Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KERJA PRAKTEK

“SISTEM KELISTRIKAN”

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUH IRHAM


KELAS : XII TKR 1

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


SMK NEGERI 4 TAKALAR
2022
A. TUJUAN PRAKTIKUM

 Siswa dapat mengetahui rangkaian kelistrikan pada kendaraan.


 Siswa dapat merangkai rangkaian kelistrikan pada kendaraan.

B. KESELAMATAN KERJA

 Hati-hati jangan sampai memasang busi dengan miring


 Jangan sampai memasang FO terbalik

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

 Tool set
 Multi tester
 Baterai
 AVO meter
 Test lamp
 Kabel-kabel secukunya
 Buku pedoman perbaikan Daihatsu

2. Bahan

 Engine Daihatsu
 Distributor assy mesin 4k, dan distributor tipe IIA
A. LANGKAH KERJA

1. PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN

 Siapkan buku pedoman perbaikan mesin 4k Daihatsu

 Lepaskan distributor dari engine

 Lepaskan coll dari engine

 Lepaskan busi dan kebel teganan tinggi dari engine

MELEPAS DISTRIBUTOR

 Lepaskan tutup distributor, rotor, dan dust cover

 Bukalah terminal distributor

 Bukalah sekrup pengikat breker point dan keluarkan breker pointnya

 Bukalah sekrup pengikat vacuum advacer dan eluarkan vakum advancenya

 Bukalah sekrup pengikat pegas tutup distributor

 Keluarkanlah breaker plate dari ditributor


 Periksa Governor : masih bagus

 Pengukuran cela timing rotor dengan pick up coil menggunakan fuller : 0,30mm

 Periksa signal generator : 0,05 tahanan

 Pengukuran celah antara rotor distributor dengan slider platina menggunakan

fuller : 0,20mm.

 Pemeriksaan tahan primer coil dengan internal resistor : tidak dilakukan karena

tidak memungkinkan

 Pemeriksaan second dari coil , tanpa internal resistor : 13 tahanan

 Pemeriksaan tahanan pengikat tanpa internal resistor : masih baik

 Pemeriksaan breaker plate : masih baik

 Pemeriksaan pemberat governor dan PEN : masih baik


 Pemeriksaan membran vacum advencer : tidak bergerak

 Periksa vam dan poros : masih baik

 Periksa bos dan ring : masih baik

 Periksa celah udara menggunakan fuller : 0,10mm.

 Stel stelector octan : tiak dilakukan

 Stel waktu pengapian : tidak dilakukan

 Stel dudukan distributor : tidak dilakukan

2. SISTEM PENERANGAN

RANGKAIAN LAMPU KEPALA

Langkah merangkai :

 Sambungkan kabel dari positif baterai (30) menuju ke sekering

 Lalu dari sekering sambungkan menuju saklar lampu kepala (30)

 Lalu sambungkan dari saklar lampu kepala (56) menuju (56)

 Lalu sambungkan dari (56a) menuju ke (85) relay, serta sambungkan juga

dari (56b) menuju (85) relay.

 Lalu sambungkan dari sekering menuju ke (30) relay, baik relay untuk

(56a) maupun relay untuk (56b)

 Lalu paralelkan kabel lampu untuk (56b) dan sambungkan ke (87) relay

(56b)

 Lalu paralelkan massa keduanya (31) menuju (31) baterai.

 Lalu paralelkan (86) relay (56a) dengan (56b) dan sambungkan ke massa.

 Sebelum baterai diubungkan, maka cek lah satu per satu kabel dengan

AVO meter untuk mengetahui apakah kabel putus atau tidak.

 Terakhir hubungkan baterai dan lampu kepala dapat menyala.


RANGKAIAN LAMPU KOTA

Langkah merangkai :

 Sambungkan kabel dari positif baterai (30) menuju ke sekering

 Lalu sambungkan dari sekering menuju ke (30) saklar lampu kota.

 Lalu sambungkan kabel dari (58) saklar lampu kota menuju ke (85)

relay.

 Lalu sambungkan kabel dari sekering menuju ke (30) relay.

 Lalu praktekkan lampu kota bagian depan maupun belakang dan

sambunkan ke (87) relay.

 Sambungkan juga (58) saklar lampu kota yang lainnya dengan (58)

baterai.

 Lalu sambungkan (86) relay dengan (31) baterai.

 Jika sudah semua terangkai, maka cek lah semua kabel menggunakan

AVO meter untuk mengetahui apakah kabel putus atau

tidak.

 Jika sudah maka jepitkanlah masing-masing jepitan pada

masingmasing terminal baterai.

 Kini lampu kabut dapat menyala.

RANGKAIAN LAMPU REM

Langkah merangkai :

 Sambungkan kabel positif baterai (30) menuju ke sekering.

 Lalu dari sekering sambungkan ke (30) saklar lampu rem.


 Lalu paralelkan lampu rem dengan (54) saklar lampu rem.

