Anda di halaman 1dari 2

Praktikum produksi asam sitrat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara submerged cultivation atau kultivasi

cair dan kultivasi padat. Perbedaan dari kedua metode ini adalah dari jenis atau bentuk dari substrat yang digunakan. Kultivasi padat merupakan proses fermentasi yang berlangsung dalam media atau substrat berbentuk padatan dengan kandungan air yang cukup untuk tumbuhnya mikroba, sedangkan kultivasi cair merupakan proses fermentasi yang berlangsung dalam media yang berbentuk cairan. Semua nutrisi, baik sumber karbon maupun mineral yang dibutuhkan mikroba untuk tumbuh dan melakukan proses metabolisme tersedia dalam fase cairan. Pada kultivasi cair proses fermentasi berlangsung disetiap bagian cairan fermentasi. Pada kultivasi cair menggunakan substrat glukosa dalam bentuk cair sedangkan pada kultivasi padat menggunakan substrat dedak dan onggok dalam bentuk padat. Kultivasi cair sangat bermanfaat untuk menumbuhkan mikroba dalam jumlah besar di lingkungan homogeny, kultivasi padat sangat bermanfaat untuk isolasi kultur murni, perhitungan mikroba, dan seleksi galur yang diinginkan. Rendemen yang dihasilkan oleh kultivasi cair yang menggunakan glukosa menghasilkan rendemen yang lebih tinggi karena luas permukaan kontak antara mikroba yang digunakan dengan substrat pada kultivasi cair lebih luas dibandingkan dengan rendemen yang dihasilkan pada kultivasi padat yang menggunakan onggok dan dedak halus. Hal itu dikarenakan pada kultivasi padat luas permukaan kontak antara mikroba dengan substrat terbatas. Substrat yang diberikan pada proses kultivasi digunakan oleh mikroba untuk tumbuh dan memproduksi produk melalui proses metabolisme primer maupun metabolisme sekunder. Dari proses kultivasi dapat ditentukan laju pertumbuhan spesifik. Laju pertumbuhan spesifik dari suatu sel mikroba yang diinokulasi dalam suatu medium dapat diketahui dari konsentrasi substrat yang terkandung dalam medium yang cenderung menurun jumlahnya seiring dengan peningkatan substansi hidup yang sifatnya irreversibel dan terkait dengan peningkatan ukuran sel dan pembelahan sel miroba pada fase pertumbuhan mikroba sampai fase kematian dari mikroba itu sendiri akibat jumlah substrat yang menurun. Hubungan antara pertumbuhan sel mikroba dan konsumsi substrat dinyatakan dengan meningkatnya jumlah biomassa sebagai akibat digunakannya substrat oleh mikroba yang diinokulasikan (Brock,1994). Berdasarkan data hasil pengamatan, diperoleh konsentrasi produk yang terbentuk, jumlah substrat yang dikonsumsi dan biomassa yang terbentuk. Jumlah produk yang didapat diketahui dengan memisahkan produk dengan cairan kultivasi dan biomassa, sehingga didapatkan berat total dari produk asam sitrat. Cairan kultivasi dan biomassa dipisahkan dengan metode sentrifugasi untuk mendapatkan biomassa. Berdasarkan data yang didapat pada kultivasi cair jumlah biomassa meningkat selama proses fermentasi, hal ini sesuai dengan literatur bahwa mikroba akan tumbuh melalui peningkatan ukuran sel dan pembelahan sel dengan memanfaatkan subtrat yang diberikan. Dari hasil yang diperoleh produk asam sitrat yang dihasilkan meningkat jumlahnya bersamaan dengan peningkatan biomassa. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa asam sitrat merupakan produk yang dihasilkan melalui proses metabolisme primer yang terjadi pada fase eksponensial atau dalam istilahnya dikenal dengan produk yang berasosiasi dengan pertumbuhan. Berdasarkan grafik hubungan antara produk dengan biomassa

didapat garis regresi dengan trend positif (slope positif), hal ini menggambarkan bahwa produksi produk berbanding lurus dengan pertumbuhan biomassa. Dari data konsentrasi substrat yang diamati, terdapat penyimpangan hasil. Berdasarkan data, konsentrasi substrat cenderung meningkat selama proses kultivasi, yaitu pada jam ke-0 substrat sebesar 0,004, jam ke-24 sebesar 0,187, jam ke-72 sebesar 0,261 dan pada jam ke-96 menurun menjadi 0,125. Berdasarkan literatur, konsentrasi substrat akan menurun seiring peningkatan jumlah sel dikarenakan substrat digunakan sel mikroba untuk pertumbuhan dan melakukan proses metabolisme, hasil dari pengamatan konsentrasi substrat tidak sesuai dengan literatur. Namun, dilihat dari grafik hubungan antara konsentrasi produk dengan substrat serta grafik antara biomassa dengan substrat menunjukan garis regresi dengan trend negative. Hal ini menjelaskan bahwa selama proses pertumbuhan sel, jumlah substrat cenderung menurun yang diakibatkan substrat dikonsumsi oleh sel dan selama proses metabolisme atau produksi asam sitrat, konsentrasi substrat juga menurun karena digunakan untuk memproduksi asam sitrat.

Dapus Brock. 1994. Biology of Microorganism. Seventh edition. Prentice Hall, Inc. New Jersey

Anda mungkin juga menyukai