksaan dan penggantian busi Pemeriksaan dan penggantian kontak pemutus Penyetelan kontak pemutus dengan pengetes dwell Penyetelan saat pengapian Penyetelan saat pengapian tanpa lampu timing Memperbaiki gangguan gangguan pada Sistim pengapian konvensional Daftar Pustaka 74 79 13 17 19 31 36 41 52 59 63 69 1 i ii iii iv vi

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

PENDAHULUAN
Pada modul bagian pertama sudah dibahas secara teoritis tentang sistim pengapian konvensional, pada bagian selanjutnya akan dibahas juga tentang sistim pengapian konvensional namun tidak lagi tentang teoritis melainkan secara praktis yang dapat dilakukan dibengkel/ laboratorium otomotif. Pada kegiatan belajar praktek pertama akan mempelajari tentang pengujian dan pengukuran rangkaian primer dengan menggunakan alat ukur voltmeter dan ohmmeter serta menyimpulkan hasil pengukuran, apakah sistim pengapian tersebut masih baik atau sudah rusak, jika rusak apakah dapat diperbaiki atau harus diganti, kemudian cara melepas kunci kontak dan tahanan ballast dari mobil dan melakukan pengujian/ pengetesan koil pengapian dengan koil tester, serta pengujian sistim pengapian dengan osiloskop. Pada kegiatan belajar praktik berikutnya akan melakukan pekerjaan melepas/ memasang distributor pada motor dan menentukan urutan saat pengapian yang dilanjutkan dengan pemeriksaan keausan distributor yang meliputi pemeriksaan plat dudukan kontak pemutus, poros governor, kam governor serta pemeriksaan advans sentrifugal dan advans vakum yaitu pemeriksaan secara sederhana (dengan tango) dan pemeriksaan dengan lampu timing dan takhometer. Selanjutnya kegiatan belajar praktik membahas pemeriksaan bagianbagian pengapian tegangan tinggi yang meliputi: Pemeriksaan kondisi isolator pada koil pengapian, tutup distributor kabel-kabel tegangan tinggi dan steker busi dan mengukur tahanan kabel busi yang dilanjutkan dengan pemeriksaan dan penggantian busi yang mencakup memriksa keausan dan kerusakan busi dan lubangnya, menganalisa kerusakan motor dengan melihat muka busi, mereparasi lubang busi serta mengeraskan busi dengan kunci momen dari sudut putar. Berikutnya pemeriksaan dan penggantian kontak pemutus meliputi: memeriksa/ memperbaiki/ mengganti kontak pemutus, dan menyetel kontak Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional 79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

pemutus dengan fuler dan dilanjutkan dengan penyetelan kontak pemutus dengan pengetes dwel, kemudian menyetel saat pengapian dengan lampu timing dan tanpa lampu timing dengan menggunakan lampu kontrol atau tanpa alat khusus. Bagian akhir dari kegiatan belajar praktik pada modul ini membahas memperbaiki gangguan-gangguan pada sistim pengapian konvensional yang meliputi, menentukan letak gangguan sesuai dengan flow chart, mencatat gangguan-gangguan yang ditemukan serta memperbaiki gangguan-gangguan yang ditemukan sesuai petunjuk lembar kerja.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN


Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat : Melakukan pengujian rangkaian primer pada sistem pengapian konvensional Melepas dan memasang kembali distributor pada motor dan menentukan urutan pengapian. Memeriksa fungsi advans sentrifugal dan advans vakum dan menggambarkan kurvanya. Memeriksa bagian-bagian pengapian tegangan tinggi. Memeriksa dan mengganti busi. Memeriksa dan mengganti kontak pemutus Menyetel kontak pemutus dengan pengetes dwel Menyetel saat pengapian Menyetel saat pengapian tanpa lampu timing Memperbaiki gangguan pada sistim pengapian konvensional

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Kegiatan Belajar 1 (PRAKTIK)

A. LEMBAR INFORMASI PRAKTIK


Menguji rangkaian primer pada sistem pengapian konvensional. 1. Tujuan pembelajaran Peserta belajar dapat: Menguji rangkaian primer dengan voltmeter Menguji komponen rangkaian primer dengan ohmmeter Menyimpulkan hasil pengukuran Melepas / memasang kunci kontak dan tahanan ballast Memeriksa dan menguji koil pengapian dengan koil tester, menguji sistim pengapian dengan osiloskop 2. Alat dan bahan mengajar Alat Kotak alat Multimeter Koil tester Hidrometer Bahan Mobil Engine stand

3. Keselamatan kerja Saat mesin mati posisi ON pada kunci kontak jangan terlalu lama.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Langkah kerja Mengukur berat jenis elektrolit pada baterai Berat jenis elektrolit pada baterai antara 1,25 1,27 kg/l. Pada
1.26

200C. Jika tidak tercapai baterai diisi ulang sampai mencapai berat jenis di atas, jika berat jenis belum
Permukaan tertinggi Permukaan terendah

tercapai seperti diatas dilakukan pengukuran maka hasilnya menjadi tidak akurat.

Hasil pengukuran Sel 1. 2. 3. 4. 5. 6. Rata-rata Mengukur tegangan Petunjuk : waktu mengukur tegangan kunci kontak posisi ON Berat jenis Kesimpulan :

1. Mengukur tegangan pol positif dan pol negatif baterai Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional 79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Hasil pengukuran Seharusnya Kesimpulan

Min 12 Volt

2. Kunci kontak

Hasil pengukuran Seharusnya Kesimpulan 3. Tahanan Ballast

0 Volt

Hasil pengukuran Seharusnya Kesimpulan

5,2 6,4 Volt

4. koil pengapian (klem + dan klem -)

Hasil pengukuran Seharusnya Kesimpulan 5. kontak pemutus

5,6 6,8 Volt

Hasil pengukuran Seharusnya Kesimpulan

Maks. 0,4 Volt

Melepas dan memasang kembali kunci kontak Langkah kerja : Melepas terminal negatif baterai Mencatat warna kabel dan kode terminal atau membuat sketsa sambungan Melepas kabel-kabel Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional 79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Melepas kunci kontak dari dudukannya Menguji kunci kontak dengan ohmmeter dan gambarkan rangkaiannya Memasang kembali sesuai dengan kebalikan urutan waktu membongkar

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Melepas Dan Memasang Kembali Koil Pengapian Langkah kerja : kunci kontak pada posisi OFF membuat sketsa kabel kabel yang terpasang melepas kabel-kabel melepas koil pengapian dari dudukannya mengukur tahanan primer dan sekunder dengan ohmmeter ( apabila mengganti tahanan primer dan sekunder harus dengan koil pengapian yang lama ) memasang kembali sesuai dengan kebalikan urutan waktu melepas

Petunjuk : Jangan mencabut kabel tegangan tinggi ! Tarik dan putar pada stekernya

Tegangan tinggi Distributor Rpm meter Dari starter Tahanan ballast Ke pemakai Kondensator radio

Dudukan koil pengapian harus dipasang pada bagian yang mudah menghantar panas

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Melepas Dan Memasang Kembali Tahanan Ballast Langkah kerja : Kunci kontak pada posisi OFF Lepas kabel-kabel Lepas tahanan ballast dari dudukannya Bersihkan dudukan dari kotoran / karat Ukur tahanan ballast dengan ohmmeter Pasang kembali sesuai dengan kedudukan semula

Petunjuk : Pasang kembali ballast pada bagian yang mudah menghantar panas

Kunci kontak

Koil pengapian

Dipasang pada bagian yang mudah menghantar panas

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Menguji koil pengapian dengan melihat loncatan bunga api langsung pada mesin

Melepas kabel tengah tegangan tinggi dari distributor Mendekatkan ujung kabel dengan tang berisolasi pada masa koil pengapian yang akan meloncatkan bunga api 6 10 mm Menguji koil pengapian dengan koil tester

Menghungkan klem 15, 1 dan 4 koil pengapian dengan klem 15, 1 dan 4 pada koil tester Menghubungkan koil tester dengan baterai 12 volt ON kan koil tester , maka terjadi loncatan bunga api ukur panjang loncatan bunga api maksimal Pengujian tahanan isolasi dari koil pengapian bisa dilakukan dengan memperbesar jarak kontak. Pengujian ini hanya diperbolehkan dalam waktu yang singkat saja.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Tahanan isolasi yang jelek ditunjukkan dengan loncatan bunga api dari leher menuju klem 1 atau klem 15

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Menguji koil pengpaian dengan osiloskop

220 V Tang kapasitif Tang induktif

Menghungkan osiloskop dengan sumber daya 220 V Memasangkan jepit merah dan hitam pada baterai + dan Memasang jepit hijau pada klem 1 dan jepit kuning pada klem 15 Memasang tang induktif pada kabel busi silinder No. 1 Memasang tang kapasitif pada kabel tegangan tinggi yang keluar dari koil pengapian Menghidupkan mesin dan melepas salah satu steker busi. Usahakan selama pengujian putaran sekitar 1500 Rpm Mencatat tegangan maksimal pada layar osiloskop Keterangan 1. Tegangan pengapian waktu motor hidup 2. Kenaikan waktu diberi gas 3. Steker busi yang dicabut 4. Tegangan pada beban nol 5. Cadangan

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Menentukan letak silinder 1

Menurut normalisasi DIN silinder 1 terletak paling jauh dari pemindah tenaga. Pada bentuk V atau bentuk datar silinder 1 terletak sebelah kiri dan paling jauh dari pemindah tenaga.

Menentukan urutan pengapian Dengan melihat gerakan katup Perhatikan jumlah silinder, untuk menentukan besar sudut jaraj pengapian Putar poros engkol sampai kedua katup silinder 1 dalam posisi menutup (langkah kompresi) Putar poros engkol sesuai dengan besar sudut jarak pengapian periksa dan catat silinder mana yang kedua katupnya menutup Ulangi langkah kerja di atas sampai semua silinder memperoleh urutan pengapian. Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional 79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Menutup lubang busi dengan gabus Membuka busi silinder 1 dan menggantinya dengan gabus Memutar motor sampai gabus pada silinder 1 lepas Membuka semua busi yang lain dan menggantinya dengan gabus Perhatikan dan catat, bila gabus lepas berarti pada silinder itu terjadi kompresi Ulangi sampai semua silinder memperoleh urutan pengapian.

Menutup lubang busi dengan peluit Langkah kerja sama dengan menutup lubang dengan gabus, hanya gabus diganti dengan peluit. Petunjuk :

gabus

Busi yang dihilangkan elektroda dan isolatornya. Bagian atas dipasang peluit.

Ada beberapa merk mobil yang tidak mengikuti normalisasi DIN

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Perhatikan apakah pada tutup kepala silinder ada petunjuk urutan pengapian.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Contoh I : Tanda sederhana Idle ( mis : 750rpm)

Tanda saat pengapian. Jika salah, stel!

Antara 900 - 1500rpm (mis. 1200rpm)

Tanda pengapian mulai bergeser, karena governor mulai bekerja. Saat pengapian akan dimajukan.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Pada 4500rpm

Sekarang, berapa derajat p.e. saat pengapian berubah? Putar skala lampu timing, sehingga lampu menyala lebih lambat (tanda bergeser kembali), sampai tanda pada posisi semula. Lihat penunjukkan sudut pada posisi semula. Lihat penunjukkan sudut pada lampu timing!

Perubahan saat pengapian yang dapat dilihat pada skala, tepat sama dengan sudut pengatur advans sentrifugal.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Contoh II : Skala derajat Idle (mis : 750rpm)

Tanda saat pengapian Saat pengapian : 50 sebelum TMA (mis)

Antara 900-1500rpm (mis. 1200rpm)

Tanda pengapian mulai bergeser, karena governor mulai bekerja. Saat pengapian akan dimajukan.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Pada 4500rpm

Sekarang, berapa derajat p.e. saat pengapian berubah ? Putar skala lampu timing, sehingga lampu menyala lebih lambat (tanda bergeser kembali), sampai tanda pada posisi semula. Lihat penunjukkan sudut pada lampu timing!

kembali pada posisi semula/saat pemgapian dalam idle

Perubahan saat pengapian yang dapat dilihat pada skala, tepatsama dengan sudut pengatur advans sentrifugal.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Pelumasan governor sentrifugal Kadang-kadang governor dapat dilumasi, misalnya pada distributor Toyota, ujung luar pada poros governor ditutup dengan karet. Karet tersebut dapat dilepas, lubang poros diisi dengan vet, karet dipasang kembali, kemudian ditekan beberapa detik, sehingga vet akan tertekan ke dalam celah antara poros governor dan poros distributor.

Pelumas

Distributor Bosch yang digunakan pada mobil-mobil Jerman dilengkapi dengan bahan laken pada ujung poros governor. Pada laken tersebut diberi satu tetes oli mesin untuk menghindari kemacetan antara poros governor dengan poros distributor. Pelumasan governor dilaksanakan setiap 20.000 km.

Akibat kerja advans sentrifugal yang tidak teratur a) Keausan pada governor : Pemajuan saat pengapian terlalu besar timbul knoking (detonasi) b) Governor macet : saat pengapian tak akan dimajukan pada rpm tinggi daya motor berkurang, pemakaian bahan bakar boros.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Halaman soal : Pemeriksaan fungsi advans sentrifugal Tulislah pada tempat yang tersedia, hasil- hasil yang anda dapatkan dari mesin yang diperiksa. Apa merek dan bentuk dari mesin yang diperiksa?

Pada putaran berapa governor mulai bekerja ( 50rpm)

Berapa digeser

derajat oleh

saat

pengapian pada

governor

4500rpm? ( 30 derajat)

Pada diagaram di bawah ini, kurve advans sentrifugal tidak teratur. Perbaiki kurve sesuai pengetahuan anda!
Advans 25 20 15 10 5
0 0 0 0

Salah

Rpm 0 1000 2000 5000 3000 4000

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Informasi Tambahan : Penyetelan Pengapian Elektronis

Keselamatan kerja Pada semua sistem pengapian elektronis, kemampuan daya listriknya mencapai tingkat yang berbahaya. Jagalah badan saudara tidak bersinggungan dengan tegangan tinggi sirkuit sekunder (kabel busi, steker, koil dsb) maupun sirkuit primer (kabel antara koil dan unit pengontrol)

Jangan penyetelan

menggunakan dan Elektronik

lampu kontrol biasa untuk pengetes-an. menjadi rusak !

pada unit kontrol dapat

Pengapian elektroniks dapat digolongkan sebagai berikut : a) Pengapian elektronis dengan kontak pemutus (platina), yang dipasarkan sebagai set untuk pemasangan tambahan b) Pengapian elektronis dengan pemberi sinyal (pick-up) yang mengganti kontak pemutus c) Pengapian komputer dimana saat pengapian diatur secara automatis, tanpa sistem advans mekanis

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Pengapian elektronis dengan kontak pemutus Kontak pemutus mengatur saat pengapian dengan arus pengatur yang kecil, maka tidak terjadi keausan pada kontak. Tapi, karena keausan pada tumit ebonit tetap ada, celah kontak pemutus dan saat pengapian perlu distel setiap 10000km. Jangan lupa memberi vet pada tumit ebonit!

Langkah penyetelan Stel celah kontak pemutus dengan fuler atau pengetes dwel Stel saat pengapian dengan lampu timing atau tanpa alat

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Pengapian elektronis dengan pemberi sinyal (pick-up) Pada sistem ini, kontak pemutus diganti dengan sistem pemberi sinyal yang tidak perlu dirawat. Macam-macam pemberi sinyal :

Pemberi sinyal jenis induktif

Jika motor sulit dihidupkan, kontrol penyetelan dasar koil pick-up (celah udara antara pick-up dan gigi).

Pemberi sinyal jenis Hall

Untuk semua pengapian dengan pemberi sinyal berlaku : saat pengapian hanya dapat dikontrol dengan lampu timing, penyetelannya dilakukan seperti pada pengapian konvensional. Sudut dwel diatur secara automatis oleh unit kontrol dan tidak dapat distel. Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional 79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Pengapian komputer Pengapian ini menyesuaikan saat pengapian secara automatis berdasarkan pengukuran rpm, pengisian silinder, temperatur motor, keterjadiannya/ tidaknya knocking dst. Sistem ini tidak dapat distel, dan tidak perlu dirawat selain membersihkan bagian-bagian tegangan tinggi dan mengganti busi.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Kegiatan Belajar 5
A. LEMBAR INFORMASI PRAKTIK Pemeriksaan Fungsi Advans Vakum 1. Tujuan Khusus Pembelajaran Memeriksa fungsi advans vakum, saat distributor terpasang : Dengan menghisap (pemeriksaan sederhana) Dengan lampu timing dan tachometer

ALAT : Kotak alat Lampu kerja Lampu timing Tachometer

BAHAN : Mobil/motor hidup

Langkah Kerja Pemeriksaan sederhana : Lepas tutup distributor Lepas slang vakum yang menuju ke distributor pada karburator. Isap slang dengan mulut dan perhatikan plat dudukan kontak pemutus harus bergerak.

Slang vakum tidak boleh retak atau longgar pada sambungannya.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Pemeriksaan dengan alat pengetes Pasang lampu timing dan tachometer Hidupkan motor, kontrol/ stel saat pengapian Tambah putaran motor sampai tepat 3500rpm, kemudian lihat saat pengapian Lepas slang vakum pada distributor, kemudian lihat kembali saat pengapian dengan tepat 3500rpm. Perbedaan saat pengapian dengan/ tanpa advans vakum harus 10-200 Isilah hasil tes pada lembar soal ( hal. 4 )

3500rpm dengan slang vakum (pada contoh : 28o)

3500rpm tanpa slang vakum ( pada contoh : 16o )

Jangan lupa memasang kembali slang vakum setelah tes !

Jangan lupa memasang kembali slang vakum setelah tes !

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Petunjuk Apabila advans vakum tidak bekerja dengan benar, pemakaian bensin akan boros, sedang tenaga motor tetap.

Mengapa distributor dilengkapi dengan advans vakum? Pada saat katup gas terbuka sedikit (beban rendah), pembentukan campuran di dalam silinder jelek, karena olakan sedikit, temperatur hasil langkah kompresi rendah, dst. Karena pembentukan campuran jelek, kecepatan bakarnya rendah saat pengapian harus lebih awal, supaya pada mulai langkah usaha campuran sudah terbakar.

Pada keadaan motor mana advans vakum bekerja? Hanya pada beban rendah (katup gas terbuka sedikit). Pada idle dan pada beban penuh advans vakum tidak bekerja. Lihat gambar di bawah ini!

Idle : Vakum tak mencapai sambungan advans vakum

Beban rendah : Advans vakum bekerja

Beban penuh Vakum di daerah sambungan slang rendah sekali. Advans vakum tidak bekerja

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Halaman soal : Pemeriksaan fungsi advans vakum

Tulislah pada tempat tersedia hasil yang anda dapatkan dari motor yang dites.

Apa merek dan tipe motor yang diperiksa?

Berapa derajat advans vakum memajukan saat pengapian? (maksimumnya).

Yang mana sambungan advans vakum pada karburator di bawah?

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Informasi Tambahan : Advans Vakum Ganda Contoh : Super Kijang

Advans vakum idle disambung pada manifold isap

Advans vakum biasa disambung pada karburator

Advans vakum idle memajukan saat pengapian dalam idle 50. Kontrol kerjanya dengan melepas/memasang slang vakum , dan perhatikan perubahan saat pengapian dengan lampu timing.

Advans vakum biasa dikontrol seperti dijelaskan pada halaman sebelumnya

Perhatikan : Jangan menukar kedua slang vakum! Sambungan advans yang lebih dekat pada distributor harus dihubungkan dengan manifold isap.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Kegiatan Belajar 6
A. LEMBAR INFORMASI PRAKTIK Pemeriksaan Bagian-bagian Pengapian Tegangan Tinggi Tujuan Khusus Pembelajaran Peserta belajar dapat: Memeriksa kondisi isolator pada koil, tutup distributor, rotor, kabel-kabel tegangan tinggi dan steker busi. 2. ALAT : Kotak alat Ohmmeter Bak cuci Kuas BAHAN : Bensin cuci Lap Mobil/motor hidup Memeriksa tahanan penghantar tegangan tinggi.

Pistol udara Langkah kerja Keluarkan tutup distributor, rotor dan kabel-kabel tegangan tinggi. Untuk melepaskan, jangan menarik steker busi pada kabelnya, karena kabel tersebut berinti arang sehingga mudah rusak.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Periksa tahanan setiap penghantar, dari elektroda di dalam tutup distributor sampai steker busi. Tahanan penghantar tidak boleh melebihi 20 k . Kalau tahanan rusak. pada satu penghantar terlalu besar, lepas bagian-bagian penghantar tersebut dan periksa satu persatu, untuk mencari bagian yang

Penghantar

tegangan

tinggi

dengan

tahanan

yang

terlalu

besar

mengakibatkan mesin sukar dihidupkan.

Lepas semua bagian dan bersihkan dengan bensin, kemudian keringkan dengan baik. Jika menggunakan angin, doronglah arang di dalam pusat distributor, untuk mencegah arang keluar waktu disemprot.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Periksa kondisi isolator pada koil, rotor, tutup distributor dan steker busi. Jika terdapat tempat yang terbakar, bagian tsb. harus diganti baru. Lihat pada gambar!

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Tutup distributor harus diperiksa kondisi arangnya.

Arang yang dapat bergerak. (Rotor dengan tinggi tetap )

Bola arang tetap ( Rotor dilengkapi dengan pegas daun yang berfungsi sebagai kontak )

Periksa kondisi isolator kabel pengapian. Kabel yang retak atau terbakar harus diganti.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Pasang rotor pada poros governor. Rotor yang mempunyai kelonggaran harus diganti.

Pasang tutup distributor Hubungkan kabel-kabel tegangan tinggi ke busi Hidupkan mesin sebagai kontrol.

Hubungkan kabel : Dari tutup distributor ke silinder yang mana? Tutup distributor buatan Jepang biasanya ada nomor-nomornya. Rumah distributor buatan Bosch ada tanda garis di atas sisinya, yang menunjuk-kan ke silinder 1. Sedangkan kabel-kabel tegangan tinggi yang lain mengikuti urutan pengapian, sesuai dengan arah putaran rotor. Contoh : Motor 4 silinder, urutan pengapian 1 -3 - 4 - 2

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Kegiatan Belajar 7
A. LEMBAR INFORMASI PRAKTIK Pemeriksaan dan Penggantian Busi 1. Tujuan Khusus Pembelajaran Peserta belajar dapat: 2. ALAT : Set kunci sok Kunci busi ( sok ) Pistol udara / kuas Kaca pembesar Alat penyetel busi BAHAN : Buku manual/ katalog busi Bermacam jenis busi Mobil/motor stand Mengganti busi Memeriksa keausan/kerusakan busi dan lubangnya Menganalisa kesalahan-kesalahan motor dengan melihat muka busi Mengetahui cara kemungkinan reparasi lubang busi Cara mengeraskan busi dengan kunci momen dan sudut putar

Kunci momen Langkah kerja Lepaskan steker busi. Jangan ditarik pada kabelnya! Hubungan inti arang kabel mudah terlepas dari steker, kalau kabel ditarik.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Bersihkan sekeliling busi dengan udara tekan atau kuas, untuk mencegah kotoran masuk ke dalam silinder sewaktu busi dilepas.

Lepaskan busi dengan menggunakan kunci busi. Perhatikan bahwa kunci busi tidak miring. Kemiringan kunci busi dapat mengakibatkan isolator busi pecah.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Periksa kondisi ulir dan lubang busi. Ulir lubang busi yang rusak seperti pada gambar harus diperbaiki. Lihat petunjuk.

Periksa muka busi! ( Bila perlu pakai kaca pembesar ). Keadaan muka busi dapat menunjukkan kondisi motor.

Bandingkan busi yang diperiksa dengan gambar-gambar dan keterangan-keterangan berikut.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Muka busi biasa. Isolator berwarna kuning sampai coklat muda, puncak isolator bersih. Permukaan rumah isolator kotor berwarna coklat muda sampai abu-abu. Hal ini berarti kondisi dan penyetelan motor baik!

Elektroda-elektrodda terbakar, pada permukaan partikel-partikel isolator yang menempel mengkilat,

isolator berwarna putih atau kuning, itu berarti busi menjadi terlalu panas karena : Campuran bahan bakar terlalu kurus Kualitas bensin terlalu rendah Saat pengapian terlalu awal Jenis busi terlalu panas

Isolator

dan

elektroda-elektroda

berje-laga karena : Campuran bahan bakar terlalu kaya Jenis busi terlalu dingin

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Isolator dan elektroda sangat kotor serta berwarna coklat muda. Kotoran ini berasal dari oli motor yang masuk ke ruang bakar karena : Sil pengantar katup aus. Cincin torak aus

Busi seperti ini harus diganti, karena bungan api dapat meloncat melalui isolator yang pecah.

Elektroda-elektroda aus serta warna kotoran pada isolator kuning sampai coklat muda merupakan keausan biasa. Gantilah busi dengan yang baru! Perhatikan spesifikasi pada buku manual/katalog busi.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Pemasangan busi Ukurlah celah elektroda dengan batang pengukur atau fuler. Jika celah tidak sesuai spesifikasi, stel dengan membengkokkan pada elektroda massa.

Pasang busi motor. Mulai menyekrupkan dengan tangan, kemudian keraskan dengan kunci momen. Jangan terlalu keras!

Momen pengerasan Kepala silinder aluminium : 15-20 Nm Kepala silinder besi tuang : 20-25Nm

Pasang kabel-kabel busi dan hidupkan motor sebagai kontrol.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Petunjuk Sebelum kondisi/penyetelan motor dapat dianalisa dengan melihat muka busi, mobil harus dijalankan 1/2 jam. Busi biasa harus diganti setiap 20000km. Bila busi perlu diganti, pilihlah busi baru yang sesuai dengan buku manual/katalog busi. Busi yang salah dapat mengakibat-kan kerusakan motor yang serius!

Lubang di dalam torak disebabkan oleh knoking/detonasi. Hal itu dapat terjadi kalau menggunakan busi yang terlalu panas. Perhatikan bahwa nilai panas busi sesuai dengan katalog busi/buku manual!

Ulir busi yang paling umum adalah M14 x 1.25mm. Panjang ulir terdapat 3 macam :

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Panjang ulir harus cocok dengan panjang lubang busi!

Terlau pendek

Terlalu panjang

Cocok

Pengerasan busi tanpa kunci momen berdasarkan sudut putar Setelah busi disekrupkan tanpa tenaga sampai mulai menjadi keras, selanjutnya kita mengeraskan seperti di bawah :

Keraskan busi dengan. ring perapat 90o. Hanya berlaku untuk busi baru!

Keraskan busi dengan dudukan konis 15o

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Celah elektroda Celah elektroda biasanya 0,7-0,8mm (lihat buku manual/katalog busi)

Celah

elektroda

terlalu

besar,

akibatnya Kebutuhan tegangan untuk

meloncat-kan bunga api lebih tinggi. Jika sistem pengapian tidak dapat memenuhi kebutuhan tsb, motor mulai hidup tersendatsendat pada beban penuh. Isolator-isolator bagian tegangan tinggi dibebani cepat rusak karena tegangan pengapian

yang luar biasa tingginya. Motor agak sulit dihidupkan.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Celah

elektroda

terlalu

kecil,

akibatnya Bunga api lemah Elektroda cepat kotor, khusus pada motor 2 tak.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Perbaikan ulir pada lubang busi

Bila terdapat kerusakan ulir pada lubang busi, perbaiki dengan tap lubang busi yang sesuai. Lihat gambar di bawah! Sebelum lubang busi ditap baru, berilah vet pada tap agar beram-beram tidak banyak jatuh ke dalam silinder. Untuk membersihkan sisa-sisa beram yang jatuh ke dalam silinder kita menstarter motor sebelum busi dipasang. Akibat putaran motor, bram-bram akan terlempar keluar.

Ulir busi yang paling umum : M14 x 1.25mm

Pada ulir lubang busi yang sangat rusak dapat dipasang sebuah bos reparasi yang sudah berulir.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Kegiatan Belajar 8
A. LEMBAR INFORMASI PRAKTIK Pemeriksaan Dan Penggantian Kontak Pemutus (Platina) Tujuan Khusus Pembelajaran Peserta belajar dapat: Memeriksa/ memperbaiki/ mengganti kontak pemutus Menyetel celah kontak pemutus dengan fuler

ALAT : Alat tes kompresi Kikir kontak

BAHAN : Mobil/motor stand Kertas bersih Vet distributor Kertas gosok

Pemeriksaan awal Lepas tutup distributor, rotor, dan piringan tutup Periksa keausan kontak. Gunakan obeng untuk membuka kontak. Lihat gambar dibawah ini:

a). kondisi baik b). Terbakar, perlu diganti

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Perbaikan/ penggantian kontak pemutus Lepas kabel kontak pemutus Lepas sekrup-sekrupnya dan keluarkan kontak pemutus Bersihkan plat dudukan kontak pemutus dan kam governor dengan lap

Kontak pemutus yang masih dapat digunakan harus diratakan, jika akan distel dengan fuler. Bila kontak tidak rata, penyetelan dengan fuler akan menghasilkan celah yang terlalu besar. Lihat gambar berikut!

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Kontrol dudukan lepas pada kontak tetap. Lihat gambar berikut :

baik

miring

miring

tergeser

Kedudukan kontak yang salah seperti gambar b, c, d, dapat dibetulkan dengan membengkokkan kontak tetap. Gunakan alat bengkok khusus atau tang.

Periksa kekuatan pegas kontak pemutus dengan tangan. Jika pegas lemah atau berkarat, kontak pemutus harus diganti.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Sebelum pemasangan, bersihkan permukaan kontak yang baru dengan kertas yang bersih.

Sebelum memasang kontak pemutus, beri vet pada tumit ebonit, tetapi jangan terlalu banyak. Pakai vet khusus. Jika tidak ada, pakai vet bantalan roda.

Jika tidak ada vet pada tumit ebonit, bagian tsb. cepat aus, maka celah kontak menjadi lebih kecil, akhirnya kontak tidak dapat dibuka dan motor berhenti.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Penyetelan celah kontak pemutus dengan fuler Putar motor dengan tangan sampai kam dengan tumit ebonit dalam posisi seperti pada gambar.

Pilih fuler yang sesuai dengan besar celah kontak.

Periksa celah kontak dengan fuler yang bersih. Jika celah tidak baik, stel seperti berikut : Kendorkan sedikit sekrup-sekrup pada kontak tetap.

Stel besar celah dengan menggerakkan kontak tetap. Penyetelan dilakukan dengan obeng pada takik penyetel. Lihat gambar.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Perhatikan pada waktu pemeriksaan celah. Jika fuler tidak dimasukkan lurus, penyetelan akan salah.

Baik

Salah, fuler terpuntir

Salah, fuler bengkok

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Kalau penyetelan sudah tepat, keraskan sekrup-sekrup pada kontak tetap. Putar mesin satu putaran, periksa sekali lagi besarnya celah kontak.

Petunjuk Besar celah untuk kontak mobil biasanya 0,4-0,5mm.

Kontak pemutus biasanya diganti baru setiap 20000km. Kontak lama dapat diratakan dengan kikir kontak atau kertas gosok, dan selanjutnya dibersihkan dengan kertas yang bersih. Tetapi, kalau ketidakrataan kontak besar, sebaiknya kontak pemutus diganti baru. Jika kontak pemutus dalam waktu singkat aus, kondensator pengapian harus dikontrol.

Penyetelan baru kontak pemutus mengakibatkan perubahan saat pengapian. Pekerjaan berikutnya adalah penyetelan saat pengapaian.

Jangan mengganti sekrup pengikat kontak pemutus dengan sekrup baru yang yang lebih panjang! Ujung sekrup yang terlalu panjang menghalangi kerjanya mekanisme advans vakum.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Kegiatan Belajar 9
A. LEMBAR INFORMASI PRAKTIK Penyetelan Kontak Pemutus Dengan Pengetes Dwel

1. Tujuan Khusus Pembelajaran Menyetel celah kontak pemutus dengan pengetes dwel. 2. ALAT : Pengetes dwel Kotak alat BAHAN : Mobil/mesin hidup

Langkah kerja Lepas tutup distributor, rotor dan piringan tutup. Periksa celah kontak secara visual. Untuk mobil biasanya 0,4-0,5mm. Jika celah kontak lebih besar atau lebih kecil, stel menurut metode yang sudah dijelaskan pada penyetelan dengan fuler. Pasang pengetes dwel.

Stel jumlah silinder

merah baterai +

ke koil -

hitam massa

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Hubungkan kabel sekunder koil ke massa, untuk menghindarkan kerusakan koil dan bagian-bagian elektronik.

Start motor dan periksa sudut dwel. Jika salah, stel celah kontak sampai mendapatkan hasil yang baik dan keraskan sekrup-sekrup pada kontak tetap.

Pasang kembali, kontrol sudut dwel sekali lagi selama motor hidup (putaran idle).

Petunjuk Besar sudut dwel untuk motor 4 silinder biasanya 50-60 , untuk motor 6 silinder 38-42.

Kadang-kadang ada perubahan pada sudut dwel, yang tergantung pada jumlah putaran motor. Itu diakibatkan oleh kebebasan plat dudukan kontak dan kebebasan poros governor. Kalau jumlah perubahan lebih dari 5 0, distributor harus dioverhaul. Kecuali : Distributor buatan delco (GM) dan Ducellier (Renault). Distributor tersebut mengalami perubahan sudut dwel pada saat advans vakum bekerja. Perubahan itu dikarenakan oleh konstruksinya.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Perhatikan : Jangan menstarter mesin terlalu lama! Starter menjadi sangat panas, dan baterai akhirnya kosong.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Perhatikan : Jangan lupa mematikan kunci kontak (OFF). Pada saat motor mati biasanya kontak pemutus tertutup. Jika kunci kontak pada posisi ON, maka arus listrik akan selalu mengalir melalui koil menjadi sangat panas, kemungkinan koil bisa meledak.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Kegiatan Belajar 10
A. LEMBAR INFORMASI PRAKTIK Penyetelan Saat Pengapian

1.

Tujuan Khusus Pembelajaran

Menyetel saat pengapian dengan lampu timing. 2. ALAT : Kotak alat Lampu timing BAHAN : Mobil/motor hidup

Hanya montir yang masih hijau menyetel saat pengapian seperti terlihat pada gambar di atas . Dengan cara tersebut, biasanya saat pengapian menjadi terlalu awal. Akibatnya, lihat halaman berikut ...

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Saat pengapian yang terlalu awal, mengakibatkan (detonasi) . knoking

Knoking pada saat beban tinggi mengakibatkan torak, batang bantalannya. kerusakan torak pada dan

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Cara menyetel dengan lampu timing Pasang lampu timing dan takhometer

Kontrol / stel putaran idle Lihat saat pengapian pada putaran idle. Tanda pengapian terletak pada puli atau roda gaya. Jika tanda kotor, bersihkan terlebih dahulu.

Apabila saat pengapian tidak tepat, kendorkan sekrup pengikat distributor sampai distributor dapat digerakkan.

Putar distributor sampai didapatkan saat pengapian yang tepat, kemudian keraskan sekrup kembali.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Kontrol saat pengapian kembali. Kontrol juga dengan melepas slang vakum dari distributor. Jika ada perbedaan antara saat pengapian dengan/tanpa slang vakum, penyetelan karburator salah, atau slang vakum pada karburator disambung salah.

Petunjuk Perhatikan : jika lampu timing dilengkapi dengan penyetel sudut, penyetel tersebut harus ditepatkan pada posisi off atau 0.

Saat pengapian dalam idle biasanya 5 - 10 sebelum TMA.

Penyetelan saat pengapian biasanya harus pada putaran idle. Bila putaran idle terlalu tinggi, saat pengapian dimajukan oleh sistem advans di dalam distributor. Akibatnya, penyetelan menjadi salah.

Putaran idle untuk motor 4 silinder biasanya 750-850rpm, untuk motor 6 silinder 600-750rpm.

Pada mobil-mobil buatan Jerman, Italia, kadang-kadang penyetelan saat pengapian tidak pada putaran idle. Lihat cara menyetel dalam buku manual.

Saat pengapian perlu dikontrol setiap 10000km.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Pada distributor yang dilengkapi dengan oktan selektor (Toyota), penyetelan saat pengapian dapat dilakukan melalui oktan selektor, dengan memutar baut penyetel. Hal tersebut biasa dilaksanakan jika kesalahan saat pengapian hanya sedikit.

Di mana letak silinder.pertama (untuk menghubungkan lampu timing)? Motor sebaris : Silinder 1 adalah silinder yang paling dekat dengan penggerak poros kam. Motor bentuk V : Biasanya silinder-silindernya diberi nomor pada sambungan masuk. Biasanya silinder 1 adalah juga silinder yang paling dekat dengan penggerak poros kam. Motor Boxer : Biasanya silinder-silindernya diberi nomor.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Tanda pengapian ada bermacam-macam : pada puli atau pada roda gaya dan dengan memakai angka atau hanya tanda. Satu tanda (pada roda gaya atau puli) Kalau ada hanya satu tanda (pada roda gaya atau puli), itu menunjukkan tanda saat pengapian.

Dua tanda (pada roda gaya atau puli) Untuk menentukan tanda saat

pengapian, lihat arah putaran motor. Tanda yang paling depan (dalam arah putaran motor) adalah tanda saat pengapian, tanda berikutnya adalah tanda TMA.

Tiga tanda (pada roda gaya atau puli) Tanda pertama (dalam arah putaran motor) adalah tanda untuk mengontrol advans sentrifugal maksimum. Tanda berikutnya tanda saat pengapian, berikutnya adalah tanda TMA.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Kegiatan Belajar 11
A. LEMBAR INFORMASI PRAKTIK Penyetelan Saat Pengapian Tanpa Lampu Timing

Tujuan Khusus Pembelajaran Peserta belajar dapat: Menyetel saat pengapian dengan lampu kontrol 12V Menyetel saat pengapian tanpa alat khusus

ALAT Kotak alat

BAHAN Mobil/motor hidup

Penyetelan saat pengapian dengan lampu kontrol 12V Prinsip penyetelan, perhatikan gambar-gambar dibawah ini : Kunci kontak ON dan kontak pemutus terbuka lampu menyala (arus primer mengalir melalui lampu kontrol ke massa).

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Kontak pemutus tertutup lampu mati (arus primer mengalir melalui kontak pemutus ke massa).

Saat pengapian = saat kontak pemutus mulai membuka = saat lampu kontrol mulai menyala

Langkah kerja Pasang lampu, kontrol seperti terlihat pada gambar dibawah. Satu sambungan dihubungkan ke koil (-) atau ke kontak pemutus dan sambungan yang lain dihubungkan ke massa.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Putar motor sesuai dengan arahnya pada saat kunci kontak On. Kalau sudah dekat dengan tanda pengapian (yang terletak puli atau roda gaya), putar pelan dan lihat lampu. Saat pengapian ialah tepat pada saat lampu menyala. Pada waktu itu, hentikan dan lihat saat pengapian pada tanda. Jika saat pengapian salah, lihat tahap-tahap berikut. Tepatkan tanda pengapian, dengan memutar motor sesuai dengan arahnya. Dilarang memutar berlawanan arah. Hal itu akan mengakibatkan salah penyetelan, karena ada kebebasan di dalam penggerak distributor. Kendorkan sekrup pengikat distributor, sehingga distributor dapat diputar. Putar distributor searah putaran poros distributor, sampai lampu mati. Arah putaran dapat dilihat dari posisi pengikat advans vakum. Lihat gambar.

Arah putaran distributor

Putar perlahan-lahan distributor , berlawanan arah putarannya sampai lampu menyala.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Keraskan sekrup pengikat distributor.

Putar motor satu putaran untuk mengontrol kembali saat pengapian.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Penyetelan saat pengapian tanpa alat khusus Lepas tutup distributor, rotor, piringan. Putar kunci kontak pada posisi ON. Putar mesin dengan tangan sesuai dengan arahnya (biasanya searah dengan arah jarum jam). Kalau sudah dekat pada tanda pengapian pada puli (atau roda gaya), putar mesin pelan dan lihat ke kontak pemutus. Saat pengapian adalah saat kontak mulai membuka. Pada saat itu terjadai bunga api kecil diantara kontak. Penyetelan saat pengapian tepat apabila tanda pengapian puli tepat dan bersamaan dengan itu, pada kontak pemutus terjadi bunga api.

lengan kotak pemutus

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Kegiatan Belajar 12
A. LEMBAR INFORMASI PRAKTIK Memperbaiki gangguan-gangguan pada sistem pengapian konvensional Tujuan Khusus Pembelajaran Peserta belajar dapat: Menentukan letak gangguan sesuai dengan Flow Chart Mencatat gangguan-gangguan yang ditemukan Memperbiki gangguan-gangguan yang ditemukan menurut petunjuk job sheet ALAT Kotak alat Volt meter Ohm meter Hidro meter Lampu Timing BAHAN Engine stand mobil

Langkah kerja Lakukan pemeriksaan gangguan pada sistem pengapian sesuai dengan dengan petunjuk flow chart (Diagram aliran pemeriksaan gangguan). Jika menemukan letak gangguan, lakukan perbaikan dengan petunjuk job sheet yang sesuai Catat gangguan yang ditemukan Setelah dilakukan perbaikan, lakukan pemeriksaan sekali lagi hingga sistem pengapian dapat berfungsi dengan baik.

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Pemeriksaan Konvensional

dan

Pemecahan

Gangguan

Pada

Sistem

Pengapian

Tidak ada loncatan bunga api di busi Syarat pemeriksaan Baterai terisi minimum 70% dengan mengukur berat jenis antara 1,25 1,27 kg/l Motor starter berputar dengan baik Kontak pemutus keadaan menutup

Hubungan antara terminal 15 kunci kotak dengan input tahanan Ballast. Input tahanan Ballast diukur dengan avometer, positif avometer pada input Tahanan Ballast. Negatif avometer pada massa. Tegangan minimum 12 V Tegangan bawah 12 V Perbaiki rangkaian atau ganti kabel tidak ada atau di

Tahanan Ballast Output Tahanan Ballast diukur Tahanan dengan Ballast avometer Negatif positif avometer pada output avometer pada massa. Tegangan 5,2 6,4 V

Ganti Tahanan Ballast yang sesuai Nilai Tahanannya

Kumparan primer koil pengapian Terminal koil pengapian dengan positif avometer Terminal negatif avometer dengan ,massa. Terukur max. 0,4 V Pemeriksaan tahanan kumparan primer koil pengapian Terukur diatas 0,4 V

Lepas hubungan kabel yang menuju ke terminal + (positif) koil pengapian Ukur tahanan kumparan primer koil pengapian antara terminal (+) dan (-) koil pengapian Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional 79 Tahanan Tahanan kurang 1-2 dari 1-2 atau lebih dari 2

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Hubungan kontak

antara

positif dengna

pemutus

minus kail pengapian Positif kontak pemutus

dihubungkan dengan positif avometer. Negatif kontak pemutus dengan massa Maksimum Hasil 0,4 Volt pengukuran di atas 0,4 V Ganti koil pengapian dengan tahanan yang sesuai Bersihkan/ganti kotak pemutus

Mengukur celah kontak pemutus pada saat kontak pemutus membuka. Hasil pengukuran Lebih 0,40mm besar/kurang dari Menyetel celah kontak pemutus dengan fuler Pemeriksaan rangkaian sekunder Mengukur rangkaian sekunder kunci kontak mati antara terminal minus koil dengan Ganti koil pengapian terminal 4 koil pengapian Rangkaian sekunder : 10,7 14,5k. Tanpa internal resistor Rangkaian sekunder : 13,718,5k. Dengan internal resistor Ganti kabel kabel Jelek Ganti tutup distributor

0,40mm

Pemeriksaan kabel busi . Tahanan kurang dari 25 k perkabel Periksa tutup distributor Retak Arang Oke Periksa busi Celah Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional Memperbaiki Periksa rotor distributor Kotor Jelek Retak Retak berkarat Oke Jelek Selesai Dengan alat khusus pengetes busi

Retak ganti 79 Bersihkan Berkarat ganti busi atau stel bersihkan

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Oke

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

Motor tidak hidup/ sulit hidup/ tersendat-sendat Pemeriksaan rangkaian primer. Petunjuk: Pada pemeriksaan tegangan tinggi, kunci kontak di ON kan Periksa tegangan pada terminal 15 koil pengapian Tidak ada Periksa/ perbaiki pengabelan dari positif baterai ke terminal 15 koil Ada Periksa loncatan bunga api yang terjadi antara ujung kabel tegangan tinggi dari koil dan massa (jarak 9 12 mm) saat motor distart.

Tidak ada loncatan Lepas kabel dari terminal 1 koil pengapian Periksa tegangan pada terminal tersebut

Ada lemah - Periksa kondensato r - Periksa koil

Ada kuat Periksa rangkaian sekunder ( hal 3)

Ada tegangan Pasang lampu kontrol antara kabel yang dilepas dari terminal 1 dengan positif baterai

Tidak ada Kumparan primer putus

Lampu hidup, putarkan motor dan perhatikan nyala lampu

Lampu mati, periksa pengabelan dari terminal 1 koil ke massa Periksa kabel tegangan tinggi dari koil pengapian

Lampu hidup terus Periksa kondensator Jelek Ganti

Lampu berkedip

Baik Periksa terminal kontak pemutus terhadap hubungan massa saat kontak pemutus dibuka. Periksa kontak pemutus

Baik Periksa koil pengapian

Jelek Tahanan terlalu besar/ putus Ganti 79

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

Te kn ik Me kan ik O to mo t if

DAFTAR PUSTAKA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Battery Ignition system, Robert Bosch GmbH, 1985 Postfack 50. D-7000 Stuttgart Pedoman Reparasi Mesin Seri K Februari 1981, Toyota Astra Motor Benttly Robert, Automotive Hand Book UDI Verlag Germany, 1989 Spuller, Anton Schneider, Sistem Pengapian Konvensional, VEDC Malang Petter A. Weller, Fachkunde Fahrzeugtechnik Holland Josenshaus, Germany, 1989 Zundkerzen, BOSCH Technische Unterrichtung, Stuttgart, 1976 Ignition System, Toyota General Service Training Toyota Motor Corporation

Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Pengapian Konvensional

79

Anda mungkin juga menyukai