 Lalu paralelkan (31) lampu rem dengan (31) baterai.

 Jika sudah terangkai maka cek lah semua kabel dengan AVO meter

untuk mengetahui apakah kabel ada yang putus atau tidak .

 Jika sudah, lalu jepitkanlah jepitan pada masing-masing terminal

baterai.

 Kini lampu rem dapat menyala.

RANGKAIAN LAMPU MUNDUR

Langkah merangkai :

 Sambungkan kabel dari positif baterai (30) menuju ke sekering.

 Lalu dari sekering sambungkan kabel menuju (30) kunci kotak.

 Lalu dari (15) kunci kotak sambungkan dengan (15) saklar lampu

mundur.

 Lalu paralelkan lampu mundur dengan (RR) saklar lampu mundur.

 Lalu paralelkan (31) lampu mundur dengan (31) baterai.

 Jika sudah terangkai maka cek lah dengan AVO meter untuk

mengetahui apakah ada kabel yang putus atau tidak.

 Jika sudah lalu jepitkanlah penjepit pada masing-masing terminal

baterai.

 Kini lampu dapat menyala.


RANGKAI LAMPU HAZARD DAN LAMPU TANDA BELOK

Langkah merangkai :

 Sambungkan kabel dari positif baterai (30) menuju sekering

 Lalu dari sekering hubungkan kabel ke (30) kunci kontak.

 Lalu dari (15) kunci kontak hubungkan ke (49) flasher.

 Lalu dari (49a) flasher hubungkan ke (49a) saklar lampu tanda belok.

 Lalu sambungkan kabel dari (L) saklar lampu tanda belok ke lampu

indikator kiri dan ke (L) lampu tanda belok.

 Lalu sambungkan pula kabel dari (R) saklar lampu belok dari indikator

kanan dan ke (R) lampu tanda belok.

 Lalu paralelkan massa lampu tanda belok baik depan maupun belakang

dan sambungkan dengan (31) baterai.

 Jika sudah maka cek lah semua kabel menggunakan AVO meter untuk

mengetahui apakah ada kabel yang putus atau tidak.

 Jika sudah maka jepitkanlah penjepit pada masing-masing terminal

baterai.

 Kini lampu hazard dan tanda beok dapat menyala.


3. PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN, PENGUKURAN STATER

 Limit kelonjongan : 0,55mm


 Pemerikasaan coilmedan (FIELD coil) : Masih baik
 Pengukuran sikat
a. panjang sikat : 7,40mm
b. 0,6kw : perlu diganti
c. 0,7kw : perlu diganti
 Pegas sikat : pusat (perlu diganti)
 Pemegang sikat : - dan + mempunyai hubungan jadi perlu diganti
 Tuas penggerak : AUS perlu diganti
 Ulir gigi cacat : perlu diganti
 Pinior masih bisa digunakan
 Gigi dan AUR dari roda gigi : AUS
 Swit magnet : Masih bisa digunakan
 Pull in coil : memiliki hubungan antara terminal 50 dan terminal C
 Hold in coil : memiliki hubungan terminal 50 dan Swit body

4. PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGISIAN

ROTOR :

 Tanpa IC Regulator : 0,0 Tahanan


Dengan IC regulator : 0,0 tahanan
 Bantalan masih bisa digunakan
 Stator tidak memiliki hubungan karena sator juga tidak memungkikan
 Panjang bagian sikat yang menonjol, minimum : 65,60mm
 Sikat tidak memungkinkan
 Rektifier pemegang ujung positif : masih bisa digunakan
Rektifier pemegang ujung negatif : masih bisa digunakan
 Diode dengan IC regulator tidak memungkinkan
 Taster rektifier harus diganti
 Resistor dengan IC regulator memiliki tahanan : 0,2 tahanan
 Vield diode dengan IC regulator : harus diganti
 Pengindera taster tidak memungkinkan
 Tektifier jenis SOA tidak meungkinkan
 Momen spesifkasi tidak memugkinkan

PEMERIKSAAN REGULATOR :

 Pegangan regulator : 0V B-E


 Voltage regulator : 30 tahanan IG-F
 Relay tegangan : 0 tahanan L-E (baik)
 Relay tegangan : B-E (tidak ada hubungan
 Relay tegangan : B-L (tidak ada hubungan)
 Relay tegangan : N-E (tidak ada hubungan)
(Relay tegangan tidak memungkinkan).
B. GAMBAR KERJA

Gambar 1. Gambar kerja sistem starter

C. HASIL KERJA

Gambar 2. Hasil rangkaian lampu kepala


KESIMPULAN

Maka dari itu perlu dilakukan langkah pemeriksaan dan perbaikan pada sistem
penerangan, pengapaian, pengisian dan stater untuk mengetahui apakah
komponenkomponennya masih standar atau masih layak untuk digunakan dan apabila
ada komponen yang tidak bisa di perbaiki maka perlu di ganti dengan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai